RENCANA INDUSTRIALISASI REGIONAL PULAU SULAWESI PENGEMBANGAN BIO-DIESEL SEBAGAI ALAT UNTUK MEMPROMOSIKAN INDUSTRIALISASI REGIONAL DI SULAWESI
RENCANA PENGEMBANGAN BIO-DIESEL DI PULAU SULAWESI 1. PENGANTAR 2. PROGRAM PENGEMBANGAN BAHAN BAKAR DIESEL ALTERNATIF 3. RENCANA KONSEPTUAL PENGEMBANGAN BIO-DIESEL DI SULAWESI 4. DAMPAK BAGI PEREKONOMIAN PULAU SULAWESI 5. KEUNTUNGAN YANG DIHARAPKAN 6. ELEMEN PENTING BAGI REALISASI RENCANA PENGEMBANGAN BIO-DIESEL
PENDAHULUAN 1 KONSUMSI BDF DUNIA KONSUMSI BIO DIESEL DUNIA (RIBUAN TON PER TAHUN) Year 2001 2002 2003 2004 2005 EU 910 1,335 1,660 1,960 2,880 USA 15 45 75 90 250 Brazil 50 Others 10 20 40 70 Total 935 1,400 1,775 2,100 3,250
PENDAHULUAN 2 KARAKTERISTIK ENERGI MINYAK NABATI Nomor cetane minyak nabati yang ada di atas lenih dari standar nomor cetane bahan bakar diesel, yaitu 40-45 Nilai iodin yang sebaiknya digunakan untuk produksi bio diesel adalah lebih rendah dari 25 Plant Oil Iodine Value Cetane Number Coconut oil 8 - 10 70 Palm oil 44 - 58 65 Jatropha oil 95 - 110 51 Rapeseed oil 97 - 105 55 Sunflower oil 125 - 135 52 Soybean oil 125 - 140 53 Corn oil 115 - 124
PENDAHULUAN 3 HASIL MINYAK NABATI PER HEKTAR Hasil kg/ha. Produksi juta Ton/Tahun Negara produsen utama Minyak Sawit 5,000 25.0 Malaysia, Indonesia, Minyak kelapa 2,260 4.4 Indonesia, Philippines, Minyak Jatropha 1,400 ? Central America, Africa Minyak Rapa 1,000 37.0 EU, Canada, China Minyak Bunga Matahari 800 21.0 CIS, Argentine, France Minyak Kedelai 375 172.0 USA, Brazil, Argentine, Minyak Jagung 145 300.0 USA, Canada
PENDAHULUAN-4 PRODUKSI BAHAN BAKU (PERSEDIAAN) INDONESIA MERUPAKAN NEGARA TERBESAR DENGAN LAHAN PERKEBUNAN MINYAK KELAPA INDONESIA MERUPAKAN NEGARA TERBESAR KEDUA DENGAN LAHAN PERKEBUNAN MINYAK SAWIT
PENDAHULUAN-5 POTENSI BAHAN BAKAR BIO DIESEL DI SULAWESI SULAWESI MEMILIKI SEKITAR 70.000 HEKTAR LAHAN PERKEBUNAN KELAPA (20% DARI ERKEBUNAN INDONESIA) TOTAL DAERAH PERKEBUNAN DI KAWASAN TIMUR INDONESIA DIPERKIRAKAN SEKITAR 1 JUTA HEKTAR PERKEMBANGAN PRODUKSI BIO-DIESEL YANG TERBUAT DARI KELAPA (COCONUT METHYL ESTER ATAU CME)SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF YANG DAPAT DIPERBARUI TIHARAPKAN MENJADI DASAR PROGRAM INDUSTRIALISASI REGIONAL BUKAN HANYA DI SULAWESI NAMUN SECARA KESELURUHAN DI BAGIAN TIMUR INDONESIA
1. I 1. INTRODUCTION NTRODUCTION PENDAHULUAN-6 SULAWESI SEBAGAI PUSAT PERSEDIAAN BDF 1. I 1. INTRODUCTION NTRODUCTION SULAWESI DAPAT MENJADI PUSAT PRODUKSI DAN DISTRIBUSI BIO-DIESEL KELAPA/JATROPHA DI KAWASAN TIMUR INDONESIA Supply of Bio-diesel Collection of Feedstock
PROGRAM PENGEMBANGAN BAHAN BAKAR DIESEL ALTERNATIF (BDF) Total konsumsi diesel 2005 21,5 juta KL Total konsumsi diesel 2020 60 juta KL Target BDF 10% Kebutuhan BDF 2020 6,0 juta KL Kebutuhan BDF 2020 (ton) 5,2 juta Ton Produksi BDF per hari 15.000 Ton Bagian untuk Kawasan Timur Indonesia 30% Produksi BDF Kawasan Timur Indonesia 4.500 TPH
KONSEP PENGEMBANGAN BDF DI PULAU SULAWESI Rencana konseptual untuk: Pengembangan fase 1 300 tph di selatan 300 tph di utara (4) Pabrik CNO dan AREAL PERKEBUNAN KELAPA BARU (300.000 ha)
3. KONSEP PENGEMBANGAN BIO DIESEL DI PULAU SULAWESI GAMBARAN IDEAL PABRIK BDF DENGAN KAPASITAS 100 TON PER HARI
3. KONSEP PENGEMBANGAN BIO DIESEL DI PULAU SULAWESI BAGAN ALIR TIPIKAL TRANS- ESTERIFIKASI PROSES
4. ESTIMASI DAMPAK TERHADAP PEREKONOMIAN PULAU SULAWESI PERKIRAAN SEMENTARA DAMPAK EKONOMI IMPLEMENTASI PROYEK BDF DI PULAU SULAWESI FASE-1 FASE-2 PERIODE RENCANA 2008-2012 2013-2020 OUPUT HARIAN 600 TPH 1.800 TPH OUTPUT TAHUNAN 200.000 600.000 NILAI BDF US$100 JUTA. US$300 JUTA. LAHAN YG DIBUTUHKAN 300.000 HA. 900.000 HA. KESEMPATAN KERJA 1,2 JUTA 3,6 JUTA
4. MANFAAT YANG DIPEROLEH DI TIAP DAERAH Penerima manfaat Keuntungan Keterangan Petani Pendapatan konstan pada harga tetap Peningkatan output Nilai pasar BDF yang diperoleh dari 300,000 ha. 220,000 KL/yr x $0.50 = US$110 juta/tahun Kontrak budidaya Pembagian pasar yg sama Masyarakat desa Keterbukaan lapangan kerja Peningkatan pendapatan Increased standard of living Perkebunan kelapa Pabrik CNO Pabrik Bio-Diesel Operator pabrik CNO Dukungan finansial yang lebih mudah Peningkatan volume produksi Peningkatan nilai tambah Diversifikasi produk Produksi produk oleo-chemical bernilai tinggi
Expected Benefits by Each Area of Beneficiaries 4. MANFAAT YANG DIPEROLEH DI TIAP DAERAH Expected Benefits by Each Area of Beneficiaries Penerima manfaat Manfaat Keterangan Produsen Bio-Diesel Pendapatan konstan pada harga tetap Pendapatan tambahan melalui perdagangan emisi Pengguna Buangan emisi gas yang Peningkatan kinerja mesin Tanpa asap hitam (jelaga) Penduduk di daerah perkotaan Peningkatan kualitas udara karena rendahnya partikel tersuspensi B10 (penurunan tingkat PM 20%) Negara Peningkatan devisa Pengembangan ekonomi pedesaan Ekspansi output produksi B10 (US$ 3 juta/tahun) 6 juta KL x $0.5/L
5. ELEMEN PENTING DALAM RENCANA REALISASI INTERVENSI PEMERINTAH YANG TEPAT <PENETAPAN PERATURAN MENGENAI PRODUKSI DAN DISTRIBUSI BIO-DIESEL> KONTRAK SUPPLAI/PEMBELIAN JANGKA PANJANG ANTARA PESERTA PROYEK: DISTRIBUTOR BDF-PRODUSEN BDF-KILANG MINYAK MENTAH-PETANI KELAPA < PEMBERLAKUAN KONTRAK KERJA JANGKA PANJANG>
3. SISTEM PENGONTROLAN KUALITAS 5. KEY IMPORTANT ELEMENTS FOR REALIZATION OF PLAN 3. SISTEM PENGONTROLAN KUALITAS <PENETAPAN SISTEM AKREDITASI NASIONAL DAN PERATURAN PRODUKSI DAN PENGGUNAAN BIO-DIESEL> DIVERSIVIKASI PRODUK YANG TERBUAT DARI PENGOLAHAN MINYAK KELAPA. <PROMOSI UNTUK MEMPRODUKSI PRODUK BERNILAI TINGGI DENGAN MENGAPLIKASIKAN TEKNOLOGI BIO-TEKNIK.>
PROYEK BDF SEBAGAI PROYEK CDM (CLEAN DEVELOPMENT MECHANISM) POTENSIAL DI INDONESIA Apabila proyek produksi Bio-Diesel disetujui sebagai CDM Penerimaan tambahan dari perdagangan emisi adalah US$ 2 juta per tahun untuk produksi 300 ton bio-diesel per hari, dan Produksi Proyek BDF lainnya dapat diimplementasikan dalam skema CDM