BAB 3 KERTAS KERJA AUDIT, PROGRAM AUDIT dan PELAPORAN
KERTAS KERJA AUDIT dan PROGRAM AUDIT Merupakan catatan-catatan yang dibuat dan data-data yang dikumpulkan auditor secara sistematis pada saat melaksanakan tugas audit.KKA harus mencerminkan langkah-langkah kerja audit yang ditempuh,pengujian-pengujian yang dilakukan, informasi yang diperoleh,dan kesimpulan hasil audit.
Manfaat utama dari KKA antara lain: Merupakan dasar penyusunan laporan hasil audit. Merupakan alat bagi atasan untuk mereview dan mengawasi pekerjan para pelaksana audit. Merupakan alat pembuktian dari laporan hasil audit. Menyajikan data untuk keperluan referensi Merupakan salah satu pedoman untuk tugas audit berikutnya.
Syarat –Syarat dalam penyusunan KKA oleh Auditor. Lengkap Bebas dari kesalahan Didasarkan atas fakta dan argumentasi yang rasional Sistematis,bersih,mudah dipahami dan diatur dengan rapi. Memuat hal-hal penting yang relevan dengan audit Mempunyai tujuan yang jelas Sedapat mungkin hindari pekerjaan menyalin ulang. Dalam setiap kertas kerja harus menyantumkan kesimpulan hasil audit dan komeentar atau catatan reviewer.
BENTUK DAN ISI KKA Bentuk KKA pada Audit Manajemen Pada sampul KKA di tulis “Kertas Kerja Audit” kemudian mengikuti di bawahnya : Nama Objek audit Program/aktivitas yang di audit Periode Audit Halaman pertama KKA adalah daftar isi dari KKA tersebut. Halaman berikutnya secara berurutan adalah : daftar simbol audit tembusan surat tugas Program kerja audit kelompok-kelompok kertas kerja.
Isi dan penglompokan kertas kerja disusun sebagai berikut Kelompok 1 - ;; Isi dan Pengelompokan kertas kerja disusun sbb: Kelompok I-AUDIT PENDAHULUAN,meliputi : Subkelompok 1 :Program kerja audit pendahuluan Subkelompok 2 :Hasil audit pendahuluan. Kelompok II – REVIEW DAN PENUJIAN PENGENDALIAN MANAJEMEN. Kelompok III – AUDIT LANJUTAN Kelompok IV – LAPORAN HASIL AUDIT
Pengorganisasian kertas kerja audit Pengorganisasian KKA harus selalu dikaitkan dengan tujuan audit utama atau sub sub tujuan audit yang ditetapkan auditor. Pengelompokan KKA harus didasarkan pada sasaran utama atau sub sub tujuan audit yang telah ditetapkan. Untuk mempermudah pengelompokan da untuk menunjukkan dengan jelas keterkaitan masing-masing kelompok, maka dalam penyusunan KKA perlu ditentukan sistem indeks dan sistem klasifikasi
PROGRAM KERJA AUDIT Ada beberapa manfaat dari penyusunan program kerja audit antara lain : Merupakan suatu rencana yang sistematis tentang setiap tahap kegiatan yang bisa dikomunikasikan kepada semua tim audit. Merupakan landasan yang sistematis dalam memberikan tugas kepada para auditor dan supervisornya. Sebagai dasar untuk membandingkan pelaksanaan kegiatan dengan rencana yang telah disetujui dan dengan persyaratan yang telah ditetapkan. Dapat membantu para auditor yang belum berpengalaman dan membiasakan mereka dengan ruang lingkup. Dapat membantu auditor untuk mengenali sifat pekerjaan yang telah dilaporkan sebelumnya. Dapat mengurangi kegiatan pengawasan langsung oleh supervisior.
Setiap program kerja audit biasanya mengandung empat hal pokok yaitu: Setiap program kerja audit biasanya mengandung empat hal pokok yaitu: 1.Informasi pendahuluan 2.Pernyataan tujuan audit. 3.Instruksi-instruksi khusus. 4.langkah-langkah kerja.
Berikut ini disajikan beberapa ketentuen yang harus diperhatikan dalam menyusun program kerja audit: Tujuan audit harus dinyatakan secara jelas dan harus dapat dicapai atas dasar pekerjaan yang direncanakan dalam program audit. Program kerja audit harus disusun sesuai dengan penugasan yang berssangkutan. Setiap langkah kerja harus berbentuk intruksi-intruksi mengenai pekerjaan yang harus dilakukan. Setiap langkah kerja harus merinci pekerjaan yang harus dilakukan disertai alasan alasanya. Program kerja audit harus menggambarkan urutan periotas langkah langkah kerja yang harus dilaksanakan.
Program kerja audit harus flexibel. Program kerja audit hendaknya berisi informasi. Program kerja audit tidak boleh memuat perintah untuk memperoleh informasi yang telah ada dalam permanent file. Program kerja audit harus menyertakan taksiran- taksiran waktu yang diperlukan. Program kerja audit disiapkan oleh ketua Tim audit dan harus dibahas bersama-sama dengan pengawasan dan selur anggota tim audit.sss
Bagian akhir dari proses audit manajemen adalah : pelaporan hasil audit Ada dua cara penyajian laporan audit manajemen : Mengikuti arus informasi yang diperoleh dalam setiap tahapan audit, dan Mengikuti arus informasi yang menitikberatkan penyajian kepada kepentingan para pembaca (pengguna) laporan hasil audit.
Penyajian Laporan Mengikuti Arus Informasi 1 Auditor menyajikan hasil auditnya dalam laporan berdasarkan informasi yang diperoleh sesuai dengan tahapan-tahapan audit yang dilakukan
Tahapan-tahapan audit : 1 Pengumpulan informasi latar belakang pada tahap audit pendahuluan. Menetapkan tujuan audit yang sesungguhnya (definitive audit objective) berdasarkan hasil review dan pengujian terhadap sistem pengendalian manajemen. Pengumpulan bukti bukti audit dan pengembangan temuan yang berkaitan dengan tujuan audit, pada tahap audit lanjutan. Menarik kesimpulan berdasarkan bukti-bukti (temuan) audit yang berhasil dikumpulkan. Merumuskan rekomendasi. Menyatakan ruang lingkup audit yang telah dilakukan.
Penyajian Laporan yang Menitikberatkan pada Kepentingan Pengguna 2 Format sbb : Informasi latar belakang Kesimpulan audit disertai dengan bukti-2 yang cukup untuk mendukung kesimpula audit. Rumusan rekomendasi. Ruang lingkup audit.
INFORMASI LATAR BELAKANG 2 Merupakan informasi umum tentang perusahaan dan program/aktivitas yang diaudit. Pada bagian ini auditor harus mampu memberikan gambaran umum tentang tujuan dan karakteristik perusahaan serta program/aktivitas yang diaudit, sifat, ukuran program, serta organisasi manajemennya. Pada bagian ini disajikan apa alasan yang mendasari dilakukannnya audit manajemen.
KESIMPULAN DAN TEMUAN AUDIT 2 Kesimpulan dalam audit manajemen selalu dibuat berdasarkan temuan-2 yang diperoleh pada saat melakukan audit, baik itu temuan yang berhubungan dengan kriteria, penyebab, maupun akibat.
KESIMPULAN DAN TEMUAN AUDIT 2 Dalam menyajikan temuan audit, auditor harus memperhatikan hal- hal sbb. : Judul bab harus mengidentifikasikan pokok persoalan dan sedapat mungkin juga arah dari temuan. Pokok-2 setiap temuan harus diiktisarkan secara singkat dan harus mengungkapkan kepada pengguna akan adanya uraian yang mendukung dan menjelaskan pokok-2 temuan tersebut. Auditor harus menggambarkan kepada pengguna laporan tentang hal-2 yang ditemukan baik bersifat negative maupun positif, apa penyebab, dan akibat dari temuan tersebut. Dalam penyajian temuan ini auditor juga harus mempertimbangkan dan mengevaluasi komentar para pihak yang berkaitan dengan program/aktivitas yang diaudit. Semua penyajian temuan harus diakhiri dengan suatu pernyataan yang menjelaskan sikap akhir auditor atas dasar pertimbangan yang matang terhadap informasi yang diperoleh.
RUMUSAN REKOMENDASI 2 Rekomendasi merupakan saran perbaikan yang diberikan auditor atas berbagai kekurangan/kelemahan yang terjadi pada program/aktivitas yang diaudit. Auditor harus memberikan rekomendasi kepada atasan dari pengelola program/aktivitas yang diaudit. Rekomendasi harus disertakan dalam lapora hasil audit. Setiap rekomendasi yang diajukan oleh auditor harus dilengkapi dengan analisis yang menyangkut adanya peningkatan ekonomisasi, efisiensi, atau efektifitas juga termasuk berbagai kemungkinan kerugian yang akan terjadi pada perusahaan jika rekomendasi tersebut tidak dilaksanakan
RUANG LINGKUP AUDIT 2 Ruang lingkup audit menunjukkan berbagai aspek dari program/ aktivitas yang diaudit dan periode waktu dari program/aktivitas yang diaudit oleh auditor. Pada bagian ini juga harus disajikan seberapa mendalam audit tersebut dilakukan. Untuk hal-hal yang tidak termasuk dalam ruang lingkup audit ini, sebaiknya tidak disajikan di dalam laporan yang dibuat supaya tidak mengaburkan pemahaman pengguna laporan terhadap hasil audit yang disajikan auditor.
SEKIAN TERIMA KASIH