Kondisi kependudukan Jawa Tengah Hasil Sensus Penduduk

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Survey.
Advertisements

MASALAH KEPENDUDUKAN DI INDONESIA
UKURAN-UKURAN dan INDIKATOR KEPENDUDUKAN
Metode Penarikan Contoh I (Praktikum)
DIREKTORAT STATISTIK KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN
Data-Data, Tata Cara Pendataan, dan Pemetaan Keluarga
Sekretaris Utama B P S – R I
MATA KULIAH PAKET PROGRAM PENGOLAHAN DATA STATISTIKA
DIREKTORAT STATISTIK KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN
PENGUMPULAN DAN PENYAJIAN DATA POTENSI DESA
SURVEI CONTOH PERTEMUAN KE-5.
Pembuatan Kuesioner dan Pedoman
SURVEI PENDUDUK ANTAR SENSUS
DIREKTORAT STATISTIK KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN
DINAMIKA ANTROPOSFER.
STRUKTUR DAN PERSEBARAN PENDUDUK
SENSUS PENDUDUK TAHUN 2010 (SP2010)
Sensus Survei Registrasi Peran & Fungsi
KEBIJAKAN PROGRAM KB PASCA SALIN
DINAMIKA ANTROPOSFER.
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA
SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL (SUSENAS) TAHUN 2012
Kepala BPS Provinsi Papua
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (Sdki) 2012
Junaidi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi
Data dan Informasi dalam Perencanaan
Tata cara pelaksanaan pendataan dan pemetaan Keluarga
INDEKS PEMBANGUNAN REGIONAL (IPR) PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
Menyongsong Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017
MASALAH KEPENDUDUKAN DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA
PRINSIP-PRINSIP PENETAPAN SASARAN PROGRAM BSM MENGGUNAKAN KARTU PERLINDUNGAN SOSIAL (KPS) Perbaikan Penetapan Sasaran Program BSM dari berbasis sekolah.
PENDUDUK & KETENAGAKERJAAN
SUMBER DAN EVALUASI DATA KEPENDUDUKAN
BAB 2 ANTROPOSFER.
SUMBER DATA UNTUK TUJUAN ANALISIS KEPENDUDUKAN
Pemerintah Kabupaten Grobogan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
MASALAH KEPENDUDUKAN DAN PEMECAHANNYA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK
Pertemuan ke-5 Fitriani Ulfatus Sa’adah
Sumber dan Evaluasi data kependudukan
SUMBER DATA DEMOGRAFI (Bagian II)
KOMPOSISI penduduk.
KONDISI PENDUDUK INDONESIA
Pertumbuhan,Persebaran,Proyeksi Penduduk Indonesia
PROYEKSI PENDUDUK.
SUMBER DATA KEPENDUDUKAN/DEMOGRAFI
ANTROPOSFER.
II. SUMBER DATA KEPENDUDUKAN
Lutvia Resta Setyawati
DINAMIKA PENDUDUK Jumlah penduduk selalu berubah karena adanya peristiwa kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk (migrasi). Tingkat kelahiran adalah.
PROPINSI SULAWESI SELATAN
Data Kependudukan Pertemuan ke 3.
PERMASALAHAN PENDUDUK
Antroposfer dan Aspek Kependudukan
Dan evaluasi data penduduk
KONDISI PENDUDUK INDONESIA
ANTROPOSFER.
PROYEKSI PENDUDUK. Proyeksi penduduk adalah perhitungan jumlah penduduk (menurut komposisis umur dan jenis kelamin) di masa yang akan datang berdasarkan.
Nama Kelompok : Moh Khairul Anwar ( ) Abdul Aziz ( )
SUMBER DATA KEPENDUDUKAN November Sistem Statistik Nasional.
ANTROPOSFER.
KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN
POVERTY AND NUTRITIONAL STATUS
DINAMIKA PENDUDUK Jumlah penduduk selalu berubah karena adanya peristiwa kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk (migrasi). Tingkat kelahiran adalah.
SOSIALISASI PERMENDAGRI 65 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN
Data Kependudukan Pertemuan ke 3.
Konsep dan Jenis Migrasi. Faktor Penyebab Migrasi Faktor pendorong Makin berkurangnya sumber daya alam Menyempitnya kesempatan kerja di tempat asal Adanya.
KEPENDUDUKAN Oleh: Lukman, S.I.P., M.A.P. Pengertian Masyarakat, Rakyat, Penduduk dan Warga Negara MASYARAKAT adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul.
Data Kependudukan Pertemuan ke 3.
Desain Sampling Survei Kinerja dan Akuntabilitas Program (SKAP) BKKBN Tahun 2018 Pelatihan Fasilitator dan Supervisor Direktorat Pengembangan Metodologi.
Transcript presentasi:

Kondisi kependudukan Jawa Tengah Hasil Sensus Penduduk Disampaikan pada acara Rakerda Pembangunan Kependudukan dan KB Tahun 2010 Maret 2010

Definisi Penduduk : Adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Republik Indonesia selama 6 bulan atau lebih dan atau yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan menetap Rumah Tangga Biasa Adalah seorang atau sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan fisik atau sensus dan biasa tinggal bersama dan makan dari satu dapur. Yang dimaksud satu dapur adalah jika pengurusan kebutuhan sehari-harinya dikelola bersama-sama menjadi satu.

Anggota Rumahtangga (ART) Adalah semua orang yang biasanya bertempat tinggal di suatu rumahtangga, baik berada di rumahtangga pada saat pendataan maupun sementara tidak ada. ART yang sedang bepergian selama 6 bulan atau lebih atau kurang dari 6 bulan tetapi dengan tujuan pindah/akan meninggalkan rumahtangga selama 6 bulan atau lebih tidak dianggap sebagai ART. Tamu yang telah tinggal selama 6 bulan atau lebih atau kurang dari 6 bulan tetapi bermaksud tinggal selama 6 bulan atau lebih dianggap sebagai ART.

Data Kependudukan Dalam survei atau sensus penduduk umumnya bisa didapatkan data mengenai: Usia Jenis Kelamin Status Perkawinan Pendidikan Tenaga Kerja Angkatan Kerja Bukan Angkatan Kerja Fertilitas Migrasi Agama

Sumber Data Penduduk Sensus Penduduk, 10 tahun sekali. Di Indonesia telah dilaksanakan pada tahun 1961, 1971, 1990, 2000 dan akan dilaksanakan lagi tahun 2010 dan setiap tahun yang berakhiran 0 Pada tahun tahun berakhiran angka 5, Indonesia juga melaksanakan Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS), yang telah dilaksanakan pada tahun 1985, 1995 dan 2005 guna mengoreksi proyeksi hasil Sensus Penduduk untuk memenuhi kebutuhan data penduduk tahunan Registrasi Penduduk atau Catatan Sipil yang secara Reguler dilaksanakan oleh Departemen Dalam Negeri. Survey-survey kependudukan.

Penduduk Jawa Tengah (Sensus Penduduk) 1971 21.865.263 1980 25.372.889 1990 28.520.643 2000 30.924.164

Penggunaan Data Penduduk (1)  EkS Karesidenan   Jumlah Penduduk 2009 Luas Wilayah (km2) desa  2009 sawah (ha) 2008 (1) (2) (3) (4) (5) Banyumas 4.849.341 5.313 1.132 131.511 Kedu 4.740.017 5.276 1.897 144.127 Surakarta 6.109.704 5.722 1.565 172.235 Pati 4.497.213 5.729 1.321 181.884 Semarang 5.992.396 5.249 1.248 169.461 Pekalongan 6.675.892 5.254 1.411 191.434  Jawa Tengah 32.864.563 32.544 8.574 990.652

Penggunaan Data Penduduk (2)   Eks Karesidenan Kepadatan penduduk menurut (2009) Sebaran (%) wilayah (pddk/ km2) desa (pddk/ desa)  sawah (pddk/ha) Wilayah Penduduk (1) (6) (7) (8) (9) (10) Banyumas 913 4.284 37 16,33 14,76 Kedu 898 2.499 33 16,21 14,42 Surakarta 1.068 3.904 35 17,58 18,59 Pati 785 3.404 25 17,60 13,68 Semarang 1.142 4.802 16,13 18,23 Pekalongan 1.271 4.731 16,14 20,31 Jawa Tengah 1.010 3.833 100,00

SOSIALISASI SENSUS PENDUDUK TAHUN 2010 (SP2010) Disampaikan pada acara Rakerda Pembangunan Kependudukan dan KB Tahun 2010 Maret 2010

PENJELASAN UMUM (1) Pembangunan Nasional menempatkan manusia sebagai subjek dan objek pembangunan Ketersediaan data kependudukan yang lengkap dan akurat sangat diperlukan Sensus Penduduk (SP) merupakan satu- satunya sumber data dasar kependudukan yang lengkap

PENJELASAN UMUM (2) UU No. 16 Tahun 1997 mengamanatkan kepada BPS untuk menyelenggarakan Sensus Penduduk setiap 10 tahun sekali Indonesia telah menyelenggarakan SP tahun 1961, 1971, 1980, 1990, dan 2000. SP pernah dilakukan pada zaman Belanda pada tahun 1930

CAKUPAN Mencakup semua penduduk yang tinggal di seluruh wilayah teritorial Indonesia, baik WNI maupun WNA, baik yang bertempat tinggal tetap maupun yang tidak tetap (tuna wisma, pengungsi, masyarakat terpencil/terasing, penghuni perahu/rumah apung, awak kapal berbendera Indonesia) termasuk anggota korps diplomatik di luar negeri beserta keluarganya

TUJUAN UTAMA(1) Menyediakan data dasar kependudukan dan perumahan sampai dengan wilayah administrasi terkecil (desa/kelurahan). Melakukan peremajaan (up-dating) peta wilayah (blok sensus dan desa/kelurahan) hasil pemetaan SP2000 atau membuat peta baru untuk wilayah- wilayah baru hasil pemekaran. Peta blok sensus dan peta desa/kelurahan merupakan salah satu instrument yang digunakan untuk keperluan pencacahan SP2010 dan pencacahan sensus atau survei kependudukan lain sebelum pelaksanaan sensus berikutnya.

TUJUAN UTAMA(2) Menyusun Kerangka Contoh Induk (KCI) yang akan digunakan sebagai dasar perencanaan sensus atau survei kependudukan lain sebelum sensus penduduk yang berikutnya serta menyusun sistem informasi geografis (Geographic Information System/GIS).

TUJUAN KHUSUS(1) Menghasilkan paramater-parameter demografis yang meliputi Angka Kelahiran, Angka Kematian, Angka Harapan Hidup, dan Angka Migrasi Penduduk. Menghasilkan statistik dan indikator penyandang cacat (disability).

TUJUAN KHUSUS(2) Menghasilkan statistik dan indikator Millenium Development Goals (MDG) di bidang kependudukan. Menghasilkan statistik dan indikator Millenium Development Goals (MDG) di bidang perumahan. Menghasilkan data statistik potensi wilayah di seluruh Indonesia.

WAKTU PELAKSANAAN Pelaksanaan : 1 – 31 MEI 2010 Petugas akan mendatangi tempat tinggal penduduk untuk mendata dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner) Petugas juga akan menempelkan stiker SP2010 pada tempat tinggal sebagai tanda sudah didata Petugas akan dilengkapi surat tugas Khusus bagi yang bertempat tinggal tidak tetap, akan didata pada malam Hari Sensus (15 Mei 2010) 18

SEJARAH SENSUS PENDUDUK Sejak Zaman Kuno, 6000 tahun yang lalu, sejarah mengajarkan bahwa sensus adalah bagian dari kehidupan dan peradaban manusia. Sejak Zaman Kuno manusia telah mengenal Sensus Penduduk sebagai bagian dari eksistensi dan kebesaran suatu bangsa. Berita sensus menggema ke seluruh dunia dari zaman Babilonia, zaman Musa, zaman Kekaisaran Romawi dan zaman kejayaan Dinasti Han di China.

1. Kata sensus (census) berasal dari bahasa romawi kuno 1. Kata sensus (census) berasal dari bahasa romawi kuno. Asal katanya “censere” yang berarti “estimates” 2. Menurut catatan, Sensus penduduk pertama telah berlangsung sejak zaman Babylonia 3800 tahun sebelum masehi atau kira-kira 6000 tahun yang lalu. 3. Di masa Nabi Musa, sekitar 1200 tahun SM, Tuhan juga memerintahkan untuk melakukan Sensus Penduduk dan Perumahan (Sumber: Shahjanan Khan, 2007, Importance of Statistics for Development). Sensus adalah bagian dari mobilisasi kekuatan. Lukisan imajinatif suasana di zaman nabi Musa As Babilonia: menghitung penduduk, ternak, ketersediaan madu, susu dan sayur-sayuran. Dilakukan setiap 7 tahun sekali. Masa Nabi Musa: menghitung penduduk untuk keperluan pertahanan dan perang.

SENSUS PADA ZAMAN KEKAISARAN ROMA Pada bulan Maret, tahun ke-8 sebelum masehi, Caesar Augustus memberi perintah untuk menghitung jumlah seluruh penduduk dalam Kekaisaran Roma dan mengadakan Sensus Penduduk yang dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki perpajakan di negara tersebut. Namun, sensus yang dipandang akurat di masa kekaisaran Romawi adalah di tahun 1 Masehi, di masa kejayaan Caesar Augustus. Dari total penduduk dunia waktu itu (200 sampai 300 juta), penduduk kekaisaran Roma mencapai 45 juta jiwa. Di zaman Romawi sensus dilakukan setiap 5 tahun sekali. Tujuan utama untuk menghitung penduduk dewasa bagi keperluan bala tentara dan untuk menentukan pajak (New World Encyclopedia, 2008) Caesar Augustus, Kaisar Romawi pertama

Sensus di Dunia di masa kuno (ancient era) yang dipandang akurat dilaksanakan di China semasa Dynasty Han. Sensus dilakukan pada tahun 2 Masehi yang mencatat jumlah penduduk China waktu itu sebesar 59,6 juta jiwa.

SENSUS DAN PERADABAN MANUSIA Sensus penduduk, dalam sejarahnya, senantiasa terkait dengan perkembangan peradaban manusia. Di masa kuno, sensus telah menjadi instrument penting untuk mendapatkan informasi terkait kebutuhan perang, pendistribusian pangan, dan untuk pemungutan pajak. Di masa modern saat ini sensus tidak terkait dengan perpajakan, melainkan sebagai alat untuk mendapatkan informasi akurat terkait jumlah dan karakteristik penduduk.

SENSUS DI ZAMAN MODERN Di zaman yang lebih modern Sensus telah menjadi keharusan dan amanah dunia. Sekadar catatan, kapan sensus pertama kali dilakukan oleh beberapa negara besar : China => tahun 1913 India => tahun 1860 USA => tahun 1790 Inggris => tahun 1086 German => tahun 1895 Mesir => tahun 1882 Belanda => tahun 1795

Thomas Stamford Bingley Raffles Sensus di Zaman Modern Indonesia : tahun 1815 Sensus Penduduk pertama di Jawa di era Thomas Stamford Raffles. Kemudian sensus :1920 (terbatas), 1930 (seluruh Hindia Belanda), masa kemerdekaan: 1961,1971,1980,1990, 2000, 2010 Thomas Stamford Bingley Raffles

TANTANGAN KAMPANYE SENSUS DI 3 GELOMBANG PERADABAN MANUSIA Alvin Toffler menyebut tiga gelombang peradaban manusia, yakni: era peradaban pertanian (Gell I), era industrialisasi (Gel II) dan era komunikasi dan informasi (Gel III). Indonesia kini memasuki gelombang ketiga tersebut. Di dua era sebelumnya, pelaksanaan sensus sangat mudah karena masyarakat tunduk pada kekuasaan feodal dan pemerintah. Sekali instruksi dari atas, masyarakat patuh.

GELOMBANG PERADABAN MANUSIA DAN KEBUTUHAN KAMPANYE SENSUS PENDUDUK Sensus penduduk 1961-1990 di Indonesia adalah sensus dalam suasana gelombang ke II peradaban manusia, era industrialisasi dengan pemerintah yang sangat kuat. Dalam situasi ini kampanye besar-besaran Sensus Penduduk bukan sesuatu yang sangat urgent. Berbeda dengan Sensus Penduduk 2010 yang dilaksanakan di era keterbukaan, di gelombang ketiga peradaban informasi dan komunikasi. Masyarakat semakin bebas dengan pilihannya dan semakin sulit untuk disensus. Karenanya: kampanye sensus penduduk adalah KEHARUSAN.

APA SAJA YANG DITANYAKAN? Keterangan Individu : nama, umur, jenis kelamin, status perkawinan, agama, bahasa sehari-hari, jumlah anak yang lahir hidup dan anak masih hidup, status dan tingkat pendidikan, dan keterangan ketenagakerjaan Keterangan rumah tangga : peristiwa kelahiran/kematian, penggunaan teknologi informasi dan komunikasi Kondisi dan fasilitas bangunan tempat tinggal : status kepemilikan tempat tinggal, sumber penerangan, BBM, air minum, dan fasilitas kamar mandi 28

Peta Digital/Citra Satelit SP2000 dan SP2010 (1) Uraian SP2000 SP2010 Kuesioner utama (C1)   1 Jumlah variabel 15 variabel 43 variabel 2 Jumlah halaman 2 halaman 12 halaman Peta yang digunakan Manual Peta Digital/Citra Satelit Memakai GPS

SP2000 dan SP2010 (2) Indikator SP-2010 Parameter Kependudukan v Suku Bangsa Agama Migrasi Penduduk Pendidikan Ijazah yang dimiliki Status Sekolah - Kemampuan Baca Tulis Bahasa sehari hari Kemampuan berbahasa Indonesia

SP2000 dan SP2010 (3) Indikator SP-2010 Disability/Functionality - v Kegiatan Seminggu yang lalu Lapangan Pekerjaan Status Pekerjaan Anak dilahirkan hidup Anak yang masih hidup Kelahiran 3 tahun yang lalu Kematian 3 tahun yang lalu Umur waktu meninggal Kematian Ibu waktu hamil/melahirkan/masa nifas

SP2000 dan SP2010 (4) Indikator SP-2000 SP-2010 Status kepemilikan bangunan - v Surat bukti kepemilikan tanah Luas lantai Jenis lantai (terluas) Sumber penerangan Sumber utama air minum Bahan bakar untuk masak Fasilitas buang air besar Tempat pembuangan tinja Kepemilikan Telpon Akses Internet

SP2000 dan SP2010 (5) Output SP-2000 dapat disajikan sampai ke tingkat desa; Output SP-2010 dapat disajikan sampai ke tingkat Satuan Lingkungan Setempat (SLS) terkecil seperti RT/Dusun/Dukuh. Output SP-2010 dapat disajikan dengan menggunakan GIS sampai ke tingkat Desa karena setiap desa diambil data ordinatnya dengan menggunakan GPS.

PETUGAS Petugas pendata umumnya berasal dari desa/ kelurahan setempat. Sebelum melaksanakan pendataan para petugas akan dilatih selama 3 hari untuk memahami tata cara pendataan secara benar.

PENGOLAHAN DATA Hasil pendataan lapangan akan langsung dibaca oleh mesin pemindai (scanner), sehingga dalam waktu relatif singkat hasil SP2010 akan dapat diketahui oleh masyarakat

PENDUDUK TIDAK BERTEMPAT TINGGAL TETAP Pencacahan dilaksanakan pada tanggal 15 Mei 2010 pukul 00.00 – 05.00 di wilayah- wilayah yang diidentifikasi ada tuna wisma dan gelandangan, tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari sensus Petugas : gabungan BPS, Polri, Dinas Sosial, Sat Pol PP 36

HASIL SP2010 Hasil utama yang diperoleh dari kegiatan sensus penduduk berupa data mengenai total penduduk, komposisinya menurut jenis kelamin dan umur, karakteritik sosial-ekonomi yang pokok, serta sebarannya antar wilayah. Hasil yang diperoleh merupakan sumber utama data demografi di Indonesia. Di negara-negara di mana sistem registrasi penduduk masih lemah seperti Indonesia dan di kebanyakan negara berkembang lainnya, data sensus penduduk merupakan rujukan atau pembanding data serupa yang diperoleh dari pendekatan lain. 37

KEUNGGULAN SP2010 (1) Pertama, data sensus penduduk dapat disajikan pada tingkat wilayah administrasi terkecil. Oleh karena itu data sensus penduduk dapat mengisi kebutuhan statistik wilayah kecil (small area statistics) yang dirasakan semakin urgent di era desentralisasi ini. Kedua, berbeda dengan data yang diperoleh dari sampel survei, data sensus penduduk terbebas dari kesalahan sampling (sampling errors). 38

KEUNGGULAN SP2010 (2) Dengan dua macam keunggulan itu maka data sensus penduduk memiliki potensi besar untuk dapat dimanfaatkan secara optimal dan meyakinkan untuk menyusun berbagai indikator kinerja (performance indicators) sejumlah kegiatan pembangunan suatu negara. Terlebih lagi, SP2010 ini, berbeda secara signifikan dengan sensus-sensus sebelumnya, mencakup variabel sosial-ekonomi dalam jumlah yang relatif banyak. 39

Laki-laki Perempuan

Piramida Penduduk Jawa Tengah Tahun 1990 – 2000 Laki-laki Perempuan

PERBEDAAN SENSUS DAN REGISTRASI PENDUDUK(1) Registrasi penduduk meliputi kegiatan pencatatan dan pelaporan data kependudukan yang terdiri dari kelahiran, perkawinan, perpindahan, dan kematian penduduk serta statistik kependudukan lainnya yang dilakukan mulai dari tingkat desa/kelurahan hingga tingkat provinsi. Sensus Penduduk adalah kegiatan pencacahan penduduk untuk mendapatkan data kependudukan di suatu wilayah di suatu waktu tertentu. Di Indonesia setiap 10 tahun sekali. 42

PERBEDAAN SENSUS DAN REGISTRASI PENDUDUK(2) Sensus penduduk petugas yang aktif, registrasi penduduk masyarakat yang aktif. Pencatatan dalam sensus penduduk tidak didasarkan pada dokumen kependudukan tetapi memperhatikan lama tinggal seseorang di suatu wilayah. 43

PENUTUP Dengan sosialisasi ini diharapkan masyarakat mengetahui adanya kegiatan SP2010 dan manfaatnya serta menyebarluaskan kepada anggota masyarakat yang lain Diharapkan masyarakat membantu petugas demi kelancaran pelaksanaan sensus penduduk Kualitas hasil sensus sangat tergantung dari respon masyarakat dalam memberikan jawaban yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya

TERIMA KASIH