Rahmi Yosmar, S.Farm, M.Farm, Apt ANTIVIRUS Rahmi Yosmar, S.Farm, M.Farm, Apt
VIRUS ???
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan mengendalikan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri.
Virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel eukariota (organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal) Virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya.
Perbedaan virus dengan sel hidup ??? memiliki 2 tipe asam nukleat sekaligus dapat mereproduksi semua bagian selnya memiliki sistem metabolisme Virus memiliki 1 tipe asam nukleat, Hanya dapat mereproduksi materi genetik dan selubung proteinnya tidak memiliki sistem metabolisme
Oleh karena itu virus tidak dapat tumbuh dan bereproduksi tanpa adanya sel inang.
Virus dapat menginfeksi Organisme bersel satu seperti mikoplasma, bakteri, alga Semua binatang atau tanaman tingkat tinggi
Akibat infeksi bisa ringan atau tidak berefek sama sekali, namun mungkin juga bisa membuat sel inang rusak atau bahkan mati
Penggolongan Obat Antivirus Antiretrovirus Anti-Nonretrovirus
Antivirus untuk herpes Antivirus untuk influenza Anti - Nonretrovirus Antivirus untuk herpes Antivirus untuk influenza Antivirus untuk HBV & HCV Antivirus untuk herpes Asiklovir Gansiklovir Foskarnet Amantadin Oseltamivir Lamivudin Interferon
Antiretrovirus NRTI NtRTI NNRTI PI Viral Entry Inhibitor Zidovudin Didanosin Nevirapin Efavirenz Sakuinavir Ritonavir Enfuvirtid Bisiklam Tenofovir
Mekanisme Kerja Antivirus Inhibitor uncoating Inhibitor sintesis RNA & DNA virus Inhibitor nucleoside RT Inhibitor nonnucleoside RT Inhibitor protease Inhibitor neuraminidase Lain-lain
Inhibitor Uncoating Virus Amantadin, rimantadin Profilaksis dan terapi (dalam 48 jam munculnya gejala) influenza A
Inhibitor Sintesis DNA & RNA Virus Asiklovir, famsiklovir, valasiklovir, gansiklovir, foskarnet, ribavirin Asiklovir, famsiklovir, valasiklovir: Terapi infeksi HSV, varicella, herpes zoster Gansiklovir (sangat toksik) & foskarnet: CMV retinitis pada AIDS Ribavirin: Infeksi RSV & influenza
Inhibitor Nucleoside Reverse Transcriptase Zidovudin, didanosin, zalsitabin, stavudin, lamivudin, abacavir, emtrisitabin, entecavir Zidovudin, stavudin: HIV Didanosin, zalsitabin: HIV resisten zidovudin Lamivudin: hepatitis, HIV Abacavir, emtrisitabin: HIV Entecavir: Hepatitis B
Inhibitor NonNucleoside Reverse Transcriptase Efavirenz, nevirapin, delavirdin, etravirin Terapi infeksi HIV
Inhibitor protease Saquinavir, ritonavir, indinavir Untuk terapi HIV Mudah resisten, harus dikombinasi dengan anti-HIV lain
Inhibitor neuraminidase Oseltamivir, zanamivir Menghambat neuraminidase, sehingga menghambat pelepasan virus dari sel host Untuk influenza tipe A dan B
Lain-lain Idoksuridin, trifluridin: infeksi HSV pada kornea Fluorourasil: kondiloma karena papilloma virus Interferon: hepatitis, kondiloma akuminata Immunoglobulin: hepatitis, rabies, CMV
Masalah Klinis Penggunaan Antivirus Antivirus merupakan derivat asam nukleat menyebabkan toksisitas pada sel host yang tidak terinfeksi Supresi sumsum tulang Efek samping individual obat
PENGGOLONGAN VIRUS • VIRUS DNA : • VIRUS RNA: Herpes Simplex, Herpes Zoster & Varicella Zoster . Virus Epstein Barr. Parvo-virus, adeno-virus, variola , cytomegalo-virus (CMV) Humanpapiloma-virus (HPV) • VIRUS RNA: HIV, Hepatitis, Rhinovirus, Polio-virus, virus Influenza, rotavirus, virus rubella, paramixovirus, virus rubeola, virus beguk (mumps), flavivirus ( Yellow fever, dengue)
PENGGUNAAN OBAT ANTI VIRUS AIDS & HIV AIDS merupakan akronim dalam bahasa Inggris dari Acquired Immune Deficiency Syndrome ('sindrom defisiensi imun dapatan'). Nama virusnya sendiri, yaitu HIV, merupakan singkatan dari Human Immunodeficiency Virus ('virus defisiensi imun manusia' atau 'virus penurun kekebalan manusia').
HIV dan virus-virus sejenisnya ditransmisikan melalui kontak langsung antara membran mukosa atau aliran darah dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darah , air mani, cairan vagina, dan air susu ibu. Transmisi ini dapat terjadi melalui hubungan seksual (vaginal, anal, ataupun oral), transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi HIV, pertukaran HIV antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin atau menyusui, serta kontak lain dengan salah satu cairan tubuh tersebut.
AIDS merupakan bentuk terparah akibat infeksi HIV AIDS merupakan bentuk terparah akibat infeksi HIV. HIV adalah retrovirus yang biasanya menyerang organ vital sistem kekebalan manusia seperti sel T CD4+ (sejenis sel T), makrofag, dan sel dendritik. HIV secara langsung dan tidak langsung merusak sel T CD4+, padahal sel T CD4+ dibutuhkan agar sistem kekebalan tubuh berfungsi baik. Jika HIV membunuh sel T CD4+ sampai terdapat kurang dari 200 sel T CD4+ per mikroliter (µL) darah, kekebalan selular hilang, dan akibatnya ialah kondisi yang disebut AIDS. Infeksi akut HIV dilanjutkan dengan infeksi HIV laten klinis sampai terjadinya gejala infeksi HIV awal dan kemudian AIDS, yang diidentifikasi berdasarkan jumlah sel T CD4+ di dalam darah dan adanya infeksi tertentu.
Cara pencegahan : Pendekatan ABC untuk menurunkan risiko terkena HIV melalui hubungan seksual: Abstinence or delay of sexual activity, especially for youth (berpantang atau menunda kegiatan seksual, terutama bagi remaja). Being faithful, especially for those in committed relationships (setia pada pasangan, terutama bagi orang yang sudah memiliki pasangan). Condom use, for those who engage in risky behavior (penggunaan kondom, bagi orang yang melakukan perilaku berisiko).
Terapi pengobatan AIDS : AZT + 3TC + NVP d4T + 3TC + NVP AZT + 3TC + EFV d4T + 3TC + EFV Keterangan : AZT : zidovudin 3TC : lamivudin NVP : navirapin d4T : Stavudine EFV : Efavirens
Regimen Kombinasi Obat Antiretrovirus yang diusulkan Untuk Indonesia (Depkes RI, 2003) Satu dari kolom A dan salah satu kombinasi dari kolom B : Kolom A Kolom B Nevirapin Nelfinavir Zidovudin + Didanosin Didanosin+ Lamivudin Stavudin + Didanosin Zidovudin + Lamivudin Stavudin + Lamivudin
Terapi Kombinasi untuk HIV lebih baik dari pada monoterapi karena : Menghindari resistensi obat atau meluaskan cakupan terhadap virus dan memperlama efek Peningkatan efikasi karena adanya efek aditif atau sinergistik Peningkatan target reservoir jaringan ( contoh : limfosit, makrofag) virus Gangguan pada lebih dari satu fase hidup virus Penurunan toksisitas karena dosis yang digunakan menjadi lebih rendah.
VIRUS HERPES Herpes adalah infeksi virus pada kulit. Herpes Simplex Virus merupakan salah satu virus yang menyebabkan penyakit herpes pada manusia. Tercatat ada tujuh jenis virus yang dapat menyebabkan penyakit herpes pada manusia, yaitu Herpes Simplex Virus (HSV), Varicella Zoster Virus (VZV), Cytomegalovirus (CMV), Epstein-Barr Virus (EBV), dan Human Herpes Virus tipe 6 (HHV-6), tipe 7 (HHV-7), tipe 8 (HHV-8).
Herpes Simplex Virus sendiri dibagi menjadi dua tipe, yaitu : Herpes Simplex Virus tipe 1 (HSV-1) yang menyebabkan infeksi pada mulut, mata, dan wajah Herpes Simplex Virus tipe 2 (HSV-2) yang menyebabkan infeksi pada alat kelamin (genital). Tetapi, bagaimanapun kedua tipe virus tersebut dapat menyebabkan penyakit dibagian tubuh manapun.
Pengobatan baku untuk herpes adalah dengan acyclovir, valacyclovir, famcyclovir, dan pencyclovir yang dapat diberikan dalam bentuk krim, pil atau secara intravena (infus) untuk kasus yang lebih parah. Semua obat ini paling berhasil apabila dimulai dalam tiga hari pertama setelah rasa nyeri akibat herpes mulai terasa.
Semua antivirus yang digunakan pada infeksi Herpes Simplex Virus (HSV) bekerja dengan menghambat polimerase DNA virus. Acyclovir, ganciclovir, famciclovir, dan valacyclovir secara selektif di fosforilasi menjadi bentuk monofosfat pada sel yang terinfeksi virus. Bentuk monofosfat tersebut selanjutnya akan diubah oleh enzym seluler menjadi bentuk trifosfat, yang akan menyatu dengan rantai DNA virus. Acyclovir, famciclovir, dan valacyclovir terbukti efektif dalam memperpendek durasi dari gejala dan lesi.
VIRUS VARICELLA-ZOSTER Varisela sangat menular, penularannya mencapai 80-90% pada kontak serumah. Transmisi virus varisela zoster dapat terjadi melalui droplet respirasi yang mengandung virus, serta kontak langsung dengan lesi dimana pada papula dan vesikel terdapat populasi yang tinggi dari virus. Varisela infeksius mulai 2 hari sebelum lesi pada kulit muncul dan berakhir ketika muncul krusta, umumnya 5 hari setelahnya.
Terapi yang diberikan pada varisela bersifat suportif, meliputi: Penjagaan hidrasi pada anak diperlukan, karena saat anak sakit nafsu makan berkurang. Pada anak yang mendapat pengobatan Ancyclovir, obat akan mengkristal di tubulus renalis, sehingga perlu hidrasi yang adekuat. Kebersihan menyeluruh tetap harus dijaga (memotong kuku dan membersihkan badan). Melarang anak menggaruk ruam untuk menghindari skar pada kulit. Memotong kuku, memakaikan sarung tangan dan kaos kaki saat tidur dapat menghindarkan garukan pada ruam.
Pemberian makanan yang sehat dan bergizi, tanpa pembatasan makanan. Tidak ada pembatasan aktivitas pada anak-anak dengan varisela tanpa komplikasi. Kompres dingin, mandi yang teratur untuk mengurangi gatal. Pemberian Aciklovir atau Vidarabin hanya pada pasien yang disertai defisiensi imunologis.
VIRUS HEPATITIS Hepatitis adalah istilah umum yang berarti radang hati. “Hepa” berarti kaitan dengan hati, sementara “itis” berarti radang Radang hati – hepatitis – mempunyai beberapa penyebab, termasuk: Racun dan zat kimia seperti alkohol berlebihan; Penyakit yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehat dalam tubuh,yang disebut sebagai penyakit autoimun; dan Mikroorganisme, termasuk virus.
HAV, HBV, dan HCV menyerang sel hati – atau hepatosit – yang menjadi tempat yang bersahabat bagi virus untuk berkembang biak. Sebagai reaksi terhadap infeksi, sistem kekebalan tubuh memberikan perlawanan dan menyebabkan peradangan hati (hepatitis). Bila hepatitisnya akut (yang dapat terjadi dengan HAV dan HBV) atau menjadi kronis (yang dapat terjadi dengan HBV dan HCV) maka dapat berkembang menjadi jaringan parut di hati, sebuah kondisi yang disebut fibrosis
Lambat laun, semakin banyak jaringan hati diganti dengan jaringan parut seperti bekas luka, yang dapat menghalangi aliran darah yang normal melalui hati dan sangat mempengaruhi bentuk dan kemampuannya untuk berfungsi semestinya. Ini disebut sebagai sirosis. Bila hati rusak berat, mengakibatkan bendungan di limpa dan kerongkongan bagian bawah akibat tekanan di organ yang tinggi. Dampak dari kondisi ini – yang disebut sebagai hipertensi portal – termasuk pendarahan saluran cerna atas dan cairan dalam perut (asites). Kerusakan pada hati juga dapat mengurangi pembuatan cairan empedu yang dibutuhkan untuk pencernaan yang baik dan mengurangi kemampuan hati untuk menyimpan dan menguraikan bahan nutrisi yang dibutuhkan untuk hidup.
Ada lima virus yang diketahui mempengaruhi hati dan menyebabkan hepatitis: HAV, HBV, HCV, virus hepatis delta (HDV, yang hanya menyebabkan masalah pada orang yang terinfeksi HBV), dan virus hepatitis E (HEV).
Pengobatan???
Untuk infeksi hepatitis B kronis digunakan obat anti virus Entecavir untuk perawatannya. Untuk infeksi kronis hepatitis C menggunakan obat anti virus interferon-a
Infeksi Cytomegalovirus (CMV) Retinitis karena CMV pada pasien AIDS diberi obat anti virus gansiklovir.