Product Process Demand MODUL 05 – 1/ 16 MODUL 05

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BAB - 5 PERENCANAAN AGREGAT
Advertisements

Pengertian MRP II Merupakan sistem perencanaan dan pengendalian yang paling banyak diterapkan pada proses job shop dan flow shop ( make to order dan batch.
MANUFACTURING PLANNING & CONTROL (MPC)
MATERIAL REQUIREMENT PLANNING
Pengelolaan permintaan dan perencanaan produksi
Final Assembly Schedule ( FAS )
Master production Schedule (MPS)
Memproduksi Barang-barang
BAB 4 PERENCANAAN KAPASITAS DAN AGREGAT
Roesfiansjah Rasjidin Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik – Univ. Esa Unggul.
PRODUCTION PLANNING PROCESSES
Bahan Kuliah Manajemen Operasi & Produksi
Pertemuan XI Manajemen Persediaan
TI-3122 Perencanaan dan Pengendalian Produksi Perencanaan Disagregat
Konsep Manajemen Produksi/Operasi
PERENCANAAN PRODUKSI / AGREGAT (1)
Febi Dari Pratama Rahmat Hanafi
Bahan Kuliah Manajemen Operasi & Produksi
Bahan Kuliah Manajemen Operasi & Produksi
KEWIRAUSAHAAN ASPEK PRODUKSI
Definisi Fungsi Aplikasi Contoh Jadwal Induk Produksi
INFORMASI AKUNTANSI PENUH
BAB - 5 PERENCANAAN AGREGAT
MODUL 09 – 1/ 19 MODUL 09 INVENTORY (2/3)
MANAJEMEN PERSEDIAAN PERSEDIAAN: BENTUK PERSEDIAAN:
mathematical model. MODUL 14 – 1/29 MODUL 14
PERAMALAN (FORECASTING)
f0 MODUL 10 – 1/ 17 MODUL 10 PERSEDIAAN (3/3)
MODUL 06 – 1/ 17 MODUL 06 PERENCANAAN AGREGAT (2/2)
MODUL 13 – 1/ 20 MODUL 13 SHORT-TERM SCHEDULING (1/2)
BAB 4 PERENCANAAN KAPASITAS DAN AGREGAT
PERENCANAAN KAPASITAS DAN AGREGAT
MODUL 11 – 1/ 20 MODUL 11 MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) (1/2)
Modul III. Programma Linier
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM)
MANUFACTURING RESOURCE PLANNING
MODUL 08 – 1/ 18 MODUL 08 PERSEDIAAN (1/3) 1. FUNGSI PERSEDIAAN
Modul 7 FUNGSI PRODUKSI DAN OPERASI Bahan Kajian
Production Planning and Inventory Control
MODUL 07 – 1/ 16 MODUL 07 MASTER PRODUCTION SCHEDULING
THE DEVELOPMENT OF ENTERPRISE RESOURCE PLANNING SYSTEMS
  At Ft2 At Ft MODUL 04 PERAMALAN (2/2)
MANAJEMEN INVENTORY DAN LOGISTIK MODUL 11 PERENCANAAN KEBUTUHAN BARANG
MODUL X TEKNUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS BERDASARKAN MATERIAL
Pendahuluan Perencanaan dan Pengendalian Produksi
PERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT
MODUL 12 – 1/ 20 MODUL 12 MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) (2/2)
THE DEVELOPMENT OF ENTERPRISE RESOURCE PLANNING SYSTEMS
Material Requirement Planning
3 MODUL 14 – 1/ 22 JOB ARR TIME DUE DATE OP. I OP. II OP. III M/C PROC
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI
Perencanaan dan Kapasitas Agregat
Perencanaan dan Kapasitas Agregat
Memproduksi Barang-barang
Konteks dan Arti Penting PPC
Pengelolaan produksi dan operasi
PERENCANAAN AGREGAT Bab 6.
PERENCANAAN PRODUKSI / AGREGAT (1)
Production Planning and Inventory Control
Kelompok 4 Arefa Iswara ( ) Meylia Vivi Putri ( )
PROSES PRODUKSI.
PERENCANAAN AGREGAT.
Rakhma Diana Bastomi, SEI, MM
BAB - 5 PERENCANAAN AGREGAT
PERENCANAAN PRODUKSI / AGREGAT (1)
Production Planning and Inventory Control
MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING (MRP) OLEH: ARIS ROYANDA NIM:
PRODUCTION AND MATERIAL MANAGEMENT
SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR
Perencanaan dan Penjadwalan Operasi
Transcript presentasi:

Product Process Demand MODUL 05 – 1/ 16 MODUL 05 PERENCANAAN AGREGAT (1/2) 1. PROSES PERENCANAAN Teknik perencanaan agregat adalah sebuah metodologi yang dibutuhkan oleh departemen Perencanaan dan Pengendalian Produksi untuk membuat jadwal induk. Agregat berarti penjadwalan dilakukan secara keseluruhan dari semua produk yang menggunakan sumberdaya terbatas yang sama. Perencanaan agregat ditujukan agar mendapatkan utilisasi maksimal sumberdaya manusia dan peralatan. Untuk menjadwalkan sebuah produk, diperlukan data berapa pekerja yang dibutuhkan, kapasitas produksi, kelompok produk, dan lainnya. Pada intinya, dibutuhkan sebuah jadwal yang dapat memenuhi demand yang berfluktuasi dari waktu ke waktu. Gambar – Hubungan antara Perencanaan Agregat dan area keputusan lain Marketplace and Demand Product Decisions Research and Technology Demand Forecasts, d Process Planning & Capacity Decisions Aggregate Plan for P d ti Master Production Work Force Raw Materials Available External Capacity Subcontractors Inventory On Hand Schedule and MRP Detailed Work Schedules Perencanaan dan Pengendalian Produksi (Manufacturing Planning and Control [MPC]) Indra Almahdy Ir MSc http://www.mercubuana.ac.id MODUL 05 – 1/ 16 PERENCANAAN AGREGAT (1/2)

Contoh - untuk memberikan gambaran awal perencanaan agregat. Pabrik kecil membuat beberapa model video player. Tabel – Contoh Rencana Agregat Kapasitas pabrik adalah 38 produk per hari. Setiap unit yang tidak dikirim dikenai biaya penyimpanan $10 per bulan. Setiap unit back-order dikenai biaya $25 per bulan hingga unit tersebut dikirimkan. Biaya produksi adalah $800 per unit pada waktu regular dan $1000 dengan menggunakan lembur. Tabel berikut menggambarkan satu perencanaan agregat yang dapat digunakan untuk memenuhi demand yang telah diramalkan untuk produk tersebut. Demand ramalan terlihat pada kolom 2, bervariasi dari 400 hingga 1500 unit per bulan. Kolom 3 merupakan demand kumulatif bulanan. Jumlah hari produksi yang tersedia untuk waktu reguler dan lembur terdapat pada kolom 4 dan 5. Kapasitas produksi bervariasi bergantung kepada panjang bulan. Pada bulan Agustus, kapasitas rendah karena terdapat hari libur. Satu perencanaan agregat yang mungkin diberikan pada kolom 6 dan 7. Pada bulan Januari, untuk memproduksi 836 unit dibutuhkan waktu produksi reguler sebanyak 38 unit per hari selama 22 hari. Pada bulan Oktober, November dan Desember, jadwal memproduksi lebih Perencanaan dan Pengendalian Produksi (Manufacturing Planning and Control [MPC]) Indra Almahdy Ir MSc http://www.mercubuana.ac.id MODUL 05 – 3/ 16 PERENCANAAN AGREGAT (1/2)

Jadwal dibuat dengan cara memetakan demand kumulatif sebagai garis terputus. Kapasitas waktu regular ditambah dengan waktu lembur digambarkan sebagai garis tebal. Setiap jadwal yang berada di bawah garis kapasitas ini feasible untuk dilaksanakan. Salah satu dari jadwal feasible yang ada adalah garis bertitik, yang mewakili sebuah jadwal untuk memproduksi pada kapasitas maksimum hingga bulan Agustus dan kemudian lebih rendah dari kapasitas regular dan lebih rendah lagi selama bulan Desember. Pertanyaan yang timbul: apakah ada jadwal lain yang memberikan biaya lebih rendah? Apakah ada model lain yang menghasilkan solusi berbiaya minimum? Apakah ada pendekatan heuristic yang sederhana yang mudah digunakan dan akan menghasilkan solusi yang mendekati biaya minimum? Terdapat beberapa pendekatan. Misalnya pendekatan secara grafis/tabel seperti yang ditunjukkan di atas. Menggunakan analisis empiris model yang disederhanakan, yang kemudian dapat diselesaikan dengan teknik yang telah diketahui seperti pemrograman linier. Menggunakan model yang lebih realistis dan lengkap yang diuji menggunakan computer untuk mengevaluasi solusi alternatif yang sangat banyak. Tidak ada jaminan bahwa yang terbaik yang ada dalam sampel merupakan solusi optimal. Walaupun demikian, jika hasil mendekati optimal, pendekatan tersebut sangat mungkin dapat berjalan dengan baik pada dunia nyata. Manufaktur seperti GE, Yamaha, dsb menghadapi keputusan yang berat ketika berusaha untuk menjadwalkan produk seperti alat pendingin, jet ski, dsb. di mana permintaan sangat bergantung pada variasi musiman. Jika perusahaan meningkatkan output dan pada saat tersebut musim panas lebih hangat daripada biasanya, maka mereka dapat meningkatkan penjualan dan pangsa pasar. Bagaimanapun, jika musim panas agak dingin, maka bisa jadi banyak produk mahal yang tertahan tidak terjual. Mengembangkan rencana yang dapat memperkecil biaya yang berkaitan dengan peramalan adalah satu fungsi utama manajer produksi. Perencanaan agregat (juga dikenal sebagai penjadwalan agregat) memperhatikan penentuan kuantitas dan waktu produksi pada jangka menengah, biasanya antara 3 hingga 18 bulan ke depan. Para manajer produksi berusaha untuk menentukan jalan terbaik untuk memenuhi permintaan yang diramalkan Perencanaan dan Pengendalian Produksi (Manufacturing Planning and Control [MPC]) Indra Almahdy Ir MSc http://www.mercubuana.ac.id MODUL 05 – 5/ 16 PERENCANAAN AGREGAT (1/2)