KELOMPOK FAKTOR GANGGUAN Endah Budi Irawati, SP.MP Dasar-Dasar T eknologi Budidaya tanaman Pertemuan ke 13
POKOK BAHASAN Macam Pengganggu Tanaman Gulma dan Pengendalian Gulma Hama dan Pengendalian Hama Tanaman Penyakit dan Pengendalian Penyakit Tanaman
D. Penyakit dan Cara Pengendaliannya Penyakit tumbuhan dapat diklasifikasikan dalam berbagai cara: Gejala (nekrotis, hipoplastis, hiperplastis) Bagian tanaman yang terserang Macam tanaman yang terserang Kerusakan yang ditimbulkan Cara timbulnya penyakit (endemi, epidemi dan sporadis) Penyebab penyakit (biotis dan abiotis)
1. Gejala penyakit Nekrotis gejala-gejala yang terjadi karena kerusakan sel, bagian sel atau matinya sel. Hipoplastis terhambat atau terhentinya pertumbuhan sel. Hiperplastis pertumbuhan sel yang melebihi biasa.
2. Bagian tanaman yang terserang Busuk biji, busuk polong, busuk buah Jamur api pada bulir padi Busuk kaki Busuk akar Bercak daun 3. Macam tanaman yang terserang Penyakit serealia (cereal disease) Penyakit jagung (corn disease) 4. Kerusakan yang ditimbulkan Tidak berarti Membunuh tanaman Mengurangi produksi menyebar
5. Cara Timbulnya Penyakit Penyakit endemi : serangan penyakit tersebut meluas/menurun dengan tingkat serangan tinggi/rendah dan berjalan dari tahun ke tahun. Penyakit epidemi : penyakit yang timbul dan meluas, tetapi secara periodik. Penyakit sporadis : penyakit yang timbulnya dengan interval yang tidak teratur, demikian juga lokasinya.
6. Penyebab Penyakit Biotis (parasit) : Abiotis (non parasit) : jamur, bakteri,virus, nematoda, tanaman tingkat tinggi parasit dll. Abiotis (non parasit) : defisiensi unsur hara, keracunan mineral, kelembaban, suhu, sinar yang tidak sesuai, kekurangan oksigen, polusi, pH dll.
KERUGIAN AKIBAT HAMA DAN PATOGEN/PENYAKIT Hama : rata-rata kehilangan hasil sebesar 12,2% Penyakit : rata-rata kehilangan hasil sebesar 11,8% Pengendalian patogen : Lebih bertumpu pada penggunaan fungisida Pengendalian menggunakan fungisida secar a terjadwal/tergantung cuaca Pemilihan varietas lebih ditujukan untuk produksi & pasar, BUKAN karena ketahanan Sisa tanaman sakit dibersihkan seadanya Belum banyak petani yang membuat perencanaan pengelolaan OPT mulai dari awal sebelum penanaman
Fungisida untuk jamur jumlah cukup banyak Penggunaan Pestisida Untuk Pengendalian Penyebab Penyakit (Patogen) : Fungisida untuk jamur jumlah cukup banyak Nematisida untuk nematoda beberapa saja Bakterisida untuk bakteri beberapa saja Algisida untuk Algae sangat sedikit Protozoisida Viroisida Fitoplasmasida Riketsiasida dll.
Penggunaan Pestisida: PENGENDALIAN GANGGUAN TANAMAN Preventif Kultur teknis Mekanis Biologis Kimia - PESTISIDA Penggunaan Pestisida: Dosis Kurativa: dosis minimum sudah sebabkan keracunan pada OP (Organisme Pengganggu). Dosis Tolerate: dosis yang belum sebabkan gangguan OP Dosis Lethal: dosis penyebab kematian OP
SECARA UMUM ADA 3 STRATEGI : Prinsip mengelola penyebab penyakit, ada STRATEGI DAN TAKTIK yang digunakan Taktik digunakan untuk mencapai tujuan berdasar strategi yang dicanangkan SECARA UMUM ADA 3 STRATEGI : Utk mengurangi inokulum awal Utk mengurangi laju infeksi Utk mengurangi lamanya EPIDEMI Adapun taktik pada prinsipnya ada 6 : Avoidan (menghindari); Ekslusi ; Eradikasi; Proteksi ; Resistensi; Terapi
PENGENDALIAN PENYEBAB PENYAKIT TANAMAN: STRATEGI TAKTIK Mengurangi Inokulum awal Avoidan Waktu tanam, lahan, lingkungan yang tidak cocok untuk patogen Eksklusi Mengurangi jumlah inokulum awal yang berasal dari luar lahan Eradikasi Sanitasi, buang sumber inokulum, musnahkan inang antara Proteksi Aplikasi fungisida, atau buat penghalang infeksi pada tanaman Resisten Kultivar yang tahan terhadap infeksi inokulum awal Terapi Terapi panas, kimia benih/bag tanaman vegetatif bebas penyebab penyakit
PENGENDALIAN PENYEBAB PENYAKIT TANAMAN: STRATEGI TAKTIK Mengurangi laju infeksi Avoidan Laju dikurangi dengan waktu tanam, lahan, lingkungan yang tidak cocok Eksklusi Kurang masuknya inokulum selama terjadinya epidemi Eradikasi Tebang, pangkas, musnahkan inokulum saat terjadinya epidemi Proteksi Kurangi laju infeksi dengan fungisida atau penghalang lain Resisten Kultivar yang mengurangi laju infeksi/perkembangan patogen/inokulum Terapi Sembuhkan tanaman yang telah terinfeksi Mengurangi lamanya epidemi Tanaman cepat dewasa agar terhindar dari infeksi Hambat introduksi inokulum dari luar gedung karantina
Permasalahan penerapan PHT dalam Pengendalian Penyebab Penyakit : Diagnosis penyakit dan deteksi dini lebih sulit Pemahaman perilaku patogen dan faktor-faktor yang mempengaruhi lebih sulit Buku-buku petunjuk untuk PHT lebih banyak pada aspek HAMA, ekosistem, musuh alami HAMA dibanding Penyakit BEBERAPA SOLUSI : Pemberian insentif bagi petani yang menerapkan PHT Keberpihakan pemerintah lebih diperbesar untuk meningkatkan pendidikan & penyediaan sarana/prasarana petani Faktor informasi dapat didekati dengan informasi yang atraktif, sederhana & mudah dimengerti, up to date, mudah diakses
Buku-buku masuk desa dan Perpustakaan keliling Klinik tanaman masuk desa Internet masuk desa LUKA (INJURY): SETIAP BENTUK PENYIMPANGAN FISIOLOGIS TANAMAN SEBAGAI AKIBAT AKTIVITAS ATAU SERANGAN OPT Misal: Akibat “injury” dan “damage” tapi menguntungkan Contoh : pada Bunga Tulip yang kena virus; kelapa kopyor; Tanaman kedondong, alpokat, jambu mete yang diserang ulat kipat (Cricula trifenestrata) justru cenderung memacu pembungaan & pembuahan lebih banyak. KERUSAKAN (DAMAGE): GANGGUAN FISIK TANAMAN, SEHINGGA PERTUMBUHAN TIDAK NORMAL
PHT utk Penyebab Penyakit Tanaman: Dari pra tanam – panen, bahkan sampai Pascapanen Pelaksanaan pd setiap fase tumbuh, dimulai analisis ekosistem, pengamatan patogen, pengambilan keputusan Penggunaan fungisida jika diperlukan