OLEH :
Abortus adalah suatu proses berakhirnya suatu kehamilan, dimana janin belum mampu hidup diluar rahim (belum viabel ), dengan kriteria usia kehamilan <20 minggu atau berat janin <500gram
Jenis- jenis Abortus
KELAINAN OVUM KELAINAN GENITALIA IBU GANGGUAN SIRKULASI PLASENTA PENYAKIT-PENYAKIT IBU ANTAGONIS RHESUS PENYAKIT BAPAK
Abortus immnines Abortus insipiens Abortus inkompletus Abortus Komplitus Missed abortion
Perdarahan Perforasi Infeksi Syok
Melakukan PX TORCH (Cytomegalovirus, Toxoplasma, Rubella, dan Herpes virus ) Dianjurkan memakai kontrasepsi Banyak-banyak istirahat- berbaring Banyak konsumsi makanan yang bergizi dan olah raga secara teratur Sampaikan informasi pada pasangan yang bersangkutan bahwa janin mati tak membahayakan kehidupan wanita tersebut sampai 3 minggu setelah kematian janin.
Tes kehamilan Hasil + => janin masih hidup, bahwan 2-3 minggu stlh abortus Px dopler/usg Menentukan janin hidup/tidak Px kadar fibrinogen Biasa pada missed abortion
Pengkajian * Menganalisanya sehingga dapat diketahui masalah dan kebutuhan perawatan bagi klien. Adapun hal-hal yang perlu dikaji adalah : * Biodata : mengkaji identitas klien dan penanggung yang meliputi ; nama, umur, agama, suku bangsa, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, perkawinan ke-, lamanya perkawinan dan alamat * Keluhan utama : Kaji adanya menstruasi tidak lancar dan adanya perdarahan pervaginam berulang pervaginam berulang * Riwayat kesehatan, yang terdiri atas : 1. Riwayat kesehatan sekarang yaitu keluhan sampai saat klien pergi ke Rumah Sakit atau pada saat pengkajian seperti perdarahan pervaginam di luar siklus haid, pembesaran uterus lebih besar dari usia kehamilan. 2. Riwayat kesehatan masa lalu
* Riwayat pembedahan : Kaji adanya pembedahan yang pernah dialami oleh klien, jenis pembedahan, kapan, oleh siapa dan di mana tindakan tersebut berlangsung. * Riwayat penyakit yang pernah dialami : Kaji adanya penyakit yang pernah dialami oleh klien misalnya DM, jantung, hipertensi, masalah ginekologi/urinary, penyakit endokrin, dan penyakit- penyakit lainnya. * Riwayat kesehatan keluarga : Yang dapat dikaji melalui genogram dan dari genogram tersebut dapat diidentifikasi mengenai penyakit turunan dan penyakit menular yang terdapat dalam keluarga. * Riwayat kesehatan reproduksi : Kaji tentang mennorhoe, siklus menstruasi, lamanya, banyaknya, sifat darah, bau, warna dan adanya dismenorhoe serta kaji kapan menopause terjadi, gejala serta keluahan yang menyertainya * Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas : Kaji bagaimana keadaan anak klien mulai dari dalam kandungan hingga saat ini, bagaimana keadaan kesehatan anaknya.
* Riwayat seksual : Kaji mengenai aktivitas seksual klien, jenis kontrasepsi yang digunakan serta keluahn yang menyertainya. * Riwayat pemakaian obat : Kaji riwayat pemakaian obat- obatankontrasepsi oral, obat digitalis dan jenis obat lainnya. * Pola aktivitas sehari-hari : Kaji mengenai nutrisi, cairan dan elektrolit, eliminasi (BAB dan BAK), istirahat tidur, hygiene, ketergantungan, baik sebelum dan saat sakit. * Pemeriksaan fisik, meliputi : 1. Inspeksi adalah proses observasi yang sistematis yang tidak hanya terbatas pada penglihatan tetapi juga meliputi indera pendengaran dan penghidung. Hal yang diinspeksi antara lain : mengobservasi kulit terhadap warna, perubahan warna, laserasi, lesi terhadap drainase, pola pernafasan terhadap kedalaman dan kesimetrisan, bahasa tubuh, pergerakan dan postur, penggunaan ekstremitas, adanya keterbatasan fifik, dan seterusnya
2. Palpasi adalah menyentuh atau menekan permukaan luar tubuh dengan jari. Sentuhan : merasakan suatu pembengkakan, mencatat suhu, derajat kelembaban dan tekstur kulit atau menentukan kekuatan kontraksi uterus. Tekanan : menentukan karakter nadi, mengevaluasi edema, memperhatikan posisi janin atau mencubit kulit untuk mengamati turgor. Pemeriksaan dalam : menentukan tegangan/tonus otot atau respon nyeri yang abnormal 3. Perkusi adalah melakukan ketukan langsung atau tidak langsung pada permukaan tubuh tertentu untuk memastikan informasi tentang organ atau jaringan yang ada dibawahnya. Menggunakan jari : ketuk lutut dan dada dan dengarkan bunyi yang menunjukkan ada tidaknya cairan, massa atau konsolidasi. Menggunakan palu perkusi : ketuk lutut dan amati ada tidaknya refleks/gerakan pada kaki bawah, memeriksa refleks kulit perut apakah ada kontraksi dinding perut atau tidak
4. Auskultasi adalah mendengarkan bunyi dalam tubuh dengan bentuan stetoskop dengan menggambarkan dan menginterpretasikan bunyi yang terdengar. Mendengar : mendengarkan di ruang antekubiti untuk tekanan darah, dada untuk bunyi jantung/paru abdomen untuk bising usus atau denyut jantung janin. (Johnson & Taylor, 2005 : 39) * Pemeriksaan laboratorium : Darah dan urine serta pemeriksaan penunjang : rontgen, USG, biopsi, pap smear. Keluarga berencana : Kaji mengenai pengetahuan klien tentang KB, apakah klien setuju, apakah klien menggunakan kontrasepsi, dan menggunakan KB jenis apa. * Data lain-lain : Kaji mengenai perawatan dan pengobatan yang telah diberikan selama dirawat di RS. Data psikososial. Kaji orang terdekat dengan klien, bagaimana pola komunikasi dalam keluarga, hal yang menjadi beban pikiran klien dan mekanisme koping yang digunakan.Status sosio-ekonomi : Kaji masalah finansial klien
* Data spiritual : Kaji tentang keyakinan klien terhadap Tuhan YME, dan kegiatan keagamaan yang biasa dilakukan. * Diagnose Keperawatan * Devisit Volume Cairan s.d perdarahan * Gangguan Aktivitas s.d kelemahan, penurunan sirkulasi * Gangguan rasa nyaman: Nyeri s.d kerusakan jaringan intrauteri * Resiko tinggi Infeksi s.d perdarahan, kondisi vulva lembab * Cemas s.d kurang pengetahuan
* Rencana Tindakan * Diagnosa Keperawatab Devisit Volume Cairan berhubungan dengan Perdarahan * Tujuan : Tidak terjadi devisit volume cairan, seimbang antara intake dan output baik jumlah maupun kualitas. INTERVENSIRASIONAL 1.Kaji kondisi status hemodinamika Pengeluaran cairan pervaginal sebagai akibat abortus memiliki karekteristik bervariasi 2. Ukur pengeluaran harian Jumlah cairan ditentukan dari jumlah kebutuhan harian ditambah dengan jumlah cairan yang hilang pervaginal 3. Berikan sejumlah cairan pengganti harian Tranfusi mungkin diperlukan pada kondisi perdarahan massif 4. Evaluasi status hemodinamika Penilaian dapat dilakukan secara harian melalui pemeriksaan fisik
* Diagnosa Keperawatan : Gangguan Aktivitas berhubungan dengan kelemahan, penurunan sirkulasi * Tujuan : Klien dapat melakukan aktivitas tanpa adanya komplikasi INTERVENSIRASIONAL 1.Kaji tingkat kemampuan klien untuk beraktivitas Mungkin klien tidak mengalami perubahan berarti, tetapi perdarahan masif perlu diwaspadai untuk menccegah kondisi klien lebih buruk 2. Kaji pengaruh aktivitas terhadap kondisi uterus/kandungan Aktivitas merangsang peningkatan vaskularisasi dan pulsasi organ reproduksi 3. Bantu klien untuk memenuhi kebutuhan aktivitas sehari-hari Mengistiratkan klilen secara optimal 4. Mengistiratkan klilen secara optimal Mengoptimalkan kondisi klien, pada abortus imminens, istirahat mutlak sangat diperlukan 5. Evaluasi perkembangan kemampuan klien melakukan aktivitas Menilai kondisi umum klien
* Diagnosa Keperawatan : Gangguan rasa nyaman : Nyeri berhubungan dengan Kerusakan jaringan intrauteri. * Tujuan : Klien dapat beradaptasi dengan nyeri yang dialami INTERVENSIRASIONAL 1.Kaji kondisi nyeri yang dialami klien Pengukuran nilai ambang nyeri dapat dilakukan dengan skala maupun dsekripsi 2. Terangkan nyeri yang diderita klien dan penyebabnya Meningkatkan koping klien dalam melakukan guidance mengatasi nyeri 3. Kolaborasi pemberian analgetikaMengurangi onset terjadinya nyeri dapat dilakukan dengan pemberian analgetika oral maupun sistemik dalam spectrum luas/spesifik
* Diagnosa Keperawatan : Resiko tinggi Infeksi s.d perdarahan, kondisi vulva lembab * Tujuan : Tidak terjadi infeksi selama perawatan perdarahan INTERVENSIRASIONAL 1.Kaji kondisi keluaran/dischart yang keluar ; jumlah, warna, dan bau Perubahan yang terjadi pada dishart dikaji setiap saat dischart keluar. Adanya warna yang lebih gelap disertai bau tidak enak mungkin merupakan tanda infeksi 2. Terangkan pada klien pentingnya perawatan vulva selama masa perdarahan Infeksi dapat timbul akibat kurangnya kebersihan genital yang lebih luar 3. Lakukan pemeriksaan biakan pada dischartBerbagai kuman dapat teridentifikasi melalui dischart 4. Lakukan perawatan vulva Inkubasi kuman pada area genital yang relatif cepat dapat menyebabkan infeksi 5. Terangkan pada klien cara mengidentifikasi tanda inveksi Berbagai manivestasi klinik dapat menjadi tanda nonspesifik infeksi; demam dan peningkatan rasa nyeri mungkin merupakan gejala infeksi 6. Anjurkan pada suami untuk tidak melakukan hubungan senggama selama masa perdarahan Pengertian pada keluarga sangat penting artinya untuk kebaikan ibu; senggama dalam kondisi perdarahan dapat memperburuk kondisi system reproduksi ibu dan sekaligus meningkatkan resiko infeksi pada pasangan
* Diagnosa Keperawatan : Cemas s.d kurang pengetahuan * Tujuan : Tidak terjadi kecemasan, pengetahuan klien dan keluarga terhadap penyakit meningkat INTERVENSIRASIONAL 1.Kaji tingkat pengetahuan/persepsi klien dan keluarga terhadap penyakit. Ketidaktahuan dapat menjadi dasar peningkatan rasa cemas 1.Kaji derajat kecemasan yang dialami klien Kecemasan yang tinggi dapat menyebabkan penurunan penialaian objektif klien tentang penyakit 1.Bantu klien mengidentifikasi penyebab kecemasan Pelibatan klien secara aktif dalam tindakan keperawatan merupakan support yang mungkin berguna bagi klien dan meningkatkan kesadaran diri klien 1.Asistensi klien menentukan tujuan perawatan bersama Peningkatan nilai objektif terhadap masalah berkontibusi menurunkan kecemasan 1.Terangkan hal-hal seputar aborsi yang perlu diketahui oleh klien dan keluarga Konseling bagi klien sangat diperlukan bagi klien untuk meningkatkan pengetahuan dan membangun support system keluarga; untuk mengurangi kecemasan klien dan keluarga.
Berjuta-juta wanita setiap tahunnya mengalami kehamilan yang tidak diinginkan. Beberapa kehamilan berakhir dengan kelahiran tetapi beberapa diantaranya diakhiri dengan abortus, dan kejadian abortus sangat banyak ditemukan yang merupakan salah satu dari perdarahan dalam masa kehamilan. Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan (oleh akibat-akibat tertentu) pada atau sebelum kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buah kehamilan belum mampu untuk hidup di luar kandungan. Abortus ada 2 macam, baik itu spontan maupun buatan. Dan masing- masing dari abortus ini terbagi lagi. Sehingga ada banyak bentuk-bentuk abortus yang kita temui. Ada banyak faktor yang mempengaruhi abortus dalam kehamilan baik itu dari faktor ibu, bapak, janin dan faktor-faktor lain yang menjadi penyebab terjadinya abortus atau kehamilan yang tidak dapat dipertahankan.