Please wait Loading……. “Nyeri Neuropatik pada Nervus Trigeminu s setelah Prosedur Bedah Implan” Post – Implant Neuropathy of The Trigeminal Nerve. A Case.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Farah Asnely Putri ( ) Merry Rachmawati ( )
Advertisements

Dampak Psikologis Bencana terhadap kelompok rentan
LAKI – LAKI MATI LEBIH DULU DARIPADA PEREMPUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN NYERI Heri Widiarso, SKep, Ns, MNur
Rokok Bisa Tingkatkan Risiko Katarak
STRETCHING LENNY.
Disusun oleh: Isni Fitria (13) Qory Deswara (21)
Idiopathic Gingival Fibromatosis Associated
Jempolku Cedera Gara-Gara Gadget
Penderita Asam Urat Lebih Banyak Lelaki
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PENYAKIT KRONIS
Gagal Jantung Akibat Obesitas Masalah kegemukan atau obesitas nyatanya tak hanya mencederai estetika bentuk tubuh, tapi juga sejumlah fungsi organ tubuh.
Kelompok 4 Febri Prihatnanto Dian Karimawati Windasari K
KANKER PAYUDARA.
Tubektomi atau Kontap Wanita Merupakan tindakan operasi Tuba falopi (saluran telur) yang menghubungkan indung telur dan rahim dipotong dan disumbat (rahim.
KEBUTUHAN PERSONAL HIGIENE by: Richa Noprianty
ANALISIS AKAR MASALAH.
Wahai Penggemar Makan Enak, Awasi Ginjalmu!
PROSES KEPERAWATAN MENU UTAMA
PENCEGAHAN DAN PENGELOLAAN DEKUBITUS PADA PASIEN PALLIATIF
PENGKAJIAN OFTALMIK.
Perilaku Seksual dan Hubungannya dengan Kesehatan
Konseling KTD
STATISTIK DATA KLINIS DAN DATA CASEMIX
JOURNAL OF THE ACADEMY OF NUTRITION AND DIETETICS
OSTEOPOROSIS MATERI KULIAH.
KHEMOPORT/PORT-A-CATH
Intervensi Psikososial
Klimakterium dan menapause
FLAP PERIODONTAL drg. Ahmad Syaify, Sp.Perio (K)
Keperawatan Dasar I Memandikan Pasien
ARDIYA REGITA PRAMESTI BIMA NAFI NURCAHYO KARMELIA SUWANTI
PROGRAM OPERASI BIBIR SUMBING GRATIS RS. CITRA MEDIKA SIDOARJO
Perilaku Kekerasan Program Studi Keperawatan
Pengaruh Rokok Terhadap Pendengaran
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) LANJUTAN Riana Aini, Amd.Keb.
MANAGEMEN PENCEGAHAN BUNUH DIRI
Sindrom Guillain–Barré
DISPAREUNIA . A. Pengertian  Dispareunia adalah nyeri di vagina atau pinggul yang dialami selama hubungan seksual dispareunia lebih sering.
PENANGANAN FISIOTERAPI PADA PENDERITA GANGGUAN HERNIA DISKUS
Pengertian Tindakan keperawatan adalah suatu tindakan membersihkan seluruh bagian tubuh pasien dengan posisi berbaring di tempat tidur dengan menggunakan.
Effect of Exercises on Quality of Life in Women
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA PENDERITA LUKA BAKAR
DIABETES MELLITUS “The Best Prescription is Knowledge"
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) LANJUTAN.
INFEKSI AKUT KASUS OBSTETRI
ECT TERAPI KEJANG LISTRIK.
Dr.Samuel Marco Kanker Leher Rahim dr.Samuel Marco
Marlina Jaya Diputri G1A012009
ANATOMI FISIOLOGI KANKER PAYUDARA DISUSUN OLEH : ANGGI LESTARI
Rekam Kesehatan Jiwa SUBPOKOK KE 15.
KONSEP DASAR PEMBERIAN OBAT
PERTOLONGAN PERTAMA PADA LUKA BAKAR
FT CARDIPULMONAR JENNIFER DHEA FISIOTERAPI 2014.
 Radang mukosa mulut atau stomatitis adalah radang yang terjadi pada mukosa mulut, biasanya berupa bercak putih kekuningan.  Bercak ini dapat berupa.
TUGAS MATA KULIAH DASAR BIOMEDIK 2 DOSEN PENGAMPU : DR.HANDY EKA BAYU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KAMPUS SINTANG FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT DISUSUN OLEH:
BANTUAN DASAR PADA KASUS NON TRAUMA
POLIOMIELITIS (PENYAKIT POLIO)
Pangkas Berat Badan dengan Operasi Ongkosnya Lebih Murah
ABSES GIGI.
LUKA BAKAR ( COMBUSTIO )
Pasien Rawat Jalan Sugito Wonodirekso
Asuhan keperawatan pada klien dengan masalah nyeri Ahmad Zaini Arif. S.Kep., Ns.
Kelompok V.  Riwayat Kesehatan masa lalu Secara khusus kita akan bertanya tentang masalah yang terjadi sebelumnya  Anemia, Gangguan perdarahan Melakukan.
Apa sih HIV itu?? Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau:
PENYAKIT MENULAR SEKSUAL. Apa itu Penyakit Menular Seksual? Penyakit Menular Seksual (PMS) merupakan salah satu jenis Infeksi Saluran Reproduksi (ISR),
INFORMED CONSENT.
Migrain Without Aura; A New Definition
ALAT KONTRASEPSI IMPLAN
TEGUH ANINDITO. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menjelaskan teori dasar pembuatan keputusan 2. Menjelaskan kerangka pembuatan keputusan etik 3. Menguraikan faktor.
Transcript presentasi:

Please wait Loading……

“Nyeri Neuropatik pada Nervus Trigeminu s setelah Prosedur Bedah Implan” Post – Implant Neuropathy of The Trigeminal Nerve. A Case Report

Tujuan: Mengetahui hubungan antara implan iatrogenik dengan Perlukaan Syaraf

- M asa lah yang berkaitan dengan n ervus trige min us adalah masalah yang sering terjadi pada tindakan prosedur bedah pada gigi. - I nsi densi perluk aa n NAI telah meningkatkarena b edah im plant dan t erapi endodontik. Pendahuluan

Bedah Implan Dental Implan Teknik rehabilitasi pembuatan gigi tiruan yang dilakukan dengan cara melakukan penggantian gigi (dari akar sampai mahkota) menggunakan dental implant.

Dampak Perlukaan Nervus Alveolaris Inferior post-op Bedah Implan: Kualitas Hidup turun (psikologis) Kerusakan syaraf permanen (trauma iskemia) Depresi ringan – berat (bunuh diri) Aktivitas Fungsional terganggu (makan, bicara )

Von Arx dkk (2005), “ Terdapat gangguan neurosensorik setelah dilakukan pengurangan tulang pada area symphisis “, dengan persentase insidensi perlukaan nervus, sbb: - 18,69% pada hari ke-10 pasca bedah ketika pengambilan jahitan. - 8,1% pada bulan ke-6 pasca bedah - 0,6% pada bulan ke-12 pasca bedah. Hubungan Insidensi dan Faktor Risiko Pemasangan Implant terhadap Perlukaan Nervus Alveolaris Inferior

Hiller up (2007 ) juga melaporkan bahwa terdapat perlukaan yang diakibatkan kesalahan prosedur bedah implant sebesar 3,9% dengan insidensi perlukaan nervus alveolaris inferior sebesar 33,2%.

Metode  Prospektif Kohort 287 pasien (datang ke RSGM Universitas King, London) 30 Pasien keluhkan neuropatik post- implan (Pemeriksaan Neurosensorik) Analisis Statistik, Manajemen Pasien Assesment Pengumpulan data dan penilaian persepsi nyeri neurosensorik, pemeriksaan Psychometri

Pengumpulan data pasien secara rinci mengenai kegunaan anestesi lokal, macam implant, perdarahan saat tindakan, kegunaan radiograf dan jarak area pemasangan terhadap kanal nervus alveolaris inferior 1. Tahap 1

Assesment Pengumpulan data dan penilaian persepsi nyeri neurosensorik, pemeriksaan Psychometri Pengumpulan data penilaian pasien terhadap fungsi persepsi neurosensorik dan penurunan fungsinya (hypoesthe­sia, anaesthesia, ageusia) dan ketidaknyamanan neurogenik seperti: paraesthesia, dysaesthesia, allodynia, dysgeusia). 1. Tahap 2

Assesment Pengumpulan data dan penilaian persepsi nyeri neurosensorik, pemeriksaan Psychometri - Hasil fungsi neurosensorik seluruh pasien diklarifikasikan oleh observer yang sama yang telah menjalani standardisasi tes sebelumnya 1. Tahap 3 - Dilakukan penilaian persentase area neuropatik  persentase area di dalam mukosa mulut dan kulit luar mulut yang dipengaruhi oleh perlukaan dengan perubahan sensasi, teknik mapping.

Assesment Pengumpulan data dan penilaian persepsi nyeri neurosensorik, pemeriksaan Psychometri Teknik Mapping  menggerakkan forceps mendekati area yang tidak terpengaruh menuju area yang mengalami perlukaan (dapatkan mapping point) Tahap 4

-Mapping point diperoleh ketika pasien mengakui perubahan sensasi. -Selanjutnya area yang berlawanan dari perlukaan dirangsang menggunakan serabut no.15 (setara dengan tekanan 50 g/ mm2) untuk mendapatkan rerata penilaian fungsional pasien secara subjektif (SF). -Pasien diminta untuk membayangkan bahwa sensasi ini setara sampai 10/10 dan tidak menyentuh area yang dianggap sebagai 0/10. (Nilai VAS = 0-10)

Hasil - (30 pasien) P< 0.05 Terdapat Diagram Venn  insidensi nyeri, anaesthesia, dan paraesthesia antara nervus Alveolaris Inferior. 8 pasien  paraesthesia atau nyeri. 4 pasien  anaesthesia. 4 pasien  Paraesthesia dengan anaesthesia atau nyeri yang disertai dengan anaesthesia 2 pasien  paresthesia dengan nyeri - 35% pria dan 65% wanita dengan rerata usia sebesar 50,6 tahun (berkisar = tahun)

Posisi Implan Posisi implan yang sangat berkaitan dengan nervus alveolaris inferior : a. dibawah gigi 35 (33% kasus) b. dibawah gigi 36 dan 46 (25% kasus) c. dibawah gigi 44 (12% kasus). 30 Kasus Implan -25 kasus  Implan dekat dengan kanalis NAI -4 kasus  telah dipasang lebih dari 18 bulan (telah terjadi penyesuaian tulang) -1 kasus  setelah 3 bulan, implan bergerak menjauh dari kanal NAI

“Gambaran konus Implan pada radiograf” Penempatan sebuah implan yang berdekatan dengan mental loop. Panjang implan berkisar dari 5-13 mm.

Gambaran Neuropatik Pasien -27 pasien  neuropatik NAI permanen - 3 pasien  pengambilan implant pasca pemasangan implant, perawatan neuropatik Lebih dari 50% pasien menderita nyeri konstan dan atau disertai ketidaknyamanan

“Masalah pengalaman fungsional pasien yang berkaitan dengan perlukaan nervus Alveolaris Inferior”

Perawatan tambahan berupa pemberian non-steroid anti-inflamasi dilakukan pada 2 pasien sebelum dirujuk ke dokter gigi dan spesialis Manajemen Pasien Manajemen Pasien

- Perlukaan pada struktur syaraf tepi atau pusat sering menimbulkan gejala nyeri seperti nyeri neuropatik (NP). -Nyeri neuropatik  paraesthesia (kesemutan), nyeri terbakar, nyeri seperti lejitan listrik dan nyeri membangkitkan (hyperalgesia, allodynia ) (Rehm dkk., 2008) Pembahasan

Studi sebelumnya melaporkan bahwa 85 pasien di Korea menunjukkan adanya nyeri neuropatik akibat perlukaan syaraf setelah pemasangan implan. Hal yang sama juga terjadi akibat perawatan endodontik. (Gregg, 2000).

Kotrashetti (2010) melaporkan bahwa terdapat lebih dari 70% pasien yang dirujuk 6 bulan pasca perlukaan syaraf menunjukkan bahwa gejala yang dialami oleh pasien berupa iatrogenik nervus trigeminalis. Keadaan ini menurunkan kualitas hidup dari masing- masing pasien (Abarca dkk., 2006). Penggunaan CBCT (Cone Beam Computed Tomography) dengan dosis radiasi yang rendah dan memberikan gambaran 3D dengan resolusi tinggi dapat memfasilitasi perencanaan implan pada area yang kritis (Haris dkk., 2007)

Mencegah adanya perlukaan NAI akibat pemasangan gigi implan dengan cara: a.Meminimalisir blok NAI yang berulang kegunaannya (Renton dkk., 2010). b. Menyediakan Anestesi Lokal dengan risiko rendah dan meminta pasien untuk menunjukkan lokasi sakit selama prosedur dilakukan (melakukan infiltrasi articaine dan tidak melakukan blok NAI) (Smith dkk., 1999). c. Menggunakan bur implan yang telah hilang ketajamannya (Sharawy dkk., 2002). d. Menggunakan drill-stops (Burstein dkk., 2008). e. Menggunakan radiograf selama preparasi tempat gigi yang akan dipasang implan (Misch dkk., 2010).

Implan iatrogenik berkaitan dengan perlukaan syaraf dan sering menyebabkan munculnya nyeri neuropatik yang disertai dengan timbulnya masalah fungsional yang mampu mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Perlu a danya informed consent, radiograf, dan follow up post-op. Kesimpulan

M Fadyl Yunizar “Terimakasih”