Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Kelas XII Semester 5 Penyusun : SMK Negeri 7 Bandung

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Kelas XII Semester 5 Penyusun : SMK Negeri 7 Bandung"— Transcript presentasi:

1 Kelas XII Semester 5 Penyusun : SMK Negeri 7 Bandung
Konfigurasi Elektron Dalam Atom Modern dan Sistem Perodik Untuk SMK Teknologi dan Pertanian Kelas XII Semester 5 Penyusun : SMK Negeri 7 Bandung

2 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Kompetensi Dasar Menjelaskan perbedaan antara teori atom Bohr dan teori atom modern dan konfigurasi elektron berdasarkan bilangan kuantum Menjelaskan penggolongan unsur dan dan keperiodikan sifat sifat unsur dan struktur molekul Hal.: 2 Isi dengan Judul Halaman Terkait

3 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Tujuan Pembelajaran Siswa dapat menjelaskan perbedaan teori atom Bohr dan teori atom mekanika kuantum Siswa dapat menjelaskan konfigurasi elektron berdasarkan model atom Bohr Siswa dapat menjelaskan konfigurasi elektron berdasarkan model atom Mekanika kuantum Siswa dapat menentukan kedudukan elektron berdasarkan 4 bilangan kuantum Siswa dapat menentukan letak unsur dalam sistem periodik unsur Siswa dapat menjelaskan keperiodikan sifat unsur Hal.: 3 Isi dengan Judul Halaman Terkait

4 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Model Atom Bohr 1. Atom tersusun atas inti bermuatan positif dan dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif 2. Elektron mengelilingi inti atom pada orbit tertentu dan stasioner (tetap), dengan tingkat energi tertentu 3. Elektron pada orbit tertentu dapat berpindah lebih tinggi dengan menyerap energi sebaliknya, elektron dapat berpindah dari orbit yang lebih tinggi ke yang rendah dengan melepaskan energi. 4. Pada keadaan normal (tanpa pengaruh luar),elektron menempati tingkat energi terendah (disebut tingkat dasar = ground state). Teori atom yang diajukan oleh Bohr hanya dapat menjelaskan hubungan antara energi dengan elektron untuk atom hidrogen namun belum memuaskan untuk atom yang lebih besar. Hal.: 4 Isi dengan Judul Halaman Terkait

5 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Lanjutan Hal.: 5 Isi dengan Judul Halaman Terkait

6 Model Atom Mekanika Kuantum
Perkembangan model atom terbaru dikemukakan oleh model atom berdasarkan mekanika kuantum. Penjelasan ini berdasarkan tiga teori yaitu : Teori dualisme gelombang partikel elektron yang dikemukakan oleh de Broglie pada tahun 1924 Azas ketidakpastian yang oleh Heisenberg pada tahun1927 Teori persamaan gelombang oleh Erwin Schrodinger pada tahun 1926 Menurut model atom ini, elektron tidak mengorbit pada lintasan tertentu sehingga lintasan yang dikemukakan oleh Bohr bukan suatu kebenaran Model atom ini menjelaskan bahwa elektron-elektron berada dalam orbita-orbital dengan tingkat energi tertentu dimana Orbitalmerupakan daerah dengan kemungkinan terbesar untuk menemukan elektron disekitar inti atom. Hal.: 6 Isi dengan Judul Halaman Terkait

7 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Lanjutan Hal.: 7 Isi dengan Judul Halaman Terkait

8 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Bilangan Kuantum Untuk menentukan kedudukan suatu elektron dalam atom, digunakan 4 bilangan kuantum. 1. Bilangan kuantum utama (n): mewujudkan lintasan elektron dalam atom. n mempunyai harga 1, 2, 3, n = 1 sesuai dengan kulit K - n = 2 sesuai dengan kulit L - n = 3 sesuai dengan kulit M - dan seterusnya Tiap kulit atau setiap tingkat energi ditempati oleh sejumlah elektron. Jumlah elektron maksimmm yang dapat menempati tingkat energi itu harus memenuhi rumus Pauli = 2n2. Contoh: kulit ke-4 (n=4) dapat ditempati maks= 2 x 42 elektron = 32 elektron Hal.: 8 Isi dengan Judul Halaman Terkait

9 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Lanjutan 2. Bilangan kuantum azimuth (l) : menunjukkan sub kulit dimana elektron itu bergerak sekaligus menunjukkan sub kulit yang merupakan penyusun suatu kulit Bilangan kuantum azimuth mempunyai harga dari 0 sampai dengan (n-1). n = 1 ; l = 0 ; sesuai kulit K n = 2 ; l = 0, 1 ; sesuai kulit L n = 3 ; l = 0, 1, 2 ; sesuai kulit M n = 4 ; l = 0, 1, 2, 3 ; sesuai kulit N dan seterusnya Sub kulit yang harganya berbeda-beda ini diberi nama khusus: l = 0 ; sesuai sub kulit s (s = sharp) l = 1 ; sesuai sub kulit p (p = principle) l = 2 ; sesuai sub kulit d (d = diffuse) l = 3 ; sesuai sub kulit f  (f = fundamental) Hal.: 9 Isi dengan Judul Halaman Terkait

10 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Lanjutan 3. Bilangan kuantum magnetik (m): mewujudkan adanya satu atau beberapa tingkatan energi didalam satu sub kulit. Bilangan kuantum magnetik (m) mempunyai harga (-l) sampai harga (+l). Untuk: l = 0 (sub kulit s), harga m =   0 (mempunyai 1 orbital) l = 1 (sub kulit p), harga m = -1, O, +1 (mempunyai 3 orbital) l = 2 (sub kulit d), harga m = -2, -1, O, +1, +2 (mempunyai 5 orbital) l = 3 (sub kwit f) , harga m = -3, -2, O, +1, +2, +3 (mempunyai 7 orbital) Hal.: 10 Isi dengan Judul Halaman Terkait

11 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Lanjutan Bilangan kuantum spin (s): Menunjukkan arah perputaran elektron pada sumbunya.  Dalam satu orbital, maksimum dapat beredar 2 elektron dan kedua elektron ini berputar melalui sumbu dengan arah yang berlawanan, dan masing-masing diberi harga spin +1/2 atau -1/2 Pertanyaan: Bagaimana menyatakan keempat bilangan kuantum dari elektron 3s1 ? Jawab: Keempat bilangan kuantum dari kedudukan elektron 3s1 dapat dinyatakan sebagai, n= 3 ; l = 0 ; m = 0 ; s = +1/2 ; atau -1/2 Hal.: 11 Isi dengan Judul Halaman Terkait

12 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Konfigurasi Elektron Dalam setiap atom telah tersedia orbital-orbital, akan tetapi belum tentu semua orbital ini terisi penuh. Bagaimanakah pengisian elektron dalam orbital-orbital tersebut ? Pengisian elektron dalam orbital-orbital memenuhi beberapa peraturan. antara lain: Prinsip Aufbau : Elektron-elektron mulai mengisi orbital dengan tingkat energi terendah dan seterusnya. Orbital yang memenuhi tingkat energi yang paling rendah adalah 1s dilanjutkan dengan 2s, 2p, 3s, 3p, dan seterusnya dan untuk mempermudah dibuat diagram sebagai berikut: Hal.: 12 Isi dengan Judul Halaman Terkait

13 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Lanjutan Hal.: 13 Isi dengan Judul Halaman Terkait

14 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Lanjutan Contoh pengisian elektron-elektron dalam orbital beberapa unsur: Atom H : mempunyai  1 elektron, konfigurasinya 1s1 Atom C : mempunyai  6 elektron, konfigurasinya 1s2 2s2 2p2 Atom K : mempunyai 19 elektron, konfigurasinya 1s2 2s2 2p6 3S2 3p6 4s1 Prinsip Pauli : tidak mungkin di dalam atom terdapat 2 elektron dengan keempat bilangan kuantum yang sama. Hal ini berarti, bila ada dua elektron yang mempunyai bilangan kuantum utama, azimuth dan magnetik yang sama, maka bilangan kuantum spinnya harus berlawanan. Hal.: 14 Isi dengan Judul Halaman Terkait

15 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Lanjutan 3. Prinsip Hund : cara pengisian elektron dalam orbital pada suatu sub kulit ialah bahwa elektron-elektron tidak membentuk pasangan elektron sebelum masing-masing orbital terisi dengan sebuah elektron Contoh: Atom C dengan nomor atom 6, berarti memiliki 6 elektron cara Pengisian orbitalnya adalah: 1s2 2s2 2px1 2py1 Hal.: 15 Isi dengan Judul Halaman Terkait

16 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Tabel Sistem Periodik Hal.: 16 Isi dengan Judul Halaman Terkait

17 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Jalur Horisontal Jalur horizontal disebut periode dan terdapat 7 (tujuh) periode yang menunjukkan tingkat energi atau kulit dalam sebuah atom Periode pertama terdiri dari 2 unsur sesuai dengan jumlah elektron pada kulit K atau 1s, sehingga unsur pertama memiliki elektron 1s1 dan unsur kedua 1s2 Periode kedua terdapat 8 unsur setara dengan kulit L (2s dan 2p) Periode ketiga atau kulit M masih terdapat 8 unsur (3s dan 3p), karena orbital 3d belum terisi Periode ke empat kulit N, mulai terisi orbital 3d, dengan susunan 4s, 3d dan 4p, sehingga total unsur yang ada dalam periode ini adalah 18 unsur Periode ke lima, orbital 4d mulai terisi, dengan konfigurasi elektron valensinya 5s, 4d dan 5p setara dengan 18 unsur Periode ke enam dan ketujuh, orbital f mulai terisi dan didapat jumlah 32 unsur setara dengan elektron pada orbital s, p, d dan f. Hal.: 17 Isi dengan Judul Halaman Terkait

18 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Tabel Sistem Periodik Hal.: 18 Isi dengan Judul Halaman Terkait

19 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Jalur Vertikal Jalur vertikal disebut juga dengan golongan Golongan A : yang berisi Golongan IA dengan elektron valensi 1s1 dan IIA dengan elektron valensi 1s2 Golongan IIIA sampai dengan VII A yang mengisi orbital p1 sampai dengan p5, unsur‐unsur ini merupakan unsur non logam Golongan VIIIA dikenal dengan Golongan 0 memiliki elektron valensi p6 dan merupakan gas mulia Golongan B : memiliki elektron valensi pada orbital d, unsur‐unsur dalam golongan ini merupakan logam. Untuk Golongan IIIB sampai dengan golongan VIIB mencirikan elektron ns2 dan (n‐1)d (1s/d 5) Untuk golongan VIIIB memiliki 3 kolom, sehingga untuk golongan VIII memiliki tiga kemungkinan elektron valensi pada orbital d. Secara umum elektron valensinya adalah ns2 dan (n‐1)d (d(6s/d 8) Hal.: 19 Isi dengan Judul Halaman Terkait

20 Hubungan Table Periodik dengan Konfigurasi Elektron
Elektron yang memiliki peran penting adalah elektron yang berada pada tingkat energi tertinggi atau elektron pada kulit terluar (elektron valensi) Golongan dalam sistem periodik menyatakan jumlah elektron valensi suatu atom, sedangkan periode menyatakan jumlah kulit suatu atom Dengan membuat konfigurasi suatu atom maka dapat ditentukan letak atom tersebut dalam tabel eriodik Contoh : Atom Natrium dengan nomor atom 11 , dimana letak atom tersebut dalam sistem periodik ? Jawab : 11 Na : 1s2 2s2 2p63s1 Hal.: 20 Isi dengan Judul Halaman Terkait

21 Sifat Keperiodikan Unsur
Jari-jari atom adalah jarak dari inti atom sampai ke elektron pada kulit terluar Untuk unsur-unsur segolongan : Jari-jari atom makin ke bawah makin besar. Karena jumlah kulit yang dimiliki atom semakin banyak, maka kulit terluar semakin jauh dari inti atom Untuk unsur-unsur seperiode : Jari-jari atom semakin pendek dari kiri ke kanan sekalipun jumlah kulitnya sama, tetapi banyaknya proton bertambah sehingga elektron-elektron terluar tertarik lebih dekat ke arah inti Energi ionisasi adalah energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron yang terluar Semakin besar energi ionisasi, semakin sukar atom itu melepaskan elektron terluarnya. Jadi semakin stabil atom tersebut Energi ionisasi unsur-unsur dalam satu golongan dari atas ke bawah berkurang dan dalam satu periode dari kiri ke kanan bertambah besar. Hal.: 21 Isi dengan Judul Halaman Terkait

22 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Lanjutan Afinitas Elektron adalah energi yang dibebaskan ketika atom menangkap elektron Semakin besar harga afinitas elektron suatu atom, semakin mudah unsur tersebut membentuk ion negatif. Afinitas elektron unsur-unsur dalam satu golongan dari atas ke bawah berkurang Dalam satu periode dari kiri ke kanan bertambah Keelektronegatifan merupakan ukuran kemampuan suatu atom untuk menarik elektron dalam ikatannya Unsur-unsur dalam satu golongan dari atas ke bawah harga keelektronegatifan nya berkurang Unsur-unsur dalam satu periode dari kiri ke kanan harga keelektronegatifannya semakin besar. Sifat kelogaman Dalam satu golongan dari atas ke bawah sifat logam bertambah. Dalam satu periode dari kiri ke kanan sifat logam berkurang. Hal.: 22 Isi dengan Judul Halaman Terkait

23 Oktaviani Budiarti,S.Pd Isi dengan Judul Halaman Terkait
Akhir “Terima Kasih” Tim Penyusun: Rochim Muliawan,S.Pd, Dra. Hj. Nunun Kusworini, Oktaviani Budiarti,S.Pd SMK Negeri 7 Bandung Hal.: 23 Isi dengan Judul Halaman Terkait


Download ppt "Kelas XII Semester 5 Penyusun : SMK Negeri 7 Bandung"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google