ANTISIPASI KETAHANAN PANGAN “PERUBAHAN IKLIM”

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
STRATEGI POKOK Kebijakan Fiskal Kebijakan Perbankan/Keuangan
Advertisements

Pemanasan Global Disusun oleh: Habibatur Rohmah Layung Sekar P.
TANTANGAN PERUBAHAN IKLIM GLOBAL DALAM MENCAPAI KETAHANAN PANGAN NASIONAL Disampaikan pada : Seminar Nasional “ Optimiying Rome-Based UN Agencies Program.
ANALISIS DATA DAN INFORMASI
Makalah Kunci (Keynote Speech)
PRODUKSI PANGAN INDONESIA
KEDAULATAN & KEMANDIRIAN PANGAN
PERTANIAN PERTEMUAN 8 Powerpoint Templates.
KEBIJAKAN DAN REVITALISASI PERTANIAN
PENYUSUNAN NERACA BAHAN MAKANAN (NBM) DAN POLA PANGAN HARAPAN
PENGAMANAN PRODUKSI TANAMAN PANGAN TAHUN 2011
PEMBANGUNAN AGRIBISNIS
PRINSIP PERENCANAAN PANGAN WILAYAH
PAKET KEBIJAKAN KEDAULATAN PANGAN
PENGUKURAN REALISASI FISIK KEGIATAN PEMBANGUNAN TANAMAN PANGAN 2016
LUMBUNG PANGAN MASYARAKAT DESA
KOORDINASI, INTEGRASI DAN SINKRONISASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
ARAH KEBIJAKAN KONSUMSI PANGAN UNTUK MEMENUHI SPM DI KABUPATEN/KOTA
PANGAN Segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan bagi konsumsi manusia, termasuk.
PELATIHAN TEKNIS PENGANEKARAGAMAN PANGAN BERBAHAN BAKU LOKAL
KERANGKA UMUM PERUBAHAN RPJMD PROVINSI KALIMANTAN UTARA
KOMPONEN ANOMALI IKLIM DAN KETAHANAN PANGAN
HUTAN DAN PEMANASAN BUMI
PEMBANGUNAN PERTANIAN
POSISI PANGAN DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL
PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS UNGGAS
Pedoman Penyusunan Rencana Aksi Daerah
MODEL KEMITRAAN JAGUNG DAN KEDELAI DIPROVINSI SULAWESI TENGAH
ADAPTASI.
Strategi Pembangunan Pertanian di Indonesia
Arah Kebijakan Persusuan
PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA
Maria Lusia Hutagalung D1B011024
LAPORAN PENYELENGGARAAN Dewan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah
Disampaikan Oleh: MY ESTI WIJAYATI ANGGOTA DPR RI KOMISI X
PERTANIAN TEKNO-EKOLOGIS SOLUSI UNTUK MENGHADAPI PERUBAHAN IKLIM
Arah Kebijakan Persusuan
Pemanfaatan Sumber Daya ALAM
Arah Kebijakan Persusuan
USULAN PENELITIAN PENGARUH HARGA BAHAN POKOK TERHADAP DAYA BELI MASYARAKAT DI KOTA PALANGKA RAYA Oleh : SITI MUSYAROFA CBA
PERAN SERTA DAERAH DALAM MEWUJUDKAN KETAHANAN PANGAN
NAMA KELOMPOK : DESI AYU ARUM S. ( 176 ) BAYU ADI SURYONO ( 193 )
Pengertian Pertanian terpadu
REVOLUSI HIJAU.
MEMBANGUN KEDAULATAN PANGAN
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Industri pangan berbasis hasil UNGGAS
Arah Kebijakan Persusuan
Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional
CIRI DAN FAKTOR PEMBENTUK MODEL PERTANIAN TEKNO-EKOLOGIS
Perubahan Iklim Global dan Dampaknya
AKSI MITIGASI PERUBAHAN IKLIM DAN PEP RAD-GRK DI BIDANG KEHUTANAN
KINERJA PROGRAM PEMBANGUNAN PERTANIAN
STABILISASI PASOKAN DAN HARGA PANGAN TAHUN 2018
DI SAMPAIKAN OLEH KEPALA BAPPEDA
KOMPONEN ANOMALI IKLIM DAN KETAHANAN PANGAN
PENGARUH IKLIM/ CUACA TERHADAP SEKTOR PERTANIAN A. Pengertian Iklim adalah suatu kondisi rata-rata dari cuaca, dan untuk mengetahui kondisi iklim suatu.
ISU LOKAL DAN GLOBAL OLEH YUDO SISWANTO ASEAN ECO SCHOOL MANDIRI
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian KEMENTERIAN PERTANIAN 2015
KEDAULATAN & KEMANDIRIAN PANGAN
KEBIJAKAN STABILISASI PASOKAN DAN HARGA PANGAN TA 2018
Ketahanan Pangan dan Gizi Ade Saputra Nasution. Peraturan Pemerintah No.68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan sebagai peraturan pelaksanaan UU No.7 tahun.
PENATAAN RUANG 14/01/ :10.
PENGANTAR PERENCANAAN PENGEMBANGAN SPAM
TANGGAPAN ATAS (Draft) RENSTRA DISHANPAN
Kebijakan Pembangunan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Bidang Pangan
RENCANA KERJA DAN ARAH KEBIJAKAN TAHUN
RAPAT KOORDINASI DAN SINKRONISASI PENYUSUNAN LAPORAN SISTEM KEWASPADAAN PANGAN DAN GIZI (SKPG) KOTA PROBOLINGGO SEMESTER I TAHUN 2019 KOTA PROBOLINGGO,
PELATIHAN DASAR TEKNIS BIDANG SUMBER DAYA AIR
Disampaikan pada Apresiasi dan Pembinaan Teknis bagi Tenga Pendamping Teknologi (TPT) Tahun 2008.
Transcript presentasi:

ANTISIPASI KETAHANAN PANGAN “PERUBAHAN IKLIM” Disampaikan oleh : Kepala Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Badan Ketahanan Pangan – Kementerian Pertanian pada Rapat Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah Semarang, 15 Desember 2015 1

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling utama dan pemenuhannya merupakan bagian dari hak asasi manusia yang dijamin di dalam UUD 1945 sebagai komponen dasar untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh sebab itu, negara berkewajiban mewujudkan ketersediaan, keterjangkauan, dan pemenuhan konsumsi Pangan yang cukup, aman, bermutu, dan bergizi seimbang, baik pada tingkat nasional maupun daerah hingga perseorangan secara merata di seluruh wilayah NKRI sepanjang waktu dengan memanfaatkan sumber daya, kelembagaan, dan budaya lokal. Sebagai negara dengan jumlah penduduk yang besar dan di sisi lain memiliki sumber daya alam dan sumber Pangan yang beragam, Indonesia mampu memenuhi kebutuhan Pangannya secara berdaulat dan mandiri.

PERKEMBANGAN PRODUKSI PANGAN Peningkatan produksi padi nasional rata-rata 10 tahun terakhir mencapai 3,1% per tahun Peningkatan produksi kedelai nasional 10 tahun terakhir Peningkatan produksi jagung nasional rata-rata 10 tahun terakhir mencapai 10% per tahun Peningkatan produksi tebu nasional 10 tahun terakhir

PERKEMBANGAN PRODUKSI PANGAN Populasi ternak sapi nasional 10 tahun terakhir Peningkatan produksi ikan nasional rata-rata 10 tahun terakhir mencapai 15% per tahun

PERKEMBANGAN KONSUMSI PANGAN

PERKEMBANGAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH URAIAN TAHUN 2010 2011 2012 2013 2014 Stok Awal 514,649 460,357 378,449 431,277 368,976 Tambahan CBP - 155,039 266,667 Pemanfaatan CBP:   Bantuan darurat/bencana 14,864 14,992 13,322 13,770 11,378 Pengendalian Harga Beras (OPM) 39,428 221,955 200,518 40,007 75,515 OPK - CBP Raskin 30,825 Total Pemanfaatan 54,292 236,946 213,840 53,777 117,719 Stok Akhir 377,499 251,257

PERKEMBANGAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH

PERKEMBANGAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH DAERAH

SASARAN PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN 2015 – 2019 No. Komoditas Sasaran 2019 1 Padi 82,0 juta ton 2 Jagung 24,1 juta ton 3 Kedelai 2,6 juta ton 4 Gula 3,8 juta ton 5 Daging Sapi 755,1 ribu ton 6 Produksi Ikan 18,8 juta ton 7 Pola Pangan Harapan 92,5 8 Konsumsi energi 2150 Kkal Sumber: Bappenas

PERKEMBANGAN HARGA PANGAN NASIONAL Harga Rata-Rata (Rp/kg) No Komoditas Harga Rata-Rata (Rp/kg) Perubahan Harga 2013 2014 (%) 1 Beras Medium 8.409 8.922 5,7 2 Jagung Pipilan 5.742 6.194 7,3 3 Kedelai-Lokal 10.054 10.659 4 Gula Pasir 12.242 11.326 13,3 5 Kacang Tanah 18.848 18.495 33,8 6 Minyak Goreng 10.197 11.526 11,5 7 Cabai Merah Keriting 29.684 30.360 2,2 8 Cabe Merah Biasa 30.163 30.189 0,1 9 Bawang Merah 34.338 22.635 (51,7) 10 Daging Sapi 90.402 99.332 9,0 11 Daging Ayam 28.137 28.976 2,9 12 Telur Ayam Ras 19.013 20.063 5,2

Prognosa Ketersediaan dan Kebutuhan Pangan Strategis 2015 Komoditi Perkiraan Ketersediaan*) Perkiraan Kebutuhan**) Neraca Domestik 1 Beras 41.267,9 31.904,6 9.363,3 2 Jagung 20.313,7 20.271,6 42,1 3 Kedelai 1.200,0 2.544,5 -1.344,5 4 Kacang Tanah 742,7 823,6 -80,9 5 Gula Pasir 2.873,5 2.817,7 55,8 6 Minyak Goreng 21.948,7 5.236,1 16.712,6 7 Bawang Merah 1.073,9 1.037,2 36,7 8 Cabai Besar 1.078,4 1.180,9 -102,5 9 Cabai Rawit 804,8 880,3 -75,5 10 Daging Sapi 409,1 454,7 -45,7 11 Daging Unggas 2.832,3 1.282,4 1.549,9 12 Telur Unggas 2.983,5 1.854,7 1.128,9 *) Perkiraan ketersediaan untuk beras, gula pasir dan minyak goreng tidak memperhitungkan stok awal tahun dan ekspor/impor. **) Perkiraan kebutuhan sudah termasuk kehilanggan pada saat proses produksi dan distribusi.

SITUASI DAN TANTANGAN NASIONAL Penduduk 252 juta Dinamika penduduk: struktur piramida, urbanisasi, angkatan kerja wanita Proporsi penduduk miskin masih besar (11.4%) Ketergantungan thdp beras (2014: konsumsi per kapita= 114,8 kg) Masalah Gizi DEMAND Konversi lahan pertanian masih tinggi dan tidak terkendali Akses terhadap sumber pembiayaan, teknologi, informasi, dan pasar rendah Sebaran produksi pangan tidak merata, baik antar daerah maupun antar waktu Dampak negatif perubahan iklim global SUPPLY Sisi permintaan; Penduduk Indonesia 252 juta, ke-4 terbesar setelah Cina, India dan AS: membawa konsekuensi terhadap Total permintaan pangan yang besar. Dinamika penduduk: merubah pola konsumsi pangan ke arah lebih besar proporsi makanan jadi. Masalah gizi ganda mulai muncul dan cukup besar; gizi lebih 5,8% dan gizi kurang 13,0%. Peningkatan Permintaan Pangan (Jumlah, Mutu, Keragaman dan Keamanan Pangan) Perlu ada kebijakan terobosan peningkatan produksi pangan

DAMPAK PERUBAHAN IKLIM

PERUBAHAN IKLIM Kencenderungan dan/atau berubahnya pola, magnitude, dan intensitas unsur-unsur iklim pada periode waktu (musim) tertentu dibandingkan dengan kondisi normal atau rata- ratanya historisnya (lebih dari 30 tahun), berupa: perubahan unsur-unsur iklim ke arah tertentu (naik atau turun) mejauhi kondisi normal (rata-rata), seperti peningkatan atau penurunan suhu bumi; perubahan pola unsur-unsur cuaca atau iklim dibanding pola rata-ratanya seperti pola curah hujan dan pergantian musim; peningkatan atau penurunan intensitas kejadian cuaca atau iklim ekstrim, seperti El-Nino, La Nina, badai, atau curah hujan sangat tinggi.

ANCAMAN PERUBAHAN IKLIM Keniscayaan yang dipicu oleh AKTIVITAS MANUSIA (antrophogenik) yang menghasilkan “emisi GRK” Pemicu: EMISI GRK  Konsentrasi GRK di atmosfir  “pemanasan global” “ACAMAN” PEMANASAN GLOBAL :  Peningkatan suhu udara,  Peningkatan permukaan air laut,  Perubahan/kegalauan pola curah hujan,  Anomali iklim/iklim ekstrim (hujan,angin & suhu) 16

BEBERAPA FAKTA Dalam kurun waktu 100 tahun terakhir (1910-2010), anomali curah hujan di Indonesia telah mengalami pola perubahan. Sebagian wilayah Indonesia menunjukkan tren penurunan hujan, sebaliknya pada beberapa wilayah lain. Tren ini berubah lagi pada periode 30 tahunan lainnya. Variasi tren secara spasial dari satu periode ke periode lainnya berpotensi untuk terjadi di masa yang akan datang, sehingga kajian proyeksi perubahan curah hujan akan lebih sulit dibandingkan dengan proyeksi suhu yang cenderung lebih seragam (RAN-API, 2013) 2013: Kemarau (sangat) basah di wilyahan timur (NTB & NTT) Galaunya pola hujan & musim Kemarau agak kering) pada bbrp wilayah lain

DAMPAK PERUBAHAN IKLIM Dampak Kontinu: Kenaikan suhu, perubahan pola CH dan kenaikan salinitas tanah (lahan dekat pantai)  produktivitas tanaman, intensitas, dan pola tanam menurun. Dampak Dis-kontinu: Anomali Iklim (El-Nino/La-Nina) dan Iklim Ekstrim  banjir, kekeringan, angin kencang, eksplosi OPT penurunan produktivitas dan gagal panen. Dampak Permanen: Peningkatan permukaan laut  degradasi dan penciutan lahan  luas areal tanam/panen, produktivitas dan kapasitas produksi menurun, dan kenaikan harga.

ANTISIPASI PERUBAHAN IKLIM

Kemampuan Adaptasi Indonesia (relatif rendah) Dibanding ASEAN lainnya (Socio-economic, technology and infrastructure): Sumber: Yusuf and Fransisco, 2008

Penyebab Rendahnya Daya Adaptasi Sektor Pertanian, terutama Ketahanan Pangan Rendahnya kemampuan masyarakat/petani (sosial-ekonomi-budaya) dalam mengelola resiko iklim Kendala teknis dan sosial dalam adopsi/ pengembangan tenologi adaptif Efektivitas kebijakan dan program perlindungan petani menghadapi resiko iklim Efektivitas sistem informasi iklim dan teknologi adapatif

MEMPERSEMPIT KESENJANGAN ANTARA PASOKAN DAN PERMINTAAN PANGAN 4. High technology 4 Suplai pangan apabila permintaan dapat ditekan, produksi dapat ditingkatkan melalui pemanfaatan optimalisasi LSO dan aplikasi teknologi tinggi (frontier technology & biotechnology, iradiasi, biiodiversity, dan precision farming) 3. Kurangi permintaan pangan 3 Permintaan pangan Suplai pangan apabila tingkat produksi bisa ditingkatkan Jumlah Pangan 2. Tingkatkan produktivitas 2 Suplai pangan apabila kegagalan panen bisa dihindari 1. Hindari kehilangan kapasitas produksi saat ini 1 Suplai pangan pada kondisi BAU

Kebijakan KEBIJAKAN UMUM SEKTOR PERTANIAN MENGHADAPI PERUBAHAN IKLIM Aksi ADAPTASI sebagai upaya “penyelamatan & pengamanan”  melestarikan dan memantapkan ketahanan pangan, SEBAGAI PRIORITAS UTAMA Program aksi MITIGASI mendukung RAN-GRK (Perpres 61/2011) sebagai KEWAJIBAN dilakukan melalui pengembangan Pert. Ramah Lingkungan Aksi Adaptasi harus diupayakan bersinergi dan sekaligus sebagai mitigasi & sebaliknya, serta mengacu upaya pencapaian sasaran pemb.pertanian (produksi& ekonomi) Kebijakan Tata Kelola & Pema- faatan SDL Terdegra -dasi Eks tensifika s Kelemba-gaan, Koordinasi Sistem Komuni-kasi & Peren-caan Pening-katan Kapasi-tas Adap-tasi dan Mitigasi Pengembangan Tekn. Adaptif & Tkn. Indige-nous Politik

STRATEGI ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM SEKTOR PERTANIAN/ KETAHANAN PANGAN Menurunkan Tingkat Kehilangan Hasil akibat PI menurun Pengembangan Sumber Pertumbuhan Produksi (baru) dengan risiko iklim rendah dan dampak lingkungan minimum (low emission). Penyesuaian Pola Pangan yang sehat dan bergizi serta seimbang, serta terwujudnya diversifikasi pangan SASARAN STRATEGI Penyesuaian dan pengembangan sistem usahatani terhadap perubahan iklim Pengembangan dan penerapan teknologi adaptif terhadap cekaman iklim, Pengembangan dan optimalisasi sumberdaya lahan, air dan genetik PROGRAM Program 4: Percepatan Diversifikasi Pangan Program 1: Penyesuaian Sistem Produksi Pangan Program 2: Perluasan Areal Pertanian Pangan Program 5: Pengembangan Teknologi Inovatif dan Adaptif Program 6: Pengembangan Sistem Informasi dan Komunikasi Program 3: Perbaikan & Pengembangan SPS Pertanian yang Climate Proof Program 7: Program Pendukung

SINERGI ADAPTASI-MITIGASI Optimasi lahan pekarangan melalui program KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI KALENDER TANAM TERPADU untuk tanaman pangan guna mengantisipasi variabilitas iklim (KS/dukungan BMKG), SLI, SL PHT, dan SL PTT VARIETAS UNGGUL adaptif dan/atau tahan: (a) kekeringan, (b) genangan, (c) berumur genjah, (d) toleran salinitas, (e) rendah emisi GRK Inovasi PENGELOLAAN LAHAN DAN AIR: (a) optimasi lahan, (b) perbaikan kesuburan tanah, (c) efisiensi air, (d) minimum run-off dan (e) rendah emisi GRK Optimalisasi/efisiensi KARBON/BIOMASA/ LIMBAH ORGANIK dan “zero waste”: (a) pupuk organik/ pengomposan, (b) pakan ternak, (c) biogas, bioenergi  ICEF, SITT, SPTLIK DIVERSIFIKASI SUMBER KARBOHIDRAT ALTERNATIF  jagung, sukun, sagu, ganyong, singkong, dll

Rencana Aksi ANTISIPASI PERUBAHAN IKLIM Sasaran / Arah Kebijakan Strategi Klaster Rencana Aksi Penurunan tingkat kehilangan produksi pangan dan perikanan. Pengembangan wilayah sumber pertumbuhan baru produksi pangan dan perikanan darat di daerah dengan risiko iklim rendah dan dampak lingkungan minimum Pengembangan sistem ketahanan pangan petani dan masyarakat (mikro) dengan pola pangan yang sehat, bergizi, dan seimbang, serta terwujudnya diversifikasi pangan hingga tingkat optimum. Penyesuaian dan pengembangan sistem usaha tani terhadap perubahan iklim Pengembangan dan penerapan teknologi adaptif terhadap cekaman iklim Pengembangan dan optimalisasi sumberdaya lahan, air dan genetik Penyesuaian Sistem Produksi Pangan Perluasan Area Pertanian Pangan dan Budidaya Perikanan Perbaikan dan Pengembangan Sarana dan Prasarana Pertanian yang Climate Proof Percepatan Diversifikasi Pangan Pengembangan Teknologi Adaptif & Inovatif Pengembangan Sistem Informasi dan Komunikasi (Iklim dan Teknologi) Program Pendukung

DEWAN KETAHANAN PANGAN PERAN DEWAN KETAHANAN PANGAN

STRUKTUR DEWAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA (DITETAPKAN DENGAN SK GUBERNUR ATAU BUPATI/WALIKOTA) KETUA : GUBERNUR/ BUPATI/WALIKOTA KETUA HARIAN : WAKIL GUBERNUR/SEKRETARIS DAERAH SEKRETARIS : Kepala Badan/Dinas/ Kantor yang menangani Ketahanan Pangan ANGGOTA : INSTANSI/UNIT TEKNIS TERKAIT SEKRETARIAT DKP: EX-OFFICIO DI BADAN/DINAS/KANTOR YANG MENANGANI KETAHANAN PANGAN POKJA AHLI : Tenaga Ahli /Pakar (PT, Swasta, LSM,Pemerintah) POKJA TEKNIS : Pejabat Instansi/Unit Teknis

PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA TUGAS DKP PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA (PERATURAN PRESIDEN NO. 83 TAHUN 2006) Dewan Ketahanan Pangan Provinsi dan Kabupaten/Kota mempunyai tugas membantu Gubernur dan Bupati/Walikota dalam: Merumuskan kebijakan dalam rangka mewujudkan Ketahanan Pangan provinsi dan kabupaten/kota dengan memperhatikan kebijakan yang ditetapkan Dewan Provinsi dan Dewan Kabupaten/Kota Merumuskan kebijakan dalam rangka mendorong keikutsertaan masyarakat dalam penyelenggaraan ketahanan pangan Melaksanakan evaluasi dan pengendalian perwujudan ketahanan pangan provinsi dan kabupaten/kota

PT SHS, PT PERTANI, PENANGKAR PUPUK INDONESIA HOLDING COMPANY (PIHC) Keberhasilan Pembangunan Pangan Ditentukan Keterpaduan Lintas Instansi Rehabilitasi jaringan irigasi primer dan sekunder Pelaksanaan, pembinaan, pengawasan dan pengawalan, anggaran APBD KEMEN. P U PEMDA Laporan program produksi (perluasan lahan, budidaya, pascapanen, dan konsumsi) Metodologi Statistik BPS DKP PT SHS, PT PERTANI, PENANGKAR Penyediaan benih unggul padi, jagung dan kedelai KEMEN PERINDUSTRIAN Revitalisasi penggilingan padi, penguatan industri pakan, industri gula PUPUK INDONESIA HOLDING COMPANY (PIHC) Penyediaan pupuk KEMENDAG KOPTI Penyerapan produksi kedelai untuk tahu dan tempe KEMENTAN Penetapan harga dan kelancaran distribusi beras jagung dan kedelai Pengaturan importasi sapi bakalan dan daging Penyediaan beras dalam negeri

MEKANISME KERJA DKP DAERAH  Ketua Dewan/Ketua Harian Pelaku Ketahanan Pangan: Masalah Fakta dan isu strategis Perubahan Lingkungan Strategis POKJA AHLI SEKRETARIAT DKP Data dan Informasi Rapat Teknis persiapan Materi bahasan (Sekretaris DKP) Kebijakan Ketahanan Pangan (Lintas pelaku/wilayah) Rapat koordinasi DKP (Ketua Harian) Rapat Pleno(Kepala Daerah) Draft Rekomendasi Teknis dan Operasional Rapat Teknis Telaahan Rekomendasi (sekretaris DKP) Pembahasan/ konsultasi dengan daerah/dinas kab./kota Cek lapangan

Terima Kasih