SISTEM PERBENIHAN DI INDONESIA Baran Wirawan SISTEM PERBENIHAN DI INDONESIA Bogor, 17 Oktober 2012
PERAN BENIH DALAM PEMBANGUNAN PERTANIAN Tidak ada negara maju dalam pertanian kecuali didukung industri benih yang tangguh (China, Belanda, India, Vietnam, dll) Peran langsung benih dalam peningkatan pembangunan pertanian Varietas Unggul produksi dan produktivitas Benih Bermutu efisiensi, mutu, dan daya saing hasil pertanian Peran perbenihan secara makro Penyerapan tenaga kerja Mendorong perkembangan inovasi dan teknologi Ketahanan Pangan Daya Saing Nasional Kesejahteraan Petani
PERKEMBANGAN PRODUKSI PADI DI INDONESIA (1971 s/d 2010*) P2BN PTT, VUTB (Ciherang, Hibrida) P2BN IR 64, Cisadane SAPTA & PANCA USAHA GEMAPALAGUNG IR 64, Membramo Cibodas SUPRA INSUS PHT, IR 64 INSUS PHT PB 36, PB 42 SL-PTT, (VUTB Padi Hibrida) OPSUS PHT PB 26, PB 36 Bimas Pelita I & II PB 5, PB 6 Kekeringan dan Ledakan Hama PROKSI MANTAP & AKSELERASI PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI Ledakan Wereng Coklat Kenaikan produksi selalu dipicu oleh adanya upaya-upaya khusus … *) ASEM 2010 BPS
Kondisi Padi (5 Tahun Terakhir) dan Sasaran 2011 *) ASEM Naik 5 % dibanding sasaran 2010
Produksi Padi Tahun 2011 diperkirakan Meningkat 1,35 Persen 67,31 juta ton GKG 66,41 juta ton GKG Perkiraan kenaikan terjadi pada subround Januari−April sebesar 1.148,89 ribu ton dan Mei−Agustus sebesar 935,95 ribu ton. Pada subround September−Desember diperkirakan turun sebesar 1.188,99 ribu ton. 64,40 juta ton GKG NAIK 895,86 ribu ton (1,35%) NAIK 2,01 juta ton (3,13%) 2009 2010 2011 Luas Panen 2011 diperkirakan NAIK 14,51 ribu hektar (0,11%) Produktivitas 2011 diperkirakan NAIK 0,62 kuintal/hektar (1,24%)
KONDISI JAGUNG (5 TAHUN TERAKHIR) dan SASARAN 2011 * ASEM BPS : Produksi naik diatas 10 % dibanding sasaran 2010
Produksi Jagung Tahun 2011 Diperkirakan Sebesar 17,93 Juta Ton (Pipilan Kering), Menurun 2,39 % 18,36 juta ton 17,93 juta ton 17,63 juta ton TURUN 438,96 ribu ton (-2,39%) NAIK 734,68 ribu ton (4,17%) 2009 2010 2011 Luas panen 2011 diperkirakan TURUN 74,47 ribu hektar (- 1,80%) Produktivitas 2011 diperkirakan TURUN 0,26 kuintal/hektar (-0,59%)
KEDELAI (Nasional) Luas Panen (Ha) Provitas (Ku/Ha) Produksi (Ton) 14,01 2011 666.702 934.003 2010 661.711 13,72 908.111 2009 722.791 13,48 974.512 2008 590.956 13,13 775.710 2007 459.116 12.91 592.534 2006 580.534 12,88 747.611 2005 13,01 808.353 621.541 TUMBUH (%) : 4,46 1,71 6,37 Ket : - 2011 ARAM I BPS SELAMA KURUN WAKTU 2005-2010, PRODUKSI RATA-RATA TUMBUH 4,46%, PROVITAS 1,71% DAN LUAS PANEN 6,37%.
Produksi Komoditas Utama Tanaman Hortikultura Indonesia 2007-2009 No. Komoditas Ton/Tahun 2007 2008 2009 1 Cabai 1.128.792 1.153.060 1.378.727 2 Kentang 1.003.732 1.071.543 1.176.304 3 Bawang Merah 802.810 853.615 965.164 *) Sumber Badan Pusat Statistik
ISU STRATEGIS SEKTOR PERTANIAN Imbalanced Structure Agricultural Development Kontribusi PDB 14-16 % Tenaga kerja terlibat > 40 % NTP tidak beranjak dari angka 100 Tenaga Kerja di dalam Pertanian (on-farm) dikurangi Beralih komoditi lebih bernilai tinggi INDUSTRI BENIH ON - FARM UPSTREAM DOWNSTREAM
ISU STRATEGIS SEKTOR PERTANIAN Pangsa pasar benih sangat besar Padi > 325 000 ton Jagung ~ 80 000 ton Kedele ~ 20 000 ton Komposisi pemenuhan permintaan benih Program Pemerintah 25 – 30 % Pasar bebas 35 – 40 % Masyarakat sendiri (farm saved seed) 35 – 40 %
RENCANA PENYEDIAAN BENIH PADI
RENCANA PENYEDIAAN BENIH JAGUNG TAHUN 2008
RENCANA PENYEDIAAN BENIH KEDELAI TAHUN 2008
SEED VARIETY DISTRIBUTION OF RICE IN 2010 (NATIONAL) AREA COMMON VARIETY total LOCAL
SEED VARIETY DISTRIBUTION OF MAIZE IN 2010 (NATIONAL) AREA COMMON VARIETY total
SEED VARIETY DISTRIBUTION OF SOYBEAN 2010 (NATIONAL) AREA COMMON VARIETY total Total
VISI : Sistem Perbenihan Nasional yang Handal, Mandiri, Berdaya Saing
SISTEM PERBENIHAN NASIONAL MISI : Memenuhi kebutuhan benih nasional secara tepat (jumlah, mutu, harga, waktu, tempat, kelas, varietas) Mendorong tumbuh berkembangnya industri pemuliaan dan perbenihan tanaman yang kuat dan berdaya saing Menjamin rantai pasok benih dan kelembagaannya berjalan secara sinergis dan terintegrasi Mendorong kemandirian industri benih nasional
SISTEM PERBENIHAN NASIONAL PILAR – PILAR SISTEM PERBENIHAN NASIONAL PEMERINTAH SWASTA MASYARAKAT KEBIJAKAN RISET & TEKNOLOGI INDUSTRI VARIETAS & BENIH SERTIFIKASI, PENGENDALIAN MUTU BENIH & PERLINDUNGAN VARIETAS PRODUKSI, DISTRIBUSI & MARKETING
RISET & TEKNOLOGI Penciptaan Varietas Baru (Industri Varietas) menjawab tantangan Nasional bahkan Dunia Produksi Tinggi (hibrida – super hibrida – trangenik) Adaptif terhadap anomali iklim Tahan terhadap hawa penyakit Varietas spesifik lokasi atau keunggulan spesifik Varietas daerah marjinal (rawa lebak, naungan) Inovasi Teknologi Teknologi Budidaya Teknologi benih (produksi, pengolahan, pengujian mutu, penyimpanan, transportasi, seed treatment, seed coating, dll) PEMERINTAH
Memenuhi kebutuhan benih nasional secara 7 TEPAT, dengan sistem multiplikasi berjenjang INDUSTRI BENIH Breeder Seed Foundation Seed ARBITRARY Stock Seed Extension Seed SWASTA SEED INDUSTRY Landskap Industri Benih yang harmonis (MNC – BUMN – Swasta Nasional - Masyarakat) Tersedianya benih secara TEPAT Memenuhi target produksi (swasembada) Produksi benih dilakukan dalam negeri Serap tenaga kerja (pro job) Nilai tambah & hemat devisa (pro growth) GOV’T SEED GROWER
JUMLAH UNIT INDUSTRI BENIH DESA SAAT INI No. Lokasi Unit Taksiran Total Produksi (Ton) 1. J a w a a. Padi 296 16.505 b. Palawija 34 2.500 2. Luar Jawa 241 4.110 56 956 3. JUMLAH 537 20.615 90 3.456
Total Kapasitas Produksi Jumlah Produsen Benih Padi dan Kapasitas Produksi No Kapasitas Produksi (Ton/Tahun) Jumlah Produsen Total Kapasitas Produksi Ton % 1. PT. SHS 8 78.000 30,27 2. PT. Pertani 17 63.000 24,45 3. Produsen/Penangkar a. 3.000 - 6.000 b. 1.000 - 3.000 c. 500 - 1.000 d. 100 - 500 e. 50 - 100 f. 20 - 50 g. < 20 2.050 1 10 3 166 175 379 1.316 116.600 5.000 20.000 2.250 49.800 13.125 13.265 13.160 45,28 2.075 257.600 100,00
KELEMBAGAAN PERBENIHAN DI DAERAH
Memenuhi kebutuhan benih nasional secara 7 TEPAT, dengan sistem multiplikasi berjenjang INDUSTRI BENIH Breeder Seed Foundation Seed ARBITRARY Stock Seed Extension Seed SWASTA SEED INDUSTRY People based seed industry Kemitraan industri (pro poor, pro environment) Pemberdayaan Transfer teknologi Edukasi Insentif Industri Pendampingan Lisensi Subsidi industri BASIS : Lokal Kawasan Nasional GOV’T SEED GROWER
Kelembagaan & Pengendalian (Jaminan) Mutu PENGENDALIAN MUTU Kelembagaan & Pengendalian (Jaminan) Mutu SEED INDUSTRY Pengendalian Mutu secara holistik (Pre & Marketing Control) Perlindungan petani Stabilitas Persaingan sehat Kelembagaan UU / PP Pemerintah Otonomi Pemerintah Daerah Independent body SSM National Quarantine system SEED GOV’T INDEPENDENT
Daftar Perusahaan yang telah memiliki Sertifikat Manajemen Mutu
Industri & Perlindungan Varietas ARBITRARY Prime mover industri benih VARIETAS (progressive) Reasearch based Breeding Industry Reorientasi Litbang harus kuat SDM Pemulia & Seed Tech harus kuat (Gov – Swasta – Grower) Infrastruktur riset modern Transfer & adopsi teknologi Perlindungan Varietas Pengendalian & pengawasan Penegakan hukum SWASTA GOV’T SEED GROWER
Importasi Benih (Seed Trade) KEBIJAKAN PERDAGANGAN BENIH PLANT MATERIAL SEED Seed Technologi / Innovation Product freely moving tapi ikuti Sustainable Devt Benih Sumber Introduksi Percepatan inovasi Commercial F-1 Menggenapkan COMMERCIAL F-1 SEED
TERIMA KASIH