KONSEP DASAR PENGEMBANGAN BAHAN AJAR CETAK.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PARAGRAF PENGERTIAN Kalimat/ rangkaian kalimat yang mengungkapkan satu ide pokok (boleh dilengkapi dengan ide penjelas) Ide pokok dituangkan dalam kalimat.
Advertisements

Workshop Wakasek Kurikulum
Pengembangan Modul dan Diktat
PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
DESAIN INSTRUKSIONAL DRS FRANS A.RUMATE PUSAT PENINGKATAN DAN PENGEMBANGAN AKTIVITAS INSTRUKSIONAL UNIVERSITAS HASANUDDIN (P3AI-UNHAS)
ALINEA.
Workshop Kiat Menulis Karya Tulis Ilmiah Standar Lomba Institut Teknologi Bandung KIATMENULIS KARYA TULIS ILMIAH (STANDAR LOMBA)
Paragraf Deduksi Paragraf Deduksi menguraikan masalah umum ke masalah khusus. Proses pengembangan paragraf deduksi adalah: Memandang masalah secara umum.
Keterampilan Dasar Mengajar
KARANGAN ILMIAH Marlina, M.Pd..
Matakuliah Pembelajaran
MARGARETA ANDRIANI, M.PD.
KD: 12.1 Menulis gagasan untuk mendukung suatu pendapat dalam bentuk paragraf argumentatif Tujuan: Siswa dapat menulis gagasan berupa penyampaian pendapat.
Wacana Deskriptif Wacana deskriptif adalah wacana/bacaan yang menggambarkan sesuatu dengan jelas dan terperinci dengan cara menjelaskan detail-detailnya.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (UNTUK IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013)
MATERI-3 EVALUASI PEMBELAJARAN
BAB V TEMA, TOPIK DAN JUDUL.
PENGANTAR PENGEMBANGAN SILABUS
Alinea Alinea atau paragraf adalah rentetan kalimat yang berkaitan sehingga membentuk makna yang serasi antarkalimat tersebut. Struktur alinea terdiri.
Proposal Penyusunan perencanaan penelitian hukum perlu dijelaskan mengenai metode analisa yang akan diterapkan. Misalnya metode kualitatif atau metode.
PEMAKAIAN KALIMAT.
Bindo sepuluh-II (3-4) SK: Membaca: 11. Memahami ragam wacana tulis dengan membaca memindai 11.1 Merangkum seluruh isi informasi teks buku ke dalam beberapa.
STKIP-PGRI Banjarmasin
BAB VIII. PARAGRAF DALAM TULISAN Kompetensi Dasar: Mahasiswa dapat menerapkan paragraf yang benar dalam tulisan Paragraf adalah kalimat-kalimat yang bertalian.
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
DESAIN PEMBELAJARAN.
KRITERIA KOMPETENSI / MATERI PENTING
Tata Tulis Karya Ilmiah
PERTEMUAN KETIGA KETERAMPILAN MENULIS oleh Teguh Prakoso
PARAGRAF DISUSUN OLEH : Ulfa Yana Dhiro ( )
PARAGRAF.
PARAGRAF DAN BENTUK-BENTUK WACANA oleh Nori Purwanasari
Upaya Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru
KARAKTERISTIK MATEMATIKA
GARIS GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN
Standar Kompetensi - Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat semenjana Kompetensi Dasar - Memahami informasi tertulis dalam berbagai bentuk.
Modul 2 Kegiatan Belajar 1
PARAGRAF ABDUL HALIM ( ) HELDA YANTI ( ) SUDARLIAH ( )
Assalamualaikum :D.
KOMPUTER/MEDIA GRAFIS
PARAGRAF/ALINEA Pertemuan 7
MERANGKUM SELURUH ISI INFORMASI TEKS BUKU KE DALAM BEBERAPA KALIMAT
BAHASA INDONESIA KELAS / SEMESTER : X / I STANDAR KOMPETENSI : MENULIS
RAMBU-RAMBU PENULISAN MAKALAH LINGKUNGAN
PERANGKAT PEMBELAJARAN LPTK IAIN SUNAN AMPEL SURABAYA 2013
Workshop Pembuatan RPP
PANDUAN PENYUSUNAN RPP
KARAKTERISTIK MATEMATIKA
Keterampilan Dasar Mengajar
Pengertian Strategi Pembelajaran pkn Dick dan carey mengatakan “strategi pembelajaran adalah komponen umum dari suatu materi pembelajaran yang akan digunakan.
JASON A MARTIN L MICHAEL L REYVIN A RONALDO M
HAKIKAT BELAJAR & PEMBELAJARAN
KAJIAN SK - KD sebagai PENGANTAR PENGEMBANGAN SILABUS.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS PEMBELAJARAN.
KETERAMPILAN BERBAHASA.
Keterampilan Dasar Mengajar
Sistematika Penulisan Karya Ilmiah
HAKIKAT MAKALAH Kelompok 3: DEVRIE ADITYA PURNAMA GINA ARTHA
KETERAMPILAN BERBAHASA.
Paragraf. Paragraf merupakan sebuah kata yang diadopsi dari bahasa Yunani paragraphos, yang berarti "menulis di samping" atau "tertulis di samping“ Sedangkan.
PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
DESAIN PEMBELAJARAN.
SI, SKL dan Materi Sulit Bahasa Inggris
KETRAMPILAN DASAR MENGAJAR DALAM PEMBELAJARAN TERPADU
PARAGRAF November 29, 2018November 29, 2018.
PENGEMBANGAN PARAGRAF
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
PARAGRAF/ALINEA DAN POLA PENGEMBANGANNYA
Bahasa indoNESIA KELAS 8
PENDAHULUAN JIKA ANDA INGIN DAPAT MENULIS SUATU KARYA ILMIHA MAKA YANG HARUS ANDA MILIKI ADALAH KEMAUAN KEMAUAN YANG KERAS AKAN DAPAT MEMOTIVASI DIRI.
Transcript presentasi:

KONSEP DASAR PENGEMBANGAN BAHAN AJAR CETAK

ALUR PENGEMBANGAN BAHAN AJAR Merumuskan PLO Melakukan Analisis Pembelajaran Menentukan Prilaku Awal CLO Menyusun GBIM Mata Kuliah Mengumpulkan Bahan Pustaka Format Bahan Ajar Menulis Evaluasi Formatif

PROGRAM LEARNING OUTCOME atau Capaian Pembelajaran Program diklat atau Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan capaian pembelajaran yang diharapkan dari setiap usaha peserta didik pada program tersebut.  Peserta didik harus mencapai capaian pembelajaran mata diklat dan unjuk kerja yang dibutuhkan untuk lulus atau berhasil melengkapi semua kompetensi untuk menghasilkan gelar yang bersangkutan

Capaian pembelajaran sebagaimana dimaksud dirumuskan ke dalam deskripsi yang mencakup aspek: sikap dan tata nilai; penguasaan pengetahuan/keilmuan; keterampilan kerja umum; keterampilan kerja khusus

Course Learning Outcome Kompetensi Mata Diklat Goal Objectives Tujuan Instruksional Khusus Tujuan Instruksional Umum

Course Learning Outcome Kompetensi Mata Diklat Goal Objectives Indikator Keberhasilan Kompetensi (Indikator Kompetensi) Kompetensi Dasar

Course Learning Outcome Kompetensi Mata kuliah Kompetensi Dasar Pernyataan minimal Pengetahuan, keterampilan, sikap, nilai Direfleksikan dalam kebiasaanberpikir dan bertindak Standar Kompetensi Rumusan kemampuan kerja Aspek pengetahuan, keterampilan, sikap Berhubungan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan Sesuai dengan peraturan yang berlaku

Course Learning Outcome Kompetensi Dasar Indikator pencapaian kompetensi / Indikator kompetensi/Indikator Keberhasilan Penjabaran lebih rinci dan spesifik dari KD merupakan penanda pencapaian KD ditandai oleh perubahan perilaku yang terukur mencakup pengetahuan, ketrampilan dan sikap dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi.

(Tujuan Instruksional Khusus - TIK) Goal KOMPETENSI DASAR (Tujuan Instruksional umum-TIU) Indikator kompetensi (Tujuan Instruksional Khusus - TIK) Objectives

Tiga Kawasan Kompetensi Dasar Kawasan kognitif ---- kemampuan berpikir Menyebutkan Menjelaskan Kawasan psikomotorik ---- keterampilan Mengukur Memetakan Kawasan afektif --- bersikap Mempengaruhi Menanggapi keadaan darurat

4 Komponen dalam perumusan Kompetensi Dasar Audience (peserta) Behaviour (perilaku) Condition (kondisi) Degree (derajat keberhasilan)

Komponen Perumusan Kompetensi Dasar Peserta Merupakan komponen pertama dari tujuan instruksional khusus Perilaku Pekerjaan yang harus dapat dilakukan peserta setelah mengikuti pelajaran - Mengukur paparan radiasi - Menyusun laporan keuangan - Menyebutkan kegunaan survaimeter

Kondisi Derajat keberhasilan Peserta diklat dapat mengukur Batasan peserta ketika melakukan pekerjaan sebagaimana dinyatakan pada komponen perilaku Peserta diklat dapat mengukur Peserta diklat dapat mengetik laporan dengan menggunakan software excel Derajat keberhasilan Ukuran keberhasilan peserta dalam melakukan pekerjaan sebagaimana dinyatakan pada komponen perilaku dengan keadaan sebagaimana disebutkan pada komponen kondisi.

Sifat Indikator Kompetensi - SMART S Specific, 1 IK berisi 1 tujuan spesifik M Measurable, hasil belajar peserta dapat dilihat dan diukur A Achievable, IK harus dapat dicapai dalam waktu tertentu R Rational, rumusan IK masuk akal T Time Boundary, ada pembatasan waktu pencapaian

Persyaratan Perumusan Kompetensi Dasar Kawasan Pembelajaran SMART FORMULA ABCD FORMULA PERUMUSAN KOMPETENSI (DASAR & INDIKATOR) TAXONOMY BLOOM (Dimension of Knowledge)

Menjelaskan Mempersiapkan Mendeteksi Melakukan Mendokumentasikan Indikator Kompetensi Dasar Mampu memahami Menjelaskan Mempersiapkan Mendeteksi Melakukan Mendokumentasikan

Taxonomy Bloom : Cognitive Domain Competency-based TOT Program

Psychomotoric Domain / Artikulasi / Presisi / pengalamiah / Manipulasi / Menirukan Competency-based TOT Program

KATA KERJA OPERASIONAL (KKO) EDISI REVISI TEORI BLOOM MENGINGAT (C1) Mengetahui ...... Misalnya: istilah, fakta, aturan, urutan, metode MEMAHAMI (C2) Menterjemahkan, Menafsirkan, Memperkirakan, Menentukan ... Misalnya: metode, prosedur Memahami .... misalnya: konsep, kaidah, prinsip, kaitan antara, fakta, isi pokok. Mengartikan Menginterpretasikan ... misalnya: tabel, grafik, bagan MENERAPKAN (C3) Mengenali kesalahan Memberikan .... misalnya: fakta-fakta, Menganalisis ... misalnya: struktur, bagian, hubungan

KATA KERJA OPERASIONAL (KKO) EDISI REVISI TEORI BLOOM MENGANALISIS (C4) Mengenali kesalahan Memberikan .... misalnya: fakta-fakta, Menganalisis ... misalnya: struktur, bagian, hubungan MENGEVALUASI (C5) Menilai berdasarkan norma internal .... misalnya: hasil karya, mutu karangan, dll MENCIPTAKAN (C6) Mengenali kesalahan Memberikan .... misalnya: fakta-fakta, Menganalisis ... misalnya: struktur, bagian, hubunganMenghasilkan ... misalnya: klasifikasi, karangan, teori Menyusun .... misalnya: laporan, rencana, skema, program, proposal

Psychomotoric Domain

Affective Domain Competency-based TOT Program

KAWASAN AFEKTIF TINGKATAN KATA KERJA KETERANGAN Penerimaan mendengarkan memperhatikan menyetujui Tanggapan menanggapi mencatat dalam hati/ingatan menghargai Penilaian mengenali memutuskan menilai mempengaruhi

KAWASAN AFEKTIF (lanjutan) TINGKATAN KATA KERJA KETERANGAN Organisasi mempertimbangkan merumuskan mengorganisasi Ciri mempercayai menolak mengubah mengawasi

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR Konsep dasar PENGEMBANGAN BAHAN AJAR Mencapai tujuan pembelajaran Kebutuhan belajar mandiri Tuntutan tipe belajar Kelangsungan pengetahuan Menyebarkan pengetahuan Tujuan komersial

MENCAPAI TUJUAN PEMBELAJARAN Dengan Bahan Ajar (modul): Penyaji dan audience lebih siap Materi terkontrol sesuai tujuan Proses belajar lebih sistematis Informasi dapat diulang sesuai kebutuhan

KEBUTUHAN BELAJAR MANDIRI Dengan Bahan Ajar (modul): Perluasan kesempatan belajar Mengatasi daya tampung sekolah Belajar sambil bekerja Belajar di mana saja (COCACOLA)

TIPE BELAJAR Bahan Ajar Tuntutan TIPE BELAJAR Auditorial Visual Bahan Ajar Verbal Kinestetik

JENIS MODUL PEMBELAJARAN MODUL SATUAN PELAJARAN MODUL MATA PELAJARAN MODUL MATA KULIAH MODUL MATA PELATIHAN

Ciri-ciri MODUL PEMBELAJARAN Bahan dari berbagai sumber pustaka Dirancang sesuai GBIM Ditulis secara mandiri sesuai dengan format modul pembelajaran

Format 1 MODUL PEMBELAJARAN Pendahuluan Kegiatan Belajar. 2 Daftar Isi POKOK BAHASAN (JUDUL) 1. Sub. Pokok Bahasan 2. Sub. Pokok Bahasan Latihan 1 Rangkuman 1 Tes Formatif 1 Umpan Balik & TL Kegiatan Belajar. 2 Latihan 2 Rangkuman 2 Tes Formatif 2 Senarai Daftar Pustaka Daftar Riwayat Penulis

Format 2 MODUL PEMBELAJARAN Pendahuluan Kegiatan Belajar. 2 Daftar Isi POKOK BAHASAN (JUDUL) 1. Sub. Pokok Bahasan 2. Sub. Pokok Bahasan Latihan 1 Rangkuman 1 Kegiatan Belajar. 2 Latihan 2 Rangkuman 2 Tes Akhir Modul Senarai Daftar Pustaka Daftar Riwayat Penulis

Format 3 MODUL PEMBELAJARAN LKS Pendahuluan Daftar Isi KB. 1 POKOK BAHASAN 1. Sub. Pokok Bahasan 2. Sub. Pokok Bahasan Rangkuman KB. 2 Idem … Senarai Daftar Pustaka Daftar Riwayat Penulis Kegiatan Belajar 1. Latihan Tes Formatif Umpan balik dan TL Kunci Jawaban Tes Formatif LKS

MODUL SATUAN PEMBELAJARAN Format MODUL SATUAN PEMBELAJARAN MODUL No. 01 FOTOGRAFI PEMOTRETAN DENGAN BASIC LIGHTING Penulis: Mudoyono Sekolah Menengah Kejuruan Republik Mimpi Jakarta Pokok Bahasan Pengantar Tujuan Bahan Sajian Latihan (Lengkap dengan langkah- langkah mengerjakan dan Indikator keberhasilan) Hasil Latihan: Refleksi Diri (Rangkuman, kesan, kendala, dan manfaat) Glosorium Daftar Pustaka Penilaian Judul Pendahuluan Penyajian Penutup Lampiran

Menulis BAGIAN PENDAHULUAN Target yang akan dicapai mahasiswa Deskripsi singkat Sinopsis atau garis besar isi bahan ajar Relevansi Relevansi modul terhadap mata kuliah lain, pekerjaan, kehidupan seharihari, dan lain-lain Tujuan Target yang akan dicapai mahasiswa setelah menyelesaikan bahan ajar Petunjuk penggunaan bahan ajar Berisi prasarat dan hal-hal yang harus dipersiapkan

Menulis BAGIAN PENYAJIAN Uraian Pemaparan konsep, teori, dalil dan lain lain secara sistematis sesuai GBPP Contoh dan Non-Contoh Implimentasi konsep, teori, dalil dan lain-lain secara bergradasi Latihan Berisi pengayaan pendalaman materi Ingat Latihan Bukan Tes

Menulis BAGIAN PENUTUP Rangkuman Intisari konsep, teori, dalil dan lain lain termasuk pengayaan (latihan) Tes Formatif Harus mencerminkan pencapaian tujuan dari setiap kegiatan belajar Umpan Balik dan Tindak Lanjut Kriteria keberhasilan yang dutuntut dari setiap kegiatan belajar / bab, serta apa yang harus dilakukan selanjutnya

Tip Menulis MODUL PEMBELAJARAN Bayangkan Anda sedang menjelaskan sesuatu pada mahasiswa Anda. Tulislah apa yang Anda jelaskan, demikian juga apa yang ditanyakan mahasiswa. Gunakan kalimat-kalimat pendek pada tulisan Anda. Bacalah hanya kalimat terakhir sebelum melanjutkan pada kalimat berikut. Mintalah teman Anda membaca apa yang Anda tulis sebelum merevisinya, dan tanyakanlah pada bagian mana ia tidak mengerti. Mintalah ahli materi & bahasa untuk penyempurnaan tulisan Anda.

Mental Interaksi Sosial Fisik belajar AKTIF Fasilitator Sumber Belajar

Bahan Ajar harus mengajak peserta didik AKTIF

GAGASAN UTAMA KALIMAT UTAMA PARAGRAF KALIMAT PENJELAS GAGASAN PENJELAS

Kalimat yang Mengandung Gagasan Utama Pada Paragraf Gagasan Utama adalah pokok pikiran yang akan dibicarakan pada sebuah paragraf, sehingga pembaca mengetahui persoalan apa yang ingin disampaikan oleh si penulis Gagasan utama sering dituliskan di awal paragraf dan di akhir paragraf, namun gagasan utama juga sering dituliskan secara sekaligus di awal dan di akhir paragraf yang disebut paragraf campuran

KALIMAT YANG MENGANDUNG GAGASAN PENJELAS PARAGRAF Contoh: Sebelum dilaksanakan pengamanan lingkungan siskamling , Kompleks Pertamina Tanjung Seumantoh tidak aman. Hampir setiap malam terjadi pencurian. Kadang – kadang pencuri membongkar pintu. Dengan diberlakukannya siskamling keamanan lebih terjamin. Paragraf di atas mengemukakan gagasan tentang situasi keamanan di suatu kompleks perumahan. Dimulai dengan mengemukakan seringnya terjadi pencurian sebelum ada siskamling dan diakhiri dengan keadaan aman setelah siskamling . paragraf di atas diawali dengan kalimat –kalimat penjelas dan diakhiri dengan kalimat utama.

Ciri Kalimat utama mengandung permasalahan yang potensial untuk dirinci atau diuraikan lebih lanjut merupakan kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri mempunyai arti yang cukup jelas tanpa harus dihubungkan dengan kalimat lain dapat dibentuk tanpa bantuan kata sambung dan frasa transisi.

Ciri kalimat penjelas (dari segi arti) sering merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri arti kalimat kadang-kadang baru jelas setelah dihubungkan dengan kalimat lain dalam paragraf pembentukannya sering memerlukan bantuan kata sambung dan frasa transisi isinya berupa rincian, keterangan, contoh, dan data lain yang mendukung kalimat topik

Atau Dengan ulangan, yaitu mengulang balik pikiran utama. Pengulangannya biasanya menggunakan kata-kata lain yang bersamaan maknanya (sinonimnya). Dengan pembedaan, yaitu dengan menunjukkan maksud yang dikandung oleh pikiran utama dan menyatakan apa yang tidak terkandung oleh pikiran utama. Dengan contoh, yaitu dengan memberikan contoh-contoh mengenai apa yang dinyatakan dalam kalimat topik. Dengan pembenaran, yaitu dengan menambahkan alasan-alasan untuk mendukung ide pokok. Biasanya kalimat pembenaran itu diawali/disisipi kata “karena, sebab”.

contoh Sampah yang setiap hari kita buang sebenarnya dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu sampah organik, dan sampah anorganik. Sampah organik adalah sampah yang mudah membusuk. Contohnya, sisa makanan dan daun-daunan yang umumnya basah. Sampah anorganik adalah adalah sampah yang sulit atau tidak dapat membusuk. Contohnya, plastik, kaca, kain, karet, dan lain-lainnya.

Cermati paragraf sebelumnya Semua kalimat dalam paragraf di atas membicarakan satu gagasan, yaitu sampah. Gagasan atau ide tersebut diungkapkan dengan menggunakan lima kalimat. Kalimat (1) berisi gagasan pokok paragraf itu, yaitu dua macam sampah: sampah organik dan sampah anorganik. Kalimat (2) berisi penjelasan tentang sampah organik. Kalimat (3) berisi contoh sampah organik. Kalimat (4) berisi penjelasan tentang sampah anorganik. Kalimat (5) berisi contoh sampah anorganik.

perhatikan Kalimat (1) berisi gagasan pokok, sedangkan kalimat-kalimat lainnya (2)-(5) berisi penjelasan tentang gagasan pokok tersebut. Kalimat yang berisigagasan pokok lazim disebut kalimat utama. Semua kalimat-kalimat yang berisi penjelasan tentang gagasan pokok lazim disebut kalimat penjelas.

Paragraf di atas dimulai dengan kalimat yang mengandung gagasan pokok (kalimat utama) dan diikuti oleh kalimat-kalimat yang menjelaskan gagasan pokok (kalimat-kalimat penjelas). Paragraf yang dimulai dengan kalimat utama dan diikuti oleh kalimat-kalimat penjelasnya disebut paragraf deduktif.

Lebaran masih seminggu lagi, tetapi harga sembako seperti beras, gula, minyak,tepung, telur, dan lain-lain telah naik secara signifikan. Makanan yang biasanyadikonsumsi dalam merayakan Lebaran seperti roti, sirup, dan lain-lain melonjakharganya. Bahan pakaian dan pakaian jadi untuk berlebaran, seperti busanamuslimah, baju koko, kopiah, kerudung, sajadah, dan sejenisnya pun tidak ketinggalan dari kenaikan harga yang cukup tinggi. Kenaikan harga barang-barangselalu terjadi menjelang Lebaran pada setiap tahun. kalimat-kalimat paragraf di atas menyatakan hal-hal khusus atau yang bersifat terbatas, kemudian ditariklah simpulannya dalam sebuah kalimat yang menyatakan hal yang bersifat umum.

perhatikan Kalimat pertama menyatakan kenaikan harga sembako (khusus) seminggu menjelang Lebaran (khusus). Kemudian,sembako pun dirinci atau diberi beberapa contohnya sehingga lebih khusus lagi. Kalimat kedua menyatakan kenaikan harga makanan yang biasa dikonsumsi dalam merayakan Lebaran (khusus) disertai beberapa contohnya sehingga lebih khusus lagi. Kalimat ketiga menyatakan kenaikan harga bahan pakaian dan pakaian jadi(khusus) beserta contoh-contohnya sehingga lebih khusus lagi. Kalimat keempat atau kalimat akhir paragraf menyatakan kenaikan harga barang-barang (umum) menjelang Lebaran setiap tahun (umum).

Kalimat akhir paragraf yang mengandung pernyataan umum itulah kalimat utamaparagraf tersebut. Kalimat itu adalah simpulan dari beberapa pernyataan khusus yang berupa fakta dalam kalimat-kalimat yang mendahuluinya. Pengembangan paragraf dari pernyataan khusus menuju ke pernyataan umum seperti itu dikatakan menggunakan penalaran dari khusus ke umum. Paragraf yang kalimat utamanya terletak di akhir paragraf disebut paragraf induktif.

CONTOH Buku merupakan investasi masa depan. Buku adalah jendela ilmu pengetahuan yang bisa membuka cakrawala seseorang. Dibandingkan media pembelajaran audiovisual, buku lebih mampu mengembangkan daya kreativitas dan imajinasi anak-anak karena membuat otak lebih aktif mengasosiasikan simbol dengan makna. Radio adalah media alat elektronik yang banyak didengar di masyarakat. Namun demikian, minat dan kemampuan mambaca tidak akan tumbuh secara otomatis, tetapi harus melalui latihan dan pembiasaan. Menciptakan generasi literat membutuhkan proses dan sarana yang kondusif. Paragraf di atas dikatakan tidak koheren karena terdapat satu kalimat yang melenceng dari gagasan utamanya yaitu kalimat yang dicetak tebal.

Koherensi Koherensi (keutuhan wacana) adalah keterkaitan unsur-unsur dunia teks, misalnya susunan konsep atau gagasan; dan berkat hubungan-hubungan yang menggarisbawahi hal tersebut, isi teks dapat dipahami dan relevan. Konsep dapat didefinisikan sebagai susunan pengetahuan yang dapat diperoleh atau digerakkan sedikit banyak oleh kesatuan dan konsistensi pikiran. Jadi, konsep-konsep yang muncul dalam dunia teks, berkaitan satu sama lain sesuai dengan kesatuan dan konsistensi pikiran.

Sebuah paragraf dikatakan mengandung kesatuan makna jika seluruh kalimat dalam paragraf itu hanya membicarakan satu ide pokok, satu topik, atau satu masalah saja. Jika dalam sebuah paragraf terdapat kalimat yang menyimpang dari masalah yang sedang dibicarakan, berarti dalam paragraf itu terdapat lebih dari satu ide atau masalah. Kesatuan bentuk paragraf atau kohensi terwujud jika aliran kalimat berjalan mulus, lancar, dan logis. Koherensi itu dapat dibentuk dengan cara repetisi, penggunaan kata ganti, penggunaan kata sambung atau frasa penghubung antarkalimat.

contoh Sekitar 60 hektare tanaman padi di Desa Wates, Kecamatan Undaan, dan di Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, serta sekitar 100 hektar di Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, diserang hama keong mas. Agar serangan keong mas tidak meluas, Kepala Bidang Pertanian Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Kudus Budi Santoso dan Kepala Dinas Peternakan dan Pertanian Kabupaten Pati Pujo Winarno, Selasa (18/4), meminta agar petani melakukan antisipasi lebih dini. Pujo Winarno, (di depan) petani di Desa Baleadi, Kecamatan Sukolilo, menyatakan ada sejumlah peternak mau membeli keong mas untuk dijadikan pakan itik.

perhatikan Paragraf di atas membicarakan satu topik saja, yaitu serangan keong mas. Kalimat pertama membicarakan serangan keong mas pada tanaman padi di tiga kecamatan dalam dua daerah kabupaten di Jawa Tengah. Kalimat kedua membicarakan langkah pencegahan peluasan serangan hama keong mas. Kalimat ketiga membicarakan adanya peternak yang mau membeli keong mas.

Kohesi Kohesi (Kesatuan Wacana) adalah keterkaitan unsur-unsur lahiriyah suatu teks, misalnya kata-kata yang kita lihat atau dengar, saling berkaitan dalam suatu sekuen. Unsur-unsur tersebut saling tergantung sesuai dengan bentuk dan konvensi gramatikalnya, sedemikian rupa sehingga teks menjadi padu. Kohesi merupakan ketergantungan gramatikal.

Sampah yang setiap hari kita buang sebenarnya dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu sampah organik, dan sampah anorganik. Sampah organik adalahsampah yang mudah membusuk. Contohnya, sisa makanan dan daun-daunan yang umumnya basah. Sampah anorganik adalah adalah sampah yang sulit atau tidak dapat membusuk. Contohnya, plastik, kaca, kain, karet, dan lain-lainnya.

Pengulangan atau repetisi kata kunci sampah, sampah organik, dan sampah anorganik membuat kalimat-kalimat dalam paragraf itu jalin-menjalin menjadi satu kesatuan paragraf yang padu. Penggunaan kata ganti -nya yang mengacu kepada sampah organik dan sampah anorganik selain menjalin kepaduan juga membuat variasi penggunaan kata untuk menghindarkan kebosanan pembacanya (Bandingkan jika kata ganti -nya dikembalikan ke kata acuannya, yaitu sampah organik dansampah anorganik). Dalam penggunaan repetisi nama orang hendaknya dibuatkan variasinya dengan kata ganti, frasa, atau idiom yang merujuk ke pengertian yang sama untuk menghilangkan pembacanya.

Contoh Pada tahun 1997, produksi padi turun 3,85 persen. Impor beras meningkat, diperkirakan menjadi 3,1 ton tahun 1998. swasembada pangan tercapai pada tahun 1984, pada tahun 1985, kita mengekspor sebesar 371,3 ribu ton beras, bahkan 530,7 ribu ton pada tahun 1993. pada tahun 1994, neraca perdagangan beras kita tekor 400 ribu ton. Impor beras meningkat dan pada tahun 1997 mencapai 2,5 juta ton. Paragraf di atas mengemukakan satu gagasan utama, yaitu mengenai masalah naik turunnya produksi beras Indonesia. Dengan demikian koherensi kalimat tersebut sudah terpenuhi, namun paragraf tersebut dikatakan tidak memiliki kohesivitas yang baik sehingga gagasan tersebut sulit dipahami. Paragraf tersebut perlu diperbaiki, misalnya dengan memberikan kata perangkai seperti berikut ini.

Contoh Revisi Pada tahun 1997, produksi padi turun 3,85 persen. Akibatnya, impor beras meningkat, diperkirakan menjadi 3,1 ton tahun 1998. Sesudah swasembada pangan tercapai pada tahun 1984, pada tahun 1985, kita mengekspor sebesar 371,3 ribu ton beras, bahkan 530,7 ribu ton pada tahun 1993. Akan tetapi, pada tahun 1994, neraca perdagangan beras kita tekor 400 ribu ton. Sejak itu, impor beras meningkat dan pada tahun 1997 mencapai 2,5 juta ton.

JENIS PARAGRAF URUTAN GAGASAN PARAGRAF DEDUKTIF PARAGRAF INDUKTIF PARAGRAF VARIATIF/CAMPURAN

Paragraf Deduktif Paragraf yang dikembangkan dari sebuah pernyataan umum yang kemudian dijelaskan dengan beberapa pernyataan khusus. Dengan kata lain, paragraf deduktif adalah paragraf yang gagasan/kalimat utamanya terletak di awal paragraf.

Umum Khusus

DEDUKTIF pan (kalimat ke-1) Kalimat Utama

DEDUKTIF (depan/awal paragraf) (1)_______. (2) ___________________ Mengacu kalimat ke-1 Ciri paragraf deduktif: kalimat ke-2 mengacu kalimat ke-1 ini, itu, tersebut mengulang kata kunci

CONTOH Kualitas udara di Beijing yang dinilai kurang bersih dapat merugikan kondisi tubuh atlet. Keadaan ini terjadi akibat polusi yang dihasilkan 3,5 juta kendaraan yang beroperasi di jalan-jalan dan menutup sebagian industri di Beijing. Keadaan ini dapat mempengaruhi permainan para atlet dalam olimpiade. Keluhan tentang kondisi udara Beijing disampaikan kepada para atlet berjaga-jaga, khususnya Haile Gebrselasie, pemecah rekor dunia marathon asal Ethopia, yang juga menderita asma. Kalimat Utama Gagasan Utama: Kualitas udara di Beijing dinilai kurang bersih Kalimat Penjelas

Paragraf Induktif Paragraf yang dikembangkan dari beberapa pernyataan khusus yang kemudian disimpulkan ke dalam sebuah pernyataan umum Dengan kata lain, paragraf induktif adalah paragraf yang gagasan/ kalimat utamanya terletak di akhir paragraf.

Umum Khusus

I N D U K T I F IN = dalam SIMPULAN Oleh karena itu, Oleh sebab itu, Dengan demikian, Jadi,

Petrokimia atas Jakarta CONTOH Supporter terus memberi dukungan kepada Gresik Petrokimia meskipun kalah dalam 2 set. Dua ribu penonton bertepuk sorak. Teriakan mereka rupanya berhasil melecut semangat dan menjadikan para pemain Gresik Petrokimia bangkit. Reli-reli panjang diperagakan kedua tim. Pada set keempat akhirnya Gresik Petrokimia memenangkan pertandingan. Jadi, kemenangan Gresik Petrokimia atas Jakarta Popsivo Polwan dapat dibilang sebagai kemenangan supporter Gresik. Kalimat- Kalimat Penjelas Kalimat Utama Gagasan Utama: Kemenangan Gresik Petrokimia atas Jakarta sebagai kemenangan supporter Gresik.

Paragraf Campuran Paragraf yang dikembangkan dari sebuah pernyataan umum yang dijelaskan oleh beberapa pernyataan khusus dan kemudian diakhiri dengan menegaskan kembali pernyataan umum sebelumnya. Dengan kata lain, paragraf campuran adalah paragraf yang kalimat/gagasan utamanya terletak di awal paragraf dan ditegaskan kembali di akhir paragraf.

Umum Khusus

Paragraf Campuran Kalimat- Kalimat Penjelas Kalimat Utama Persija Jakarta masih ingin diperbolehkan menggunakan Stadion Gelora Bung Karno. Hal ini karena stadion Lebak Bulus dikatakan tidak memenuhi syarat untuk Kompetisi Liga Super 2008. Hanya beberapa stadion yang memenuhi syarat sebagai tempat melangsungkan Liga Super, salah satunya Stadion Gelora Bung Karno. Namun larangan Menpora menggunakan stadion ini menjadi hambatan tersendiri. Tidak ada stadion di Jakarta yang memenuhi syarat, di daerah Bandung, Bogor, dan Tanggerang apalagi. Oleh karena itu, Humas Persija, barce Nazar, masih menunggu izin Menpora untuk menggunakan Stadion Gelora Bung Karno sebagai kandang kompetisi. Kalimat- Kalimat Penjelas Kalimat Utama Gagasan Utama: Persija Jakarta ingin menggunakan stadion Gelora Bung Karno.

JENIS PARAGRAF TUJUAN DESKRIPTIF NARASI EKSPOSISI PERSUASI ARGUMENTASI

DESKRIPTIF Paragraf deskripsi adalah paragraf yang berisi penggambarkan suatu objek, tempat, atau peristiwa tertentu kepada pembaca secara jelas dan terperinci sehingga pembaca seolah-olah melihat dan merasakan sendiri apa yang dideskripsikan oleh penulis.

CIRI-CIRI DESKRIPTIF Menggambarkan atau melukiskan suatu benda, tempat, atau suasana tertentu. Penggambaran dilakukan dengan melibatkan panca indra (pendengaran, penglihatan, penciuman, pengecapan, dan perabaan). Bertujuan agar pembaca seolah-olah melihat atau merasakan sendiri objek yang dideskripsikan. Menjelaskan ciri-ciri objek seperti warna, ukuran, bentuk, dan keadaan suatu objek secara terperinci.

Pola Spasial Pola spasial adalah pola pengembangan paragraf dengan objek berupa space atau ruang. Contoh Pola Spasial Ruangan berukuran 9m x 8m ini sungguh sangat nyaman ditempati. Sebuah sofa empuk berwarna putih dengan meja kayu berada di tengah ruangan. Sementara itu, rak buku berisi beberapa novel dan buku-buku ilmiah diletakkan melekat dengan dinding sebelah selatan bersanding dengan sebuah pot berisi pohon palem kecil yang seakan-akan menyatu dengan tembok yang dicat dengan warna hijau muda. Di luar ruangan, terdapat sebuah kolam kecil berukuran 2,5m x 2m berisi beberapa ikan koi yang indah. Suara gemericik air dari kolam menambah sejuknya suasana di ruang tamu milik Pak Toni ini.

Pola Sudut Pandang Pola sudut pandang adalah pola pengembangan paragraf yang didasarkan atas posisi penulis dalam menggambarkan suatu objek. Pola pengembangan seudut pandang sendiri dibagi menjadi dua, yaitu sudut pandang subjektif dan sudut pandang objektif. Pola Subjektif, menggambarkan objek sesuai penafsiran dengan disertai kesan atau opini dari penulis.

NON ILMIAH CONTOH subjektif Pantai Wediombo mungkin hanya salah satu di antara sekian banyak pantai yang masih belum terjamah di Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta. Pantai dengan hamparan pasir putih mahaluas ini seolah menggoda kaki untuk untuk terus memijak dan berjalan-jalan diatasnya. Di kanan kiri pantai dapat kita lihat bukut-bukit kapur hijau ditumbuhi lumut yang berdiri gagah menantang derasnya ombak pantai. Suasana pantai yang sepi juga menambah pesona pantai yang masih perawan ini.

Pola Objektif, adalah pola pengembangan paragraf deskripsi dengan cara menggambarkan objek secara apa adanya tanpa disertai opini penulis. Pantai Wediombo terletak di Kecamatan Girisobo, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pantai ini berjarak 70 km atau dua jam perjalanan dari pusat Kota Yogyakarta. Di kanan kiri pantai landai yang berpasir putih ini, kita dapat melihat gugusan bukit kapur yang berwarna hijau ditumbuhi lumut. Namun yang perlu diperhatikan, pantai ini memiliki ombak yang cukup besar sehingga wisatawan dilarang berenang di pantai ini karena sangat berbahaya.

Paragraf narasi Paragraf narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian secara runtut. Paragraf narasi bisa bersifat nyata ataupun fiksi. Contoh yang bersifat fiksi adalah cerpen dan novel, sementara yang bersifat nyata adalah biografi, autobiografi, ataupun catatan-catatan sejarah lain. Yang perlu diperhatikan dari paragraf narasi adalah, paragraf ini disusun berdasarkan pola urutan waktu atau urutan tempat.

Paragraf narasi Narasi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam sebuah tulisan di mana rangkaian peristiwa dari waktu ke waktu dijabarkan dengan urutan awal, tengah, dan akhir. Paragraf narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian. Dalam paragraf narasi terdapat alur cerita, tokoh, setting, dan konflik. Paragraf narasi tidak memiliki kalimat utama.

Paragraf narasi Paragraf narasi disusun dengan merangkaikan peristiwa-peristiwa yang berurutan atau secara kronologis. Tujuannya, pembaca diharapkan seolah-olah mengalami sendiri peristiwa yang diceritakan. Untuk menunjukkan urutan dan hubungan antar peristiwa atau proses digunakan kata hubung antar kalimat; misalnya pertama, kedua, ketiga, keempat, dan seterusnya, selanjutnya, sesudah itu, berikutnya.

Paragraf persuasi Paragraf persuasi adalah paragraf yang berisi ajakan. Paragraf persuasi bertujuan untuk membujuk pembaca agar mau melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh penulis. Agar pembaca menjadi terpengaruh, maka penulis harus melampirkan bukti dan data-data pendukung.

Dalam paragraf persuasi, terdapat kata ajakan. Propaganda yang dilakukan oleh berbagai lembaga, badan, maupun organisasi; iklan yang disampaikan dalam berbagai media untuk menarik perhatian konsumen dan mempromosikan suatu produk adalah contoh dari paragraf persuasi.

Contoh Pencemaran Sungai Ciliwung sudah sangat parah dan dapat dikategorikan sebagai pencemaran tingkat berat. Rumah tangga merupakan penyumbang terbesar sampah di Sungai Ciliwung. Jika kondisi ini terus berlanjut, sejumlah daerah yang menggantungkan sumber air dari Sungai Ciliwung dikhawatirkan akan mengalami krisis. Untuk itu, kesadaran untuk menjaga lingkungan perlu ditanamkan secara kuat kepada masyarakat. Apabila lingkungan terjaga maka kita jugalah yang akan diuntungkan.

EKSPOSISI Paragraf eksposisi adalah paragraf yang berisi ide, pendapat, buah pikiran, informasi, atau pengetahuan yang ditulis dengan tujuan untuk memperluas wawasan pembaca. Isi dari paragraf eksposisi adalah untuk menjelaskan suatu hal kepada pembaca dan tidak memaksa pembaca agar mau mempercayai atau mengikuti isi dari karangan eksposisi tersebut.

Karangan eksposisi dikembangkan menjadi beberapa jenis, dan berikut adalah beberapa jenis pola pengembangan paragraf eksposisi: 1. Eksposisi definisi. 2. Eksposisi perbandingan. 3. Eksposisi klasifikasi (pembagian). 4. Eksposisi ilustrasi (contoh). 5. Eksposisi proses.

Contoh eksposisi definisi Budaya adalah sebuah sistem yang koheren dari bentuk-bentuk simbolis yang berupa kata, benda, laku, mite, sastra, lukisan, nyanyian, musik, kepercayaan yang mempunyai kaitan erat dengan konsep-konsep epistemologi dari sistem pengetahuan masyarakat. Budaya merupakan segala sesuatu yang dilakukan, dipikirkan dan diciptakan oleh manusia dalam masyarakat, serta termasuk akumulasi atau sejarah dari objek-objek atau perbuatan yang dilakukan sepanjang waktu.

Contoh eksposisi proses Lemon dan jeruk nipis ternyata dapat berkhasiat sebagai penghilang jerawat. Kedua buah ini mengandung citric acid yang sangat kaya dan sangat baik untuk memindahkan sel-sel kulit mati yang bisa menjadi penyebab jerawat. Cara menggunakannya yaitu dengan mencampurkan perasan lemon dengan air mawar kemudian oleskan di wajah dan dibiarkan selama 10-15 menit. Setelah itu bilas dengan air hangat. Penerapan terapi ini secara rutin dan konsisten selama 15 hari akan memberikan hasil yang luar biasa.

Contoh eksposisi ilustrasi Sebenarnya, kondisi ekonomi kita sudah relatif membaik. Indikatornya dapat dilihat dari berbagai aspek. Misalnya, dalam bidang otomotif. Setiap hari kita temukan aneka kendaraan melintas di jalan raya. Sepeda motor baru, mobil pun baru. Ini menandakan bahwa taraf hidup masyarakat mulai membaik. Indikator lain seperti daya beli masyarakat akan kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Dalam bidang papan, misalnya, banyak warga masyarakat yang membangun tempat tinggal yang permanen.

Paragraf argumentasi Argumentasi berasal dari kata argumen yang berarti alasan. Paragraf argumentasi adalah paragraf yang di dalamnya berisi tentang ide, pendapat, dan gagasan sang penulis. Untuk memperkuat ide dan gagasannya, maka penulis harus menyertakan bukti dan data-data pendukung dalam paragraf argumentasi tersebut. Penyajian bukti dan data-data pendukung tersebut bertujuan untuk membuktikan kebenaran pendapat penulis agar pembaca menyetujui kebenaran tulisan tersebut.

Paragraf argumentasi mempunyai dua pola pengembangan Sebab ke Akibat, yaitu jenis pola pengembangan paragraf argumentasi yang berawal dari peristiwa yang dianggap sebagai penyebab, lalu menuju kepada kesimpulan yang berupa efek atau akibat yang ditimbulkan dari peristiwa tersebut. Akibat ke Sebab, merupakan kebalikan dari pola pengembangan paragraf argumentasi yang sebelumnya. Paragraf ini dimulai dari menjelaskan suatu masalah yang dianggap sebagai akibat lalu bergerak menuju hal-hal yang dianggap sebagai penyebab masalah tadi

Contoh Paragraf Argumentasi Sebab Akibat Pendidikan merupakan salah satu faktor penentu maju mundurnya suatu bangsa. Adalah sebuah fakta yang tak terbantahkan lagi bahwa pendidikan di indonesia adalah pendidikan yang sangat mahal dan tak terjangkau bagi masyarakat tak mampu. Pada tahun 2010 saja terdapat 1,08 juta siswa SD hingga SMA yang putus sekolah. Biaya pendidikan yang mahal diperkirakan menjadi sebab tingginya angka putus sekolah di tahun 2010 tersebut

Contoh Paragraf Argumentasi Akibat Sebab Kerusakan lingkungan merupakan salah satu masalah terbesar yang dihadapi oleh umat manusia di era modern sekarang ini. Hampir setiap hari kita selalu disuguhi dengan berita-berita tentang berbagai macam bencana alam seperti banjir, tanah longsor, kekeringan dan berbagai macam bencana alam lain yang telah memakan banyak sekali korban baik harta maupun nyawa. Bencana-bencana alam "buatan" yang sering terjadi saat ini, tak lain dan tak bukan adalah akibat dari pola hidup sebagian besar manusia modern yang tidak ramah lingkungan.