PROBABLE MAXIMUM PRECIPITATION (PMP). PMP : Peluang terjadinya hujan terbesar dengan durasi tertentu pada suatu daerah aliran sungai dalam waktu yang.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
DISTRIBUSI PROBABILITAS YANG UMUM
Advertisements

PENGUJIAN SUMUR Tujuan Metode Analisa Debit Optimum.
Oleh: Ziadatus Sha’adhah ( )
Analisis Data Hujan HIDROLOGI TL-2204.
Sistem Informasi Estimasi Potensi Tenaga Air Perencanaan Pembangkit Listrik Di Kiayo Kalimantan Barat Oleh : Sukma Prayogi
Ukuran Tendensi Sentral
PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN FUNGSI TRIGONOMETRI
6. PENCOCOKAN KURVA (CURVE FITTING).
UJI HIPOTHESIS BEDA RATA-RATA
D0124 Statistika Industri Pertemuan 15 dan 16
Pertemuan 2 Hidrologi Perkotaan
SEBARAN NORMAL.
DISTRIBUSI DISTRIBUSI NORMAL PENDEKATAN NORMAL UNTUK BINOMIAL
DEBIT PUNCAK (Q)
Hidrologi : ilmu yang mempelajari estimasi kuantitas (volume) air di suatu daerah waktu kering / banjir I. Siklus Hidrologi : evaporasi, presipitasi, evapotranspirasi,
DISTRIBUSI TEORITIS.
EROSI DAN KONSERVASI TANAH
Pertemuan <<#>> <<Judul>>
PENYAJIAN DATA DATA YANG DIKUMPULKAN TIDAK AKAN BANYAK BERMAKNA APABILA TIDAK DISAJIKAN DENGAN BAIK. DATA UMUMNYA DISAJIKAN DALAM BENTUK TABEL SEPERTI.
DISTRIBUSI PROBABILITAS
Distribusi Normal.
STATISTIKA INFERENSI : UJI HIPOTESIS (SAMPEL TUNGGAL)
ASPEK HIDROLOGI Kuliah ke-2 Drainase.
MEAN.
Harga Deviasi (Ukuran Penyebaran).
STATISTIKA Pertemuan 10: Analisis Regresi dan Korelasi
STATISTIKA INFERENSI : UJI HIPOTESIS (SAMPEL TUNGGAL)
Maksimum dan Minimun ( Titik Ekstrim ) Pertemuan 18
2 a. Instalasi AWLR di DAS Cisukabirus
TEORI PENDUGAAN STATISTIK
Ratna Septi Hendrasari
DISTRIBUSI NORMAL.
STATISTIKA.
PERSAMAAN GARIS LURUS 1. Bentuk Umum 2. Gradien 3. Menggambar Garis
ASPEK HIDROLOGI Kuliah ke-2 Drainase.
Aliran Permukaan Air keluar dr suatu daerah aliran sungai (DAS) dapat melalui: Aliran permukaan yi air yg mengalir di atas permukaan tanah. Bentuk ini.
PENGANTAR STATISTIK Pertemuan 1.
HUJAN.
MEAN.
Ukuran Pemusatan Data Choirudin, M.Pd
INFILTRASI.
DISTRIBUSI NORMAL DAN CARA PENGGUNAANNYA
PENGUJIAN SUMUR Tujuan Metode Analisa Debit Optimum.
BAB 8 DISTRIBUSI NORMAL.
PERANCANGAN DESAIN SUMUR RESAPAN DALAM MENGURANGI LIMPASAN AIR HUJAN
Kalkulus Diferensial - Lanjutan
Teori Ekonomi Produksi
PERENCANAAN SISTEM DRAINASE
Pertemuan ke 9.
DRAINASE POLDER.
C. Persamaan Garis Singgung Kurva
PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN FUNGSI TRIGONOMETRI
BAB VII UKURAN UKURAN KEMIRINGAN & KERUNCINGAN
DISTRIBUSI PROBABILITAS YANG UMUM
TEORI PENDUGAAN SECARA STATISTIK
PENENTUAN CURAH HUJAN RANCANGAN
MATA KULIAH REKAYASA HIDROLOGI DEBIT BANJIR (FLOOD FLOW) (1) BY : NOOR LAILAN HIDAYATI, ST.
PENENTUAN DEBIT BANJIR RANCANGAN METODE RASIONAL MODIFIKASI
Ukuran Distribusi.
Pertemuan 9 Kalkulus Diferensial
Hidrologi Dasar1 ANALISA DEBIT ANDALAN. Hidrologi Dasar2 Apa itu debit andalan? Tersedia sepanjang tahun Ada risiko gagal Menurut pengamatan & pengalaman:
PENGERTIAN DISTRIBUSI TEORITIS
C. Persamaan Garis Singgung Kurva
DISTRIBUSI PROBABILITAS YANG UMUM
. Distribusi Binomial adalah suatu distribusi probabilitas yang dapat digunakan bilamana suatu proses sampling dapat diasumsikan sesuai dengan proses.
DISTRIBUSI NORMAL.
Presipitasi. PENGERTIAN DAS DAS ( Daerah Alian Sungai ) = Catchment Area = Watershed = DPS ( Daerah Pengalairan Sungai ) = Patusan = Drainage Area Adalah.
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM PERENCANAAN DRAINASE PERMUKAAN
ANALISIS HIDROLOGI DAN SEDIMEN PERENCANAAN BANGUNAN SABO
Perkiraan secara kuantitatif dari siklus hidrologi dapat dinyatakan berdasar prinsip konservasi massa yang dikenal dengan persamaan neraca air. Neraca.
Transcript presentasi:

PROBABLE MAXIMUM PRECIPITATION (PMP)

PMP : Peluang terjadinya hujan terbesar dengan durasi tertentu pada suatu daerah aliran sungai dalam waktu yang dibuat untuk tren kurun waktu yang panjang. PERSAMAAN : Xm = Xn + Km. Sn Dengan : Xm= Curah hujan maksimum yang tercatat (mm) Xn= Nilai tengah (mean) data hujan maksimum tahunan (mm) Km = Faktor pengali terhadap standar deviasi Sn = Standart Deviasi

TAHAPAN PERHITUNGAN (PMP) 1. Urutkan data hujan harian maksimum dari kecil ke besar. 2. Hitung besarnya curah hujan rerata (Xn) 3. Hitung CH rerata tanpa memasukkan data curah hujan terbesar (Xn-m) 4. Hitung standart deviasi (Sn) 5. Hitung standart deviasi tanpa memasukkan data CH terbesar (Sn-m)

Lanjutan… 5. Hitung nilai faktor adjusment Xn Dengan tahapan sebagai berikut: a) Menentukan nilai perbandingan (Xn-m)/Xn b) Nilai tersebut diplot pada grafik 1.1 c) Dari titik plot tersebut tarik garis keatas sampai menyentuh garis diagonal yang disesuaikan dengan panjang tahun data curah hujan. d) Selanjutnya tarik garis kesamping kiri sehingga didapat nilai/angka faktor koreksi Xn.

B C D GRAFIK 1.1 Grafik Faktor Koreksi Xn

Lanjutan… 6. Hitung nilai faktor adjusment Sn Dengan tahapan sebagai berikut: a) Menentukan nilai perbandingan (Sn-m)/Sn b) Nilai tersebut diplot pada grafik 1.2 c) Dari titik plot tersebut tarik garis keatas sampai menyentuh garis diagonal yang disesuaikan dengan panjang tahun data curah hujan. d) Selanjutnya tarik garis kesamping kiri sehingga didapat nilai/angka faktor koreksi Sn.

GRAFIK 1.2 Grafik Faktor Koreksi Sn B C D

Lanjutan… 7. Hitung nilai faktor adjusment Xn dan Sn Dengan tahapan sebagai berikut: a) Memplot jumlah panjang data (tahun) pada grafik 1.3 b) Dari titik plot tersebut tarik garis keatas sampai menyentuh garis lengkung rata-rata, selanjutnya tarik garis kekiri untuk mendapatkan nilai faktor koreksi Xn. c) Dari titik plot tersebut tarik garis keatas sampai menyentuh garis lengkung standart deviasi, selanjutnya tarik garis kekiri untuk mendapatkan nilai faktor koreksi Sn.

GRAFIK 1.3 Grafik Faktor Koreksi Xn dan Sn B C A

Lanjutan… 8. Hitung Xn terkoreksi = Xn. (5). (7) 9. Hitung Sn terkoreksi = Sn. (6). (7) 10. Hitung nilai Km. Dengan tahapan sebagai berikut: a) Memplot nilai CH rata-rata pada grafik 1.4. b) Dari titik plot tersebut tarik garis keatas sampai menyentuh garis lengkung durasi c) selanjutnya tarik garis kekiri untuk mendapatkan nilai Km.

GRAFIK 1.4 Grafik Nilai Km B C A Hujan max rata-rata tahunan (mm)

Lanjutan… 11. Hitung PMP terpusat (Xm) dengan pers: Xm = Xn + Km. Sn dgn: Xn dan Sn adalah yang terkoreksi 12. Hitung koreksi reduksi luas DAS Dengan tahapan sebagai berikut: a) Memplot nilai luas DAS pada grafik 1.5. b) Dari titik plot tersebut tarik garis keatas sampai menyentuh garis lengkung durasi c) selanjutnya tarik garis kekiri untuk mendapatkan nilai koreksi reduksi.

GRAFIK 1.5 Grafik Reduksi Luas DAS B C A

GRAFIK 1.6 Grafik Faktor Reduksi Terhadap Lamanya Pencatatan B C A

Lanjutan… 13. Hitung faktor reduksi terhadap lamanya pencatatan Dengan tahapan sebagai berikut: a) Memplot nilai lamanya pencatatan data hujan pada grafik 1.6. b) Dari titik plot tersebut tarik garis keatas sampai menyentuh garis lengkung c) selanjutnya tarik garis kekiri untuk mendapatkan nilai faktor koreksi. 14. Hitung Nilai PMP = Xm. (12). (13)

Contoh: Diketahui sebuah DAS dengan luas 160km 2 memiliki data curah hujan sebagai berikut, Hitung nilai PMP. No.X No.X

Jawab: 1. Xn = 64,34 2. Xn-m = 62,72 3. Sn = 18,15 4. Sn-m = 16,5 5. Faktor adjusment Xn = 0,97 (grafik 1.1)  101,5% 6. Faktor adjusment Sn = 18,15 (grafik 1.2)  102 % 7. Faktor adjusment Xn dan Sn (grafik 1.3) Xn = 100,95 Sn = 105,25 8. Xn terkoreksi = 64, ,5. 100,95 = 68,33 9. Sn terkoreksi = 18, ,25 = 19,48

10. Nilai Km = 16,724 (grafik 1.4) 11. PMP terpusat = 68,33+ (16, ,48) = 394, Faktor Reduksi Luas DAS = 94,76% (grafik 1.5) 13. Faktor Reduksi terhadap lamanya pencatatan = 100,8% (grafik 1.6) 14. Nilai PMP = 394,24. 94,76.100,8 = 376,58

Estimasi Intensitas Hujan Intensitas hujan adalah tinggi atau kedalaman air hujan per satuan waktu. Hubungan antara intensitas, lama hujan, dan frekuensi dinyatakan dalam lengkung IDF (Intensitas, Durasi, Frekuensi). Data hujan yang diperlukan adalah data hujan jangka pendek, apabila tidak tersedia maka Intensitas dapat dihitung menggunakan rumus Mononobe. dengan i =Intensitas curah hujan (mm/jam) R24 =curah hujan maksimum dalam 24 jam (mm) t =lamanya curah hujan (jam)

Contoh: Pada stasiun Duri diperoleh kedalaman hujan dengan periode ulang 2,5,10,25,dan 50 tahunan seperti pada tabel berikut. Buat hujan periode ulang dengan durasi hujan 5,10,15,20,45,60 menit. Jawab : Menggunakan pers. Mononobe untuk hujan periode ulang p=103 mm dan durasi hujan 5 menit,diperoleh: Periode ulang T Hujan (mm)103133,8152,56174,5189,9

Tabel 1.1 Hasil Hitungan Mononobe

Gambar 1.2 Grafik Kurva dengan metode Mononobe Intensitas Hujan mm/jam

Hitungan dengan persamaan tersebut dilanjutkan untuk durasi dan kedalaman hujan yang lain, dan hasilnya pada tabel 1.1 dan gambar 1.2. Hitungan dilakukan dengan durasi sampai 300 menit (5jam). Persamaan kuva IDF mempunyai bentuk. Periode Ulang 2 tahun: y = 547,03 x -0,6667 Periode Ulang 5 tahun: y = 710,84 x -0,6667 Periode Ulang 10 tahun: y = 810,06 x -0,6667 Periode Ulang 25 tahun: y = 927,18 x -0,6667 Periode Ulang 50 tahun: y = 1009,2 x -0,6667