Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Arti Strategis Konferensi Asia Afrika (1955) bagi Politik Luar Negeri RI Pengaruh Konferensi Asia Afrika terhadap Situasi Internasional Situasi internasional.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Arti Strategis Konferensi Asia Afrika (1955) bagi Politik Luar Negeri RI Pengaruh Konferensi Asia Afrika terhadap Situasi Internasional Situasi internasional."— Transcript presentasi:

1 Arti Strategis Konferensi Asia Afrika (1955) bagi Politik Luar Negeri RI Pengaruh Konferensi Asia Afrika terhadap Situasi Internasional Situasi internasional pasca perang dunia II didominasi oleh ambisi dua kekuatan adidaya pemenang perang dunia dua, Amerika dengan liberalismenya dan Uni Soviet dengan komunismenya. Masing-masing dengan usahanya mempengaruhi sisa dunia dengan menunjukkan keunggulan baik dalam hal militer (Uni Soviet) dan ekonomi liberalis (Amerika). Hal ini mengakibatkan dunia terjebak ke dalam dua blok yang saling berentangan, dan selalu melibatkan perang fisik di beberapa tempat tertentu, salah satunya adalah perpecahan Korea, terbitnya negara Taiwan dan lainnya. Ditambah pula dua kekuatan dunia tersebut masing-masing membuat aliansi keamanan seperti NATO, SEATO, CENTO yang diimbangi oleh pakta Warsawa oleh Uni Soviet. Situasi dunia yang saat itu secara tidak langsung bertikai, mau tidak mau membuat berbagai negara tidak berkenan jika suatu saat mati di tengah-tengah gading yang bertarung. Menghindari dampak buruk yang mungkin terjadi oleh kedua blok raksasa tadi, Indonesia menggagas pertemuan dengan beberapa negara yang belum merdeka. Dalam pertemuan tersebut Indonesia mengimplementasikan beberapa nilai politik luar negerinya yakni aktif melaksanakan perdamaian dunia dan keadilan sosial, bebas tidak memilih blok manapun, tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain, antiimperialisme dan antikolonialisme. Nilai-nilai tersebut yang kemudian diusung ke konferensi Bandung dalam kemasan toleransi terhadap perdamaian dan kemerdekaan negara-negara terhadap kolonialisme Barat. Esensi konferensi Bogor pada April- Mei 1954 adalah mengungkapkan secara tegas sikap negara-negara Asia Afrika terhadap segala bentuk kolonialisme dan imperialisme.

2 Konferensi Asia Afrika
Afrizal Kaha

3 Hal ini tertuang dalam piagam Dasasila Bandung
Hal ini tertuang dalam piagam Dasasila Bandung. Adapun Konferensi Bandung merupakan catatan sejarah yang mendasari segala nilai-nilai perdamaian dunia yang dicita-citakan oleh banyak negara Asia Afrika yang tergabung dalam Konferensi Asia Afrika dan Gerakan Nonblok. Nilai-nilai tersebut  menyebutkan bahwa perdamaian dan kemerdekaan bebas dari segala penjajahan merupakan suaru hati nurani mayoritas umat manusia, Bandung merupakan jalan tengah dan jalan-bebasnya bangsa-bangsa Aisa Afrika di antara jalan-ekstrimnya kedua antagonis perang dingin, Bandung juag merupakan implementasi penolakan terhadap berbagai pendekatan militer kedua negara adikuasa yang cenderung menciptakan lebih banyak ketegangan dunia daripada menjaga keamanan dalam menciptakan keamanan dunia, selain itu Bandung juga merpakan alternatif aman dalam usaha meredakan dan menyelesaikan ketegangan dunia melalui prinsipnya uang non- alignment, dan oleh karena itu Bandung merintis kelahiran Dunia Ketiga dan Gerakan Nonblok dalam menyiasati dominasi kedua negara, yang terakhir, Bandung juga menjadi titik tolak terhadap struktur dan orde lama tata dunia baru dan internasional.

4 Konferensi Bandung adalah cermin dari politik luar negeri Indonesia
Konferensi Bandung adalah cermin dari politik luar negeri Indonesia. Politik luar negeri pada umumnya banyak bergantung pada politik dalam negeri, maka Indonesia segera melakukan tindakan-tindakan tegas tanpa ragu dan takut. Tindakan tersebut mengilhami beberapa anggota gerakan nonblok untuk melakukan hal yang sama. Misalnya, Indonesia bersikap tegas tidak akan membayar hutang Netherland sebesar $ 1,500 juta, yang mana sebenarnya uang tersebut merupakan pengeluaran Agresi Netherland pada Indonesia. Indonesia tidak lagi membayar harga peluru yang ditembakkan kepadanya. Selanjutnya Mesir, melakukan nasionalisasi Terusan Suez sebagai unjuk eksistensi dirinya yang ingin independen dari persemakmuran Inggris.

5 Bandung merupakan saksi sejarah penting terbitnya keberanian tiap-tiap negara Asia-Afrika untuk menentukan nasib mereka sendiri. Dalam konferensi yang diselenggarakan di Bandung, mereka mengungkapkan dukungan pada yang senasib. Mereka menyatakan perasaan kebebasan, ingin bebas dari segala bentuk kolonialisme dan imperialisme serta tidak mau terjebak dalam blok dunia yang sedang bertikai. Secara singkat, pandangan ini merupakan implementasi nilai-nilai politik luar negeri Indonesia yang dibawa keluar melalui pertemuan internasional. Boleh dibilang Indonesia saat itu berusaha untuk  menyebarkan semangat nasionalismenya sekaligus memperoleh simpati terhadap perjuangannya secara internal melawan Belanda, utamanya dalam usaha mendapatkan Irian Barat. Upaya Indonesia yang demikian, sebenarnya adalah merupakan strategi yang dikemas secara sempurna dalam politik luar negerinya. Dan saat itu, melalui diplomasi dan negosiasi yang terus menerus, Indonesia berhasil kemudian memprakarsai pembentukan organisasi internasional alternatif yang terintegrasi ke dalam Konferensi Asia Afrika dan Gerakan Nonblok. Ini adalah hasil perjuangan diplomatik dan strategi yang magnificient.


Download ppt "Arti Strategis Konferensi Asia Afrika (1955) bagi Politik Luar Negeri RI Pengaruh Konferensi Asia Afrika terhadap Situasi Internasional Situasi internasional."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google