Analisa Kuantitatif Secara Gravimetri Syarat : Gravimetri Metode pengendapan Metode penguapan
1. Metode pengendapan Sampel 0,500 gram % Berat Ba2+? Reaksi Kimia (Pengendapan) Ba(aq)2+ +SO4=(aq) → BaSO4(s) Berlebih Penyaringan H2O(l) ; SO4=(aq); Pemanasan/pembakaran BaSO4(s) → BaO(s)+ SO3(g) Penimbangan Residu 0,204 g BaO(s) BaSO4(s)
Rumus Perhitungan % Berat % Berat Barium dalam Sampel = Ar. Ba Berat akhir zat x 100% Mr.BaO Berat sampel %Ba= 137,36g x 0,204g x 100% = 36,4% 153,36g 0,500g X
2. Metode penguapan Metode Penguapan Langsung Contoh: Cupl.xH2O + Mg(ClO4)2 → Mg(ClO4)2xH2O +Cupl 509 gram zat hidros ↑ wadah 936 gram kopis wadah 810 gram
Shg rumus molekul nya: Mg(ClO4)27H2O Perhitungan % H2O dalam Cupl = 126g x 100%= 24,75 509g Jumlah mol H2O = 126g x mol = 7 mol 18g Shg rumus molekul nya: Mg(ClO4)27H2O CO2 dalam karb dan Bikarb ada, tidak terpengaruh dalam penentuan berat H2O ini. Mengapa? Gas CO2 gunakan air kapur/air barit.
Contoh lain : Cuplikan 0,5000g diasamkan, besi dioksidasi menjadi besi (III), endapannya sebagai Fe(OH)3. Setelah dibakar berat Fe2O3 adalah 0,2478g. Hitung % berat FeO dalam Cuplikan! Jawab : Mr 2FeO x 0,2478g x 100% =44,6% Mr Fe2O3 0,5000g
Metode Penguapan tidak Langsung Contoh: CuSO4 xH2O(s) CuSO4(s) + xH2O(g) 0,500g 0,42g …g? H=1 O=16 Cu=63,54 S=32,05 Senyawa Massa Mr Mol CuSO4 xH2O 0,496475g 198,59g/mol 2,5.10-3 CuSO4 0,406475g 162,59g/mol H2O 0,090000g 18g/mol 5.10-3 xH2O 5.10-3/2,5.10-3 = 2 Rumus Cuplikan = CuSO4 2H2O
Contoh lain: 2KNO3(s) + SiO2 K2SiO3 + N2O5(g) 2NaCl(s) + H2SO4pekat Na2SO4(s) + 2HCl(g) 2NaNO3(s)+ H2SO4pekat Na2SO4(s) + 2H2(g)
Penentuan berat zat dalam campurannya: Misal a: berat NaCl + KCl (diketahui) b: berat AgCl setelah pengendapan (diketahui) x: berat NaCl (tidak diketahui) y: berat KCl (tidak diketahui) x + y = a ; y = a – x Mr AgCl x + Mr AgCl y = b Mr NaCl Mr KCl 2,452x + 1,9234y = b 2,452x + 1,9234(a-x) = b x = 1,890b – 3,635a ↑ ↑ ↑ dapat dihit diket diket
Soal: 1. Suatu sampel 1,000g mengandung asam oksalat. Kemudian oksalat itu direaksikan dengan CaCl2, sehingga terjadi endapan Kalsium oksalat. Setelah disaring, dicuci dan dipanaskan berat Kalsium oksalat itu 0,4402 gram. Hitung % asam oksalat itu dalam cuplikan!
Tabel Faktor Gravimetrik/Kimia Bentuk endapan(Penyebut) Analit Faktor Kimia BaSO4 SO4 SO4/BaSO4 AgCl Ag2O Ag2O/2AgCl NaCl NaCl/AgCl Mg2P2O7 MgO 2MgO/Mg2P2O7 P2O5 P2O5/Mg2P2O7 CaC2O4 CaO CaO/CaC2O4 CO2 2CO2/CaC2O4 Fe2O3 Fe3O4 2Fe3O4/3Fe2O3 PbCrO4 PbO PbO / PbCrO4 Cr2O3 Cr2O3/2PbCrO4
Titik ekivalen sulit diketahui maka perlu indikator Analisis Titrimetri Titrimetri Zat baku primer Titran baku Larutan Analit Titrasi Buret Titik ekivalen sulit diketahui maka perlu indikator titik akhir titrasi Kesalahan Titrasi
Elektrometri Voltametri Potensiometri Kolometri Volumetri Cari satuan 1 lusin, 1 kodi, 1 gross, 1 mol bilangan avogadro 1 barel = 158,99 liter 1 Yard = cm; 1 inci = cm; 1 kaki = ….cm
Trimetri Asam basa Pengendapan tugas cari contoh lengkap Redoks Pengkompleksan Syarat Zat baku Primer: Kemurnian tinggi/tersedia metoda kemurniannya Stabil di udara Tidak berhidrat Murah dan mudah didapatkan Mudah melarut Mr tinggi
Zat Baku primer (sangat sedikit shg muncul zat baku sekunder) Stabil di udara Kemurnian tinggi dan tersedia metode penentuan kemurnian Tidak berair kristal Mr tidak besar Mudah didapat dengan harga murah Mudah larut dalam medium titrasi Zat Baku Sekunder Stabil Bereaksi cepat dengan analit Bereaksi dengan sempurna (titik akhir titrasi baik) Bereaksi selektif dengan analit yang dinyatakan dalam persamaan reaksi sederhana.
Penentuan Konsentrasi larutan Baku Langsung timbang teliti zat baku primer/sekunder Larutkan dalam vol. ttt, pakai labu takar Pemindahan secara kuantitatif 2. Tidak langsung Analit dititrasi dengan larutan baku primer atau sekunder atau larutan baku lain
Soal: 1. Jelaskan cara pembuatan 0,1 M larutan Na2CO3 (Mr=105,99) 5,0L dari zat baku primer? Jawab: Jumlah mol Na2CO3= M x volume = 0,1 mol x 5,0L L mol = Massa/Mr = 0,5 mol x 105,99gram Na2CO3 1 mol Na2CO3 = 53,00g Pemindahan zat secara kuantitatif
Asam Basa 2. Diperlukan tepat 50 ml larutan HCl untuk menetralkan 29,71 ml Ba(OH)2 0,0196 M. Berapakah moralitas HCl itu? Jawab: 2HCl(aq) + Ba(OH)2(aq) → BaCl2(aq)+ 2H2O (l) 1 mol 2 mol 2 mol HCl 1 mol Ba(OH)2 2 x 0,0196 molar 0,0196 molar 2 x 0,0196 mol/L 0,0196 mol/L 2 x 29,71 x 0,0196 mmol 29,71 x 0,0196 mmol
Reaksi : HCl + NaOH NaCl + H2O Kurva Titrasi Penetralan hubungan pH terhadap mL NaOH 50mL HCl 0,0500M dititrasi dengan NaOH 0,1000M Reaksi : HCl + NaOH NaCl + H2O No Vol HCl Vol NaOH Vol total mmol HCl mmol NaOH mmol NaCl mmol H2O pH 1 50 mL 0,0500 M 1,30 2 10 mL 60 mL 50mLx0,05M= 2,5mmol 1,5mmolsisa 10mLx0,1M=1mmol habis 1 mmol 1,60 3 20 mL 70 mL 50mLx0,05M= 2,5mmol 0,5mmolsisa 20mLx0,1M= 2mmol habis 2 mmol 2,14 4 24 mL 74 mL 50mLx0,05M= 2,5mmol 0,1mmolsisa 24mLx0,1M= 2,4mmol habis 2,4 mmol 2,86 5 25 mL 75 mL 50mLx0,05M= 2,5mmol habis 25mLx0,1M= 2,5mmol habis 2,5 mmol 7,00
No Vol HCl Vol NaOH Vol total Mmol HCl Mmol NaOH Mmol NaCl pH 6 50 mL Mmol H2O pH 6 50 mL 26 mL 76 mL 50mLx0,05M=2,5mmolhabis 26mLx0,1M=2,6mmol 0,1mmol sisa 2,5 mmol 11,11 7 40 mL 90 mL 40mLx4,0M=1,5mmol sisa 12,22 8 100 mL 50mLx5M=2,5mmol sisa 12,39
Kurva Titrasi Penetralan Hubungan pH dan mL NH4OH 50 mL H2SO4 0,4 M dengan NH4OH 0,1 M Kb=10-5 H2SO4 + 2NH4OH (NH4)2SO4 + 2H2O No H2SO4 (mL) NH4OH (mL) Volume Total (mL) Jumlah H2SO4 (mmol) Jumlah NH4OH (mmol) 1 50 0,4 M 2 5 55 50mLx0,4M=20mmol 2x20mmol=40mmol H+ sisa 39,5 mmol 5mLx0,1M=0,5mmol OH- habis 3 10 60 50mLx0,4M=20mmol 2x20mmol=40mmol 39mmol H+sisa 10mLx0,1M=1 mmol OH- habis 4 18 68 38,2mmol H+sisa 18mLx0,1M=1,8mmol OH- habis 400 450 50mLx0,4M=20mmol 2x20mmo=40mmol H+ habis 400mLx0,1M=40mmol OH- habis 6 420 470 50mLx0,4M=20mmol 2x20mmol=40mmol H+sisa habis 420mLx0,1M=42mmol OH- 2mmol sisa
Perhitungan pH -Log 0,8 No Jumlah (NH4)2SO4 mmol Jumlah H2O (mmol) pH 1 0,9 -Log 0,8 2 0,25 mmol 0,5 mmol -Log 39,5/55 3 1 mmol -Log 39/60 4 0,9 mmol 1,8 mmol -Log 38,2/68 5 20 mmol 40 mmol pH=7+1/2log10-5-1/2 log 40mmol 450mL 6 21 mmol 42 mmol pH=14+ log10-5-log 21
No Campuran Kondisi Rumus pH/pOH 1 2 3 AK + BK AK lebih BK lebih Sama banyak pH sisa AK pH =-log H pOH kelebihan BK pOH =-logOH pH = 7 (garam) 4 5 6 AK +BL BL lebih pH kelebihan AK pH =-log H pOH= -logKb+log g (buffer) b pH= 7+1/2 logKb-1/2loga (garam) 7 8 9 AL + BK AL lebih pH= -logKa+log g/a (buffer) pOH kelebihan BK pOH= 7+1/2logKa-1/2logb (garam) 10 11 12 AL + BL Ekivalen pH= -1/2 log Ka-1/2log a pOH= -1/2l og Kb-1/2 log b pH= 7+1/2l og Kb-1/2log Ka (garam)
Asam : KHC8H4O4 (Kalium Hidrogen Ftalat) HSO3NH2 (Asam Sulfonat) Contoh Zat Baku Primer Asam : KHC8H4O4 (Kalium Hidrogen Ftalat) HSO3NH2 (Asam Sulfonat) KH(IO3)2 (Kalium Hidrogen Iodat) 2. Basa : Na2CO3 (CH2OH)3CNH2 (tris-hidroksimetil- amino metana)
Contoh Analit dan zat /Larutan Baku Titrasi Redoks Persamaan Reaksi KMnO4 As2O3/H3AsO3 5H3ASO3+2MnO4- + 6H+ 2Mn2+ + 5H3AsO4 + 3H2O Fe2+ 5Fe2++MnO4- +8H+ 5Fe3++Mn2++4H2O Na2C2O4 5C2O4=+ 2MnO4-16H 2Mn2+ +10CO2 + 8H2O Ce(SO4) Fe2+ + Ce4+ Fe3+ + Ce3+ K2Cr2O7 6Fe2+ + Cr2O7 = + 14H+ 6 Fe3+ + 2Cr3++7H2O Na2S2O3 K2Cr2O7 + I- CrO7= + 6I-+14H+ 2Cr3+ + 3I2 + 7H2O I2 + 2S2O3- 2I- + S4O6 Cu2+ + I- 2Cu2+ + 4I- 2CuI(s) + I2 I2 + 2S2O3- 2I- + S4O6- I2 AS2O3/H3ASO3 HAsO2 + I2 + 2H2O H3AsO4 + 2I- + 2H+
NaOH distandarisasi oleh Kalium Hidrogen Ftalat. NaOH + KHC8H4O4 → C8H4O2= + H2O + K+ + Na+ T. Ekivalen pada pH ± 9 Mr KHC8H4O4= 204,22g/mol Indikator pp atau Tymol Biru Buku: Introduction of Analytical Chemistry Oleh George H. Shenk et.al Penerbit: Allyn and Bacon Inc Toronto 1981 page 489
Cara Menstandarisasi Larutan NaOH ± 50g NaOH + 50mL air suling dalam Beker gelas, setelah dingin, dipindahkan ke botol plastik, dibiarkan 1 minggu agar Na2CO3 mengendap, dan dapat dipisahkan Ambil 1 liter air suling, didihkan 5 menit untuk menghilangkan gas CO2 yang larut, dinginkan sampai 40oC lalu dipindahkan ke botol plastik, masukkan 7mL larutan NaOH tadi ke dalam air ini (untuk membuat ± 0,1 NaOH) Distandarisasi Keringkan 0,8---0,9g. KH-ftalat dalam botol timbang pada 110oC selama 2 jam, biarkan mendingin 30 menit dalam desikator sebelum ditimbang (dilakukan 3x beratnya tetap)
Pindahkan secara kuantitatif ke dalam 3 gelas kimia, lalu ditambah air suling masing masing 50mL, hangatkan agar cepat melarut, lalu pindahkan larutan itu secara kuantitatif ke dalam 3 gelas ukur 250mL 4. Tambahkan 3 selas indikator pp ke dalam larutan KHC8H4O4 yang pertama, kedua, dan ketiga, lalu titrasilah dengan larutan NaOH yang tidak diketahui molaritasnya. 5. Uji Q. tes
Standarisasi HCl HCl dapat distandarisasi oleh larutan NaOH yang telah diketahui molaritasnya(standarisasi tidak langsung). HCl dapat pula distandarisasi dengan Na2CO3 (baku primer) (standarisasi langsung) tetapi titik akhir titrasi tidak tajam Na2CO3 + HCl → H2CO3 + NaCl Jika digunakan indikator metil merah titik akhir titrasi tajam bila larutan itu dititrasi sambil dipanaskan agar H2CO3 semuanya menghilangkan zat CO2 dan H2O
Penurunan Rumus pH garam dari Asam Lemah dan Basa Kuat CH3COONa → CH3COO- + Na+ CH3COO- + H2O →kh CH3COOH + OH- kh = [CH3COOH] [OH-] x [H+ ] = Kw = [OH-] 2 [CH3COOH-] [H+ ] Ka [CH3COOH-] [CH3COOH-]= [garam] [OH-] 2 = Kw [garam] Ka pOH = ½ pKa + 7 – log [garam] pH = 14 - pOH
Penurunan Rumus pH (Hidrolisis) garam dari Asam-Basa Lemah NH4CH3COO NH4+ + CH3COO- NH4+ + CH3COO- Kh NH4OH + CH3COOH 1-α 1-α α α Kh = α2 = α2 α = √Kh (1-α)2 1 Kh = [NH4OH].[CH3COOH] x [H+][OH-] = [NH4+].[CH3COO-] [H+][OH-] Kh = Kw/(Ka.Kb)
CH3COOH ↔ CH3COO- + H+ Ka =([H+][1-α])/α [H+] =(Ka.α)/[1-α] [H+] =Ka.α [H+] =Ka √Kh [H+] =Ka √(Kw/[Ka.Kb]) = √([Ka.Kw]/Kb) pH = 1/2logKa - 1/2logKw + 1/2logKb Indikator yang dipilih yaitu yang nilai pKin = pHt.e
pH Garam yang berasal dari asam lemah + Basa lemah Jika asam lemah banyak, basa lemah dikit Dihitung pH sisa asam lemah Jika asam lemah dikit, basa lemah banyak Dihitung pH sisa basa lemah Jika asam lemah ekivalen dg basa lemah Dihtg pH garam (pH = 1/2logKa - 1/2logKw + 1/2logKb)
Titrasi Pengendapan Metoda Argentometri Buat kurva hub. pBr thd Vol. Lar.AgNO3 dari titrasi 50 mL NaBr 0,0050M dgn lar. AgNO3 0,0100M !!! a. Titik Awal; [Br-] = 0,0050M pBr = -log 5.10-3 = 2,30 b. Daerah pra titik ekivalen: Misal AgNO3 + NaBr → AgBr(s) + NaNO3
AgNO3 NaBr AgBr(s) NaNO3 15mL x 0,0100M 50mL x 0,0050M 0,15 mmol 0,25 mmol 0,10 mmol sisa Terbentuk 0,15 mmol Terben- tuk 0,15 mmol Habis berkurang pBr =-log[Br] (0,1mmol)/ (50+15)mL = 2,81
c. Pada ttk ekivalen hanya ada AgBr dlm lar. [Ag+] = [Br-] = √Ksp = √ 5,23 x 10-13 pBr = - log7,22.10-7 = 6,14 d. Daerah pasca titik ekivalen 25,1 mL AgNO3 + NaBr → AgBr(s) + NaNO3(aq) 25,1mL x 0,0100M 50mL x 0,005M 0,251mmol 0,25mmol 0,001mmol habis sisa habis pAg = -log 0,001mmol/(25,1+50) = 4,88 pAg + pBr = pKsp pBr = (-log 5,23.10-3) – 4,88 pBr = 7,40
Metoda Argentometri Buat kurva hub. pBr thd Vol. Lar.AgNO3 dari titrasi 50 mL NaBr 0,0050M dgn lar. AgNO3 0,0200M !!! a. Titik Awal; [Br-] = 0,0050M pBr = -log 5.10-3 = 2,30 b. Daerah pra titik ekivalen: Misal AgNO3 + NaBr → AgBr(s) + NaNO3
AgNO3 NaBr AgBr(s) NaNO3 15mL x 0,0200M 50mL x 0,0050M 0,15 mmol 0,30 mmol sisa 0,05 mmol 0,25 mmol habis Terbentuk 0,25 mmol Terben- tuk 0,25 mmol berkurang Habis Ksp= 5,23 x 10-13 pAg =-log[Ag] (0,05mmol)/ (50+15)mL = 3,11 pBr=pKsp- pAg pBr=
c. Pada ttk ekivalen hanya ada AgBr dlm lar. [Ag+] = [Br-] = √Ksp = √ 5,23 x 10-13 pBr = - log7,22.10-7 = 6,14 d. Daerah pasca titik ekivalen 25,1 mL AgNO3 + NaBr → AgBr(s) +NaNO3(aq) 25,1mL x 0,0200M 50mL x 0,005M 0,502mmol 0,25mmol 0,252mmol habis sisa habis pAg = -log 0,252mmol/(25,1+50) = ….. pAg + pBr = pKsp pBr= (-log 5,23.10-3) – ……. pBr = ……..
Indikator Pembentukan endapan berwarna (metoda Mohr) Ag+ + Br- → AgBr(s) 2Ag+ + CrO4=→Ag2CrO4 pH = 6,5-9,0
2. Pembentukan Kompleks terlarut berwarna (Metode Volhard) Ag+ + SCN- → AgSCN Titran Beku Indikatornya Fe3+ Fe3+ + SCN- → FeSCN2+ merah dalam pH rendah Hal ini digunakan untuk mentitrasi Halogen direaksikan dengan Ag+ berlebih
Indikator Serap (Metoda Fayans) Endapan harus berupa koloid Indikator asam Lemah HF Ag x Ag+ F- Koloid Lapisan Lapisan primer sekunder Endapan Pada permukaan endapan terjadi penyusunan ulang struktur elektron, terjadi perubahan warna
EBT (Erychorm Black T). Sebagai indikator perubahan warna EBT kompleks dengan M menjadi EBT bebas dari merah menjadi yang jelas
Misal: Fe2+ + Ce4+ ↔ Fe3+ + Ce3+ Selama Titrasi: ECe = EFe = E sistem = E indikator SHE | Ce4+, Ce3+ || Fe3+, Fe2+ | pt ↑ Pot Elektroda Hidrogen E = Eo – RT ln 1 = Eo – 0,060 log 1 nF aMn+ n aMn+
E = Eo + 0,060 log [Mn+] : n= jumlah n elektron yang telibat Pada titik ekivalen E = n1E1o + nEo n1 + n2 Yang menggunakan indikator : In oks +ne↔In red E = EoIn – 0,060 log [In red] n [In oks]
Jenis Indikator: Feroin {Kompleks Fenentrolin dengan Fe (II) } Difenilamin Kompleks Jod-kanji Kompleks SCN- dengan Fe3+
Titrasi Potensiometri Potensiometri dapat digunakan untuk mengukur titik ekivalen. Keuntungan penggunaan alat ini adalah: Dapat digunakan untuk larutan yang warnanya sangat gelap/pekat (misal:tinta) Dapat digunakan untuk titrasi asam lemah dan basa lemah Dapat digunakan untuk titrasi Redoks yang sukar dicari Dengan sedikit modifikasi alat dapat digunakan secara otomatis
Titik ekivalen sel elektroda dapat ditentukan melalui uji coba terhadap larutan standar. Misalnya titrasi asam-basa, Larutan asam baku dititrasi oleh larutan basa baku. Maka dapat dicari potensial sel kedua elektroda pada saat titik ekivalen dari titrasi kedua larutan itu. Potensial sel itu dapat dilihat melalui alat voltmeter. Kemudian untuk menguji/ mengukur konsentrasi larutan asam sampel (yang tidak diketahui konsentrasinya)maka dengan menggunakan larutan basa baku dan pada saat titrasi, titik ekivalen yang sama dengan larutan semula maka volume larutan asam sampel dapat diukur dan akhirnya konsentrasi larutan asam dapat dihitung melalui Rumus V1M1 = V2M2
TPK yang perlu dicapai untuk topik titrasi potensiometri ini adalah: Setelah perkuliahan berakhir mahasiswa diharapkan dapat: Menjelaskan kembali langkah-langkah penggunaan titrasi potensiometri (C1) Menjelaskan kelemahan dan kelebihan penggunaan voltmeter dengan indikator Menentukan konsentrasi asam atau basa; oksidator atau reduktordari beberapa data yang telah diketahui
4. Menganalisis senyawa yang terkandung dalam suatu sampel 5. Menyusun soal tentang titrasi potensiometri E = Eo + RT lu aMn+ nF
Perhitungan Data (Statistik) Kesalahan dalam Analisis Kimia: Kesalahan sistematik, yaitu kesalahan cendrung ke satu arah Kesalahan kasar (tetap/sengaja), salah menggunakan metoda/prosedur analisis Kesalahan acak (tidak sengaja), variabel tidak terkontrol
Statistik Kimia x , Angka bermakna S = √ ∑(xi-x)2 3. Koefisien variasi normal Gause: CV = S x 100% x Kurva distribusi normal Gause: x ± s = 68,000% x ± 2s = 95,000% x ± 3s = 99,700% x ± 4s = 99,994% Uji t th = x - 4√n ; DK = n -1; α ttt (dua variabel) s
6. Uji F Anava banyak variabel. Statistik parametrik 7. X2 = ∑ (0-E)2 statistik non parametrik E Uji Q ; Qn = xn - xn-1 Uji data tertinggi xn – x1 Q1 = x2 – x1 Uji data terendah 9. Uji T; Tn = xn – x √ ∑(xi-x)2 n T1 = xn – x1
Q tabel (n,x) n\α 0,10 0,05 0,02 0,01 3 0,886 0,941 0,972 0,988 4 0,679 0,765 0,846 0,889 5 0,557 0,642 0,729 0,760 6 0,482 0,560 0,644 0,698 7 0,434 0,507 0,586 0,637
T tabel (n,α) n\ α 0,010 0,025 0,050 0,100 3 1,414 1,412 1,406 4 1,723 1,710 1,689 1,645 5 1,955 1,917 1,869 1,791 6 2,130 2,067 1,996 1,894 7 2,265 2,182 2,093 1,974
BUFFER pH = 3; ± 2,9172g NaHPO4 dalam 450 mL aquaest + larutan Asam sitrat pekat tetes demi tetes hingga jarum pH meter angka 3 + aqua → 500 mL pH 4 & 5; 5,1056g KHC8H4O4 dalam 400 mL aquadest + larutan NaOH 6M tetes demi tetes → pH 4 → + aqua 500mL → pH 5 → + aqua 500mL
pH 6, 7, & 8 ± 3,4033g KH2PO4 → 400mL Aquadest + NaOH 6M tetes dst → pH = 6 → aqua 500mL pH = 7 → aqua 500mL pH = 8 → aqua 500mL ± 1,5457g H3BO3 → 100mL aquadest, panaskan hingga larut + aquadest hingga 400mL + NaOH 6M tetesdts → pH = 8 → aqua 500mL
Mengapa AgCl tak larut sedangkan NaCl larut dalam air? Penentuan Golongan dan perioda suatu unsur Perhitungan pembuatan larutan asam/basa. Teknik Pengambilan sampel 1. acak sederhana 2.acak berlapis 3. acak
Acak sederhana, seperti arisan, atau megunakan tabel acak 1 3 7 0 4 3 1 6 9 0 3 5 4 0 1 2 4 3 2 0 ……… ……… ……… ……… ………. ……… ……… ……… ……… ………. ……… ……… ……… ……… ………. ……… ……… ……… ……… ………. ……… ……… ……… ……… ………. ……… ……… ……… ……… ………. ……… ……… ……… ……… ………. ……… ……… ……… ……… … , dst 200 Sampel dari 1000 populasi dibidik dg pinsil 3 angka terus ke kanan selang satu angka shg berjumlah 200 sampel
Sebelumnya didata No 000 badu 001 ali ……. …. 998 umar 999 Usman
2. Acak berlapis
4 sistematis 5 kuota 6 purposive. Sampel harus mewakili populasi (biaya, waktu) Perlu sebagian (sampel) Sembarangan (tdk dipertanggungjawabkan) Secara statistik dengan nama PSA Zat padat heterogen, digerus, diaduk dibuat kerucut, dipotong 4 bagian, ambil 2 bagian berseberangan.
Koefisien Kesepakatan “KK” P e n g a m a t a n I II III No Objek Pengamatan Deslilasi ya tdk 1 Siswa memasang alat destilasi dgn tepat V 2 Siswa mengamati titih didih suatu zat dgn tepat 3 Siswa memisahkan cairan dari campurannya dgn tepat melalui destilasi
KK = 3S/(N1 + N2 + N3)= 3x2/(3+3+3)=0,66 S = Sepakat N1 = objek yang diamati pengamat I N2 = objek yang diamati pengamat II N3 = objek yang diamati pengamat III Skor 0---0,2 sangat tidak sepakat >0,2—0,4 tidak sepakat >0,4—0,6 cukup sepakat >0,6—0,8 sepakat >0,8—1,0 sangat sepakat