Trauma Muskuloskeletal
Trauma Kerusakan fisik / mental akibat dari suatu kekerasan (Violence) Dua pertiga trauma pada tubuh adalah trauma pada muskuloskeletal Sifat trauma: High morbidity & Low mortality. Trauma paling sering Tulang : Fraktur Sendi : Dislokasi, Sprain Strain dll Jar. Lunak : Luka ,Ruptur tendon dll
Kenapa Trauma Meningkat Masalah Transportasi Jumlah & kecepatan kendaraan Jalan semakin sempit (Perampasan) Political Will government Jenis olah raga Semakin berat Jadi prestasi daerah / negara Jumlah Lansia Osteoporosis Kesigapan yang menurun
Trauma Pada Muskuloskeletal Kulit Jejas, luka, skin loss dll Otot Memar, ruptur dll Tendon Laserasi, ruptur dll Syaraf Neuropraksia, Neurometsis, Axonometsis Tulang Fissure, fraktur dll Sendi Dislokasi
Fraktur Tulang Terjadinya diskontinuitas (Ketidak Sinambungan) jaringan tulang / tulang rawan. Simbol fraktur # Penyebab: Trauma Berat Ringan
Diagnosa Fraktur 1. Anamnesa Keluhan Utama Tulang (Organ) Bengkok, Bengkak, Pendek sesudah trauma Mekanisme trauma (History of accident) Langsung / Tidak langsung Riwayat Penyakit dahulu & Peny keluarga Untuk menjelaskan penyakit dasar
Diagnosa Fraktur Pemeriksaan Umum Berat : Bisa shock Trauma penyerta lain Lokal Deformitas Luka / Tidak Nyeri Tekan & Nyeri sumbu Bahagian acral/ distal : A, V, N
Diagnosa Fraktur 3. Pemeriksaan Penunjang Laboratorium Darah Urine Radiologis Rontgen Foto CT Scan MRI
Diagnosa Fraktur Pemeriksaan Rontgen Foto Syarat Foto Rule of two Two view (dua arah) AP & Lateral Two Joint Dua sendi Two Occasion / Time Dua waktu Dari hasil radiologis dapat diklasifikasi Lokasi anatomi Konfigurasi Aligment garis fraktur
Konfigurasi Fraktur Luasnya Fraktur Fr Komplet (patah total) Fr Inkomplete (Mis :Greenstick Fr) Garis Fracture
Lokasi Anatomi # Klasifikasi Lokasi Anatomi Aposisi garis Fraktur Tulang Panjang 1/3 proximal, 1/3 tengah & 1/3 distal Tulang Pendek Kaput, Batang, Basis Aposisi garis Fraktur Aligment Fr, Contoh D/ Fraktur Cruris Sinistra terbuka dislokasi adaxin cum kontractionum 11
Klasifikasi Fraktur Berdasarkan adanya luka Fraktur tertutup : Tidak ada luka (Fragmen fr tidak berhub dengan bhg luar) Fraktur terbuka (Grade Gustilo) Grade I : Luka terbuka < 1 cm (Pin Point Fr) Grade II : Luka terbuka > 1 cm Grade III : A Luka yang masih bisa ditutup B Luka yang tidak bisa ditutup C Disertai kerusakan Neurovasculer
Penyembuhan (Union) Fractur. Fase Hematoma ( 2-8 jam ssd trauma) Fase Resorbsi hematoma (Sp 1 minggu) Hematoma diisi oleh sel-sel tulang baru Fase calus ( tulang muda) (ssd 3 minggu) Osteoblasts membentuk spongy bone Fase Konsolidasi ( 6-12 minggu) Tulang spongiosa menjadi padat Fase Remodelling (12-24 bulan) Spongy bone berobah jadi tulang normal Tak tampak lagi garis fraktur
Yang Mempengaruhi Union Frakture Faktor Umum Umur Gizi Adanya peny. Sitemik / tidak Faktor Lokal Posisi garis patah tulang Perdarahan Cara imobilisasi dll Adanya infeksi
Bentuk Penyembuhan (Union Fr) Good Union Menyambung sempurna Bentuk, Ukuran anatomis & Fungsi kembali normal Delayed union Menyambung lama Non-union Ssd 5 bl. Malunion Salah sambung
Komplikasi Fraktur Shock & Perdarahan Sindroma Emboli Lemak Compartment syndrome Infeksi Osteomyelitis Gangguan pertumbuhan Fr Epifisis Kecacatan
Sindroma Compartmen Ggn perdarahan bgh distal fr. krn bendungan akibat peningkatan tekanan intra compartment sekitar fr Penyebab Internal / Ekternal (balutan sangat ketat) Gejala P5 Pulselessness (Nadi melemah) Pain saat ektensi. Pallor (pucat) (Slow capillary return). Paresthesia. Puffiness (edema). Penanganan Lepaskan spalk, Elevasi Fasciotomi
Syndroma Emboli Lemak (Fat Emboli Syndrome) (FES) Lemak sumsum tl masuk p. darah & menyumbat jantung, paru, otak kematian Sering dari fraktur panggul atau fraktur femur Gejala timbul ssd 12-36 jam dengan: KU memburuk Timbul bintik- bintik dikulit Coma , hypoxia Prognosa Jelek
Cacat Ukuran pendek Bentuk bengkok Sendi kaku Jalan pincang Amputasi dll.