MODUL 9. Analisa & Perancangan Kerja

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
TIPS ERGONOMI BAGI PENGGUNA KOMPUTER
Advertisements

Praktek Profesi Keperawatan KMB 1
MANUAL HANDLING Manual Handling :
4 Bab Mulai Bekerja di Komputer Teknologi Informasi dan Komunikasi
Handout Analisis & Pengukuran Kerja
MENINGKATKAN EFISIENSI KERJA (Improving Work Efficiency) Pertemuan 3
TIPS ERGONOMI BAGI PENGGUNA KOMPUTER
K3.
Presentasi Bab 4 Mata Kuliah Ergonomi
Perencanaan Jig and Fixture
Senam Lantai.
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
LATIHAN FLEKIBILITAS.
PENIMBANGAN BERAT BADAN DAN PENGUKURAN TINGGI / PANJANG BADAN
Perancangan Fasilitas Kerja Untuk Mereduksi Human Error
BAB 7 EKONOMI GERAKAN.
INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER
1. PENGUATAN ABDOMINAL DASAR
DESAIN STASIUN KERJA.
DAMPAK KESEHATAN PADA PEMAKAIAN KOMPUTER
2 Kompetensi Dasar Indikator
Aspek Ergonomi Dalam IMK
POSTUR KERJA.
ANTHROPOMETRI dalam Perancangan Sistem Kerja
WORKPLACE DESIGN Tujuan
Aplikasi Ergonomi untuk perancangan tempat kerja
Desain Stasiun Kerja Tarwaka, Solichul HAB., Lilik Sudiajeng
ERGONOMI.
LATIHAN FISIK PADA LANSIA
Istilah kelelahan biasanya menunjukan kondisi yang berbeda-beda dari
Desain Tempat Kerja Rahmi Lubis,S.Psi.,M.Psi..
Media Pembelajaran ADP
Manual Material Handling
MODUL 10. Analisa & Perancangan Kerja II
METODE PENGEMBANGAN FISIK
DESAIN STASIUN KERJA DAN ANTROPOMETRI
K3 DALAM MENGGUNAKAN PERANGKAT TEKNOLOGI INFORMASI
Aplikasi Ergonomi untuk perancangan tempat kerja
(efektif, nyaman, aman, sehat dan efisien)
Dosen : Ratih Setyaningrum,MT
ANTHROPOMETRI.
EKONOMI GERAKAN.
1. PENGUATAN ABDOMINAL DASAR
SENAM HAMIL MATERI PERKULIAHAN MAHASISWA FISIOTERAPI
MODUL 8. Analisa & Perancangan Kerja II 1. Tujuan Instruksional Khusus
Gerakan Passing Bawah Bola Voli
Ergonomi, Gizi dan Psikologi Kerja
RAHASIA SEHAT DIBALIK GERAKAN SHOLAT
Mempelajari Administrasi Perkantoran
PENGERTIAN OTOMATISASI PERKANTORAN DAN SYARAT-SYARATNYA
Dr. Iphov Kumala Sriwana, ST., M.Si
ANTHROPOMETRI Penyaji : Dr. Sinatra Gunawan, MK3, SpOk Referensi :
Aplikasi batas angkat aman
Konsep Dasar Ergonomi Kerja
Desain Stasiun Kerja Kelompok 1 Suryaman Hardiyanti Asyik Ulfah Ervita
SIKAP TUBUH YANG ERGONOMI DALAM BEKERJA DAN DAMPAKNYA
BIOMEKANIKA.
TIPS ERGONOMI BAGI PENGGUNA KOMPUTER
Nindha Pramusinta 25 X AP.
PONDASI BORED PILE.
Ergonomi, Gizi dan Psikologi Kerja
ERGONOMI DAN FAAL KERJA OLEH KELOMPOK 5 Alief Wijayanto Vivi Sefrinta Izza Afkarina Dewi Titah
Imanuel Christiansen Mamudi, S.Pd, Gr. MENGIKUTI PROSEDUR KESEHATAN, KESELAMATAN DAN KEAMANAN (K3)
Variasi menggiring Menggiring bola adalah salah satu teknik mengontrol bola yang dilakukan dengan cara bola digiring dari satu tempat ke tempat lain atau.
BIOMEKANIKA OLAHRAGA.
Ergonomi: sistem kerangka dan otot manusia
Desain Tempat Kerja Rahmi Lubis,S.Psi.,M.Psi..
MANUAL HANDLING. Apa Itu Manual Handling ? Salah satu tujuan utama dari kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja untuk menciptakan kondisi.
ANTROPOMETRI & DESAIN SARANA
ROLLING DEPAN, SIKAP LILIN DAN KAPAL TERBANG PADA SENAM LANTAI.
Transcript presentasi:

MODUL 9. Analisa & Perancangan Kerja 1. Tujuan Instruksional Khusus Diharapkan mahasiswa dapat memahami yang berkaitan dengan penerapan perancangan/didesain stasiun kerja . 2. Daftar Materi Pembahasan 2.1. Desain Stasiun kerja dan Sikap Kerja Duduk 2.2. Desain Stasiun kerja dan Sikap Kerja Berdiri 2.3. Desain Stasiun kerja dan Sikap Kerja Dinamis 3. Pembahasan Suatu studi yang dilakukan oleh Joan S. ward , studi ditunjukan untuk mengetahui ketinggian permukaan kerja yang optimum untuk suatu dapur. Ketinggian sampling sejumlah ibu-ibu rumah tangga menunjukan bahwa 23 % waktu mereka dihabiskan didapur , 34 % di wastafel dan tempat cuci, 14 % dipermukaan meja kerja, 14 % dimeja, 13 % ditungku kompor. Secara umum baik dalam memotifikasi atau mendesain stasiun kerja yang sudah ada maupun mendesain stasiun kerja yang baru, para perancang sering dibatasi oleh faktor finansial maupun teknologi seperti keleluasaan modifikasi, ketersediaan ruangan, lingkungan, ukuran frekuensi alat yang digunakan, kesinambungan pekerjaan dan populasiyang menjadi target. Dengan demikian desaian dan redesain harus selalu berkompromi antara kebutuhan biologis operator dan kebutuhan stasiun kerja fisik baik ukuran maupun fungsi alat dalam stasiun kerja. Kompromi untuk kesesuaian tersebut perlu mempertimbangkan antropometri dan lokasi elemen mesin terhadap posisi kerja, jangkauan, pandangan, ruang gerak, dan interface antara tubuh operator dengan mesin. Disamping itu , teknik dalam mendesain stasiun kerja harus dimulai dengan mengidentifikasi variabilitas populasi pemakai. Menurut Das and Sengupta (1993) pendekatan secara sistimatik untuk menentukan dimensi stasiun kerja dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1. Mengidentifikasi variabilitas populasi pemakai yang didasarkan pada etnik, jenis kelamin dan umur. http://www.mercubuana.ac.id

3). Tidak diperlukan tenaga dorong yang besar. 4). Objek yang dipegang tidak memerlukan tangan bekerja pada ketinggian lebih dari 15 cm dari landasan kerja. 5). Diperlukan tingkat kesetabilan tubuh yang tinggi. 6). Pekerjaan dilakukan pada waktu yang lama . 7). Seluruh objek yang dikerjakan atau disuplai masih dalam jangkauan dengan posisi duduk. Pada pekerjaan yang dilakukan dengan posisi duduk , tempat duduk yang dipakai harus memungkinkan untuk melakukan variasi perubahan posisi. Ukuran tempat duduk disesuiakan dengan dimensi ukuran antropometri pemakainya. Fleksi lutut membentuk sudut 90 derajat dengan telapak kaki bertumpuh pada lantai atau injakan kaki. Jika landasan kerja terlalu rendah, tulang belakang akan membungkuk kedapan dan jika terlalu tinggi bahu akan mengangkat dari posisi releks, sehingga bahu dan leher menjadi tidak nyaman. Sanders& McCormick (1987) memberikan pedoman untuk mengatur ketinggian landasan kerja pada posisi duduk sebagai berikut : 1. Jika memungkinkan menyediakan meja yang dapat diatur turun dan naik. 2. Lndasan kerja harus memungkinkan lengan menggantung pada posisi relaks dari bahu , dengan lengan bawah mendekati posisi horizontal atau sedikit menurun. 3. Ketinggian landasan kerja tidak memerlukan fleksi tulang belakang yang berlebihan. http://www.mercubuana.ac.id

1) tidak tersedia tempat untuk kaki dan lutut 2) harus memegang objek yang berat (lebih dari 4,5 kg) 3) sering menjangkau ke atas, ke bawah, dan ke samping 4) sering dilakukan pekerjaan dengan menekan kebawah 5) diperlukan mobilitas Yng tinggi Grandjean (1993) memberikan rekomendasi ergonomis tentang ketinggian landasan kerja posisi berdiri didasarkan pada ketinggian siku berdiri sebagai berikut : 1) untuk pekerjaan memerlukan ketelitian dengan maksud untuk mengurangi pembebanan statis pada otot bagian belakang, tinggi landasan kerja adalah 5 – 10 cm di atas tinggi siku berdiri. 2) Selama kerja manual, dimana pekerja sering memerlukan ruangan untuk peralatan , material dan kontainer dengan berbagai jenis, tinggi landasan kerja antara 10 – 15 cm dibawah tinggi siku berdiri. 3) Untuk pekerjaan yang memerlukan penekanan dengan kuat, tinggi landasan kerja adalah 15 – 40 cm di bawah tinggi siku berdiri. http://www.mercubuana.ac.id