APBN-P 2017 DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Disampaikan dalam Sosialisasi Kegiatan BPTP Bengkulu 210 Oktober 2011
Advertisements

Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman
Makalah Kunci (Keynote Speech)
POTENSI DAERAH Pertanian
Skenario dan Strategi Konsep Agro Mina Politan Cluster
MODEL KEMITRAAN USAHA AGROINDUSTRI JAGUNG
Gerakan Penyelamatan Agribisnis Teh Nasional (GPATN )
PENGEMBANGAN ROTAN INDONESIA MELALUI POLA SENTRA HHBK
E-katalog BUKU KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BAHASA ARAB
Pengukuran Realisasi Fisik Ditjen PSP Tahun 2016
RAPAT KOORDINASI TEKNIS BADAN LITBANG HUKUM DAN HAM
ACTIONPLAN HORTIKULTURA KABUPATEN OKU TAHUN 2016
PENGUKURAN REALISASI FISIK KEGIATAN PEMBANGUNAN TANAMAN PANGAN 2016
UPAYA-UPAYA KHUSUS PERCEPATAN PROGRAM PENGEMBANGAN KEDELAI TAHUN 2013
Profil Desa dan Kelurahan Provinsi Jawa Timur
DIREKTUR PERBENIHAN PERKEBUNAN
Disampaikan pada saat kegiatan
PANGAN Segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan bagi konsumsi manusia, termasuk.
PELATIHAN TEKNIS PENGANEKARAGAMAN PANGAN BERBAHAN BAKU LOKAL
PETUNJUK TEKNIS APBN-P 2017 DIREKTORAT SAYURAN DAN TANAMAN OBAT
Dukungan Lembaga Legislatif Dalam Percepatan Program Pengentasan Kemiskinan Disampaikan oleh: Dra. Sri Marnyuni (Anggota Komisi E – F-PAN DPRD Jawa.
PETUNJUK UMUM APBNP 2017 DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
EVALUASI DAK BIDANG PERTANIAN 2015 DAN KEGIATAN
Disampaikan oleh : Direktur Perbenihan Hortikultura
Perkembangan Inflasi di Kota Surabaya
KEGIATAN TAHUN 2010 Disampaikan pada RAKORTAS Pemberdayaan Koperasi dan UKM, 10 Februari 2010 DEPUTI BIDANG PENGKAJIAN SUMBERDAYA UKMK.
Badan Ketahanan Pangan
KEGIATAN PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA APBNP-2017
MITIGASI RISIKO ANGGARAN APBN-P BADAN LITBANG PERTANIAN TA. 2017
RENCANA PRODUKSI DAN PERCEPATAN HILIRISASI BENIH KOMODITAS PERKEBUNAN
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN TANAMAN KOPI, KAKAO DAN TEH INDONESIA
KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
UPAYA PERCEPATAN PELAKSANAAN PUAP TA. 2009
STRATEGI PERBENIHAN HORTIKULTURA MELALUI APBNP TAHUN 2017
Pengantar Penjaringan Minat dan Desk Verifikasi Dokumen
Oleh: M. Wahid Supriyadi Staf Ahli Bidang Ekonomi, Sosial dan Budaya
PROGRAM PPSP 2016 Ir. Prasetyo, M.Eng Kasubdit Perencanaan Teknis
DINAS KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH 2017
PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA
Maria Lusia Hutagalung D1B011024
Disampaikan Oleh: MY ESTI WIJAYATI ANGGOTA DPR RI KOMISI X
Direktur Perlindungan Tanaman Direktorat Jenderal Hortikultura
Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia
DINAS PERTANIAN KABUPATEN SUMBAWA TAHUN 2017
TEMU TEKNIS INOVASI PERBENIHAN MENUJU TAHUN PERBENIHAN 2018
KINERJA PROGRAM PEMBANGUNAN PERTANIAN
PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI KIMIA HILIR
DINAS PERIKANAN & PANGAN PETUNJUK TEKNIS USULAN MUSRENBANGDES
SINKRONISASI OPERASIONAL KEGIATAN PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN
BIDANG DISTRIBUSI DAN CADANGAN PANGAN TA 2018
PENYUSUNAN MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN BERBASIS KOMODITI PALA
DI SAMPAIKAN OLEH KEPALA BAPPEDA
EVALUASI PENGEMBANGAN SISTEM PERBENIHAN HORTIKULTURA TAHUN 2017 DAN RANCANGAN KEGIATAN PERBENIHAN HORTIKULTURA TAHUN 2018 Disampaikan oleh: DIREKTUR.
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian KEMENTERIAN PERTANIAN 2015
SELAMAT DATANG PESERTA RAPAT MONITORING DAN EVALUASI
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA 2018
EVALUASI CAPAIAN KINERJA TA
Direktur Perlindungan Hortikultura Direktorat Jenderal Hortikultura
KEDAULATAN & KEMANDIRIAN PANGAN
DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian KEMENTERIAN PERTANIAN 2018
DIREKTUR PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL HORTIKULTURA
UNIT PENGELOLAAN BENIH SUMBER (UPBS) PADI DAN JAGUNG
RAPAT KOORDINASI Perkembangan Penyelesaian Pengadaan Tanah dalam
TINDAK-LANJUT KUNKER Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Oleh: Ir. FAUZIAH, MSi Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Bengkulu, 1-2 Agustus 2018.
Kebijakan Pembangunan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Bidang Pangan
Pokok-Pokok Pikiran Penguatan Ketahanan Pangan di Jawa Tengah Oleh: Ketua Komisi B DPRD Jawa Tengah M. Chamim Irfani Disampaikan dalam Forum Perangkat.
RANCANGAN KEGIATAN STRATEGIS HORTIKULTURA 2020
RENCANA KERJA DAN ARAH KEBIJAKAN TAHUN
Transcript presentasi:

APBN-P 2017 DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA Oleh : DIREKTUR JENDERAL HORTIKULTURA DISAMPAIKAN PADA WORKSHOP APBN-P 2017 BOGOR 1

OUTLINE SEMANGAT DAN TUJUAN APBN-P 2017 PENGEMBANGAN BAWANG PUTIH,CABAI, dan BAWANG MERAH PENGEMBANGAN KENTANG INDUSTRI PENGEMBANGAN BUAH RINCIAN KEGIATAN APBNP 2017 DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA 2

I. SEMANGAT DAN TUJUAN APBN-P 2017 3

SEMANGAT APBN-P Stimulus (semua komoditas hortikultura). 4 Stimulus (semua komoditas hortikultura). Stabilisasi Pasokan (Bawang dan Aneka Cabai). Percepatan Swasembada (Bawang Putih). Pengurangan Impor (Kentang dan Bawang Putih). Pengembangan komoditas hortikultura berorientasi ekspor (buah-buahan). Mempercepat terlaksanakanya LPBE (Lumbung Pangan Berorientasi Ekspor) di perbatasan. Pengembangan Kawasan Hortikultura.

TUJUAN APBN-P 2017 Pengembangan kawasan hortikultura dan mendorong petani menanam di musim hujan dan luar musim (off season), penanaman yang dilakukan di luar kebiasaan petani setempat. Menjaga pasokan dan stabilisasi harga komoditas hortikultura khususnya menghadapi hari-hari besar keagamaan (Idul Adha dan Natal 2017, serta Tahun Baru 2018). Mempercepat swasembada pangan khususnya komoditi bawang putih (target 2019) Mendorong tumbuh dan berkembangnya sentra produksi yang berkelanjutan Penyediaan Sarana Pengendalian OPT Mencanangkan bahwa Tahun 2018 adalah Tahun Perbenihan Nasiona Sebagai peningkatan nilai tambah dan saya saing produk hortikultura harus dibangun dalam upaya mencapai akses pasar. 5

II. PENGEMBANGAN BAWANG PUTIH 6

Peta Jalan Pengembangan Bawang Putih 2016-2045 2015 (Baseline) 2016-2019 2020 - 2024 2024 - 2029 2030 - 2045 PRODUKSI 16,2 rb ton Kebutuhan 479,8 rb on Impor 479,9 rb ton Pengembangan Sentra dan Pengaturan Impor Produksi 134,7 ribu ton Kebutuhan 539,3 ribu ton Impor 432,1 ribu ton Pemantapan Kawasan Produksi 551,6 ribu ton Kebutuhan 625,9 ribu ton Impor 113,2 ribu ton Pengembangan Kawasan Produksi 375,6 ribu ton Kebutuhan 593,3 ribu ton Impor 255,1 ribu ton Swasembada Produksi 1.264,3 ribu ton Kebutuhan 1.212,9 ribu ton Impor 0 SASARAN Pemenuhan Kebutuhan Konsumsi dalam Negeri Penurunan Impor Mandiri Bawang Putih Nilai Produksi dalam bentuk Rogol kering 7

Peta Jalan Percepatan Swasembada Bawang Putih 2016-2019 Ekpansi Pengembangan Kawasan Luas Tanam : 22.900 Ha Produksi : 206.000 ton Impor : 250rb ton SASARAN Pengembangan Sentra dan Pengaturan Impor Luas Tanam : 2.420 Ha Produksi : 21.000 ton Impor : 400rb ton 2016 2017 2018 2019 Pemenuhan Kebutuhan Konsumsi dalam Negeri Penurunan Impor Swasembada/ Mandiri Bawang Putih SWASEMBADA Luas Tanam : 60.000 Ha Produksi : 540rb ton Impor : 0 (Nol) Existing (Baseline) Luas Tanam : 2.177 Ha Produksi : 18.200 ton Impor : 448rb ton

SKENARIO MENUJU SWASEMBADA BAWANG PUTIH 2019 URAIAN 2017 2018 2019 KEBUTUHAN NASIONAL 470.550 ton 476.667 482.864 PERKIRAAN IMPOR 454.716 460.627 -   LUAS PENGEMBANGAN 5.000 ha 23.900 72.249 - Swadaya 2.200 - APBN-P 2.600 4.000 - APBN Reguler 200 2.900 - APBN Usulan 13.000 68.982 - Pengembangan Oleh Importir 3.267 PERUNTUKAN PENGEMBANGAN Luas Tanam untuk Konsumsi 2.400 10.104 57.799 Luas Tanam untuk Benih 13.796 14.450 PRODUKSI BAWANG PUTIH 41.750 199.565 603.281 Produksi Konsumsi 20.083 84.595 482.866 Produksi Benih TARGET REALISASI IMPOR 434.633 392.072 (2) PENGURANGAN IMPOR 4,42 % 18,37 100,00

Perkembangan Impor Bawang Putih 1996 – 2016 Sumber : BPS RI

Volume Impor Bulanan, Nilai dan Negara Asal Impor BAWANG PUTIH (Tahun 2014 s/d 2016) Negara Asal Impor Bawang Putih Total : 494.631 ton Total : 482.665 ton Total : 448.881 ton Nilai : 354.900.216 US$ Nilai : 347.534.708 US$ Nilai : 448.615.605 US$

VARIETAS BENIH BAWANG PUTIH YANG DIKEMBANGKAN NO VARIETAS NO. KEPMENTAN ASAL LOKASI / MATERI PROVITAS 1 Lumbu Hijau 894/Kpts/TP.240/11/1984 Malang 11 – 12 ton/ha 2 Lumbu Kuning 895/Kpts/TP.240/11/1984 9 - 10 ton/ha 3 Tawangmangu Baru 771/Kpts/TP.240/11/1989 Karanganyar 10 – 12 ton/ha 4 Sangga Sembalun 79/Kpts/TP.240/2/1995 Lombok Timur 9- 10 ton/ha

PENGEMBANGAN CABAI DAN BAWANG MERAH 13

Peta Jalan Pengembangan Cabai 2016-2045 Eksportir Terbesar ASEAN Swasembada Ekspor ASEAN Swasembada dan Ekspor Pasokan, distribusi dan Harga Stabil Pemantapan sistem produksi Stabilitas harga dan pasokan Daya saing dan ekspor berkelanjutan SASARAN 2045 2029 Baseline 2015 2024 Ekspor 77.261 ton Ekspor 34.977 ton 2019 Luas Tanam 268.490 Ha Ekspor 1.631 Ton Ekspor 21.875 ton Ekspor 2.270 ton Kebutuhan Tambahan Lahan 2016 s/d 2045 83.482 Ha (rata-rata 2.879 Ha/tahun) 14

2016-2019 (Stabilisasi, Pasokan & Harga) Catatan : Indonesia Memberikan Kontribusi Luas Panen Dan Produksi Cabai Terbesar Di ASEAN (FAO 2013) 2016-2019 (Stabilisasi, Pasokan & Harga) Manajemen Pola Tanam Intensifikasi & Ekstensifikasi (Pengembangan Sentra Di Luar Jawa) Inovasi Teknologi & Alsin Penataan Rantai Pasok dan Distribusi Sinergi Kebijakan Harga Kelembagaan & SDM 2020-2024 (Swasembada dan Ekspor) Penyediaan Benih Untuk Industri Mobile Cold Storage Diversifikasi Produk Olahan (Farmasi & Kosmetik) Second Market/Pasar Lelang Kemitraan Industri Kelembagaan Ekonomi Petani Pemantapan Sistem Informasi Diplomasi Dagang Luar Negeri 2025-2029 (Swasembada & Ekspor ASEAN Pengembangan Cold Storage Otomatisasi Irigasi dan Pemupukan Pest Free Production Penerapan Cool Chain Ekspansi Pasar Ekspor Intelegent Information 2030-2045 (Eksportir Terbesar ASEAN) Penggunaan Satelit Untuk Pressision Farming Kelembagaan Ekspor Diplomasi Dagang, Ekspansi Pasar Luar Negeri 15

Peta Jalan Pengembangan Bawang Merah 2016-2045 Eksportir Utama ASEAN 2019 2024 2029 2045 Swasembada dan Ekspor Swasembada dan Daya Saing SASARAN Pasokan dan Harga Stabil Stabilisasi Pasokan : Konsumsi dan Industri Stabilisasi Harga dan Berkeadilan Daya Saing dan Ekspor Meningkat Ekspor 40.000 ton Ekspor 27.200 ton Baseline 2015 Ekspor 23.200 ton Luas Tanam 126.276 Ha Ekspor 8.400 Ton Ekspor 10.000 ton Kebutuhan Tambahan Lahan 2016 s/d 2045 34.307 Ha (rata-rata 1.183 Ha/tahun) 16

PROYEKSI PENGEMBANGAN BAWANG MERAH 2016-2045 Strategi 2016-2019 (Pasokan dan Harga Stabil) Penerapan Manajemen Pola Tanam Intensifikasi dan Ekstensifikasi Inovasi Teknologi (Prapanen sampai Pascapanen) Penguatan Kelembagaan Ekonomi Petani Sinergi Penataan Rantai Pasok dan Distribusi Regulasi Strategi 2020-2024 (Swasembada dan Daya Saing) Penguatan Sistem Jaminan Mutu Ekspansi Pasar Luar Negeri Resi Gudang Asuransi Pertanian Strategi 2025-2029 (Swasembada dan Ekspor) Fasilitasi Gudang Logistik Pengembangan Varietas Preferensi Ekspor Penguatan Sistem Logistik Strategi 2030-2045 (Eksportir Utama ASEAN) Monitoring dan Pemantapan Pelaksanaan Kebijakan dan Program Aksi 17

II. PENGEMBANGAN KENTANG INDUSTRI 2016-2019 18

Peta Jalan Percepatan Swasembada Kentang Industri 2016-2019 Ekpansi Pengembangan Kawasan Luas Tanam : 10.000 Ha Produksi : 120.000 ton Impor : 55.000 ton Kebutuhan : 175.000 ton SASARAN Pengembangan Sentra dan Pemantapan Perbenihan Luas Tanam : 7.000 Ha Produksi : 84.000 ton Impor : 86.000 ton Kebutuhan : 170.000 ton 2016 2017 2018 2019 Pemenuhan Kebutuhan Konsumsi dalam Negeri Penurunan Impor Swasembada/ Mandiri Kentang Industri SWASEMBADA Luas Tanam : 15.000 Ha Produksi : 180.000 ton Impor : 0 (Nol) Kebutuhan : 180.000 ton Existing (Baseline) Luas Tanam : 5.000 Ha Produksi Lokal : 60.000 ton Impor : 106.000 ton Kebutuhan : 166.000 ton 19

Sebaran Produksi KENTANG (Tahun 2014 s/d 2016) Total Prod: 1.347.815 ton Total Prod : 1.219.270 ton Total Prod : 1.179.511 ton 20

Volume Impor Bulanan, Nilai dan Negara Asal Impor Kentang (Tahun 2014 s/d 2016) 21 Negara Asal Impor Kentang Total : 93.260 ton Total : 101.558 ton Total : 106.230 ton Nilai : 83.240.920 US$ Nilai : 82.562.549 US$ Nilai : 85.170.221 US$

Perbedaan Penampakan Fisik Kentang Granola Kentang Atlantik No Kriteria Fisik Kentang Granola Kentang Atlantik 1 Kulit Tidak Bersisik Bersisik 2 Bentuk Umbi Cenderung Oval Cenderung Bulat 3 Daging Umbi Warna Kuning Warna Putih 22

III. PENGEMBANGAN BUAH 23

TREND EKSPOR BUAH 24

TUJUAN EKSPOR Tiongkok Uni Eropa Timur Tengah 25 Jumlah Penduduk yang besar dan menyukai buah tropis Technical Barrier tidak terlalu ketat Jenis Buah : Manggis, Mangga, Salak, Pisang, Rambutan, Alpukat Timur Tengah Cukup banyak orang Indonesia/ Asia yang menetap serta ekspatriat Jenis Buah : Mangga, Pisang, Rambutan, Manggis Uni Eropa Cukup banyak orang Indonesia/ Asia yang menetap Trend gaya hidup sehat yang menyukai buah Jenis Buah : Salak, Pisang, Manggis, Alpukat 25

Pengembangan Kawasan Buah dengan APBN 26 No Komoditas Kawasan Buah APBN Hortikultura(Ha) 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 1. Nenas 71 123 25 60 106 47 1 2. Jeruk 348 1.963 1.816 3.487 4.101 2.524 1.563 3. Durian 289 503 596 308 572 305 70 4. Pisang 168 392 120 225 180 20 5. Manggis 286 2.805 893 245 447 247 6. Melon dan Semangka 130 294 135 67 103 80 - 7. Mangga 418 370 1.432 885 942 255 75 8. Salak 82 309 184 28 65 10 15 9. Rambutan 95 10. Alpukat 81 470 150 79 11. Buah Naga 11 33 4 2 5 12. Lengkeng 38 55 13. Markisa 110 14. Jambu Kristal 178 361 45 15. Pepaya Total Luas Buah 2.304 8.046 6.192 5.809 6.985 4.102 1.846

PRODUKSI VS IMPOR JERUK 2011-2015 (SEGAR) Produksi (Ton) VS Impor (Ton) Keterangan : Asumsi 1 USD = Rp. 13.000,- % Imp-Prod 11,98 2,47 1,23 1,18 1,28 Sumber data : BPS Rata-rata persentase impor terhadap produksi dalam kurun waktu 5 tahun mencapai 3,26 % Kebutuhan jeruk dalam negeri masih tinggi Negara asal Impor Jeruk ; Tiongkok, Amerika Serikat, Afrika Selatan, Pakistan, Mesir 27

DURIAN Musim panen Dalam Negeri Oktober - Maret Negara Asal Impor Thailand, Vietnam, Malaysia Musim Panen : Thailand : April – Sep Malaysia : Juli – Sep Vietnam : Sep - Nov Sumber data : BPS Rata-rata % Impor terhadap produksi durian dalam kurun waktu 5 tahun mencapai 1.5 % Terdapat banyak varietas unggulan lokal dan potensi pasar domestik cukup besar 28

MANGGA Musim panen Panen Raya : Okt-Des, Juli, Agustus, September. off season : April-Juni Negara Tujuan Ekspor Timur Tengah (UEA, Arab Saudi, Qatar) dan Singapura Sumber data : BPS Rata-rata % ekspor terhadap produksi mangga dalam kurun waktu 5 tahun hanya 0.05% Produksi mangga menurun, banyak pohon yang berusia tua tidak produktif Negara asal impor dari Afrika Selatan 29

PISANG Produksi vs Ekspor vs Impor Pisang Trend ekspor meningkat, impor menurun Musim panen Sepanjang tahun Negara Tujuan Ekspor : Uni Emirat Arab Tiongkok Kuwait Malaysia Arab Saudi Singapura Sumber data : BPS Rata-rata persentase ekspor terhadap produksi pisang dalam kurun waktu 5 tahun mencapai 0.17% Potensi pasar baik domestik maupun mancanegara masih cukup besar, baik dalam bentuk segar maupun olahan Merupakan buah yang cepat menghasilkan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani Dapat berproduksi sepanjang tahun sehingga dapat mengisi jika terjadi kekosongan buah di pasar Negara asal impor dari Filipina 30

MANGGIS Musim panen Okt- Maret, sepanjang tahun Negara Tujuan Ekspor Tiongkok, Hongkong, Malaysia Sumber data : BPS Rata-rata % ekspor terhadap produksi manggis dalam kurun waktu 5 tahun mencapai 10.8% Produktivitas manggis di beberapa daerah sentra menurun, banyak pohon yang berusia tua 31

SALAK Musim panen Panan Raya : Okt- Des, sepanjang tahun Negara Tujuan Ekspor Tiongkok, ASEAN, Timur Tengah Sumber data : BPS Rata-rata % ekspor terhadap produksi salak dalam kurun waktu 5 tahun mencapai 0.02% Komoditas ekspor strategis 32

NILAI EKONOMI BUAH-BUAHAN /Bulan/Ha Komoditas Populasi/Ha Mulai Menghasilkan (Tahun) Biaya Produksi sd Mulai Menghasilkan (Rp) Pemeliharaan/Tahun/Ha Produktivitas saat produksi Optimal /Pohon (Kg) Harga /Kg (Rp) Pendapatan/tahun (Rp) Keuntungan (Rp) Penghasilan/Bulan (Rp)   1 Mangga Arumanis 150 4 31.959.000 22.500.000 100 8.000 120.000.000 97.500.000 8.125.000 2 Mangga Gedong Gincu 30.000.000 75 20.000 225.000.000 195.000.000 16.250.000 3 Manggis 120 7 52.439.000 15.000.000 12.000 216.000.000 201.000.000 16.750.000 Jeruk 400 66.775.000 60.000.000 80 6.000 192.000.000 132.000.000 11.000.000 5 Pisang 2.000 73.525.000 15 180.000.000 150.000.000 12.500.000 6 Pepaya 1.000 33.996.000 20 105.000.000 8.750.000 Alpukat 200 97.056.000 8 Nenas 25.000 96.075.000 75.000.000 5.000 250.000.000 175.000.000 14.583.333 9 Melon 18.000 56.391.500 123.608.500 10.300.708 10 Buah Naga 4.000 223.393.000 15.000 10.000.000 11 Durian 98.731.000 40.000.000 12000 140.000.000 11.666.667 12 Salak 2.500 47.060.000 10.000 65.000.000 5.416.667 Total 2.098.000.000 1.654.108.500 137.842.375 Buah-buahan Indonesia memiliki nilai ekonomi yang tinggi sangat berpotensi untuk dikembangkan 33

IV. RINCIAN KEGIATAN APBNP 2017 DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA 34

RINCIAN ANGGARAN/KEGIATAN APBNP 2017 DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA 35 PROGRAM/ KEGIATAN ANGGARAN % 1 Peningkatan Sayuran Dan Tanaman Obat 208.280.000.000 38,75 2 Pengembangan Sistem Perbenihan Hortikultura 206.360.750.000 38,39 3 Pengembangan Sistem Perlindungan Hortikultura 35.831.250.000 6,67 4 Dukungan Manajemen Dan Teknis Lainnya Pada Ditjen Hortikultura   24.401.038.636 4,54 5 Peningkatan Produksi Buah Dan Florikultura 39.057.500.000 7,27 6 Pengolahan Dan Pemasaran Hasil Hortikultura 11.050.000.000 2,06 PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI DAN NILAI TAMBAH HORTIKULTURA 537.508.038.636

RINCIAN ANGGARAN APBNP 2017 DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA 36 PROGRAM/ KEGIATAN ANGGARAN % 1 Dana Dekonsentrasi (Prov dan BPTPH) 33.531.250 6,24 2 Dana Tugas Pembantuan Provinsi 69.298.875 12,89 3 Dana Tugas Pembantuan Kabupaten 372.718.875 69,34 4 Pusat (termasuk Alsin)    24.401.039 4,54 PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI DAN NILAI TAMBAH HORTIKULTURA 537.508.039

RINCIAN KEGIATAN APBNP 2017 DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA 37 PROGRAM/ KEGIATAN /OUTPUT Volume Harga Satuan/Ha (Rp.,-) Jumlah (Rp.,-) PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI DAN NILAI TAMBAH HORTIKULTURA 537.508.038.636 PENINGKATAN SAYURAN DAN TANAMAN OBAT 208.280.000.000 - Kawasan Sayuran Lainnya 5.759 Ha 12.216.814 83.780.000.000   - Kentang 250 17.000.000 4.250.000.000 - Bawang Putih 3.150 20.000.000 63.000.000.000 - Pete 1.067 7.500.000 8.002.500.000 - Jengkol 867 6.502.500.000 - Sayuran dataran tinggi 200 10.125.000 2.025.000.000 - Lidah buaya 25 500.000.000 - Sayuran lainnya 100 10.000.000 1.000.000.000 - Jagung manis Kawasan Bawang Merah 1.200 40.000.000 48.000.000.000 kawasan Aneka Cabai 2.250 30.000.000 67.500.000.000 Cultivator 260 Unit 25.000.000 6.500.000.000 PENGEMBANGAN SISTEM PERBENIHAN HORTIKULTURA 206.360.750.000 Sertifikasi dan Pengawasan Peredaran Benih 10 unit 120.000.000 1.200.000.000 Benih Kentang 250.000 kg 30.000 7.500.000.000 Benih Bawang Putih 2.650.000 60.000 159.000.000.000 Benih Jeruk 390.000 batang 20.000 7.800.000.000

PROGRAM/ KEGIATAN /OUTPUT Volume Harga Satuan/Ha (Rp.,-) Jumlah (Rp.,-) - Benih Buah Lainnya 484.000 batang 19.842 12.514.250.000   - mangga 61.500 26.000 1.599.000.000 - manggis 67.500 33.000 2.227.500.000 - Salak 150.000 15.000 2.250.000.000 - Durian 57.250 23.000 1.316.750.000 - Pisang - Pepaya 4.000 sachet 30.000 120.000.000 - Sukun 3.000 50.000 150.000.000 - Duku 2.500 37.500.000 - Belimbing 10.000 - Lengkeng 27.500 80.000 2.200.000.000 - Srikaya 35.000 350.000.000 Benih Sayuran Lainnya 7.602.000.000 - jengkol 130.000 1.950.000.000 - Pete 160.000 2.400.000.000 - Sayuran dataran tinggi 100 kg 15.000.000 1.500.000.000 - sayuran lainnya 38

PROGRAM/ KEGIATAN /OUTPUT 39 PROGRAM/ KEGIATAN /OUTPUT Volume Harga Satuan/Ha (Rp.,-) Jumlah (Rp.,-) - Persediaan benih bawang merah 2 paket 200.000.000 400.000.000 Persediaan benih cabai Knapsack sprayer/hand sprayer pengendalian OPT 16.500 Unit 600.000 9.900.000.000 Sprinkle unit 80.000.000 160.000.000 PENGEMBANGAN SISTEM PERLINDUNGAN HORTIKULTURA 35.831.250.000 Gerakan Pengendalian OPT Bawang putih 3.150 Ha 3.500.000 11.025.000.000   Gerakan Pengendalian OPT kentang 250 3.750.000 937.500.000 Gerakan Pengendalian OPT jeruk 1.225 2.500.000 3.062.000.000 Gerakan Pengendalian OPT Mangga 410 1.025.000.000 Gerakan Pengendalian OPT Durian 385 2.250.000 866.250.000 Gerakan Pengendalian OPT Pisang 150 3.000.000 450.000.000 Gerakan Pengendalian OPT Pepaya 100 300.000.000 Gerakan Pengendalian OPT Sayuran lainnya Gerakan Pengendalian OPT Sayuran dataran tinggi 200 500.000.000 Gerakan Pengendalian OPT Jagung manis 250.000.000 Gerakan Pengendalian OPT lidah buaya 25 75.000.000 Gerakan Pengendalian OPT Bawang merah 1.200 3.200.000 3.840.000.000 Gerakan Pengendalian OPT Cabai 2.250 7.200.000.000 Power Sprayer (e-katalog) 1.000 5.000.000 5.000.000.000 Mobil Klinik tanaman hortikultura 500.000 1.000.000 DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN HORTIKULTURA   36.928.538.636 Layanan Perkantoran 29.928.538.636 Layanan Perkantoran (Dukungan UPSUS PAJALE) 7.000.000.000

PROGRAM/ KEGIATAN /OUTPUT Volume Harga Satuan/Ha (Rp.,-) Jumlah (Rp.,-) PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA 39.057.500.000 - Kawasan Jeruk 1225 Ha 10.000.000 12.250.000.000 Kawasan Buah Lainnya 1.525 7.938.115 16.182.500.000   - mangga 410 6.000.000 2.460.000.000 - manggis 450 2.700.000.000 - Salak 75 20.000.000 1.500.000.000 - Durian 385 2.310.000.000 - Pisang 150 12.650.000 1.897.500.000 - Pepaya 100 1.000.000.000 - Sukun 30 180.000.000 - Duku 25 150.000.000 - Belimbing - Nenas 125 21.000.000 2.625.000.000 - Lengkeng 110 8.727.273 960.000.000 - Srikaya ha 250.000.000 Pompa Air 3”- ekatalog 1.250 unit 8.500.000 10.625.000.000 PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL HORTIKULTURA 11.050.000.000 Fasilitasi Sarana Pengolahan Cabai 43 Unit 90.000.000 3.870.000.000 Fasilitasi Sarana Pengolahan bawang merah 20 1.800.000.000 Fasilitasi Sarana Pengolahan pisang 2 Gudang benih bawang 200.000.000 400.000.000 Angkutan benih motor roda 3 160 30.000.000 4.800.000.000 40

FOKUS PENGEMBANGAN APBN-P TAHUN 2017 Bawang Putih Jeruk Target Kawasan : 3.150 Ha Kawasan : 1.225 Ha Target Mentan tahun 2019 Swasemba Aneka Cabai Bawang Merah Target Kawasan : 2.250 Ha Kawasan : 1.225 Ha Kentang var Atlantik Mangga Kawasan : 250 Ha Kawasan : 410 Ha Salak Manggis Kawasan : 450 Ha Kawasan : 75 Ha 41

FOKUS PENGEMBANGAN APBN-P TAHUN 2017 Pisang Pete Kawasan : 150 Ha Kawasan : 1.067 Ha Pepaya Jengkol Kawasan : 100 Ha Kawasan : 867 Ha Nenas Durian Kawasan : 125 Ha Kawasan: 385 Ha Duku, Belimbing, Srikaya Kawasan : 75 Ha Lengkeng Kawasan: 110 Ha 42

RANCANGAN LOKASI APBN-P 2017 HORTIKULTURA PER KOMODITAS 43 LOKASI PENGEMBANGAN BUAH No Provinsi & Kabupaten/Kota Uraian Kegiatan Vol (Ha) Anggaran (Rp.000) 3   Peningkatan Produksi Manggis Sukabumi 50 300.000 Cianjur Agam Kab. Padang Pariaman 75 450.000 Kab. Sijunjung Kab Tanggamus Kutai Kertanegara 25 150.000 Kab Tabanan Jumlah 450 2.700.000  4 Peningkatan Produksi Pisang 30 379.500 Kab Lampung Selatan Bone Kutai Timur 150 1.897.000  5 Peningkatan Produksi Pepaya Cirebon 250.000 Bogor Malang Lampung Timur 100 1.000.000  No Provinsi & Kabupaten/Kota Uraian Kegiatan Vol (Ha) Anggaran (Rp.000) 1   Peningkatan Produksi Jeruk Bandung 175 1.750.000 Blora 50 500.000 Malang 100 1.000.000 Kab. Pesawaran Kab Lampung Utara 75 750.000 Kab Mesuji Kab Buleleng Agam Lima Puluh Kota Sambas 500 5.000.000 Jumlah 1.225 12.250.000  2 Peningkatan Produksi Mangga Sumedang 450.000 Cirebon Majalengka Bone Jeneponto Lamongan 35 210.000 410 2.460.000 

44 No Provinsi & Kabupaten/Kota Uraian Kegiatan Vol (Ha) Anggaran (Rp.000) 6   Peningkatan Produksi Durian Pati 50 300.000 Semarang Banyuwangi 75 450.000 Trenggalek Gresik 10 60.000 Kab Lampung Selatan Agam Jumlah 385 2.310.000  7 Peningkatan Produksi Salak Banjarnegara 200.000 Wonosobo Lumajang 15 Kab. Pasaman Paser Kab Karangasem 1.500.000  8 Peningkatan Produksi Kelengkeng Kab. Pesawaran 150.000 Kab. Tanggamus Kab. Lampung Selatan Kab. Lampung Barat Tuban Lamongan 35 210.000 110 960.000  No Provinsi & Kabupaten/Kota Uraian Kegiatan Vol (Ha) Anggaran (Rp.000) 9   Peningkatan Produksi Belimbing Kab Waykanan 25 150.000 Jumlah 150.000  10 Peningkatan Produksi Nenas Kab Prabumulih 525.000 Kab Kubu Raya 50 1.050.000 Kab. Mempawah 125 2.625.000  11 Peningkatan Produksi Duku Kab. Ogan Komering Ilir 12 Peningkatan Produksi Sukun Kab. Manokwari 60.000 Kab. Sorong Kota Sorong 30 180.000  13 Peningkatan Produksi Srikaya Gresik 250.000 250.000  44

LOKASI PENGEMBANGAN SAYURAN No Provinsi & Kabupaten/Kota Uraian Kegiatan Vol (Ha) Anggaran (Rp.000) 14   Peningkatan Produksi Aneka Cabai Garut 50 1.500.000 Sumedang 100 3.000.000 Tasikmalaya Sukabumi Cianjur Bandung Bandung Barat Temanggung Magelang 220 6.600.000 Batang Karanganyar 25 750.000 Pati Sragen Malang Banyuwangi 175 5.250.000 Blitar 70 2.100.000 Tuban Sleman No Provinsi & Kabupaten/Kota Uraian Kegiatan Vol (Ha) Anggaran (Rp.000) Pesawaran 25 750.000 Tanggamus Lampung Selatan Lampung Barat Tanah Laut 100 3.000.000   Kab. Lombok Timur 150 4.500.000 Kab. Bantaeng 75 2.250.000 Kab. Enrekang Kab. Wajo 50 1.500.000 Kab. Kolaka Timur 120 3.600.000 Manokwari 30 900.000 Manokwari Selatan 10 300.000 Sorong 40 1.200.000 Raja Ampat Jumlah 2.250 67.500.000 45

46 No Provinsi & Kabupaten/Kota Uraian Kegiatan Vol (Ha) Anggaran (Rp.000) 15   Peningkatan Produksi Bawang Merah Cirebon 150 6.000.000 Pati 100 4.000.000 Grobongan Demak Tegal Pemalang 50 2.000.000 Nganjuk 200 8.000.000 Probolinggo Kab. Samosir Kab. Bantaeng Kab. Enrekang Sinjai Tanah Laut Jumlah 1.200 48.000.000 No Provinsi & Kabupaten/Kota Uraian Kegiatan Vol (Ha) Anggaran (Rp.000)   Peningkatan Produksi Bawang Putih Bandung 30 600.000 Temanggung 1.120 22.400.000 Magelang 100 2.000.000 Tegal 50 1.000.000 Malang 25 500.000 Lumajang Kab. Lombok Timur 1.750 35.000.000 Kab Solok Jumlah 3.150 63.000.000 16 Peningkatan Produksi Kentang Garut 425.000 850.000 Kab Lampung Barat Kab. Kerinci 75 1.275.000 Pagar Alam Kab Lombok Timur JUMLAH 250 4.250.000  46

47 No Provinsi & Kabupaten/Kota Uraian Kegiatan Vol (Ha) Anggaran (Rp.000) 17   Peningkatan Produksi Pete Sumedang 75 562.500 Tasikmalaya 100 750.000 Sukabumi Cianjur Bandung 25 187.500 Cirebon 50 375.000 Majalengka Bogor Ciamis 67 502.500 Banjarnegara Kab. Pesawaran Kab. Lampung Selatan Kab. Tanggamus Lingga Bintan Sanggau Mempawah JUMLAH 1.067  8.002.500 18 Peningkatan Produksi Jengkol No Provinsi & Kabupaten/Kota Uraian Kegiatan Vol (Ha) Anggaran (Rp.000)   Bogor 50 375.000 Ciamis Kab Solok 75 562.500 Agam Kab Pesawaran 375000 Kab Lampung Selatan Lingga 100 750.000 Bintan Sanggau 15 112.500 Mempawah 37 277.500 Ketapang JUMLAH 867 6.502.500  19 Peningkatan Produksi Sayuran Lainnya (Sayuran Dataran Tinggi) Pegunungan Arfak 200 2.025.000  2.025.000 20 Peningkatan Produksi Sayuran Lainnya (Sayuran Lainnya) Tanggamus 200.000 Lampung Barat Sambas Kubu Raya 10 100.000  1.000.000 47

Provinsi & Kabupaten/Kota Uraian Kegiatan No Provinsi & Kabupaten/Kota Uraian Kegiatan Vol (Ha) Anggaran (Rp.000) 21   Peningkatan Produksi Sayuran Lainnya (Jagug Manis) Cirebon 100 1.000.000 JUMLAH  1.000.000 22 Peningkatan Produksi Sayuran Lainnya (Lidah Buaya) Kota Pontianak 25 500.000  500.000 48

TARGET PELAKSANAAN WORKSHOP APBN-P 2017 Penyusunan POK diselesaikan SIRUP selesai diinput ke sistem Dokumen lelang sudah dilengkapi, yang terdiri dari : SK CP/CL, HPS/Data dukung HPS, RKS/Dokumen Lelang, Spesifikasi Barang, Persyaratan Administrasi, Teknis, kualifikasi setiap paket pengadaan. Apabila Pokja yang ada di Kabupaten/Kota, Provinsi masih disibukkan dengan pekerjaan pengadaan lelang dari kegiatan APBN dann APBD maka PPK dapat mengusulkan Paket Lelang APBN-P 2017 untuk dilaksanakan oleh Pokja Pusat, BPTP, Badan Karantina. 49

TERIMA KASIH 50