INDUSTRI PERTEMUAN KE-3.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
AKTIVITAS BISNIS  Aktivitas bisnis: Aktivitas yang dilakukan secara reguler dengan tujuan mendapatkan laba.  Memroduksi barang dan atau jasa  Membeli.
Advertisements

Fungsi dan Operasi Agroindustri
OLEH : SHANTI EMAWATI, S.Pt., MP.
PERINDUSTRIAN MEDIA PEMBELAJARAN VERRY A.J.M. SILALAHI,S.Sos.
Benda Sebagai Pemuas Kebutuhan
G E O G R A F I M E N G E N A L DUSTRI IN.
Sektor Industri Idham Cholid.
PENDAHULUAN.
A. PERDAGANGAN INTERNASIONAL
ANALISIS INVESTASI DAN MANAJEMEN PORTOFOLIO
PERTANIAN PERTEMUAN 8 Powerpoint Templates.
BAB 7 PENDAPATAN NASIONAL
INDUSTRI Bila ada pertanyaan : Facebook : ranto.lumban.gaol
EKONOMI KESEJAHTERAAN
KEBIJAKAN PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI BERBASIS AGRO
Pertumbuhan Ekonomi, Perubahan Struktur Ekonomi dan Krisis Ekonomi
Tugas Individu Tugas di buat masing-masing oleh 2 orang.
Pertumbuhan Ekonomi, Perubahan Struktur Ekonomi dan Krisis Ekonomi
Ekonomi Industri Idham Cholid.
Dr. H. Mustika Lukman Arief, SE. MM.
ARAH PEMBANGUNAN EKONOMI SEKTOR PERTANIAN
GEOGRAFI INDUSTRI M. KHAIDIR CP.
SEKTOR PERTANIAN.
Proses Industri dan Keselamatan kerja
Pembiayaan Investasi Di Bidang Industri
PENGERTIAN BISNIS AMRIN MULIA UN.
PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI INDONESIA
Berita Resmi Statistik
KEUANGAN WIRAUSAHA.
EKONOMI PERTANIAN INDONESIA
PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
Peranan Pertanian di Dalam Pembangunan Ekonomi
RENCANA INDUK PEMBANGUNAN INDUSTRI NASIONAL TAHUN
BERITA RESMI STATISTIK
BAB XIV. ANALISIS INDUSTRI
PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
KINERJA SEKTOR INDUSTRI TRIWULAN I TAHUN 2014
Pendapatan Nasional, Pertumbuhan dan Struktur Ekonomi
MODUL STUDI KELAYAKAN BISNIS
PERTEMUAN IX USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM)
DATA INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN
MODUL 11 BARANG INDUSTRI A.PENDAHULUAN
KINERJA SEKTOR INDUSTRI TRIWULAN II TAHUN 2015
PAGU ANGGARAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2017
OLEH : SHANTI EMAWATI, S.Pt., MP.
OLEH : SHANTI EMAWATI, S.Pt., MP.
Job Vacancy Kelompok Donny Prasetyo ( )
BAHAN RAPAT KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
Pendapatan Nasional, Pertumbuhan dan Struktur Ekonomi
03. INDUSTRI & TRANSPORTASI
BAB 2 KEGIATAN EKONOMI KONSUMEN DAN PRODUSEN
OVERVIEW Konsep dasar dan arti penting klasifikasi industri.
Modul / Tatap Muka 13 EKONOMI INDONESIA MENUJU 2013
PERTUMBUHAN INDUSTRI AGRO SAMPAI DENGAN PERIODE TW III 2016
PROSPEK DAN POTENSI UKM.
Kinerja Kebijakan Ekonomi & Perekonomian
Assalammuallaikum wr.wb
KERJASAMA BILATERAL INDONESIA DAN AMERIKA DI BIDANG EKONOMI
A. PERDAGANGAN INTERNASIONAL
METODE PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
PERANAN PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN
Job Vacancy Kelompok Donny Prasetyo ( )
PENDAPATAN NASIONAL DAN STRUKTUR EKONOMI
PENYEDIAAN BAHAN INDUSTRI
Pangan PROGRAM DAN KEGIATAN DIREKTORAT INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN TAHUN 2016 DAN 2017.
PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI DAN PEMBERDAYAAN TENAGA KERJA DIFABEL
MK :Manajemen Agrobisnis SKS : 2/1 Dosen : Dr. Ir. Rini Widiati, MS
TINJAUAN EKONOMI KABUPATEN SAMPANG 2018
Judul : Perkembangan industri di Era globalisasi Terhadap pendapatan nasional indonesia Nama : Agustinus Jono Npm :
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PROVINSI JAMBI TAHUN 2020
Transcript presentasi:

INDUSTRI PERTEMUAN KE-3

1. PENDAHULUAN Kondisi Produksi Komoditi Unggulan (2010): Negara kepulauan terbesar di dunia Daratan + 2 juta km2 Lautan + 5,8 juta km2 Garis Pantai + 81 ribu km Iklim : Tropik Basah suhu 23-28°C Curah hujan : rata-rata 1.600 mm/tahun Jumlah penduduk 237,5 juta orang (Sensus 2010) PDB + US$700 milyar dengan pendapatan per kapita + US$ 3.000 (2010) CPO (22,4 juta ton) Oleofood (8,3 juta ton) Biodiesel (0,3 juta ton) Oleakimia (0,5 juta ton) Kakao (0,6 juta ton) Produk antara (butter, pasta, cake, powder) (0,18 juta ton) Produk akhir (0,19 juta ton) Karet Alam (2,5 juta ton) Ban dan Alas kaki Sarung tangan karet Jagung (18,3 Juta Ton) Tepung jagung Pakan Ternak Padi (66,4 juta ton GKG) Beras (37 juta ton) Produk Kayu Hulu Pulp ( 6,7 juta ton) 2

AKSELERASI INDUSTRI MANUFAKTUR SASARAN INDIKATOR 2015 2016 2017 2018 2019 Industri (%) 6,0 6,9 7,5 8,1 8,6 Share dalam PDB (%) 20,8 21,0 21,1 21,3 21,6 Pertumbuhan PDB rata-rata 7,0 persen

PERAN PDB SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN TERHADAP PEREKONOMIAN NASIONAL 25,8% PERAN INDUSTRI AGRO TERHADAP PDB SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN SEBESAR 34,7% KONTRIBUSI INDUSTRI AGRO TERHADAP PEREKONOMIAN NASIONAL SEBESAR 8,95% Sumber: BPS, 2010 4

BANGUN INDUSTRI NASIONAL BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR INDUSTRI ANDALAN MASA DEPAN SUMBERDAYA MANUSIA PETRO KIMIA SEMEN BAJA DLL TPT SEPATU ELEKTRONIK INDUSTRI BARANG MODAL INDUSTRI KOMPONEN (BASIS UKM) SDA TERBARUKAN SDA TIDAK TERBARUKAN KOMPETENSI INTI INDUSTRI DAERAH RESEARCH & DEVELOPMENT DAYA KREATIF INDUSTRI AGRO INDUSTRI ALAT ANGKUT INDUSTRI TELEMATIKA 5

Alur Proses Keseluruhan Industri Di Indonesia Perdagangan Bebas Regional / Global : FTA, AEC, APEC, etc SDA Pemrosesan Keberlangsungan Proses SDA Proses / Manufakturing Produk Akhir Sumber Bahan Mentah / Bahan Baku : Contoh : Tambang Hutan Pertanian Pemrosesan SDA  [Proses Hilirisasi] Contoh : Logam Mineral Rotan CPO Produk Akhir Bernilai Tambah Tinggi Tantangan dalam merealisasikan proses manufaktur (Industri Hulu) SDM yang berkualitas Produk berteknologi tinggi Standarisasi Green environment Tantangan dalam proses industri : SDM berkualitas Teknologi Green Environment

Kontribusi Sektor Industri Terhadap GDP GDP per Sektor Kontribusi PDB Global berdasarkan sektor (PDB Dunia  US$ 72 Trilyun) Kontribusi PDB Indonesia berdasarkan sektor (PDB Indonesia  US$ 1 Trilyun) Pertanian Pertanian Industri (Migas) Industri Lain-Lain Jasa Keuangan Transportasi 44,92 % Sektor Jasa terutama dipacu oleh imbas dari perkembangan nilai tambah di sektor industri Perdagangan & Hotel Industri (Non Migas PDB Dunia diisi oleh Sektor Jasa sebagai kontributor terbesar (63%), sebagai hasil dari perkembangan nilai tambah sektor industri PDB Indonesia diisi oleh kontributor terbesar dari sektor industri (45%) namun masih berada pada tahap sektor bernilai tambah rendah, yang berimbas pada share PDB Indonesia terhadap PDB global sebesar hanya 1,4%

Sektor Industri Indonesia Diharapkan Dapat Mensupport Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Kontribusi Industri Berat Indonesia Indonesia akan menghadapi Fase Perangkap “Pendapatan Kelas Menengah” Percepatan pengembangan industri diperlukan untuk menghindari perangkap “middle income” Industri berat hanya berkontribusi ±8,79% dari total kontribusi total sektor industri 1,9 % 1 % 5,8 % Butuh >2 tahun untuk bertransformasi Kontribusi Industri Berat Indonesia / sektor dengan nilai tambah tinggi masih cukup rendah (± 9%) yang berdampak pada lambatnya transisi perkembangan industri ringan ke arah industri berat. RUU Industri mengikutsertakan : ❶ Pengembangan SDM ❷ Kerjasama antar industri dan ❸ Fasilitasi Inovasi, yang keseluruhan ketiganya diharapkan dapat mengakselerasi pengembangan industri bernilai tambah tinggi.

PENGERTIAN suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa

KLASIFIKASI INDUSTRI Berdasarkan SK Menteri Perindustrian No KLASIFIKASI INDUSTRI Berdasarkan SK Menteri Perindustrian No.19/M/I/1986  Industri kimia dasar: misalnya industri semen, obat- obatan, kertas, pupuk, dsb Industri mesin, dan logam dasar: misalnya industri pesawat terbang, kendaraan bermotor, tekstil, dll Industri kecil: industri roti, kompor minyak, makanan ringan, es, minyak goreng curah, dll Aneka industri: industri pakaian, industri makanan, dan minuman, dan lain-lain.

Klasifikasi berdasarkan tempat bahan baku Industri ekstraktif, yaitu industri yang bahan baku diambil langsung dari alam sekitar. Contoh : pertanian, perkebunan, perhutanan, perikanan, peternakan, pertambangan, dan lain lain Industri nonekstaktif, yaitu industri yang bahan baku didapat dari tempat lain selain alam sekitar. Industri fasilitatif, yaitu industri yang produk utamanya adalah berbentuk jasa yang dijual kepada para konsumennya. Contoh : Asuransi, perbankan, transportasi, ekspedisi, dan lain sebagainya

Jenis industri berdasarkan modal Industri padat modal, yaitu industri yang dibangun dengan modal yang jumlahnya besar untuk kegiatan operasional maupun pembangunannya. Industri padat karya, yaitu industri yang lebih dititik beratkan pada sejumlah besar tenaga kerja atau pekerja dalam pembangunan serta pengoperasiannya.

Jenis industri berdasarkan jumlah tenaga kerja Industri rumah tangga, adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 1-4 orang. Industri kecil, adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 5-19 orang. Industri sedang atau industri menengah, adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 20- 99 orang. Industri besar, adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 100 orang atau lebih

Penggolongan industri berdasarkan pemilihan lokasi Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada pasar (market oriented industry), yaitu industri yang didirikan sesuai dengan lokasi potensi target konsumen. Industri jenis ini akan mendekati kantong-kantong di mana konsumen potensial berada. Semakin dekat ke pasar akan semakin menjadi lebih baik Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada tenaga kerja (man power oriented industry), aAdalah industri yang berada pada lokasi di pusat pemukiman penduduk karena bisanya jenis industri tersebut membutuhkan banyak pekerja / pegawai untuk lebih efektif, dan efisien

Penggolongan industri berdasarkan pemilihan lokasi Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada bahan baku (supply oriented industry), yaitu jenis industri yang mendekati lokasi di mana bahan baku berada untuk memangkas atau memotong biaya transportasi yang besar Industri yang tidak terkait oleh persyaratan yang lain, yaitu industri yang didirikan tidak terkait oleh syarat-syarat di atas. Industri ini dapat didirikan di mana saja, karena bahan baku, tenaga kerja, dan pasarnya sangat luas serta dapat ditemukan di mana saja. Misalnya : Industri elektronik, Industri otomotif, dan industri transportasi

Klasifikasi Industri berdasarkan Proses Produksi Industri Hulu, yaitu industri yang hanya mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi. Industri ini sifatnya hanya menyediakan bahan baku untuk kegiatan industri yang lain. Misalnya : Industri kayu lapis, industri alumunium, industri pemintalan, dan industri baja Industri Hilir, yaitu industri yang mengolah barang setengah jadi menjadi barang jadi sehingga barang yang dihasilkan dapat langsung dipakai atau dinikmati oleh konsumen, misalnya: Industri pesawat terbang, industri konveksi, industri otomotif, dan industri meubeler

Jenis industri berdasarkan produktivitas perorangan Industri primer, adalah industri yang barang-barang produksinya bukan hasil olahan langsung atau tanpa diolah terlebih dahulu. Contohnya adalah hasil produksi pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, dan sebagainya. Industri sekunder, adalah industri sekunder adalah industri yang bahan mentah diolah sehingga menghasilkan barang- barang untuk diolah kembali. Misalnya pemintalan benang sutra, komponen elektronik, daging kaleng, dan sebagainya.

Jenis industri berdasarkan produktivitas perorangan Industri tersier, adalah industri yang produk atau barangnya berupa layanan jasa. Contoh seperti telekomunikasi, transportasi, perawatan kesehatan, dan masih banyak lagi yang lainnya. Industri kuarterner, adalah industri yang mencakup penelitian pengetahuan, dan teknologi serta berbagai tugas berlevel tinggi lainnya. Misalnya adalah para peneliti, dokter, dan pengacara.

Jenis industri berdasarkan produktivitas perorangan Industri kuinari, beberapa menganggapnya sebagai salah satu cabang sektor kuarterner yang meliputi level tertinggi pengambilan keputusan dalam masyarakat atau ekonomi. Sektor ini meliputi eksekutif atau pegawai resmi dalam bidang pemerintahan, pengetahuan, universitas, non-profit, kesehatan, kultur, dan media

MODEL KLASTER INDUSTRI Perusahaan SDM Pendukung Jasa layanan Finansial R & D Pemasok Soft Infrastructure Universitas Pemda Konsultan Sekolah (Vocational) Asosiasi Serikat Pekerja Hard Infrastructure Bandara Kereta Api Jalan Pelabuhan Listrik Air 20 20