TRI NUGRAHA ADIKESUMA ST., MT. INFRASTRUKTUR AIR TRI NUGRAHA ADIKESUMA ST., MT.
IRIGASI DAN DRAINASE
IRIGASI
IRIGASI Cara pengaturan pembagian atau pengaliran air menurut suatu sistem tertentu untuk sawah Dam tertua dibangun di Egypt ( Mesir) 5000 tahun yang lalu, dengan panjang 355 ft, tinggi 40 ft. Daerah irigasi sungai Nile tahun 3300 B.C merupakan pertanian yang subur
Di China reklamasi untuk pertanian dimulai 4000 tahun yang lalu Di China reklamasi untuk pertanian dimulai 4000 tahun yang lalu. Raja Yu, dari dinasti Hsia ( 2200 B.C), dipilih menjadi raja karena keahliannya untuk membuat “ Water Control “ Tu – Kiang Dam sangat terkenal sampai sekarang, dibangun oleh Mr Li dan putranya pada masa dinasti Chin (200 B.C ), dapat mengairi sawah kurang lebih satu setengah juta acres untuk padi
Irigasi di Indonesia Era irigasi prakolonial. Pada tahun 1832, diperkirakan 1,5 juta ha lahan pertanian telah diairi dengan sistem-sistem irigasi asli masyarakat setempat Periode irigasi kolonial ( 1832 – 1942), ditandai dengan dibangunnya bendung pertama di kali Sampean, Jawa Timur tahun 1832 terbuat dari kerangka kayu jati diisi batu kali, dengan panjang 45 meter dan tinggi 8 meter, oleh otoritas Belanda dan berakhir dengan pendudukan Jepang
Periode tanpa perkembangan dengan disertai kemunduran (1942 – 1965), selama periode ini tidak ada ekspansi irigasi dan sistem-sistem mengalami kerusakan Fase Rehabilitasi, Ekspansi dan pemeliharaan (1956 – 1987), areal yang diairi irigasi meningkat dua kali lipat menjadi 2,4 juta Ha
Kebutuhan Air Irigasi Air tidak datang begitu saja ke sistem irigasi Air adalah output pengelolaan sumber daya air Pengelolaan sumber daya air yang benar akan menjamin ketersediaan air Air menjadi berkurang dan menjadi langka karena adanya perubahan lingkungan fisik wilayah tangkapan air
Kebutuhan air meningkat akibat perkembangan pembangunan masyarakat, dalam hal jumlah, jenis, kualitasnya Naiknya konsumsi pangan mengakibatkan meningkatnya perluasan lahan pertanian, menambah kebutuhan Air untuk irigasi
Pertumbuhan dan Trend Masa Depan: Meningkatkan kemampuan sumber daya air, dalam hal ini untuk meningkatkan ketersediaan air guna memenuhi kebutuhan penduduk, pertanian, industri pariwisata, ketenagaan dan lainnya Meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam pemanfaatan sumber daya air Mengembangkan perangkat hukum dan kelembagaan pengairan
Peran Ekonomi Pengembangan lahan sawah beririgasi yang dilakukan pemerintah telah membuktikan peranannya dalam mengatasi masalah pangan dan pertumbuhan ekonomi
JENIS-JENIS IRIGASI -Irigasi Permukaan -Irigasi air tanah dalam -Irigasi sprinkler -Trickle irrigation -Furrow irrigation (irigasi alur)
Irigasi air tanah dalam Irigasi Permukaan Air diperoleh dari permukaan: Sungai Danau Irigasi air tanah dalam Air diperoleh dari bawah permukaan tanah dengan pompa
Irigasi Sprinkler Air diperoleh dari sumber-sumber air dipompa dan disemprotkan pada tanaman secara teratur Trickle Irrigation Bila mana diperlukan air tidak diperlukan dengan volume yang banyak (diteteskan) Furrow Irrigation Irigasi Alur
Drainase
DEFINISI DRAINASE Ilmu pengetahuan yang mempelajari usaha untuk mengalirkan/ mengeringkan air yang berlebih dalam suatu konteks pemanfaatan tertentu. Drainase (drainage) berasal dari kata kerja “to drain” yang berarti mengeringkan atau mengalirkan air.
PERKEMBANGAN DRAINASE Dalam penanganan drainase secara lokal terlihat perkembangan yang lamban dalam 50 tahun terakhir ini Kesadaran akan pentingnya drainase masih belum berkembang dengan baik Pada zaman sebelum kemerdekaan, tahun 1910 telah dibuat banjir kanal di Jakarta, tahun 1935 dibuat riolering di Yogyakarta Perkembangan selanjutnya tetap ada namun dirasa masih belum optimal mengikuti perkembangan Kesadaran masyarakat sangat diperlukan untuk keberhasilan suatu sistem drainase
JENIS DRAINASE Menurut Sejarah Terbentuknya: Drainase alamiah (natural drainage): terbentuk secara alami & tidak terdapat bangunan-bangunan penunjang Drainase buatan (artificial drainage): dibuat dengan maksud & tujuan tertentu sehingga memerlukan bangunan-bangunan penunjang/ khusus Bangunan-bangunan penunjang antara lain: saluran buatan, gorong-gorong, pipa, pelimpah, pintu air, dsb
Menurut Letak bangunan Drainase permukaan tanah (surface drainage): saluran drainase yang berada di atas permukaan tanah yang berfungsi mengalirkan air limpasan permukaan Drainase bawah permukaan tanah (subsurface drainage): saluran drainase yang bertujuan mengalirkan air limpasan permukaan melalui media di bawah permukaan tanah (pipa-pipa), dikarenakan alasan-alasan tertentu
Menurut Fungsi: Single purpose: saluran drainase yang berfungsi mengalirkan satu jenis air buangan, misalnya air hujan saja atau jenis air buangan yang lain seperti limbah domestik, air limbah industri, dsb Multi purpose: saluran drainase yang berfungsi mengalirkan beberapa jenis air buangan baik secara bercampur maupun bergantian
Menurut Konstruksi Konstruksi terbuka: saluran drainase yang terbuka terhadap ruang di atasnya, cocok untuk drainase air hujan yang terletak di daerah yang mempunyai luasan yang cukup, maupun untuk drainase air non-hujan yang tidak membahayakan/mengganggu lingkungan Konstruksi tertutup: saluran drainase yang tertutup terhadap ruang di atasnya, umumnya dipakai untuk aliran air kotor (air yang mengganggu kesehatan/ lingkungan) atau untuk saluran yang terletak di tengah kota
POLA JARINGAN DRAINASE Siku Paralel Grid Iron Alamiah Radial Jaring-jaring
SIKU Dibuat pada daerah yang mempunyai topografi sedikit lebih tinggi dari pada sungai Sungai sebagai pembuang akhir berada di tengah kota Saluran cabang Saluran cabang Saluran utama Saluran utama Saluran cabang Saluran cabang
PARALEL Saluran utama terletak sejajar dengan saluran cabang Dengan saluran cabang (sekunder) yang cukup banyak dan pendek-pendek, apabila terjadi perkembangan kota, saluran-saluran akan menyesuaikan Saluran cabang Saluran cabang Saluran utama Saluran utama Saluran cabang
GRID IRON Untuk daerah dimana sungai terletak di pinggir kota, sehingga saluran-saluran cabang dikumpulkan dulu pada saluran pengumpul Saluran cabang Saluran pengumpul Saluran utama
ALAMIAH Sama seperti pola siku, hanya beban sungai pada pola alamiah lebih besar Saluran cabang Saluran cabang Saluran utama Saluran utama Saluran cabang Saluran cabang
RADIAL Pada daerah berbukit, sehingga pola saluran memencar ke segala arah
JARING-JARING Mempunyai saluran-saluran pembuang yang mengikuti arah jalan raya dan cocok untuk daerah dengan topografi datar
TERIMA KASIH