Profil • Michel Foucault lahir di Poiters, Perancis pada 15 Oktober 1926 • Ia berasal dari kalangan medis, ayahnya seorang ahli bedah, seperti juga saudara dan kakeknya. • Ia menempuh masa studinya di Ecole normalle superiure pada 1945 dan mendapat license pada bidang filsafat (1948), psikologi (1950) dan psikopatologi (1952). • Selanjutnya ia mengajar psikopatologi di Almamaternya, menjadi dosen di Universitas Uppsala (Swedia) untuk bidang sastra dan budaya Perancis serta menjadi direktur pusat kebudayaan Perancis di Polandia dan kemudian di Jerman (1959). Pada 1960 ia kembali pulang ke Perancis, dan berhasil memperoleh gelar “doctor negara” dengan hasil penelitiannya mengenai “Sejarah Kegilaan”.
Profil • Pada 1984, ia meninggal dunia pada umur 57 tahun –konon kabarnya penyebab kematiannya karena terserang AIDS. Pada upacara pemakamannya, kawan karibnya Gilles Deleuze membacakan halaman terakhir dari Arkeologi Pengetahuan. • Foucault merupakan salah satu pemikir terkemuka dalam dunia ilmu sosial dan filsafat. Karya-karya hasil pemikirannya di kemudian hari bahkan sempat menjadi grand theory yang mendunia dalam kancah teori sosial. The Theory of Truth merupakan salah satu pemikiran cemerlangnya yang mengupas tentang nilai -nilai subjektifitas konstitutif serta eksplorasi praktik - praktik diskursif penguasa dalam membentuk subjek.
Tujuh konsep yang utama dalam pemikiran-pemikiran Foucault Arkeologi Pengetahuan : menghendaki agar kebebasan dari keadaan yang telah nampak dari sebuah wacana (fondasinya). Arsip adalah elemen yang paling rahasia dari seorang sejarawan. Disiplin: pelaksanaan dari pengetahuan dalam sebuah pengejawantahan yang ketat mengharuskan / menginginkan beberapa normalisasi dari bentuk – bentuk pemikiran yang ada. Diskursus (wacana): Foucault melihatnya dalam sebuah karya ilmiah, metode-metoda pengajaran, teks-teks dári hukum yang menghendaki sebuah penempatàn tersendiri. Mengenai sebuah teks yang diamati sebagai hal yang ilmiah ataupun pedagogis yang dapat dikategorikan dalam pengelompokan dari pemikiran-pemikiran yang telah menjadi ciri khas dari sebuah zaman tertentu. Epistème : pengelompokan dari pemikiran-pemikiran yang menjadi ciri khas suatu zaman tertentu. Mendekati pengartian dari itu épistème dari sebuah paradigma diciptakan oleh Thómas Kuhn (filsuf ilmu pengetahuan Jerman). Menurut Foucault, épistème dari sebuah période memberi pengaruh yang signifikan kepada episteme dari periode zaman sebelumnya.
Tujuh konsep yang utama dalam pemikiran-pemikiran Foucault Kekuasaan : tidak terkait secara khusus dengan orang, negara, ataupun kelas sosial tertentu. Kekuasaan masuk dan tidak hanya berada di kalangan tertentu dan dalam sebuah tempat yang khusus. Mikrofisik dari kekuasaan menyebar untuk menganalisa metoda-metoda dari dominasi, bukannya asal dari kekuasaan (dominasi tertentu). Pembenaran : bukanlah yang berkaitan dengan ilmu pasti (mátematika). Kebenaran ataupun alasan adalah sinonim dari pemikiran ilmiah ataupun filsafatis. Kebenaran dipertentangkan kepada kepercayaan yang terbentuk dan diyakini secara tidak rasional dan didasari oleh keinginan dan nafsu. Pengetahuan: bukanlah sebuah pengetahuan yang dipahami secara netral, objektif dan universal. « volonté de savoir » (keinginan untuk tahu / mengetahui) berkaitan dengan proses dominasi atas obyek-obyek yang berkaitan dengan manusia.
KONSEP POWER AND KNOWLEDGE, KEKUASAAN DAN PENGETAHUAN Karya-karya Foucault didasarkan pada visi sejarah yang diturunkan Nietzsche, ia mendapat pengaruh dari skema konsepsi sejarah Nietzsche yang disebut genealogi. Foucault menolak model teleologis Hegelian, di mana satu mode produksi mengalir secara dialektis dari mode produksi yang lain, dan memilih taktik kritik Nietzschean melalui pengajuan perbedaan (difference). Sejarawan Nietzschean memulai dari masa kini dan bergerak mundur ke masa lalu sampai perbedaan itu ditemukan. Kemudian, dia akan bergerak maju kembali, menelusuri proses transformasi dan berusaha mempertahankan, baik diskontinuitas maupun kontinuitas. Inilah metode yang digunakan Foucault.
Pusat perhatian Genealogi Foucault adalah hubungan timbal balik antara sistem kebenaran dan mekanisme kuasa (mekanisme yang di dalamnya suatu ‘rezim politis’ memproduksi kebenaran). Ia berusaha menghindari bentuk analisis yang totaliter dan sangat kritis terhadap sistematisasi. Foucault memisahkan masa lalu dengan masa kini. Dengan menunjukkan keasingan masa lalu, ia merevitalisasi dan memangkas legitimasi masa kini.
FOUCAULT MENGATAKAN… Kekuasaan bukanlah kepemilikan ataupun kemampuan. Kekuasaan bukanlah sesuatu yang tunduk pada atau melayani kepentingan ekonomi. Kekuasaan bukanlah komoditas yang dapat diperoleh atau diraih. Kekuasaan bersifat jaringan; menyebarluas ke mana-mana.
Foucault menegaskan bahwa pola hubungan kekuasaan tidak berasal dari penguasa atau negara; kekuasaan tidak dapat dikonseptualisasikan sebagai milik individu atau kelas. Analisis kekuasaan harusnya tidak memusatkan perhatian kepada tingkat tujuan sadar, tapi pada poin penerapan kekuasaan. Dengan kata lain, ia ingin mengubah titik perhatian dari pertanyaan, seperti “Siapa yang memiliki kekuasaan?” atau “Apa tujuan atau maksud pemegang kekuasaan?” ke proses-proses yang membentuk subjek sebagai hasil pengaruh kekuasaan.
Dalam Discipline and Punish (1977), • Foucault memusatkan perhatian pada masa ketika menempatkan orang di bawah pengawasan dianggap lebih efisien dan menguntungkan daripada membuat mereka patuh pada hukuman tertentu. • Transisi pada abad ke-18 ini berkaitan erat dengan pembentukan mode pelaksanaan kekuasaan yang baru. • Buku tersebut diawali dengan penggambaran peristiwa penyiksaan pembunuhan raja dan eksekusi umum yang mengerikan. • Kemudian penulis memaparkan bagaimana dalam rentang waktu delapan tahun terjadi perubahan besar: fenomena penyiksaan hilang, digantikan dengan pengaturan narapidana, dan mekanisme pengawasan yang baru mulai diterapkan di barak tentara, rumahsakit, penjara, dan sekolah.
FOUCAULT MENGATAKAN… Kekuasaan bukanlah kepemilikan ataupun kemampuan. Kekuasaan bukanlah sesuatu yang tunduk pada atau melayani kepentingan ekonomi. Foucault menegaskan bahwa pola hubungan kekuasaan tidak berasal dari penguasa atau negara; kekuasaan tidak dapat dikonseptualisasikan sebagai milik individu atau kelas. Kekuasaan bukanlah komoditas yang dapat diperoleh atau diraih. Kekuasaan bersifat jaringan; menyebarluas ke mana-mana. Analisis kekuasaan harusnya tidak memusatkan perhatian kepada tingkat tujuan sadar, tapi pada poin penerapan kekuasaan. Dengan kata lain, ia ingin mengubah titik perhatian dari pertanyaan, seperti “Siapa yang memiliki kekuasaan?” atau “Apa tujuan atau maksud pemegang kekuasaan?” ke proses-proses yang membentuk subjek sebagai hasil pengaruh kekuasaan.
FOUCAULT MELIHAT… Kebanyakan orang melihat kekuasaan sebagai penindas, pembatas atau larangan tidak memadai lagi: kekuasaan “menciptakan realitas”; kekuasaan “menciptakan domain objek dan ritual kebenaran”. Foucault mengatakan kita sering mendengar klise “kekuasaan membuat gila”, tapi kita harus memperhatikan fakta bahwa pelaksanaan kekuasaan itu sendiri menciptakan dan melahirkan objek pengetahuan yang baru. Sebaliknya, pengetahuan menciptakan pengaruh-pengaruh kekuasaan. Tanpa pengetahuan kekuasaan tidak mungkin dijalankan, pengetahuan tidak mungkin tidak melahirkan kekuasaan.
POSTMODERN Postmodernisme adalah sebuah aliran pemikiran dan menjadi semacam paradigma baru, yang merupakan antitesis dari modernisme, yang dinilai telah gagal dan tidak lagi relevan dengan perkembangan zaman. Modernisme yang ditandai oleh kepercayaan penuh pada keunggulan sains, teknologi, dan pola hidup sekuler, ternyata tidak cukup kokoh untuk menopang era industrialisasi yang dikampanyekan dapat membawa kesejahteraan dalam kehidupan masyarakat. Postmodernisme pertama-tama ditandai oleh hilangnya kepercayaan pada proyek modernisasi. Para teoretisi, seperti Boudrillad (1983), Lyotard (1984), Jameson (1984), atau Foucault (1984), bersepakat bahwa diskursus postmodernisme mengandaikan pada sebuah zaman yang dilandasi oleh gerak maju menuju masa pascaindustri.
6 macam tema yang menjadi isu penting dalam teori postmodern yakni: Histori dan historikisme, meaning(arti), tempat(place), poloitik dan etika, teori urban tubuh(body)
Histori dan Historikisme TEMA 1 Histori dan Historikisme Terjadinya krisis pada arsitektur modern meningkatkan kesadaran diri, analitis, image baru , dan orientasi pada alam dari periode postmodern. Para arsitek postmodern kemudian lebih menaruh perhatian pada mereka sendiri dengan suatu sejarah yang mempengaruhi. Cara yang ditempuh dapat melalui: Apropriasi dan kesadaran diri mengenai saat ini sebagai moment sejarah. Salah satu teori historikisme yang dipakai dalam postmodern adalah Teori sejarah abad 19 yang mementingkan relatifisme modernitas budaya khususnya ide affan garde, maksudnya kreasi bentuk baru berkelanjutan di bawah gerak sosial dan teknologi dan representasi simbol tersebut dari masyrakat melalui bentuk-bentuk ini.Jadi bentukan baru yang tercipta mampu merepresentasikan keadaan sosial masyarakat namun tidak meninggalkan teknologi dan kekreatifan desain.
ARTI TEMA 2 Arsitektur memiliki nilai yang mengandung arti 2 macam: 1. Estetika yang berasal dari lingkungan sekitar 2. Fungsi Banyak orang menemukan bahwa ada hal-hal yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari arsitektur yaitu:tipe, fungsi,dan tektonis. Fungsi berbicara tentang kegunaan, dan tektonis mengenai system structural..
TEMPAT TEMA 3 MANUSIA, ARSITEKTUR, DAN ALAM Hubungan antara manusia dengan alam adalah masalah filosofi yang panjang, yang dapat dijelaskan dengan fenomena, seperti Norberg-Schulz. Negara Barat memikirkan alam sebagai ‘hal yang berbeda’ dalam hubungannya dengan budaya yang mampu menstabilkan/memberi tema untuk suatu negara.
TEORI URBAN TEMA 4 Berhubungan drastis dengan modern yang memperhatikan fabric urban. Arsitek berfokus pada penciptaan kebebasan ‘obyek’ bangunan (misalnya Museum Guggensheim dan bangunan Seagram di New York) Image kota
POLITIK DAN AGENDA ETIKA TEMA 5 Arsitektur ternyata juga dikaitkan dalam hal politik & etika, sehingga para arsitek diharuskan untuk : bisa memberikan penggambaran yang nyata mengenai keadaan sosial dalam karyanya bisa mempengaruhi masyarakat untuk ikut dalam hal-hal tertentu bisa mengubah status dan tradisi masyarakat ETIKA LINGKUNAGAN: perkembangan arsitektur juga mengakui hak-hak generasi yang akan datang yang tidak merusak lingkungan. Jadi semestinya diusahakan bahan daur ulang dan bahan yang ramah lingkungan.
BADAN TEMA 6 Badan digambarkan sebagai tubuh (fisik) manusia sedangkan subjek menunjukkan individu; dan setiap individu berbeda pengenalannya. Badan dalam arsitektur klasik digambarkan sebagai skala dan dapat menyatakan alam pada umumnya dalam perencanaan bangunan.
PERLUNYA TEORI POSTMODERN KESIMPULAN PERLUNYA TEORI POSTMODERN Teori postmodern dapat mengembangkan atau membuka paradigma arsitek untuk berkarya secara bertanggung jawab antara bangunan & perilaku.
ANY QUESTION ??? Terimakasih .. Arigato .. Danke .. Merci .. Maturnuwun .. Haturnuhun ..
INDONESIA BERTANYA…..? Entah sudah berapa banyak yang telah kita dengar di seminar- seminar, kuliah, media bahkan dari presentasi yang telah kita buat bahwa dalam menyongsong Modernisasi seharusnya tidak meninggalkan nilai-nilai ,etika, ”unggah-ungguh” dan kearifan, Tetapi semuanya itu tetap saja luntur ,terkikis dan bahkan hilang seiring dengan modernisasi yang berjalan…Mengapa bisa terjadi hal yang demikian…? Apa yang salah…?