HIPOTESIS DAN VARIABEL
TEMA Hipotesis: definisi, cara merumuskan Variabel: definisi, operasionalisasi Skala Pengukuran
Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian Riset eksploratif dan deskriptif tidak membutuhkan hipotesis Hipotesis penelitian vs hipotesis statistik Hipotesis kerja vs hipotesis nol
Bentuk hipotesis Deskriptif: jawaban sementara terhadap masalah deskriptif yaitu variabel mandiri. Contoh: Kemampuan daya beli masyarakat rendah Komparatif: jawaban sementara terhadap rumusan masalah komparatif. Contoh: tidak terdapat perbedaan kemampuan daya beli antara kelompok masyarakat petani dan nelayan Asosiatif. Contoh: ada hubungan positif antara penghasilan dengan kemampuan daya beli masyarakat
Variabel Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut Atribut seseorang atau obyek yang mempunyai variasi antara satu dan lainnya
Macam Variabel Variabel independen (bebas), yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan variabel dependen Variabel dependen (terikat), yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat adanya variabel bebas. Variabel moderator, yaitu variabel yang mempengaruhi (memperkuat/memperlemah) hubungan antara variabel dependen dan independen
Macam Variabel (lanjutan) Variabel intervening, yaitu variabel yang menjadi perantara hubungan variabel dependen dan independen Variabel kontrol, yaitu variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel dependen terhadap independen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.
Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel adalah suatu pendefinisian berdasarkan pada karakteristik yang dapat diamati dari apa yang sedang didefinisikan Atau diartikan sebagai mengubah konsep-konsep yang berupa konstruk dengan kata-kata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati dan dapat diuji serta ditentukan kebenarannyan oleh pihak lain Ciri: dapat diamati, memiliki keunikan, terukur
Penyusunan Definisi Operasional Berikut adalah contoh pendekatan untuk menyusun definisi operasional Pendekatan 1 Penyusunan digunakan agar gejala atau keadaan yang didefinisikan menjadi nyata atau dapat terjadi. Contoh: “konflik” didefinisikan sebagai keadaan yang dihasilkan dengan menempatkan dua orang atau lebih pada situasi dimana masing-masing orang memiliki tujuan sama tetapi hanya satu orang yang dapat mencapainya Pendekatan 2
Penyusunan Definisi Operasional (2) Pendekatan 2 Penyusunan didasarkan pada faktor pembentuk karakter-karakter dinamisnya. Contoh: “orang pandai” didefinisikan sebagai orang yang mendapat nilai di atas rerata nilai kelas Pendekatan 3 Penyusunan didasarkan pada faktor pembentuk karakter- karakter statisnya. Contoh: “orang pandai” didefinisikan sebagai orang yang mempunyai ingatan kuat, menghitung cepat, menguasai bahasa asing, berfikir logis.
Skala Pengukuran Skala pengukuran dibagi 4 yaitu: Nominal Ordinal Interval Rasio
Skala Nominal Skala pengukuran nominal digunakan untuk membagi obyek. Karakter: tidak menunjukkan tingkatan, urutan, dan proses matematika Obyek dalam posisi setara Contoh: jenis kelamin, agama, daerah geografi
Skala Ordinal Skala pengukuran ordinal memberikan informasi tentang jumlah relatif karakteristik berbeda yang dimiliki oleh obyek tertentu. Sifat: mempunyai informasi peringkat, tidak menunjukkan kelebihan/kekurangan Contoh: persepsi kualitas
Skala Interval Skala interval menunjukkan perbedaan tertentu yang bersifat tetap Sifat: gabungan nominal, ordinal dan perbedaan; dapat dignakan operasi aritmatika (dijumlah, dikali) Contoh: frekuensi belajar dalam seminggu
Skala Rasio Skala rasio memiliki nilai 0 (nol) empiris absolut Nilai absolut nol terjadi pada saat ketidakhadiran suatu karakteristik yang sedang diukur Dapat diperbandingkan Contoh: ukuran berat badan