Bab-4 Analisa Break Even

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ANALISA BREAK EVEN POINT ( BEP )
Advertisements

ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA (COST-VOLUME-PROFIT ANALYSIS)
ANALISIS TITIK IMPAS Kulaih ke - 14.
ANALISA BIAYA VOLUME & LABA
COST-VOLUME-PROFIT ANALYSIS
ANALISIS TITIK IMPAS PERTEMUAN 13 DAN 14.
ANALISIS TITIK IMPAS PERTEMUAN 13 DAN 14.
Keuangan Bisnis 1 ANALISIS PULANG POKOK ARI DARMAWAN, DR, S.AB, M.AB.
ANALISA BIAYA VOLUME & LABA
ANALISIS BREAK EVEN ALK.
Sumber : Dionysia Kowanda
Analisis break even point
Hotel “Citra Yogya” yang memiliki 30 kamar, yang menyajikan laporan laba-rugi untuk tahun 2010 sebagai berikut : Total Per kamar/hari Penjualan Rp
PERENCANAAN ANGGARAN & LINEAR PROGRAMMING s
ANALISA BIAYA VOLUME & LABA
BENTUK-BENTUK DAN TEKNIK ANALISA
Analisis Breakeven Operating Leverage
ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP)
Akuntansi Manajemen Nurhasanah, S.E, M.M.
MANAJEMEN FARMASI Break Even Point (BEP)
* RETNO B. LESTARI07/16/96 B 6 Perencanaan Laba A B PENGANTAR EKONOMI*
ANALISIS PULANG POKOK (BREAK EVEN POINT)
Sumber : Dionysia Kowanda
ANALISIS BREAK EVEN POINT
ANALISA BIAYA VOLUME & LABA:Alat pengendalian Manajerial
ANALISA BIAYA VOLUME & LABA
VOLUME LABA PADA PERUSAHAAN PENGHASIL PRODUK TUNGGAL
Analisis biaya-volume-laba
COST, VOLUME AND PROFIT ANALYSIS (ANALISA BIAYA- KUANTITAS-LABA)
COST-VOLUME-PROFIT ANALYSIS
ANALISIS COST-VOLUME-PROFIT
ANGGARAN BEP.
AKUNTANSI BIAYA IEG3A3 Program Studi Teknik Industri
ANALISA BIAYA VOLUME & LABA
Analisis BEP.
Analisis biaya-volume-laba
Manajemen Keuangan Break-Even Point C V P
Break even point.
COST ACCOUNTING ANALISIS BIAYA VOLUME LABA RETNOSARI, S.Pd.
BENTUK-BENTUK DAN TEKNIK ANALISA
kelompok 8 Siti Nur Chabibah ( )
Manajemen Keuangan Break-Even Point
COST, PROFIT, VOLUME ANALYSIS (1)
Handout Akuntansi Manajemen
ANALISA BREAK EVENT POINT DI APOTEK
VOLUME LABA PADA PERUSAHAAN PENGHASIL PRODUK TUNGGAL
BREAK EVEN POINT ANALYSIS
Tugas Manajemen Farmasi
PERENCANAAN & PENGENDALIAN KEUANGAN (LANJ 3)
ANALISIS PULANG POKOK dan ANALISISI BIAYA VOLUME-LABA
HUBUNGAN Cost-Volume-Profit
ANALISIS COST-VOLUME-PROFIT
ANALISIS BREAK EVENT POINT
ANALISIS COST-VOLUME-PROFIT
ANALISIS BREAK EVEN ALK.
perencanaan laba: ANALISIS BIAYA – TITIK IMPAS (BEP)
ANALISA BIAYA VOLUME & LABA
ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA
Analisis biaya-volume-laba
Anggaran Variabel 7th Lecture.
ANGGARAN BEP.
ANALISA BREAK EVEN POINT ( BEP )
BREAK EVEN POINT PERTEMUAN KE -9
ANALISIS COST-VOLUME-PROFIT
ANALISA BREAK EVEN POINT ( BEP )
BREAK EVEN POINT PERTEMUAN KE -9
Penggunaan Sistim Informasi Akuntansi Untuk Perencanaan Laba.
ANALISIS BREAK EVENT POINT
ANALISIS COST-VOLUME-PROFIT
PERENCANAAN ANGGARAN & LINEAR PROGRAMMING s
Transcript presentasi:

Bab-4 Analisa Break Even Break Even = silang-imbang, kembali pokok, Tak rugi –Tak laba, Pas-pas an, Klop atau impas (disingkat BE) BE = Teknik untuk mengetahui kaitan antara penjualan, produksi, harga jual, biaya, rugi dan laba

Kegunaan Lainnya : 1. Profit Planning 2. Controlling 3. Mengambil Keputusan Asumsi dalam BE : Hanya ada 2 biaya yaitu : biaya Tetap + biaya Variabel Biaya tetap = konstan meski volume produksi/kegiatan bertambah Jika biaya produksi berubah mk B.Variabel berubah Harga Jual per-unit akan tetap, berapapun unit yg di jual

Yang termasuk biaya Tetap : ~ Penyusutan, Gaji, Asuransi, Sewa, Pemeliharaan, Bunga dan Biaya-biaya tidak langsung lainnya. Rp 5 juta Biaya tetap Unit 0 20.000 30.000

Biaya Variabel : ~ Jenis2 biaya yg naik turun bersama-sama dgn volume kegiatan, jika produksi bertmbah mk biaya variabel bertmbah pula “Biaya variabel proporsional dg volume kegiatan” Kenyataannya tdk demikian : *Degresif jika volume produksi *Progresif jika volume produksi

Rp Biaya V.Progresif B.V.Degresif Produksi Q

Biaya tetap per-unit Kontribusi Laba Per-unit Biaya tetap per-unit Kontribusi Harga Jual Per-unit Biaya Variabel Per unit

Perhitungan BE : Diketahui biaya tetap total Rp 200.000. Biaya Variabel 60% dari penjualan, sedangkan hsl penjualan total Rp 800.000, maka BE : Penjualan BE = Biaya Tetap 1 – (Biaya Variabel/Penjualan) = 200.000 1 – (480.000/800.000) = 200.000 1 – 60% = 200.000 40% = Rp 500.000 (Rumus-1)

Direkonsiliasikan : Penjualan …………………………………Rp 500.000 Biaya V 60% dr Pnjualan……………Rp 300.000 – Pendapatan marjinal ………………. Rp 200.000 Biaya Tetap ……………………………….Rp 200.000 - laba atau Rugi …………………………..Rp 0,- Maka pada penjualan Rp 500.000 tdk rugi/laba Jika harga jual per-unit Rp 400 maka quantity 1.250 unit (Rp 500.000 : Rp 400)

Rumus-2 Penjualan BE = Biaya Tetap + Biaya variabel pada Penjualan BE + Nol Penjualan BE = Rp 200.000 + 60% Penjualan BE + 0 Penjualan BE – 60% Penjualan BE = 200.000 40% Penjualan BE = 200.000 Penjualan BE = 200.000 / 40% Penjualan BE = 500.000

Biaya Tetap = BE Rumus-4 Rumus-3 Rasio Pendapatan Marjinal --- Rp 200.000/40% = Rp 500.000 Rumus-4 Biaya Tetap = BE dalam Unit Kontribusi --Rp 200.000/Rp 160 = 1.250 unit jika 1.250 unit x Rp 400 = Rp 500.000 dmn Rp 400 - Rp 240 = Rp 160 ….Rp 240 b.variabel diketahui

Laba di atas BE dan Rugi di bawah BE : Diketahui : Biaya Tetap Rp 200.000 harga Jual/unit Rp 400 B.Var 60% dr pnjualan Rasio pendptan Marjinal 40% maka titik BE di Rp 500.000 Jika Penjualan Rp 600.000 selisih dgn BE Rp 100.000. Laba 40% dari rp 100.000 = Rp 40.000. Brpkah besarnya laba apabila penjualan sebesar Rp 760.000, dg biaya Tetap Rp 200.000?

Perhitungan Jika Perusahaan menjual di atas BE Penjualan………………………….760.000 Titik BE……………………………..500.000 - Selisih ……………………………...260.000 Laba 40% dari 260.000………104.000 Direkonsiliasikan : Penjualan…………………………760.000 B.Var 60% x 760.000…………456.000 - Pendapatan Marjinal……....304.000 Biaya Tetap………………………200.000 - Laba…………………………….....104.000

Perhitungan Jika Perusahaan menjual di bawah BE Penjualan…………………………320.000 Titik BE……………………………..500.000 - Selisih ……………………………...180.000 Laba 40% dari 180.000………...(72.000) Direkonsiliasikan : B.Var 60% x 320.000………… 192.000 - Pendapatan Marjinal……....128.000 Biaya Tetap……………………… 200.000 - Laba……………………………........(72.000)

Analisa BE untuk 1 unit produk Harus di ingat bhw : B.Var tiap unit tetap , brp-pun diproduksi Harga jual tetap, brp-pun kuantita yg di jual Biaya tetap konstan, brp_pun kuantitanya, tetapi jk produksi bertmbah mk biaya tetap per-unit menjadi kecil Penjualan Rp 200.000 Volume produksi 500 unit Biaya Variabel per-unit …………. Rp 240 Biaya Tetap per-unit……………… Rp 400 *+ Jumlah…………………………………… Rp 640 Harga Jual …………………………… Rp 400 Rugi per-unit …………………………. Rp 240 - Rugi Total Rp 240 x 500 unit = Rp 120.000 …. untuk(Rp 200.000/500)*

Jika Volume kegiatan hanya 250 unit : Penjualan Rp 200.000 Volume produksi 250 unit Biaya Variabel per-unit …………. Rp 240 Biaya Tetap per-unit……………… Rp 800* + Jumlah…………………………………… Rp 1.040 Harga Jual …………………………… Rp 400 - Rugi per-unit …………………………. Rp 640 Rugi Total Rp 640 x 250 unit = Rp 160.000 Biaya Total Rp 1.040 x 250 = Rp 260.000 * Rp 200.000/250

250 unit 500 800 1.000 1.250 2.000 Biaya variabel Biaya tetap Rp 240 Rp 800 Rp 400 Rp 250 Rp 200 Rp 160 Rp 100 Biaya total Harga jual Rp 1.040 Rp 640 Rp 490 Rp 440 Rp 340 Laba/rugi Per-unit (Rp 640) (Rp 240) (Rp 90) (Rp 40) Rp 0 Rp 60

Laba yg diinginkan dan Volume Penjualan Ada 2 cara menghitung agar laba diperoleh pada saat penjualan: Menggunakan Marginal-income-ratio BE = Rp 500.000 Biaya Var 60% dr penjualan Rasio Pendapatan marginal 40% Biaya Tetap Rp 200.000, Biaya Variabel Rp 420.000 Brpkah Volume penjualan jk ingin laba Rp 80.000? Jawab : Rp 80.000 = 40% dari sisa lebih di atas BE sisa lebih di atas BE = 40% x Rp 500.000 = Rp 200.000 Penjualan dgn laba Rp 80.000 ialah : Rp 500.000 + Rp 200.000 = Rp 700.000,-

Jwbn dgn cara kedua memakai rumus : Penjualan = B.Variabel + B.Tetap + Rp 80.000 Penjualan = 60% penjualan + Rp 200.000 + Rp 80.000 Penjualan = 60% penjualan + Rp 280.000 40% penjualan = Rp 280.000 Penjualan = Rp 280.000/40% x 100% = Rp 700.000 Direkonsiliasikan : Penjualan ……………………………………………………… Rp 700.000 Biaya Variabel ………………………………………………. Rp 420.000 Pendapatan Marjinal ……………………………………. Rp 280.000 Minus : Biaya Tetp ………….................................... Rp 200.000 Laba yg diharapkan ………………………………………… Rp 80.000

Batas Keselamatan ( Margin of Safety ) Dengan mengetahui brp-kah tingkat BE, suatu perusahaan dpt mengetahui pula batas keselamatan yg akan dicapainya. Katakanlah sebelumnya di ketahui tingkat BE berada pada penjualan di Rp 500.000, maka jk penjualan di akhir tahun Rp 800.000 maka perusahaan laba, tetapi jika di bwh Rp 500.000 maka perusahaan rugi.

Marjin Laba Dengan mengetahui rasio batas keselamatan (BK) dan rasio pendapatan marjinal (PM) kita dpt menghitung persentase laba dari penjualan yg di sebut “Marjin Laba” Marjin Laba = Rasio PM x Rasio BK = 40% x 37,5% = 15%

Perubahan Aktivitas Katakanlah bahwa suatu perusahaan pada periode sebelumnya memproduksi 2.000 unit, dengan biaya tetap Rp 200.000, biaya variabel Rp 480.000 dan harga jual Rp 400, shg BE di capai pada titik Rp 500.000, jika terjadi perubahan menyeluruh, misalnya : Aktivitas dr 2.000 unit berubah menjadi 2.400 unit (naik 20%) Biaya tetap dr Rp 200.000 menjd Rp 300.000 (naik 50%) Biaya variabel dr Rp 240 menjd Rp 320 (naik 33,5%) Harga jual naik 25% menjd Rp 500 per-unit Hitunglah : Brp-kah BE dlm unit, rupiah dan persentase kapasitas? Brp-kah Harga pokok per-unit? Brp-kah laba pd tingkat kapasitas penuh?

Hasilnya : BE dicapai pd : Rp 300.000 x 1 unit = 1.667 unit 180* …….dmn 180* = Rp 500-Rp 320 (hrg jual-B.Var) BE dlm rupiah : 1667 unit x Rp 500 = Rp 833.334 BE dlm presentase dr kapasitas : 1.667unit/2.400unit = 69,44% Harga Pokok per-unit : Rp 300.000 + Rp 768.000* = Rp 445 2.400 unit …….dmn Rp 768.000* = Rp 320 x 2.400 unit (B.varxquantiti) Laba pada tingkat kapasitas penuh : Rp 55* x 2.400 unit= Rp 132.000 36% (Rp 1.200.000* - Rp 833.334) ..…….dmn Rp 55* = Rp 500 – Rp 445 ………dmn Rp 1.200.000* = Rp 500 x 2.400 unit

Break Even untuk Dua Produk Apabila perusahaan membuat lebih dari 1 barang, mk hrs diperlakukan spt membuat 1 jenis barang saja, dgn maksud agar perbandingannya baik “produksi” ataupun perbandingan “penjualan” dlm keadaan tetap. Istilah asingnya “product mix” dan “sales mix”. Apabila perusahaan membuat dua atau lebih jenis barang, mk pertanyaannya ialah untuk mencapai BE, brp-kah produk msg2 dijual shg setelah dihitung dan disatukan rugi-labanya menjadi nol.

Ada bbrp kemungkinan, misalnya produk A dan Produk B : Produk A memberikan laba, sedangkan produk B menderita kerugian, tetapi laba pada A dan rugi pada B itu sama besarnya Kebalikan yg pertma, produk A menderita kerugian sedangkan produk B memberikan laba, yg sama besarnya. Kedua-danya sama-sama tidak memperoleh laba, pun tidak menderita kerugian

Contoh Kasus Produk A Produk B Penjualan/Produksi…………. 1000 unit Biaya variabel total …………. Rp 500.000 Biaya Tetap Total …………….. Rp 200.000 Harga jual per-unit ………….. Rp 1000 Laba ………………………….... Rp 300.000 BE …………………………… Rp 400.000 Produk B Penjualan/Produksi……………. 2500 unit Biaya variabel total ………. Rp 3.500.000 Biaya Tetap Total ………….. Rp 1.200.000 Harga jual per-unit ……….. Rp 2000 BE …………………………… Rp 4.000.000

BE total bukannya : Rp 400. 000 + Rp 4. 000. 000 = Rp 4. 400 BE total bukannya : Rp 400.000 + Rp 4.000.000 = Rp 4.400.000 melainkan tdr dr komponen biaya dan harga jual, spt di bawah ini : Biaya variabel 2 produk = Rp 500.000 + Rp 3.500.000 = Rp 4.000.000 Biaya tetap 2 produk = Rp 200.000 + Rp 1.200.000 = Rp 1.400.000 Penjualan Total 2produk= Rp1.000.000+Rp5.000.000 = Rp 6.000.000 BE total = Rp 1.400.000 = Rp 1.400.000 = Rp 1.400.000 1 – 4.000.000 1 – 2 1/3 6.000.000 3 = Rp 4.200.000

Berapa-kah besarnya penjualan untuk masing2 produk ? Sales Mix ialah perbandingan total penjualan A : B = Rp 1.000.000 : Rp 5.000.000 atau = Rp 1.000 : Rp 5.000 atau = 1 : 5 Produk mix ialah prbandingan kuantita barang yg dijual A : B = 1.000 unit : 2.500 unit atau = 2 : 5

Berapakah kuantita msg2 untuk mencapai BE Rp 4.200.000 Gunakan sales mix untuk mencari BE dlm Rupiah Sales mix A : B = 1 : 5 BE total ialah Rp 4.200.000 BE produk A ialah 1/6 (Rp 4.200.000) = Rp 700.000 BE produk B ialah 5/6 (Rp 4.200.000) = Rp 3.500.000 Gunakan product mix utk produk penjualan individual benar Product mix A : B = 2 : 5 BE produk A Rp 700.000 @ Rp 1.000 = 700 unit BE produk B Rp 3.500.000 @ Rp 2.000 = 1.750 unit Kuantita A : B tetap sama ialah 700 : 1.750 atau 2 : 5

Direkonsiliasikan : Penjualan produk A 700 unit @ Rp 1.000….. Rp 700.000 Biaya variabel 50% dr pnjualan ……… Rp 350.000  (b.var/penjaualn tot = 500rb/1jt = 50%) Pendapatan marjinal ……………………………… Rp 350.000 Biaya Tetap ………………………………………….. Rp 200.000 Laba produk A ………………………………………. Rp 150.000 Penjualan produk B 1.750 unit @ Rp 2.000… Rp 3.500.000 Biaya variabel 70% dr pnjualan ……… Rp 2.450.000  (b.var/penjaualn tot = 3,5jt/5jt = 70%) Pendapatan marjinal ……………………………… Rp 1.050.000 Biaya Tetap ………………………………………….. Rp 1.200.000 Rugi produk B ………………………………………. (Rp 150.000) Laba Rugi perusahaan ………………………… Rp 0 BE

Perubahan Volume Penjualan Yang tidak berubah : Harga jual/unit, B.Variabel/unit, Titik BE Volume Normal (Rp) Volume naik 20% (Rp) Volume turun 20% Berubah / Tetap Kuantitas(unit) Harga jual Hsl pnjualan B.Variabel B.Variabel Total Pendapatan Marjinal B.Tetap/unit B.Tetap Total Laba Rasio LP BE Investasi DM (ROI) 2000 400 800.000 240 480.000 320.000 100 200.000 120.000 15% 500.000 400.000 30% 2400 960.000 576.000 384.000 83 1/3 184.000 19,16% 46% 1600 640.000 256.000 125 56.000 8,75% 14% B T

Analisa Biaya-Volume-Laba lebih dari 1 produk Pendapatan Marjinal (PM) Hsl Penjualan ( Rp ) B.Variabel Total Pendapatan Marjinal (PM) % B.Var dr penjualan Rasio PM A B C D 2.400.000 2.800.000 1.800.000 1.000.000 2.000.000 1.200.000 600.000 200.000 400.000 1.600.000 800.000 83% 43% 33% 20% 17% 57% 67% 80% Total 8.000.000 4.000.000 50% Biaya Tetap ……….. Rp 1.600.000 Laba Total (4 produk) …… Rp 2.400.000 BE Total = Rp 1.600.000/50% Rp 3.200.000 Yg pertama diperhatiakan adalah Rasio Pendapatan Marjinal Produk D paling byk menutupi biaya tetap krn PM nya plg besar produk A PM-nya plg kecil, maka perusahaan bole menghentikan produksi A

Pembagian Biaya Tetap kepada 4 Produk Hsl Penjualan B.Variabel Biaya Tetap Laba Rasio LP A B C D 2.400.000 2.800.000 1.800.000 1.000.000 2.000.000 1.200.000 600.000 200.000 800.000 480.000 240.000 (400.000) 1.120.000 960.000 720.000 -16,7% 40,0% 53,0% 72,0% 4.000.000 1.600.000 Total 8.000.000 5.600. 000 30% Produk A rugi, jk perusahaan menghentikan produksi A maka perusahaan keliru krn perusahaan tdk akan memperoleh tambahan laba Rp 400.000 melainkan berkurang Rp 400.000 shg laba total Rp 2.000.000 saja, jk Produk A dihentikan, maka : Penjualan B,C,D …… Rp 5.600.000 B.Variabel total (B,C,D) …. Rp 2.000.000 Pendapatan Marjinal …. Rp 3.600.000 B.Tetap tidak berubah … Rp 1.600.000 Laba ………….. Rp 2.000.000