Universitas Negeri Malang PENINGKATAN PRESTASI SISWA SMA PADA MATERI HIDROKARBON MELALUI BLENDED LEARNING 50:50 DALAM LC 6E Supported by: SNKP 2016 (Seminar Nasional Kimia dan Pembelajaran Kimia) Universitas Negeri Malang Coresponded email: hermawan.bagus1987@gmail.com
Limited Time Pendahuluan Materi hidrokarbon dikenal sebagai materi kimia yang bersifat deskriptif Karena Pada pembelajarannya di SMU dengan KTSP hanya terbatas pada: Pengenalan Tata nama Reaksi reaksi sederhana (adisi, eliminasi dan subtitusi) Limited Time
Pendahuluan Pengetahuan mengenai hidrokarbon berkembang sangat pesat karena pemanfaatannya digunakan di berbagai bidang seperti: Papan Bahan bakar Kosmetik Sandang
Pendahuluan Selain itu dampak yang ditimbulkan dari pemakaian hidrokarbon dalam kehidupan sehari hari, juga beragam, mulai dari pencemaran air, tanah, udara bahkan dampaknya bagi kesehatan makhluk hidup hingga dampak yang dapat menyebabkan kematian dalam sejumlah besar populasi
Pendahuluan Gunakan Learning Cycle 6E jam pelajaran di sekolah dengan KTSP sangat terbatas Materinya padat Bagaimana saya mempelajarinya dengan mudah?? Karena perkembangan pengetahuan mengenai hidrokarbon sangat pesat
Pendahuluan 6E Learning Cycle Elicite Engagement Exploration Explanation Elaboration Evluation
Pendahuluan (Juraman: 2014) Pembelajaran berbasis internet kini semakin mudah. Pebelajar menggunakan smartphone mereka untuk mengakses konten konten edukasi dalam memenuhi kebutuhan belajar mereka. Siswa dapat memanfaatkan internet sebagai sarana mencari pengetahuan
Pendahuluan Dengan adanya pembelajaran berbasis internet yang semakin mudah, guru dan siswa sama – sama memiliki Keuntungan.
KKM < Nilai Pendahuluan Blended Learning Pembelajaran berbasis internet tidak hanya memiliki kelebihan dari segi kepraktisan dan kemudahannya, namun juga memiliki kekurangan. KKM < Nilai (Sunardi, 2011) kendala dalam menggunakan pembelajaran berbasis internet adalah biaya dan aksesnya yang sulit. internet di Indonesia masih dirasa sulit. On-line Off-line On-line pembelajaran berbasis internet dapat menghilangkan aspek psikomotor Blended Learning Off-line On-line Off-line kurangnya aspek interaksi social sehingga siswa yang memiliki motivasi belajar rendah cenderung gagal On-line Off-line
Pendahuluan
Pendahuluan Menurut (Nurin, 2012) blended learning dengan komposisi 60% On-Line dan 40% Off-Line memberikan nilai yang cukup bagus dalam kognitif pebelajar. Menurut (Anggraini, 2016) pembelajaran dengan blended learning mampu meningkatkan keefektifan belajar dengan kategori sedang.
Blended Learning 50% : 50% dalam Learning Cycle 6 Fase. Pendahuluan Berdasarkan kelebihan blended learning dan kelebihan LC dalam memudahkan siswa untuk menemukan pemahamannya, Peningkatan Hasil Belajar Siswa SMA pada Materi Hidrokarbon Melalui Blended Learning 50% : 50% dalam Learning Cycle 6 Fase.
Prosedur Populasi: SMAN 4 Kota Kediri tahun pelajaran 2015/2016 Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Teknik cluster random sampling dipilih karena pada sekolah tersebut tidak ada kelas unggulan. Adapun uji prasyarat dengan SPSS 20 for Windows dengan aplikasi Homogenity Tes dan Normality Tes. Kegiatan pembelajaran diawasi dan diamati oleh seorang guru yang telah berpengalaman sebagai observer.
Prosedur Kegiatan pembelajaran diawasi dan diamati oleh seorang guru yang telah berpengalaman sebagai observer. KELAS Pretes Perlakuan Postes Eksperimen O X O1 Kontrol Y Keterangan: X: Pembelajaran LC 6 fase dengan menggunakan Blended Learning 50%:50% Y: Pembelajaran LC 6 fase hanya tatap muka.
Prosedur Sampel dalam penelitian ini yang dipilih adalah kelas X – 9 dan X – 10 pada SMA negeri 4 kota Kediri. Kemampuan awal siswa Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 3.018 1 .025 .875 Within Groups 6548.411 54 121.267 Total 6551.429 55 Menurut data tersebut nilai taraf signifikasi hasil analisis untuk uji homogenitas > 0,05 sehingga kedua sampel dapat dikatakan homogen.
Prosedur Tests of Normality faktor Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk faktor Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Kemampuan awal Kelas eksperimen .171 28 .034 .924 Kelas kontrol .168 .043 .940 Kedua kelas memiliki nilai signifikasi < 0,05 sehingga kedua data tersebut dikatakan tidak normal akibatnya dalam penentuan hipotesis, menggunakan analisis non parametrik.
Prosedur Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan rata – rata kedua sampel, dilihat dari nilai pretes. Nilai pretes dianalisis denan menggunakan uji SPSS 20 for Windows dengan aplikasi uji Mann Whitney sebagaimana tabel 4 berikut. Ranks faktor N Mean Rank Sum of Ranks Kemampuan awal siswa Kelas eksperimen 28 28.11 787.00 Kelas kontrol 28.89 809.00 Total 56 Test Statisticsa Kemampuan awal siswa Mann-Whitney U 381.000 Wilcoxon W 787.000 Z -.181 Asymp. Sig. (2-tailed) .856 Berdasarkan data pada tabel 4 menunjukkan nilai signifikasi > 0,05 sehingga kedua sampel dikatakan memiliki kemampuan rata –rata awal yang sama.
Prosedur Peningkatan prestasi siswa, dapat diketahui berdasarkan data yang diambil berdasarkan nilai pretes dan postes yang diperoleh kemudian dianalisis dengan melihat Gain score berdasarkan rumus berikut: Kemudian hasil perhitungan Gain Score diinterpretasikan menurut (Hake, 1998) seperti pada tabel 5 berikut: Gain Score Kriteria g > 0,7 Tinggi 0,3 ≤ g ≤ 0,7 Sedang g < 0,3 Rendah
Hasil dan Pembahasan Peningkatan hasil belajar siswa pada materi hidrokarbon dengan Learning cycle 6E dapat diketahui berdasarkan analisis hasil pretes dan postes. Tatap muka Elicite Kelas Eksperimen Engagement Fase Off-line Fase On-line Elicite Exploration Exploration Kelas Kontrol Explanation Engagement Explanation Elaboration Evaluation Elaboration Evaluation
Hasil dan Pembahasan Pada penelitian ini, alat bantu pembelajaran kelas On-line yang digunakan adalah Edmodo.
Hasil dan Pembahasan
Hasil dan Pembahasan
Hasil dan Pembahasan Kelebihan Edmodo antara lain dapat digunakan dengan aplikasi khusus di handphone (mobile application) sehingga tidak perlu menggunakan computer seperti laptop ataupun desktop dalam pengoprasiannya. Menurut data angket yang diberikan kepada siswa hasilnya 60,61% siswa merasa belajar materi hidrokarbon lebih mudah meskipun akses internet masih dirasa sulit oleh 36,36% orang siswa.
Hasil dan Pembahasan
Descriptive Statistics Hasil dan Pembahasan Descriptive Statistics N Mean Std. Deviation Minimum Maximum Kontrol 28 63.6500 6.29647 50.00 82.10 Eksperimen 73.1964 6.89919 53.50 82.50 Ranks Mean Rank Sum of Ranks Eksperimen - Kontrol Negative Ranks 4a 9.50 38.00 Positive Ranks 23b 14.78 340.00 Ties 1c Total Test Statisticsa,c Eksperimen - Kontrol Z -3.631b Asymp. Sig. (2-tailed) .000 Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .018 95% Confidence Interval Lower Bound Upper Bound .053 Monte Carlo Sig. (1-tailed) a. Eksperimen < Kontrol b. Eksperimen > Kontrol c. Eksperimen = Kontrol
Hasil dan Pembahasan Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Pretes Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Pretes Nilai Maksimal 64.0 Nilai Minimal 25.0 Nilai rata -rata 40.2 39.73 Postes 82.1 82.5 50.0 60.5 63.65 73.20 Gain Score 0,39 0,55 Berdasarkan gain score tersebut dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol sama sama memiliki skor dengan kategori sedang, akan tetapi nilai gain kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol.
Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen dengan menggunakan LC 6E dengan komposisi blended learning kelas On-line dan Off-line 50% : 50% dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi kimia lebih baik. Peningkatan hasil belajar siswa menurut perhitungan nilai gain LC 6E dengan blended learning sebesar 0,55 dibandingkan dengan LC 6E tanpa menggunakan blended learning yaitu sebesar 0,39. Peningkatan hasil belajar dapat terjadi karena siswa memiliki sejumlah kesempatan untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih banyak disbanding kelas kontrol. Kelas eksperimen juga mendapatkan kemudahan dalam berdiskusi dan mengulang materi tanpa terbatas ruang dan waktu bersama rekan belajarnya.
Terimakasih