Kepribadian & Penyesuaian Diri

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Perkembangan sosial pada anak-anak tengah
Advertisements

MASA DEWASA AWAL DAN MADYA
GANGGUAN PERILAKU PADA ANAK
Perkembangan Fisik dan Psikis Remaja
Pada Masa ini anak sangat aktif
Perkembangan Fisik & Motorik wien/pgsd_perk.
PESERTA DIDIK DAN KEBUTUHANNYA
PERMASALAHAN PESERTA DIDIK USIA SEKOLAH MENENGAH
KINI AKU SUDAH REMAJA.
Materi Pengenalan Peserta Didik
KONSEP DIRI.
Psikologi Dunia Kerja Frustasi & Pengaruhnya Dalam Pekerjaan
KONSEP PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK USIA SEKOLAH MENENGAH
DELINQUENT (KENAKALAN)
Perkembangan Psikososial
PSIKOLOGI ANAK KHUSUS Minggu 1
Perkembangan Sosial.
PENERIMAAN DIRI REMAJA PENYANDANG TUNADAKSA
PERKEMBANGAN ASPEK EMOSI
STRESS DALAM PEKERJAAN
PERKEMBANGAN EMOSI-SOSIAL
Menghilangkan Rasa Takut pada Anak
Pembentukan Sikap Dan Tingkah Laku
Home Home Kelompok 3 Fitri Suci Maharsih Nurkhasanah Yoana Natalia E
PACARAN SEHAT.
Karen Horney Latar belakang: - pendidikan: kedokteran
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
KESEHATAN MENTAL DI SEPANJANG SIKLUS KEHIDUPAN
(Memahami Tumbuh Kembang Masa Remaja)
PRINSIP–PRINSIP Perkembangan
KESUKARAN BELAJAR PART III
TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN MANUSIA
Penyesuaian Diri PTIK.
Dasar-Dasar Dukungan Psikososial
Perkembangan Sosioemosional masa kanak-kanak akhir (Usia Sekolah)
PERILAKU KEKERASAN Oleh : Nina Rizka Rohmawati
MASA DEWASA AWAL DAN MADYA
ASPEK PSIKOLOGIK PADA ANAK DENGAN KELAINAN ENDOKRIN
ASSALAMU’ALAIKUM WR.WB.
(Memahami Tumbuh Kembang Masa Remaja)
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN.
BAB II PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN
DELINQUENT (KENAKALAN) NOVENDAWATI WAHYU SITASARI
BIMBINGAN KONSELING.
Perkembangan Fisik & Motorik wien/pgsd_perk.
Apa? Setelah akhir dari perkuliahan ini, mahasiswa mampu mengembangkan lingkungan pendidikan yang dapat merangsang perkembangan potensi-potensi peserta.
Perkembangan Peserta Didik (Pertemuan 2)
TAHAPAN PERKEMBANGAN SEKSUALITAS MANUSIA MENURUT SIGMUND FREUD
PERKEMBANGAN REMAJA Mencapai hubungan dengan teman lawan jenisnya secara matang Mencapai perasaan seks dewasa yang diterima secara sosial Menerima keadaan.
Apa? Setelah akhir dari perkuliahan ini, mahasiswa mampu mengembangkan lingkungan pendidikan yang dapat merangsang perkembangan potensi-potensi peserta.
GANGGUAN ALAM PERASAAN
KONSEP DASAR KEPERAWATAN JIWA
Oleh : Prayitno Universitas Negeri Padang 2009
Pengasuhan Anak Usia Sekolah Dasar PERTEMUAN 8
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA SEKOLAH DAN REMAJA
Yang benar vs yang salah
Perkembangan dewasa awal
KEPRIBADIAN.
Kata remaja disebutkan sebagai masa peralihan dari masa anak dengan masa dewasa, ada juga istilah asing yang menunjukan masa remaja, antara lain: puberty.
HOSPITALISASI PADA ANAK PERTEMUAN III Ns. WIDIA SARI, S. Kep., M. Kep
KONSEP DASAR KEPERAWATAN II
ANAK – REMAJA
ANAK – REMAJA
KEPRIBADIAN, KONSEP & CITRA DIRI
Proses adaptasi psikologi pada anak sesuai tahap perkembangannya
Sexual Behaviour Bayi dan Anak. Perkembangan seksualitas bukan hanya perilaku pemuasan seks semata, tapi juga mencakup pembentukan nilai, sikap, perasaan,
Adolescence Pengantar. REMAJA Masa perkembangan setelah masa anak-anak dan menuju masa dewasa, yang meliputi perkembangan emosi, fisik dan kognitif.
SMART PARENTING KKN Universitas Muhammadiyah Purwokerto 2016.
PSIKOLOGI PENDIDIKAN KELOMPOK 5 Anggota :1.Roni Hermawan ( ) 2. Joko Sutrisno( ) 3. Ilvan Triyudha Pangestu( ) 4. Resti Nurmaya( )
Transcript presentasi:

Kepribadian & Penyesuaian Diri

Arti Kepribadian Dari kata “personality”, diturunkan dari kata latin, “persona” yang artinya topeng yang dipakai seseorang dalam merespon tuntutan-tuntutan kebiasaan masyarakat dan kebutuhan arkhetipe dalam dirinya sendiri.

Kepribadian Masa Bayi Masa ini berlangsung dari lahir sampai usia 2 tahun. Seluruh penginderaan dan sistem tubuh beroperasi dengan kadar bervariasi. Bayi secara bertahap mampu mengatur berbagai aktivitasnya dengan lingkungan melalui kegiatas motorik dan sensorik.

Masalah-masalah utama pada bayi yang mempengaruhi kepribadian Perawatan Ibu Kualitas hubungan ibu dan bayi menjadi landasan penting bagi pandangan dan sikap-sikapnya terhadap dunia dan dirinya sendiri. Sentuhan & komunikasi antara ibu dan bayinya akan membangun ikatan emosional & membantu meningkatkan perasaan aman pada bayi.

Masalah-masalah utama pada bayi yang mempengaruhi kepribadian 2. Pemberian makanan Bayi mempunyai nilai yang jelas terhadap objek yang memberinya kesenangan dan kebutuhan mereka basanya terpuaskan tanpa diganggu oleh rasa frustasi maupun kecemasan. Jika hal ini terjadi, masalah akan berkembang dan dibawa terus sampai pada tahap perkembangan kemudian. Ibu Harus peka terhadap faktor-faktor gangguan fisik yang muncul saat pemberian makan. Seperti, gangguan sistem pencernaan atau reaksi alergis. Jika tidak ditangani dengan baik akan muncul komplikasi psikologis lebih lanjut.

Kepribadian Pada Awal Masa Kanak-Kanak (2 – 5 tahun) Menurut teori psikoseksual (Freud) ; Tahap anal, dimana anak mendapatkan kepuasan sensual dar menahan & mengeluarkan kotoran. Kegiatan yang penting dalam hal ini adalah pelatihan toilet. Tahap Falik, anak lekat dengan orang tua yang berbeda jenis kelamin & melakukan indetifikasi dengan orang tua berjenis kelamin sama. Daerah kepuasan beralih ke wilayah genital & super ego mulai berkembang. Menurut teori psikososial (Erikson) ; Lingkungan merupakan tempat anak melatih keseimbangan antara mengembangkan keterampilan-keterampilan sosial dan mulai belajar mengontrol tingkah lakunya sesuai dengan norma yang ditetapkan untuknya.

Hal-hal yang mempengaruhi kepribadian pada masa awal kanak-kanak Hubungan orang tua & anak. Beberapa penyimpangan dari hubungan orang tua dan anak adalah penolakan, perlindungan yang berlebihan, dan pertentangan dalam perkawinan atau keluarga retak. Penolakan Penolakan merupakan sumber perasaan tidak aman & ketidakmampuan menyesuaikan diri pada masa-masa selanjutnya. Dapat mempengaruhi temperamen, menarik diri, menyerang, memberontak, serta tingkah laku abnormal dari mulai simtom ringan sampai gangguan kepribadian yang berat.

Hal-hal yang mempengaruhi kepribadian pada masa awal kanak-kanak Perlindungan yang berlebihan Perlindungan yang berlebihan digunakan orang tua sebagai mekanisme untuk menutupi perasaan bersalah yang muncul dari penolakan anak yang tidak disadari. Perlindungan yang berlebihan mengganggu usaha anak untuk menguji kemampuannya dalam menghadapi tekanan-tekanan dari lingkungan. Anak yang terlalu dilindungi akan menjadi orang yang penurut atau terlalu banyak menuntut, cemas dan diliputi rasa tidak aman. Emosi menjadi tidak stabil dan tidak matang.

Hal-hal yang mempengaruhi kepribadian pada masa awal kanak-kanak Pertentangan dalam perkawinan & keluarga retak. Menyebabkan anak anak merasa sulit & dan kadang-kadang tiidak dapat mengembangkan hubungan antarpribadi secara normal. Merasa cemas, tidak aman dan menjadi dasar bagi gangguan kepribadian dan tingkah laku.

Hal-hal yang mempengaruhi kepribadian pada masa awal kanak-kanak 2. Kekuasaan & Disiplin Penolakan terhadap kekuasaan orang tua atau orang dewasa merupakan tanda otonomi anak sedang tumbuh. Penolakan untuk berbuat hanya merupakan pertahanan diri terhadap tuntutan-tuntutan masyarakat yang terlalu dipahaminya. Melalui bimbingan dari orang tua secara bertahap anak dapat belajar mengungkapkan kesulitannya secara lebih rasional daripada hanya melalui tingkah laku penolakan.

Hal-hal yang mempengaruhi kepribadian pada masa awal kanak-kanak 3. Pembiasaan akan Kebersihan (toilet training) Menurut Erikson, pelatihan peggunaan toilet merupakan tahapan penting terhadap otonomi dan regulasi diri. Dalam tahap ini anak mulai mencapai keseimbangan antara determinasi diri dan kendali dari orang lain. Dalam hal ini orang tua diharapkan tidak membuat anak frustasi dengan latihan penggunaan toilet.

Hal-hal yang mempengaruhi kepribadian pada masa awal kanak-kanak 4. Perkembangan Seksual. Pengetahuan anak tentang seks dimulai dengan kesadaran dan penyelidikan tentang tubuhnya sendiri serta menyadari perbedaan anatomis antara jenis kelamin. Orang tua yang kooperatif dalam menjawab pertanyaan secara terus terang, objektif & sesuai dengan taraf pemahaman anak, akan membantu anak dalam memahami seks. Menanamkan pemahaman bidang-bidang penting kepribadian orang dewasa. Seperti, hubungan dengan lawan jenis, kapasitas saling mencintai, serta kapasitas untuk memegang peranan yang memadai dalam kehidupan sebagai pria dan wanita.

Hal-hal yang mempengaruhi kepribadian pada masa awal kanak-kanak 5. Agresi & Permusuhan Perasaan-perasaan bermusuhan yang disebabkan oleh frustasi, penghinaan, atau ancaman dapat menyebabkan anak menyerang secara langsung dan terbuka. Perasaan bermusuhan yang diungkapkan dengan agresi turut menentukan pola pengendalian diri yang akan dibawa dalam kehidupan dewasa. Anak-anak harus diberkan pemahaman bahwa permusuhan itu wajar dan dapat diterima, tetapi perasaan itu diwujudkan dalam bentuk agresi yang terkendali.

Hal-hal yang mempengaruhi kepribadian pada masa awal kanak-kanak 6. Hubungan dengan saudara-saudara kandung Masalah utama dalam penyesuaian diri pada anak adalah cinta kasih orang tua yang harus dibagi dengan saudara kandungnya. Penyesuaian diri anak dengan masalah saudara kandung ditentukan oleh jumlah anak, urutan kelahiran, usia & jenis kelamin, perbedaan fisik & intelektual, atau emosional dapat membangkitkan perasaan rendah diri atau perasaan lebih unggul. Cara orang tua dalam membagi cinta kasih pada anak-anaknya dapat menentukan besar atau luasnya pengaruh pada kepribadian anak.

Hal-hal yang mempengaruhi kepribadian pada masa awal kanak-kanak 7. Frustasi yang Ekstrem dan Pengalaman Traumatis Trauma psikologis dapat mempengaruhi kepribadian dan ketidakmampuan dalam menyesuaikan diri. Hal ini tergantung pada interpretasi anak pada pengalaman traumatis yang didasarkan pada perasaan batinnya.

Kepribadian Pada Akhir Masa Kanak-Kanak Masa ini ditandai dengan pertumbuhan fisik yang kuat dan munculnya kemampuan-kemampuan intelektual. Memperluas lingkungan kegiatan sosialnya di luar kalangan keluarga, menghadapi persaingan dan kegagalan serta penolakan. Meniru orang dewasa agar dapat mengungkapkan dan memahami peran-peran orang dewasa dalam masyarakat.

Penyesuaian diri dibagi menjadi tiga kategori : Perkembangan Fisik Kekurangan atau kelainan fisik dapat menyebabkan masalah penyesuaian diri pada anak. Kapasitas anak untuk menyesuaikan diri terhadap masalah tergantung pada perasaan aman yang diperoleh dari lingkungan keluarga. Kompensasi yang dapat diungkapkan oleh anak-anak cacat fisik adalah dengan mengembangkan kemampuan khusus secara berlebihan, mengembangkan sikap berani yang dibuat-buat, bahkan lari pada kenakalan atau tingkah laku yang meyimpang.

Penyesuaian diri dibagi menjadi tiga kategori : 2. Penyesuaian Diri di Sekolah Berpisah dengan orang tua, tunduk pada sejumlah norma yang ditetapkan oleh kelompok selain keluarga, serta berpartisipasi dalam kegiatan kelompok merupakan sumber stres bagi anak. Kegagalan di sekolah dapat menyebabkan gangguan kepribadian karena tekanan pada anak makin meningkat selama sekolah.

Penyesuaian diri dibagi menjadi tiga kategori : 3. Sosialisasi Anak mulai bergabung dengan kelompok dan menemukan tempatnya sendiri diantara teman sebayanya. Membedakan peran laki-laki dan wanita, menguji kemampuannya sendiri dalam hubungannya dengan kemampuan dari teman-temannya. Kondisi yang mengganggu pada masa ini apabila anak dikekang dan tingkah lakunya dibatasi sedemikian rupa agar menyenangkan orang tua daripada menyenangkan dirinya sendiri.

Thorpe (1960:321) menggambarkan beberapa kondisi yang membantu kestabilan emosi dalam kehidupan selanjutnya : Fasilitas-fasilitas material yang memadai, kebutuhan makanan, tidur dan kesehatan yang dijaga dengan baik. Kehidupan rumah tangga yang aman, Kebutuhan afeksi dan statusnya diperhatikan dengan sangat baik dirumah dapat mengembangkan pandangan hidup yang stabil.

3. Kesempatan-kesempatan untuk mengungkapkan diri 3. Kesempatan-kesempatan untuk mengungkapkan diri. Keleluasaan dalam memilih teman, memilih pakaian akan membantu keseimbangan & pengontrolan emosi. 4. Perlindungan terhadap tegangan emosi yang tinggi. Anak-anak butuh pendampingan saat mengalami pengalaman traumatis, situasi menakutkan yang belum dipahami dan dinilai secara baik. 5. Kesempatan-kesempatan untuk hidup sosial. Anak yang berorientasi sosial belajar memikirkan kesejahteraan teman-teman sepermainannya dan ini dapat membangun kestabilan emosi yang baik.

KEPRIBADIAN PADA MASA REMAJA Masa Remaja = masa peralihan dari ketergantungan dan perlindungan orang dewasa terhadap diri sendiri dan penentuan diri sendiri. Dimulai dari usia 12 tahun-17/18 tahun. Terjadi perubahan fisik dan fisiogis yang kritis yang membawa individu pada kematangan fisik dan biologis (pada anak perempuan usia 9 atau 10 tahun dan pada anak lak-laki usia 12 tahun). Sejalan dengan perubahan biologis yang mendasar, tampaklah beberapa perubahan psikologisnya.

Perubahan Biologis Gejala perubahan fisik padaremaja merupakan tanda-tanda pubertas. Pebertas berasal dari kata “pubes” (bahasa Latin) yang berarti rambut. Jadi pubertas = masa terjadi pertumbuhan rambut pada bagian-bagian tertentu dari tubuh anak (daerah kemaluan, ketiak, kumis, jambang, jenggot). Menunjukkan aktivitas kelenjar hormon yang meningkat oleh karena itu terjadi perubahan bentuk tubuh. Pada anak laki-laki : pertumbuhan penis dan buah zakar (14 dan 15 tahun) Perubahan suara Pada anak perempuan : terjadi menarche (menstruasi), Pertumbuhan buah dada. Penyebab gangguan kepribadian remaja terletak pada waktu terjadinya, urutannya, dan reaksi anak.

Perubahan Biologis (lnjt.) Pada anak yang cepat matang > kadang-kadang kaget, malu, atau merasa bersalah terutama karena ketidaksiapan memahami arti perubahan tersebut. Pada anak yang kematangannya terlambat > merasa ketinggalan dengan teman sebaya. Penampilan fisik sangat diperhatikan oleh remaja dan merupakan faktor penting dalam perkembangan, harga diri, dan hubungan sosial. Penanganan yang salah pada masa ini membuat kompensasi yang berlebihan atau penyesuaian diri yang tidak adekuat dalam bidang sosial dan seks (ketika mencapai masa dewasa).

Perubahan Psikologis Emosi yang tidak stabil = keadaan emosi yang berubah-ubah pada remaja disebabkan karena remaja sering tidak mengerti dirinya sendiri. Oleh karena itu remaja diarahkan pada penyaluran emosi ke dalam bidang konstruktif. Perasaan kosong = perombakan pandangan hidup yang diperoleh pada masa sebelumnya meninggalkan perasaan kosong dalam diri remaja. Kekosongan itu terbuka bagi pengaruh luar yang masuk. Masalah otonomi dan disiplin = masalah remaja menjadi rumit ketika ia mendekati kematangan dengan berbagai tanggung jawab, diharapkan dapat mengembangkan otonomi, tetapi ia masih dibawah kontrol orang tua dan bergantung pada mereka. Setiap pembatasan kegiatan atau hukuman dianggap sebagai ancaman terhadap kesadaran otonomi dan perasaan bahwa dirinya penting yang mengakibatkan anak menentang dan memberontak. Mementingkan diri sendiri = perhatian remaja terhadap pengujian kemampuannya menyebabkan dia mementingkan diri sendiri dan terwujud dalam tingkah laku egosentris, megisolasikan diri, dan introvert. Canggung bergaul dan kaku = diakibatkan dari perkembangan fisik menyebabkan munculnya rasa rendah diri. Tetapi sering pula muncul tingkah laku berlebihan (overacting) untuk menutupi kecanggungan tersebut.

Cita-cita tinggi = banyak hal yang diinginkan tetapi remaja tidak sanggup memenuhi semuanya. Cita-cita dan angan-angan yang muluk-muluk ini sering mengakibatkan perasaan gelisah. Untuk menutupi rasa gelisah itu remaja sering melakukan mekanisme pelarian diri dengan berfantasi atau membual. Membentuk kelompok dan budaya kelompok = kebersamaan dan kegiatan kelompok memberikan dorongan moral pada remaja. Dia mendapatkan kekuatan dari kelompoknya. kegagalan dalam bidang ini menyebabkan remaja tidak peduli terhadap tanggung jawabnya. Hubungan heterosekual = rasa ketertarikan terhadap lawan jenis. Peranan sex education sangat penting dalam masalah ini. Jika gagal, maka remaja dapat mengalami kesulitan emosi. Memiliki keinginan besar untuk nereksplorasi = keinginan menjauhi lingkungan sekitar sering disalurkan melalui eksplorasi dan petualangan (mendaki gunung, dll) Eksperimentasi = remaja memiliki dorongan kuat untuk mencoba dan melakukan kegiatan orang dewasa. Pilihan pekerjaan = banyak remaja yang tidak mempersiapkan diri untuk pekerjaan. Penyesuaian diri dala bidang pekerjaan mungkin terhambat oleh pengalaman pendidikan atau kerja yang terbatas, campur tangan orang tua, atau tidak ada minat pada remaja.

KEPRIBADIAN PADA MASA AWAL DEWASA Berakhirnya masa remaja maka proses perkembangan individu slesai dan dianggap sebagai orang dewasa. Individu yang mencapai masa dewasa dengan rasa aman dan percaya mungkin dapat mengalami kecemasan disuatu krisis, tetapi ia mampu menghadapinya secara realistik Individu yang mencapai masa dewasa dengan rasa ketidakamanan apabila menghadapi krisis mungkin dapat terkena gangguan kepribadian (contoh: depresi,kecemasan yang berkepanjangan).

Pacaran, Perkawinan, dan Menjadi orang tua Penyelesaian diri dengan masalah-masalah pacaran dan perkawinan sebagian besar tergantung pada hubungan antarpribadi individu sebelumnya. Keberhasilan individu dalam melaksanan peran seksnya adalah perkembangan langsung dari identifikasinya dengan orang tua sejenis dan lawan jenis. Perkawinan sesungguhnya merupakan ujian kestabilan dan kematangan emosi. Perkawinan yang bahagia = dua orang yang berbagi cinta dan kasih sayang dengan perasaan kreatif serta meghadapi masalah-masalah dalam penyesuaian diri yang akrab dengan cara realistik, fleksibel, dan saling memahami satu sama lain. Perkawinan bahagia meningkatkan perasaan pemenuhan diri dan keamanan, penyelesaian masalah yang efektif, dan meningkatkan kesatuan keluarga. Perkawinan yang tidak bahagia = dipandang sebagai simptom kelemahan pribadi dan masing-masing partner. Ketidakbahagiaan perkawinan terungkap pada ketidakmampuan menyesuaikan diri lebih lanjut, ketidakmampuan meperoleh keturunan, ketakutan dan perasaan bersalah ketika melakukan hubungan seks, campur tangan mertua, masalah keuangan, dll.

Faktor-faktor utama dalam masalah penyesuaian diri dalam perkawinan adalah: Kekurangan emosional pada masa kanak-kanak, Broken home, Persiapan perkawinan yang tidak matang, dsb.

Penyesuaian Diri dalam Pekerjaan Pekerjaan merupakan sarana penunjang ekonomi. Pemilihan pekerjaan dibantu oleh wawancara dan konseling pada umumnya, namun terkadang ada pula karena pemaksaan pihak orang tua. Apa hal ini terjadi, maka penyesuaian diri pada pekerjaan akan berkurang dan menimbulkan gangguan-gangguan kepribadian. Penyesuaian diri yang baik : menimbulkan perasaan aman dan kekuatan Penyesuaian diri yang kurang : sumber frustasi berkepanjangan.

KEPRIBADIAN PADA MASA USIA SETENGAH TUA Masa yang berlangsung mulai dari saat dimana status perkawinan, pekerjaan dan sosial individu telah menjadi tetap dan sampai ke masa menopause. Pada tahap ini terjadi banyak penyakit mental dan emosional. Perubahan-perubahan yang terjadi pada masa usia setengah tua hanya memungkinkan timbulnya atau mempercepat gangguan-gangguan yang sudah ada.

Menurunnya kekuatan fisik Daya tahan tubuh dan potensi seksual berkurang. Individu mulai menyadari kemerosotan fisik sedikit demi sedikit. Bagaimana reaksi individu terhadap perubahan tersebut tergantung pada cara menyesuaikan diri pada masa sebelumnya.

Perubahan susunan keluarga Perubahan susunan ini terjadi antara lain karena: Orang tua atau saudara yang lebih tua telah meninggal Anak-anak biasanya sudah menikan dan memisahkan diri untuk hidup mandiri. Perubahan tersebut mengganggu akar kekeluargaan. Individu yang tidak memperooleh rasa aman ketika masa penyesuaian diri ketika dewasamungkin akan mengalami gangguan emosional dalam menghadapi perubahan tersebut.

Terbatasnya Kemungkinan Perubahan pada Masa yang Akan Datang Pada masa ini pola hidup individu biasanya sudah tetap sehingga sedikit sekali kesempatan untuk berubah. Kesadaran bahwa ia harus menerima cara hidup tertentu itu. Jika ia tidak puas dengan nasibnya maka ia akan merasa bahwa ia tidak dapat berbuat apa-apa lagi.

Menopause dan Klimaterik Masa ini diacu sebagai “perubahan hidup” Pada bagian akhir masa usia setengah tua, individu tidak mampu lagi memiliki keturunan sebagai akibat dari perubahan pada kelenjar seks. Dorongan seks dan kemampuan unutk melakukan hubungan seks berkurang. Pada wanita, reaksi menopause sangat hebat seperti depresi, kecemasan, perasaan tidak berharga, dll. Reaksi ini disebut “melankolia involusi” Tidak adanya pemahan dari pihak keluarga mengenai perubahan tingkah laku individu mungkin dapat meretakkan hubungan keluarga.

KEPRIBADIAN PADA MASA USIA LANJUT Masa ini tidak dapat digambarkan dengan jelas karena tiap-tiap individu berbeda. Masalah-masalah yang menyebabkan gangguan kepribadian pada usia lanjut antara lain :

Keterbatasan Fisik Berkurangnya ketajaman pancaindera karena proses penuaan. Keterbatasan fungsi psikologis, misal: melemahnya ingatan dan berkurangnya kemampuan belajar karena perubahan jaringan otak. Perubahan itu menimbulkan perasaan curiga dan tidak nyaman pada diri individu.

Ketergantungan Pada masa ini seringkali ada keadaan terpaksa yakni ketergantungan fisik, sosial, dan ekonomi yang mungkin dipersulit lagi dengan perasaan ditolak. Pada situasi ini individu menggunakan pola-pola kekanak-kanakan, bersungut-sungut, mencari perhatian dan suka membantah.

Perasaan Makin Kurang Berguna Mengurangi bidang kehidupan di mana individu merasa mampu memberikan sumbangan yang berguna kepada orang lain. Tanggung jawab keluarga dan pekerjaan sudah tidak ada lagi. Jika diberika tanggung jawab kecil, maka muncul perasaan tidak berguna dan kosong.

Perasaan Terisolasi Beberapa hal yang menyebabkan individu pada masa usia lanjut terisolasi dr hubungan sosial: Kehilangan kawan seumur hidup Mobilitas yang terbatas Pendapatan terbatas Individu sulit mencapai penyesuaian diri secara emosional jika tidak ada kegiatan yang harus dikerjakan.