“TEKNIK PENULISAN ILMIAH DAN NOTASI ILMIAH” Erina damayanti misrovah
A. TEKNIK PENULISAN ILMIAH Teknik penulisan ilmiah mempunyai dua aspek yakni gaya penulisan dalam membuat pernyataan ilmiah serta teknik notasi dalam menyebutkan sumber dari pengetahuan ilmiah yang dipergunakan dalam penulisan. Komunikasi ilmiah harus bersifat jelas dan tepat yang memungkinkan proses penyampaian pesan yang besifat reproduktif dan impersonal. Bahasa yang dipergunakan harus jelas dimana pesan mengenai objek yang ingin dikomunikasikan mengandung informasi yang disampaikan sedemikian rupa sehingga si penerima betul-betul mengerti akan isi pesan yang disampaikan kepadanya.
Penulisan ilmiah harus menggunakan bahasa yang baik dan benar Penulisan ilmiah harus menggunakan bahasa yang baik dan benar. Tata bahasa merupakan ekspresi dari logika berfikir, tata bahasa yang tidak cermat merupakan pencerminan dari logika berfikir yang tidak cermat pula. Oleh sebab itu langkah pertama dalam menulis karangan ilmiah yang baik adalah mempergunakan tata bahasa yang benar. Demikian juga penggunaan kata harus dilakukan secara tepat artinya kita harus memilih kata-kata yang sesuai dengan pesan apa yang ingin disampaikan. Pernyataan ilmiah yang kita pergunakann dalam tulisan harus mencakup beberapa hal. Pertama, harus dapat kita identifikasikan orang yang membuat penyataan tersebut. Kedua, harus dapat kita identifikasikan media komunikasi ilmiah dimana perrnyataan itu disampaikan apakah itu makalah, buku, seminar, localkarya, dan sebagainya. Ketiga, harus dapat kita identifikasikan lembaga yang menerbitkan publikasi ilmiah tersebut beserta tempat berdomisili dan waktu penerbitan itu dilakukan. Sekiranya pernyataan ilmiah itu tidak diterbitkan melainkan disampaikan dalam bentuk makalah untuk seminar atau lokalkarya maka harus disebutkan tempat, waktu dan lembaga yang melakukan kegiatan tersebut.
B. TEKNIK NOTASI ILMIAH Terdapat bermacam-macam teknik notasi ilmiah yang pada dasarnya mencerminkan hakikat dan unsure yang sama meskipun dinyatakan dalam format dan symbol yang berbeda-beda. Teknik notasi ilmiah mengunakan catatan kaki (footnote). Variasi-variasi dari sebuah teknik notasi ilmiah biasanya dimungkinkan dan pengetahuan yang mendalam mengenai dasar-dasar pemikiran dari teknik tersebut akan mendorong kita untuk memilih variasi yang tepat. Dalam teknik notasi ilmiah dengan menggunakan catatan kaki terdapat dua variasi. Variasi pertama ialah bahwa catatan kaki itu ditaruh dalam halaman yang sama, sedangkan dalam variasi yang kedua catatan kaki itu seluruhnya dikelompokkan dan ditaruh pada akhir sebuah bab.
Tanda catatan kaki diletakkan di ujung kaliamat yang kita kutip dengan mempergunakan angka arab yang di ketik naik setengah spasi. Catatan kaki pada bab di beri nomor urut mulai dari angka 1 sampai habis dan diganti dengan nomor 1 kembali pada bab yang baru. Satu kalimat mungkin terdiri dari beberapa catatan kaki sekiranya kalimat itu terdiri dari beberapa kutipan. Dalam keadaan seperti ini maka tanda catatan kaki diletakkan di ujung kalimat yang dikutip sebelum tanda baca penutup. Sedangakan satu kalimat yang seluruhnya terdiri dari satu kutipan tanda catatan kaki diletakkan sesudah tanda baca penutup kalimat. Contohnya: Larrabee mendefinisikan ilmu sebagai pengetahuan yang dapat diandalkan1 sedangakan Richter melihat ilmu sebagai sebuah metode2 dan Conant mengidentifikasikan ilmu sebagai serangkaian konsep sebagai hasil dari pengamatan dan percobaan3. Kaliamat yang kita kutip harus dituliskan sumbernya secara tersurat dalam catatan kaki sebagai berikut: 1) Harlod A. Larrabee, Reliable Knowledge (Boston; Houghton Miffin, 1964). hlm 4. 2) Maurice N. Richter, Jr. Science as a Cultural Process (Cambridge: Schenkman, 1972). hlm 15. Nama pengarang yang jumlahnya sampai tiga orang dituliskan lengkap sedangkan jumlah pengarang yang lebih dari tiga orang hanya ditulis nama pengarang pertama di tambah kata et al. (et alii: dal lain-lain).
KESIMPULAN Teori penulisan ilmiah baik berupa karya tulis maupun karya ilmiah lainnya sangatlah luas untuk dipelajari yaitu mulai dari penyiapan, struktur format, aturan penulisan sampai pada penggunaan gaya bahasa . Namun hal yang sangat penting adalah latihan dan membiasakan diri untuk menulis, karena menyampaikan teori penulisan sama saja dengan menyampaikan teoti cara berenang. Teori ini tidak akan dapat bermanfaat apabila tidak langsung dipraktekan atau latihan. Dari latihan akan muncul pengalaman-pengalaman dan akan semakin baik. Banyak buku yang membahas teori penulisan dari sudut pandang yang berbeda-beda. Pada dasarnya, sekiranya kita menggunakan pernyataan orang lain dalam tulisan kita, kitipan yang dipinjam itu dapat berupa ‘kutipan langsung” atau “kutipan tidak langsung”. Kutipan langsung merupakan pernyataan yang kita tulis dalam karya ilmiah dalam susunan kalimat aslinya tanpa mengalami perubahan sedikit pun. Sedangakan dalam kutipa tidak langsung kita mengubah susunan kalimat yang asli dengan susunan kalimat kita sendiri.