HAMA TANAMAN JATI 1. Ulat daun jati/ teak defoliator (Hyblaea puera, Hyblaeidae) -Daerah sebaran : India, Malaysia, Afrika Selatan, Afrika Timur, Malawi, Indonesia, dan Papua. -Larva: Pada awalnya berwarna hitam kehijauan, kepala hitam -Imago: rentang sayap 30-40 mm,. -Siklus hidup antara 15-20 hari -Serangan dimulai pada awal musim hujan
2.Leaf skeletonizer (Eutectona macaeralis) -Siklus hidup antara 15-20 hari -Serangan dimulai pada awal musim hujan - Menurut Kirtibutr (1984): 24 tahun defoliasi 50 % turun 37, 5 % tegakan umur 33 tahun 75-100 % defoliation turun 81,8 %. 2.Leaf skeletonizer (Eutectona macaeralis) - Pengendalian : Di Indonesia tidak dilakukan. Di Thailand dengan menggunakan Bt (Bacillus thuringiensis). -Inang pengganti: Gmelina arborea, Lantana camara. -Parasitoid: Brachymeria sp, Apantheles sp
Gambar 1. Gejala serangan Hyblaea puera
-Makan bagian daun yang lunak (mesofil) dan meninggalkan bagian tulang daun (skeletonizer) -Daerah sebaran : India, Birma, Srilangka, Malaysia dan Indonesia -Larva: warna hijau dengan garis kuning. Tiap ruas ada 4 bintik hitam. Panajang 22-25 mm.
Pupa: warna coklat muda, panjang 18 mm Imago: rentang sayap 19-26 mm, warna kekuningan. Siklus hidup : 18-33 hari Tahun 1968 terjadi outbreak di daerah Mantingan, Randu Blatung, Cepu dan Blora. Tahun 1970 terjadi outbreak di daerah Kendal
Pengendalian: mengandalkan pengendalian alami Musuh alami : Brachymeria sp, Formicidae, Crematogaster ssp
Gambar 2.Gejala serangan kutu putih
C. Hama kutu putih Ordo Homoptera Menghisap cairan sel Daun mengeriting Dan terjadi roset Berpengaruh terhadap pertumbuhan
Gambar 3.Gejala serangan kutu putih
d.Penggerak pucuk Ordo Lepidoptera Menyerang bagian dalam pucuk jati Pucuk menjadi layu Dan mati Tumbuh percabangan baru
Gambar 4. Gejala serangan penggerek pucuk
Gambar 5. Larva penggerek pucuk
c.Inger-inger, Neotermes tectonae (Kalotermitidae, Isoptera) Menyerang tegakan jati di Jawa dan tidak ditemukan di tempat lain Dammerman (1912) menyebut Kalotermes tectonae -Serangga sosial: terdiri dari kasta prajurit, kasta reproduktif. Kasta pekerja : larva dan nimfa -Imago : warna coklat, kepala coklat tua-hitam, mandibel hitam. Antena 17-20 truas. Panjang tubuh tanpa sayap 8.5-9,5 mm
-Setelah 8-12 hari bertelur (4-7 butir) dan menetas setelah 3 bulan. Ada 7 instar instar 1-5 tidak ada tonjolan sayap, instar 6-7 ada tonjolan sayap Penerbangan sulung : awal musim hujan. Mampu terbang 200 m atau lebih -Setelah 8-12 hari bertelur (4-7 butir) dan menetas setelah 3 bulan.
-Protozoa yang berasosiasi dengan. inger-inger: Caducela monile, -Protozoa yang berasosiasi dengan inger-inger: Caducela monile, Foania solita, Oxymonas grandis. Gejala: Pembengkakan pada batang. Sangat jarang mematikan. Terjadi pengurangan produksi Cacat Jika ada angin dapat patah
Umur 3 tahun terserang, gejalanya akan muncul pada umur 7 tahun. Pengendalian : Penjarangan Insektisida
e. Acarina -Menyerang pada persemaian jati dengan gejala discoloritation pada daun dan pada serangan yang berat akan mati.
2. Hama tanaman Sengon (Albizia falcataria) Kupu kuning (Eurema spp, Pieridae) -Ada dua jenis yaitu: E. hecabe dan E. blanda -Penyebaran : Afrika , China, dan Asia tengagara - Telur: Warna putih, panjang 1 mm.
Kupu-kupu (Imago): warna kuning., pinggirnya terdapat warna hitam Larva: warna hijau,kepala lebih muda. Panjang 2,5 cm. Pupa: hijau kehitaman (1,5 cm). Kupu-kupu (Imago): warna kuning., pinggirnya terdapat warna hitam Siklus hidup : 36 hari. Telur 3-4 hari, larva 17 hari, pupa 5-6 hari, imago 10 hari
Menyerang tanaman muda dan pada semai dapat mematikan. Pengendalian : Tidak dilakukan Parasitoid : Brachymeria sp.
b.Penggerek batang, Xystrocera festiva (Cerambycidae, Coleoptera). -Nama daerah : Boktor, uter-uter, wowolan, engkes-engkes. -Jawa dataran rendah s/d 1000 m, Sumatra, kalimantan, Malysia dan Philipina. -Telur : Bentuk oval, panjang 2 mm, warna hijau kekuningan,berkelompok
-Larva: instar 1 warna kekuningan, panjang 2 mm, larva dewasa 5 cm. Pupa : warna putih kekuningan, panjang 3 cm Imago : kuning kemerahan, elytra : hijau kebiruan. Antena jantan lebih panjang daripada betina.
Telur diletakkan pada celah (400 butir) Larva makan kulit bagian dalam dan kayu bagian luar: membentuk saluran gerek arah tidak beraturan. Keluar cairan warna coklat. Serbuk bekas gerekan jatuh di lantai hutan. Pupa masuk gubal dan membelok keatas. Liang gerek 20 cm.
Siklus hidup 6-8 bulan Telur : 15-20 hari Larva: 5-6 bulan Pupa : 15-21 hari
Imago :1 –13 hari. Serangan dimulai pada tanaman umur 3 tahun , diameter batang 10-12 cm Pengendalian: -Pradichlor benzol (de Jong , 1931) -Pohon yang terserang ditebang -Kulit dikelupas -Tegakan yang terserang dihilangkan.
c. Hama ulat kantong (bagworm) Pteroma plagiophleps -Ulat yang membentuk kantong -Larva aktif pagi dan sore hari -Larva memakan bagian mesofil -Larva yang banyak dapat mematikan tanaman
Penyakit Karat puru (gall rust disease) -Gejala: Pembengkakan (gall) pada ranting dan batang sengon Dari semai sd dewasa -Kerusaakan menyeababkan turunnya kualitas pohon -Penyebab: Uromycladium tepperianum Inang: Acacia sp, Paraserienthes sp, Racosperma sp (Famili Leguminaceae)
3. Hama penting tanaman pinus