Epistemologi
Cabang ilmu filsafat yang khusus menggeluti pertanyaan-pertanyaan yang bersifat menyeluruh dan mendasar tentang pengetahuan disebut: EPISTEMOLOGI
Berasal kata Yunani Episteme : pengetahuan Logos : perkataan, pikiran, ilmu
Epistemologi bermaksud mengkaji dan mencoba menemukan ciri-ciri umum dan hakiki dari pengetahuan manusia: Bagaimana pengetahuan itu pada dasarnya diperoleh dan diuji kebenarannya? Manakah ruang lingkup atau batas-batas kemampuan manusia untuk mengetahui?
Epistemologi secara kritis mengkaji syarat-syarat yang mendasari dimungkinkannya pengetahuan serta mencoba memberi pertanggungjawaban rasional terhadap klaim kebenaran dan objektivitasnya.
Epistemologi pada dasarnya juga merupakan suatu upaya rasional untuk menimbang dan menentukan nilai kognitif pengalaman manusiadalam interaksinya dengan diri, lingkungan sosial dan alam sekitarnya.
Sifat-sifat epistemologi Evaluatif: bersifat menilai. Apakah suatu keyakinan, sikap, pernyataanpendapat, teori pengetahuan dapat dibenarkan atau dipertanggungjawabkan secara nalar.
Normatif: menentukan norma atau tolok ukur Normatif: menentukan norma atau tolok ukur. Epistemologi tidak cukup hanya memberi deskripsi atau paparan tentang bagaimana proses manusia mengetahui itu terjadi, tetapi membuat penentuan mana yang betul dan mana yang keliru.
Kritis: banyak mempertanyakan dan menguji baik asumsi-asumsi, cara kerja atau pendekatan yang diambil maupun kesimpulan yang ditarik dalam berbagai kegiatan kognitif manusia.
Dasar-dasar Pengetahuan Pengalaman Pengalaman adalah keseluruhan peristiwa perjumpaan dan apa yang terjadi pada manusia dalam interaksinya dengan alam dan lingkungan sosial sekitarnya.
Ada dua macam pengalaman: Pengalaman primer : pengalaman langsung akan persentuhan inderawi dengan benda-benda konkret di luar manusia dan akan peristiwa yang disaksikan. Pengalaman sekunder : pengalaman tak langsung atau pengalaman refleksif mengenai pengalaman primer.
Tiga ciri pokok pengalaman manusia : Pengalaman manusia itu sangat beragam Pengalaman manusia selalu terkait dengan objek tertentu di luar diri kita Pengalaman manusia terus bertambah dan bertumbuh.
Ingatan Tanpa ingatan, pengalaman inderawi tidak dapat berkembang menjadi pengetahuan. Di lain pihak, ingatan mengandaikan pengalaman inderawi sebagai sumber dan dasar rujukannya.
Kesaksian Penegasan sesuatu sebagai benar oleh seorang saksi kejadian atau peristiwa, dan diajukan pada orang lain untuk dipercaya.
Minat dan Rasa Ingin Tahu Tidak semua pengalaman berkembang menjadi pengetahuan. Untuk dapat berkembang menjadi pengetahuan, subjek yang mengalami sesuatu perlu memiliki minat dan rasa ingin tahu tentang apa yang dialaminya. Minat mengarahkan perhatian terhadap hal-hal yang dialami dan yang diangap penting untuk diperhatikan. Sedangkan rasa ingin tahu mendorong orang untuk bertanya dan melakukan penyelidikan atas apa yang dialami dan menarik minatnya. Rasa ingin tahu erat terkait dengan pengalaman kekaguman atau keheranan.
Pikiran dan Penalaran Pengalaman dan rasa ingin tahu manusia sendiri sebenarnya sudah mengandaikan pikiran. Terdorong oleh rasa ingin tahu pikiran mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan persoalan yang dihadapi. Kegiatan pokok pikiran dalam mencari pengetahuan adalah penalaran. Maka pikiran dan penalaran merupakan hal yang mendasari dan memungkinkan pengetahuan. Penalaran sendiri merupakan proses bagaimana pikiran menarik kesimpulan dari hal-hal yang sebelumnya telah diketahui.
Penalaran bisa berbentuk : Induksi : proses penalaran untuk menarik kesimpulan umum (universal) dari berbagai kejadian atau kasus khusus (partikular). Pembuatan perampatan (generalisasi) biasanya didasarkan atas adanya pola yang terus berulang. Deduksi : bentuk penalaran yang berangkat dari suatu bentuk pernyataan atau hukum umum ke kejadian khusus yang secara niscaya dapat diturunkan dari pernyataan atau hukum umum tersebut. Abduksi : penalaran yang meluruskan sebuah hipotesis berupa pernyataan umum yang kemungkinan kebenarannya masih perlu diuji coba
Logika Kegiatan penalaran tidak dapat dilakukan lepas dari logika. Tidak sebarang kegiatan berpikir dapat disebut penalaran. Penalaran adalah kegiatan berpikir seturut asas kelurusan berpikir atau sesuai dengan hukum logika
Bahasa Pengetahuan manusia diungkapkan dan dikomunikasikan dalam bentuk bahasa. Berkat kemampuan berbahasa manusia mampu mengembangkan pengetahuannya. Sebab berkat kemampuan tersebut manusia bukan hanya dapat mengungkapkan pikiran, perasaan dan sikap batinnya, tetapi juga menyimpan, mengingat kembali, mengulas dan memperluas apa yang sampai sekarang telah diketahui.
Kebutuhan Hidup Manusia Dalam interaksinya dengan dunia dan lingkungan sosial sekitarnya manusia membutuhkan pengetahuan sebagai sarana yang dibutuhkan untuk hidup, pengetahuan juga merupakan suatu alat, strategi dan kebijaksanaan manusia dalam berinteraksi dengan dunia sekitarnya. Pengetahuan dapat dikatakan merupakan upaya untuk menafsirkan, memahami dan akhirnya juga untuk menguasai dan memanfaatkan dunia sekitar guna menunjang pemenuhan kebutuhan hidup manusia.