SAMPEL DAN POPULASI ADHI GURMILANG
populasi Populasi: wilayah generalisasi yg terdiri dari obyek/subyek yg mempunyai kuantitas/karakteristik tertentu utk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi tdk hanya orang namun benda alam lainnya bahkan jumlah yg pada obyek/subyek misal: penelitian di Universitas XY sbg populasi. Lembaga pendidikan > mahasiswa > staf dan dosen sbg subyek penelitian.
Penelitian orangnya: motivasi, disiplin, kinerja, iklim akademik Lainnya: kebijakan, prosedur, proses penilaian, ruang kelas, dan evaluasi belajar-mengajar
Sensus dan sampel sensus sampel Sensus: meneliti seluruh elemen populasi Sensus: jumlah besar; waktu; biaya dan tenaga Sampel: meneliti sebagian elemen populasi Sampling representatif: ciri-ciri yg terdapat dalam sampel yg terbatas mewakili keadaan sebenarnya dalam keseluruhan populasi.
Sampel kecil: murah, mudah diolah tapi sampling error tinggi krn generalisasi lebih kecil Sampel besar: sampel besar; sulit dikendalikan; biaya mahal; rumit tapi akurat; generalisasi umum; sampling error lebih kecil
PENELITIAN SAMPEL DAN SENSUS Populasi banyak sekali; tdk mungkin mengukur semua populasi Kualitas data sampel dpt saja lebih baik dari sensus karena mudah dan cepat Menghemat waktu dan tenaga; proses analisis data lebih cepat Sampel mewakili populasi; tdk perlu meneliti semuanya; pengujian bola lampu
KRITERIA PEMILIHAN SAMPEL Akurat: sampel dapat mengestimasi parameter populasi secara tepat dan akurat berkaitan dengan tingkat keyakinan/confidence level. Signifikansi 95% , 5% probabilitas estimasi hasil yg tidak benar
Presisi sampel Presisi: refleksi realitas populasi secara teliti dan benar. Tingkat ketepatan hasil penelitian berdasarkan sampel yg menggambarkan karakteristik populasi. Presisi dinyatakan dgn confidence level dari sampel data. Contoh: volume penjualan 60-70 unit maka realisasi penjualan: 65 unit. Perkiraan lebih presisi antara 50-70 unit
PROSEDUR PEMILIHAN SAMPEL IDENTIFIKASI POPULASI TARGET: populasi spesifik yg relevan dgn tujuan dan permasalahan penelitian MEMILIH KERANGKA PEMILIHAN SAMPEL: memuat daftar unsur populasi yg dijadikan dasar utk pengambilan sampel dan kerangka sampel ini berbeda dgn populasi target yg telah ditentukan
MENENTUKAN METODE PEMILIHAN SAMPEL: probabilitas dan non-probabilitas sampel MENENTUKAN UNIT SAMPEL: unsur/kelompok menjadi dasar untuk dipilih menjadi sampel
MENETAPKAN UKURAN SAMPEL PENELITIAN DESKRIPTIF: sekurang-kurangnya 100 sampel atau 10% populasi Penelitian korelasi: 30 subyek sebagai obyek penelitian Penelitian kausal perbandingan: 30 subyek perkelompok Penelitian eksperimental yaitu minum 15 subyek perkelompok
TEKNIK SAMPLING Dua syarat prosedur pengambilan sampel: sampel harus representatif dan besar sampel harus memadai Representatif: ciri2 sampel berkaitan dgn tujuan penelitian harus sama dgn ciri2 populasinya. Besar sampel: cukup memadai tergantung kepada sifat populasi dan tujuan penelitian (30-100 orang)
RUMUS SAMPLING n = ukuran sampel N – ukuran populasi e = persentasi ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yg masih dapat diinginkan sekitar 2%
PROBABILITY SAMPLING Teknik probability: memberikan peluang yg sama bagi setiap unsur populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel SAMPLE RANDOM SAMPLING: dipilih secara acak tanpa memperhatikan strata populasi, karena populasi heterogen.Contoh: undian, tabel bilangan random
STRATIFIED RANDOM SAMPLING: populasi heterogen dan dilkelompok menjadi subpopulasi homogen. Dpt melalui geografis: income, usia, dll
Subpopulasi Jumlah elemen tiap subpopulasi sama: sampel dibutuhkan 150, subpopulasi 5 maka 150/5=20 sampel Elemen tiap subpopulasi beda; ukuran populasi 868 terbagi 5 subpopulasi yaitu: 488, 131, 81, 108 dan 100
CLUSTER RANDOM SAMPLING CLUSTER RANDOM SAMPLING: subpopulasi heterogen, dibuat kluster. Kemdian dipilih secara acak. Terbagi menjadi dua tahap: penentuan sampel daerah dan menentukan orang2 yg ada di wilayah tsb sbg sampelnya.
AREA SAMPLING Sama dgn cluster sampling ttp penerapannya pd daerah geografi yg terdiri dari banyak area yg diambil sbg sampel. Contoh: Jakarta Selatan ada 30 lembaga PT. diambil 10 PT sebagai sampel.
TWO STAGE RANDOM SAMPLING TWO STAGE RANDOM SAMPLING: sama spt sampel acak kelompok dan kemudian diteruskan ke sampel tahap berikutnya Misalnya: 25 kelompencapir dari 500 kelompok. Diturunkan lagi berdasarkan porsinya sekitar 30% maka 30 kelompencapir yg diambil 9 orang, 40 diambil 12 orang dan sebanyak 15 diambil sampelnya 3 ornag
DIAGRAM RANDOM SAMPLING
NON PROBABILITY SAMPLING QUOTA SAMPLING ACCIDENTAL SAMPLING PURPOSIVE SAMPLING SNOWBALL SAMPLING JUDGMENT SAMPLING CONVENIENCE SAMPLING SYSTEMATIC SAMPLING
NON PROBABILITY SAMPLING Teknik yg tidak memberikan peluang yg sama bagi setiap unsur/populasi untuk menjadi sampel. QUOTA SAMPLING: teknik untuk menentukan sampel dari populasi yg mempunyai kuota yg diinginkan peneliti. Contoh: penelitian dgn 100 responden dan 5 orang peneliti. Peneliti secara bebas memilih sampel yaitu 100/5 = 20 orang
ACCIDENTAL SAMPLING Teknik penentuan sampel yg berdasarkan kebetulan dijumpai atau siapa saja yg bertemu dan dapat dipergunakan sbg sampel.
PURPOSIVE SAMPLING pemilihan sampel berdasarkan karakteristik tertentu yg dianggap memiliki hubungan dgn karakteristik populasi. Contoh: mahasiswa yg tdk puas dgn kebijakan pemerintah maka dipilih beberapa perguruan tinggi yg dianggap dapat mewakili penelitian
SNOWBALL SAMPLING: teknik penentuan sampel yg awalnya berjumlah kecil kemudian berkembang menjadi semakin banyak (bola salju); isu sensitif, misalnya narkoba, gay, dll. JUDGMENT SAMPLING: sama dgn purposif, peneliti beranggapan bahwa sampel memiliki keahlian yg sesuai dgn sampel. Cocok dgn penelitian eksploratif
CONVENIENCE SAMPLING: berdasarkan kemudahan, memilih populasi dari data berlimpah dan mudah diperoleh peneliti. Misalnya survei di mall. Pro: Mudah dan cepat. Cons: generalisasi data rendah , error cukup tinggi.
SYSTEMATIC SAMPLING: tehnik nonrandom sampling yg tdk memiliki kesempatan yg sama
Terima kasih