V. PENYELESAIAN PERSAMAAN Ax = b Dengan A adalah MBS (I)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ALJABAR LINIER DAN MATRIKS
Advertisements

BAB 4. SISTEM PERSAMAAN LINEAR
Sistem Persamaan Linier Penulisan Dalam Bentuk Matriks
BAB 2 DETERMINAN.
Matriks Definisi Matriks adalah kelompok bilangan yang disusun dalam suatu jajaran berbentuk persegi atau persegi panjang yang terdiri dari baris dan kolom.
Matrik dan Ruang Vektor
Sistem Persamaan Linier
Determinan Trihastuti Agustinah.
INVERS MATRIKS (dengan adjoint)
Matrik dan Ruang Vektor
MATRIKS INVERS 08/04/2017.
Sistem Persamaan Linier
DETERMINAN 2.1. Definisi   DETERMINAN adalah suatu bilangan ril yang diperoleh dari suatu proses dengan aturan tertentu terhadap matriks bujur sangkar.
DETERMINAN MATRIK Yulvi Zaika.
DETERMINAN MATRIKS Misalkan
DETERMINAN DAN INVERSE MATRIKS.
PERSAMAAN DIFERENSIAL
BAB III DETERMINAN.
ALJABAR MATRIKS pertemuan 2 Oleh : L1153 Halim Agung,S.Kom
BASIC FEASIBLE SOLUTION
PERMUTASI Merupakan suatu himpunan bilangan bulat {1,2,…,n} yang disusun dalam suatu urutan tanpa penghilangan atau pengulangan. Contoh : {1,2,3} ada 6.
Pemecahan Persamaan Linier 1
SISTEM PERSAMAAN LINEAR
Eliminasi Gaus/Gaus Jordan
MATRIKS.
SISTEM PERSAMAAN LINIER
Matrik Invers Suatu bilangan jika dikalikan dengan kebalikannya, maka hasilnya adalah 1. Misalkan atau = 1, Demikian juga halnya dengan matrik.
Determinan.
Sistem Persamaan Linier Non Homogin
BAB 3 DETERMINAN.
Sistem Persamaan Linier Oleh : Sudaryatno Sudirham
Matriks dan Determinan
BAB 3 DETERMINAN.
Aplikasi Matriks Pertemuan 25 Matakuliah: J0174/Matematika I Tahun: 2008.
MATEMATIKA EKONOMI 2 ANDRI WISNU – MANAJEMEN UMBY
INVERS MATRIKS (dengan adjoint)
Determinan Matriks Kania Evita Dewi.
V. PENYELESAIAN PERSAMAAN Ax = b Dengan A adalah MBS (I)
DETERMINAN.
PERTEMUAN 5 1. MATRIKS 2. METODE ELIMINASI GAUSS 3. METODE ITERASI GAUSS SEIDEL 4. METODE DEKOMPOSISI LU.
ALJABAR LINEAR, VEKTOR & MATRIKS
SISTEM PERSAMAAN LINIER
Aljabar Linear Elementer
ALJABAR MATRIKS Bila kita mempunyai suatu sistem persamaan linier
BAB 5: Sistem Persamaan Linier (SPL)
Solusi Sistem Persamaan Linear
Determinan Matriks Kania Evita Dewi.
TEKNIK KOMPUTASI 4. INVERS MATRIKS (II).
Persamaan Linear Persamaan linear adalah persamaan dimana peubahnya tidak memuat eksponensial, trigonometri (seperti sin, cos, dll.), perkalian, pembagian.
MATRIKS.
SISTEM PERSAMAAN LINIER
SISTEM PERSAMAAN LINEAR
Penyelesaian Persamaan Linear (Metode Gauss)
Sistem Persamaan Linear
4. INVERS SUATU MATRIKS : Pendahuluan
SISTEM PERSAMAAN LINIER
Pertemuan 10 INVERS MATRIK.
Sistem Persamaan Aljabar Linear
Chapter 4 Invers Matriks.
DETERMINAN MATRIKS Misalkan
MATRIKS.
OPERASI BARIS ELEMENTER
Eliminasi Gauss Jordan & Operasi Baris Elementer
DETERMINAN MATRIKS Misalkan
MATRIKS Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran.
Operasi Baris Elementer
SISTEM PERSAMAAN LINIER
Aljabar Linear Arif Kurniawan, Sibut [ ]
SISTEM PERSAMAAN LINEAR
Aplikasi Matriks SISTEM PERSAMAAN LINIER. SISTEM PERSAMAAN LINEAR A. Sistem Persamaan Linear Jika sistem m persamaan linear dalam n bilangan tak diketahui.
Transcript presentasi:

V. PENYELESAIAN PERSAMAAN Ax = b Dengan A adalah MBS (I) ILMU KOMPUTASI V. PENYELESAIAN PERSAMAAN Ax = b Dengan A adalah MBS (I)

Materi Menggunakan Invers Matrix Menggunakan metode Cramer Menggunakan metode eliminasi dengan Matrix Gauss Implementasi

6.1. Metode Inversi Matrix (1) Dengan invers atau balikan matriks koefisien, jawaban sistem persamaan linear dapat dicari. Jika kedua ruas persamaan matrix dikalikirikan oleh balikan matriks A akan didapat : A-1Ax = A-1b x = A-1b Terlihat vektor x yang terdiri atas bilangan dapat diperoleh dengan memperkalikirikan vektor b dengan invers A. Dari persamaan itu ada hubungan yang erat antara invers matrix koefisien denagan solusi sistem persamaan.

6.1. Metode Inversi Matrix (1) Persamaan itu akan mempunyai jawaban tunggal hanya jika invers matrix koefisien itu ada, yang berarti A suatu matrix non singular. Jika matrix A singular, persamaan tersebut tidak mempunya jawaban atau bahkan mempunyai tak hingga banyaknya jawaban. Contoh : Matrix koefisien A dan vektor b dari persamaan di atas adalah :

6.1. Metode Inversi Matrix (2) Disini det A = |A| = 19 Dengan menghitung A-1B, maka vektor x diperoleh :

6.2. Metode Cramer (1) Aa = adjoint matrix A Jika matrix adjoint ditulis dalam bentuk kofaktor dari determinan |A|, persamaan di atas menjadi :

6.2. Metode Cramer (2) Dalam hal ini matrix adjointnya berorde nxn, determinan |A| berorde nxn, sedang x dan b vektor kolom berorde n. Jika perkalian matrix adjoint dan b dihitung, maka :

6.2. Metode Cramer (3) Sehingga dengan menyamakan elemen-elemen ruas kiri dan ruas kanan didapat himpunan hubungan bagi n buah besaran yang belum diketahui x : Jika pembilang dalam setiap hubungan di atas diperhatikan, mudah terlihat bahwa pembilang- pembilang itu merupakan penjabaran dengan kofaktor suatu determinan.

6.2. Metode Cramer (4) Sebagai contoh, misalkan pembilang dari x1 adalah penjabaran determinan di bawah ini dengan kofaktor atas kolom pertama : Demikian pula dengan pembilang yang lain dapat ditulis sebagai suatu determinan, dengan perbedaan bahwa elemen-elemen b terletak pada kolom-kolom yang berbeda sehingga persamaan di atas dapat ditulis :

6.2. Metode Cramer (5)

6.2. Metode Cramer (6) Jika metode Cramer digunakan untuk mencari penyelesaian persamaan contoh di atas, maka :

6.2. Metode Cramer (7) Aturan Cramer digunakan jika determinan- determinan itu mudah dihitung. Jika persamaan itu berorder tinggi, lebih baik menggunakan metode lain. Contoh model jaringan listrik : 4 Volt I1 1Ω 2Ω 0,5Ω 8 Volt I2 I3

6.2. Metode Cramer (8) Carilah besar arus dalam jaringan di atas! Penyelesaian : Dengan berpegang pada hukum Kirchhoff diperoleh persamaan : I1 + I2 = I3 (1 + 1 + 0,5)I1 + 0,5 I2 = 4 0,5I1 + (2 + 0,5)I2 = 8 atau : I1 + I2 - I3 = 0 2,5I1 + 0,5 I2 = 4 0,5I1 + 2,5I2 = 8   4 Volt I1 1Ω 1Ω 0,5Ω I3 I2 2Ω 8 Volt

6.2. Metode Cramer (9) Matrix A : I1 + I2 - I3 = 0 2,5I1 + 0,5 I2 = 4  

6.3. Metode Eliminasi Gauss (1) Apabila matrix Gauss G1, G2, G3,..........Gn-1 berturut-turut dioperasikan atas ruas kiri dan ruas kanan atas persamaan Ax = b, diperoleh: Gn-1 Gn-2 .......... G2 G1 Ax = Gn-1 Gn-2 .......... G2 G1 b Atau Ux = Gn-1 Gn-2 .......... G2 G1 b Tipe persamaan di atas dapat dipecahkan dengan mudah. Vektor x dapat diperoleh dengan cara substitusi mundur.

6.3. Metode Eliminasi Gauss (2) Contoh (1) Selesaikan persamaan berikut : Jawab :

6.3. Metode Eliminasi Gauss (3) Matrix G1 adalah : dengan pilihan : m2 = -1/4; m3 = -1/4; m4 = -1/4

6.3. Metode Eliminasi Gauss (4) Matrix G2 : Dengan pilihan m3 = -2/3; m4 = -1/3

6.3. Metode Eliminasi Gauss (5) Matrix G3 : Dengan pilihan m4 = 2/4 = 1/2

6.3. Metode Eliminasi Gauss (6) Persamaan setelah triangulasi adalah :

6.3. Metode Eliminasi Gauss (7) Contoh(2) Selesaikan persamaan berikut : Jawab :

6.3. Metode Eliminasi Gauss (8)

6.3. Metode Eliminasi Gauss (9) Sehingga persamaan A x= B bisa ditulis menjadi : G3G2G1A = G3G2G1b

6.3. Metode Eliminasi Gauss (10) Berdasarkan substitusi mundur diperoleh :

6.3. Metode Eliminasi Gauss (11) Contoh (3)

6.3. Metode Eliminasi Gauss (12) Hasil proses eliminasi Gauss

6.3. Metode Eliminasi Gauss (13) Dengan substitusi mundur diperoleh :

6.3. Metode Eliminasi Gauss (14) Contoh (4) :

6.3. Metode Eliminasi Gauss (15)

6.3. Metode Eliminasi Gauss (16)

6.3. Metode Eliminasi Gauss (17)

6.3. Metode Eliminasi Gauss (18)

6.3. Metode Eliminasi Gauss (19) Diperoleh bentuk persamaan : Dengan substitusi mundur diperoleh :