والله أخرجكم من بطون أمهاتكم لا تعلمون شيئا وجعل لكم السمع والأبصار والأفئدة لعلكم تشكرون Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
TUGAS PERKEMBANGAN KEHIDUPAN PRIBADI, PENDIDIKAN DAN KARIER, DAN KEHIDUPAN BERKELUARGA PTIK.
Advertisements

Sasaran pendidikan Manusia, maka perlu tahu sifat hakikatnya

ALIRAN –ALIRAN PENDIDIKAN oleh: Drs. H. HAMSI MANSUR, M. M.Pd
KONSEP UTAMA DALAM PSIKOLOGI ISLAMi
TEORI ASAL MULA DAN TERJADINYA NEGARA
HUKUM DAN TEORI-TEORI PERKEMBANGAN
Peserta Didik peserta didik.pip.
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
A. Makna Anak Didik dan Hakikatnya Anak didik adalah anak (manusia terdidik) yang sedang belajar, berguru dan bersekolah. Dalam terminologi (istilah) lain.
Pertemuan UAD Yogyakarta—LPMP DIY PERILAKU INDIVIDU.
ALIRAN –ALIRAN PENDIDIKAN
ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR
Teori-Teori Pendidikan Klasik
ALIRAN-ALIRAN PENDIDIKAN
 Filosofi eksistensialisme berpandangan bahwa pendidikan kejuruan harus mengembangkan eksistensi peserta didik seoptimal mungkin melalui.
TEORI-TEORI PERKEMBANGAN
Pemecahan masalah pemecahan masalah adalah bagian dari proses berpikir. Sering dianggap merupakan proses paling kompleks di antara semua fungsi kecerdasan,
Pokok bahasan 15 Interaksi Manusia dengan Dunia sekitar
TEORI PENDIDIKAN Adriy.weebly.com.
METODE DEDUKSI DAN INDUKSI DALAM MEMPEROLEH PENGETAHUAN
Perspective teori yang melatar belakangi Pendidikan Tunagrahita
FILOSOFI PENDIDIKAN PGSD UNIVERSITAS ESA UNGGUL 2013
TEORI-TEORI PERKEMBANGAN
Hereditas Dan Lingkungan Serta Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan Dan Perkembangan Individu Yoga Permana Wijaya.
KEMUNGKINAN DAN KEHARUSAN PENDIDIKAN
HAM Oleh Kelompok 1.
ALIRAN – ALIRAN PENDIDIKAN
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
ALIRAN FILSAFAT NATURALISME
Perspektif Psikologi, Nature & Nurture
Pokok bahasan 15 Interaksi Manusia dengan Dunia sekitar
TEORI-TEORI PERKEMBANGAN
Peran Pendidikan Keluarga Muslim dalam Membentuk Karakter Anak
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
TEORI ASAL MULA DAN TERJADINYA NEGARA
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
ASSALAMU’ALAIKUM WR. WB
Karateristik dan Perbedaan Individu
APA YG DIMAKSUD DENGAN DASAR PELAKSANAAN PENDIDIKAN?
DASAR-DASAR PENDIDIKAN
ALIRAN, LANDASAN PENDIDIKAN, DAN PEMBANGUNAN NASIONAL
MANUSIA DAN PENDIDIKAN
ALIRAN QADARIAH DAN JABARIAH
PENGANTAR ILMU PENDIDIKAN (DOSEN: PURWANI PUJI UTAMI, M.Pd)
Hakikat pendidikan dan Aliran Aliran Pendidikan
PENDIDIKAN MERUPAKAN KEBUTUHAN VITAL MANUSIA
BISMILLAHIR-RAHMANIR-RAHIIM
Aliran Perkembangan Empirisme, Nativisme, dan Konvergensi
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Pemikiran tentang Pendidikan
TEORI-TEORI PERKEMBANGAN
KEGIATAN BELAJAR 2. HUBUNGAN HAKIKAT MANUSIA DENGAN PENDIDIKAN
ASSALAMUALAIKUM WR.WB.
Assalamu’alaikum Wr.Wb
DASAR-DASAR PELAKSANAAN PENDIDIKAN
LANDAS AN PSIKOLOGIS DALAM PENGEM BANGAN KURIKULUM
TEORI BELAJAR Teori belajar  Ilmu yang membahas dasar psikologis dalam kegiatan belajar. Kegiatan belajar  Pengembangan potensi kognitif, afektif dan.
Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan
ALIRAN-ALIRAN POKOK PENDIDIKAN Jl. Raya Dukuhwaluh Purwokerto 53182
Aliran Konvensional Dalam Pendidikan
Gangguan berbahasa dibahagikan kepada dua
TEORI-TEORI PERKEMBANGAN
Sasaran pendidikan Manusia, maka perlu tahu sifat hakikatnya
Sejarah Empirisme Istilah empirisme diambil dari bahasa Yunani empiria yang berarti coba – coba atau pengalaman. sebagai doktri.. Empirisme adalah lawan.
Kelompok 8 Ai Marlina Dede Ilmi Deuis Siti Sarah
Teori Belajar Belajar merupakan suatu proses usaha sadar yang dilakukan oleh individu untuk suatu perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak memiliki.
Pengertian Aliran Pendidikan Gagasan dan pelaksanaan selalu dinamis sesuai dengan dinamika manusia dan masyarakatnya. Sejak dulu, kini maupun dimasa depan.
Hakikat pendidikan dan Aliran Aliran Pendidikan
KEMUNGKINAN DAN KEHARUSAN PENDIDIKAN
Transcript presentasi:

والله أخرجكم من بطون أمهاتكم لا تعلمون شيئا وجعل لكم السمع والأبصار والأفئدة لعلكم تشكرون Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. 16 AN-NAHL : 78

عن أبي هريرة عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: "كل مولود يولد على الفطرة فأبواه يهودانه وينصرانه ويمجسانه"

((حق الولد على والده أن يحسن اسمه ويعلمه الكتاب ويزوجه إذا أدرك)). ادبوا اولا دكم فا نهم مخلو ق لز من غير زمنكم عن أبي هريرة -رضي الله عنه- عن النبي صلى الله عليه وسلم : ((حق الولد على والده أن يحسن اسمه ويعلمه الكتاب ويزوجه إذا أدرك)). ( حق الولد على والده أن يحسن اسمه ) اي يسميه باسم حسن ( ويزوجه إذا أدرك ) أي بلغ ( ويعلمه الكتاب ) يعني القرآن ويحتمل إرادة الخط ( حل فر عن أبي هريرة ) ( بإسناد ضعيف )

NATIVISME Arthur Schopenhaur (Jerman 1788-1860). Aliran nativisme berasal dari kata natus (lahir); nativis (pembawaan) yang ajarannya memandang manusia (anak manusia) sejak lahir telah membawa sesuatu kekuatan yang disebut potensi (dasar).

Aliran nativisme ini, bertolak dari leibnitzian tradition yang menekankan kemampuan dalam diri anak, sehingga faktor lingkungan, termasuk faktor pendidikan, kurang berpengaruh terhadap perkembangan anak dalam proses pembelajaran.

Dengan kata lain bahwa aliran nativisme berpandangan segala sesuatunya ditentukan oleh faktor- faktor yang dibawa sejak lahir, jadi perkembangan individu itu semata- mata dimungkinkan dan ditentukan oleh dasar turunan, misalnya ; kalau ayahnya pintar, maka kemungkinan besar anaknya juga pintar.

Para penganut aliran nativisme berpandangan bahwa bayi itu lahir sudah dengan pembawaan baik dan pembawaan buruk. Oleh karena itu, hasil akhir pendidikan ditentukan oleh pembawaan yang sudah dibawa sejak lahir.

Berdasarkan pandangan ini, maka keberhasilan pendidikan ditentukan oleh anak didik itu sendiri. Ditekankan bahwa “yang jahat akan menjadi jahat, dan yang baik menjadi baik”.

Pendidikan yang tidak sesuai dengan bakat dan pembawaan anak  didik tidak akan berguna untuk perkembangan anak sendiri dalam proses belajarnya.

Bagi nativisme, lingkungan sekitar tidak ada artinya sebab lingkungan tidak akan berdaya dalam mempengaruhi perkembangan anak.

Penganut pandangan ini menyatakan bahwa jika anak memiliki pembawaan jahat maka dia akan menjadi jahat, sebaliknya apabila mempunyai pembawaan baik, maka dia menjadi orang yang baik. Pembawaan buruk dan pembawaan baik ini tidak dapat dirubah dari kekuatan luar.

Tokoh utama (pelopor) aliran nativisme adalah Arthur Schopenhaur (Jerman 1788-1860).

Tokoh lain seperti J.J. Rousseau seorang ahli filsafat dan pendidikan dari Perancis.

Kedua tokoh ini berpendapat betapa pentingnya inti privasi atau jati diri manusia. Meskipun dalam keadaan sehari-hari, sering ditemukan anak mirip orang tuanya (secara fisik) dan anak juga mewarisi bakat-bakat yang ada pada orang tuanya.

Tetapi pembawaan itu bukanlah merupakan satu- satunya faktor yang menentukan perkembangan. Masih banyak faktor yang dapat memengaruhi pembentukan dan perkembangan anak dalam menuju kedewasaan.

EMPIRISME Aliran empirisme, bertentangan dengan paham aliran nativisme. Empirisme (empiri = pengalaman), tidak mengakui adanya pembawaan atau potensinya di bawah lahir manusia.

Dengan kata lain bahwa anak manusia itu lahir dalam keadaan suci dalam pengertian anak bersih tidak membawa apa-apa. Karena itu, aliran ini berpandangan bahwa hasil belajar peserta didik besar pengaruhnya pada faktor lingkungan.

Dalam teori belajar mengajar, maka aliran empirisme bertolak dari Lockean Tradition yang mementingkan stimulasi eksternal dalam per- kembangan peserta didik.

Pengalaman belajar yang diperoleh anak dalam kehidupan sehari-hari didapat dari dunia sekitarnya yang berupa stimulan-stimulan. Stimulasi ini berasal dari alam bebas ataupun diciptakan oleh orang dewasa dalam bentuk program pendidikan.

EMPIRISME filosof Inggris John Locke (1704-1932) Tokoh perintis aliran empirisme adalah seorang filosof Inggris bernama John Locke (1704-1932) yang mengembangkan teori “Tabula Rasa”, yakni anak lahir di dunia bagaikan kertas putih yang bersih.

Pengalaman empirik yang diperoleh dari lingkungan akan berpengaruh besar dalam menentukan perkembangan anak.

Dengan demikian, dipahami bahwa aliran empirisme ini, seorang pendidik memegang peranan penting terhadap keberhasilan belajar peserta didiknya.

REDJA MUDYAHARDJO Menurut Redja Mudyahardjo bahwa aliran nativisme ini berpandangan behavioral, karena menjadikan perilaku manusia yang tampak keluar sebagai sasaran kajaiannya, dengan tetap menekankan bahwa perilaku itu terutama sebagai hasil belajar semata-mata.

Dengan demikian dapat dipahami bahwa keberhasilan belajar peserta didik menurut aliran empirisme ini, adalah lingkungan sekitarnya. Keberhasilan ini disebabkan oleh adanya kemampuan dari pihak pendidik dalam mengajar mereka.

KONVERGENSI Aliran konvergensi berasal dari kata konvergen, artinya bersifat menuju satu titik pertemuan. Aliran ini berpandangan bahwa perkembangan individu itu baik dasar (bakat, keturunan) maupun lingkungan, kedua- duanya memainkan peranan penting.

Bakat sebagai kemungkinan atau disposisi telah ada pada masing-masing individu, yang kemudian karena pengaruh lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan untuk perkembangannya, maka kemungkinan itu lalu menjadi kenyataan. Akan tetapi bakat saka tanpa pengaruh lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan tersebut, tidak cukup,

misalnya tiap anak manusia yang normal mempunyai bakal untuk berdiri di atas kedua kakinya, akan tetapi bakat sebagai kemungkinan ini tidak akan menjadi menjadi kenyataan, jika anak tersebut tidak hidup dalam lingkungan masyarakat manusia.

KONVERGENSI Perintis aliran konvergensi adalah William Stern (1871- 1939), seorang ahli pendidikan bangsa Jerman yang berpendapat bahwa seorang anak dilahirkan di dunia  disertai pembawaan baik maupun pembawaan buruk.

Bakat yang dibawa anak sejak kelahirannya tidak berkembang dengan baik tanpa adanya dukungan lingkungan yang sesuai untuk perkembangan bakat itu.

Jadi seorang anak yang memiliki otak yang cerdas, namun tidak didukung oleh pendidik yang mengarahkannya, maka kecerdasakan anak tersebut tidak berkembang.

Ini berarti bahwa dalam proses belajar peserta didik tetap memerlukan bantuan seorang pendidik untuk mendapatkan keberhasilan dalam pembelajaran.

Ketika aliran-aliran pendidikan, yakni nativisme, empirisme dan konvergensi, dikaitkan dengan teori belajar mengajar kelihatan bahwa kedua aliran yang telah disebutkan  (nativisme- empirisme) mempunyai kelemahan.

Adapun kelemahan yang dimaksudkan adalah sifatnya yang ekslusif dengan cirinya ekstrim berat sebelah. Sedangkan aliran yang terakhir (konvergensi) pada umumunya diterima seara luas sebagai pandangan yang tepat dalam memahami tumbuh- kembang seorang peserta didik dalam kegiatan belajarnya.

Meskipun demikian, terdapat variasi pendapat tentang faktor-faktor mana yang paling penting dalam menentukan tumbuh- kembang itu.

Keberhasilan teori belajar mengajar jika dikaitkan dengan aliran-aliran dalam pendidikan, diketahui beberapa rumusan yang berbeda antara aliran yang satu dengan aliran lainnya.

Menurut aliran nativisme bahwa seorang peserta tidak dapat dipengaruhi oleh lingkungan, sedangkan menurut aliran empirisme bahwa justreru lingkungan yang mempengaruhi peserta didik tersebut.

Selanjutnya menurut aliran konvergensi bahwa antara lingkungan dan bakat pada peserta didik yang terbawa sejak lahir saling memengaruhi.

Al-Qur’an sebagai acuan dasar pendidikan Islam dalam menerangkan teori belajar mengajar telah memberikan konsep terhadap pemikiran yang terdapat aliran nativisme, empirisme dan konvergensi.

Dalam hal ini, al-Qur’an menegaskan bahwa pembawaan seorang anak (peserta didik) sejah lahirnya disebut fitrah, dan fitrah ini adalah dasar keagamaan yang dimiliki oleh setiap orang.

Fitrah menurut al-Qur’an di samping dapat menerima pengaruh dari dalam (keturunan) juga dapat menerima pengaruh dari luar (lingkungan). Untuk mengembankan fitrah ini, maka sangat pendidikan kedudukan pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.