Serat Barang Galian (Mineral)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BAGIAN-BAGIAN BUNGA oleh : PUSPITA AULIA HAQ
Advertisements

KULIAH TEKNOLOGI PENANGKAPAN IKAN II
BOTANI UMUM Dosen : Ir. Dian Meliantari,MM Kuliah :9
KEBUTUHAN MANUSIA SABARIAWATI MANURUNG, S.Pd KELAS X SEMESTER I.
Di buat oleh : 1.Erik endrianto 2.Achmad ridwuan Klaz : X TKJ 1
Penyekat Bentuk Padat Penyekat ini terbagi menjadi 8 bahan penyekat:
Suku malvaceae Malvaceae adalah suku kapas kapasan yang dicirikan adanya epycalyx pada perbungaan jenis jenisnya. Adanya lendir pada organ tubuhnya Jenis.
KEBUTUHAN MANUSIA KELAS X SEMESTER I. KEBUTUHAN MANUSIA KELAS X SEMESTER I.
kain PETA KONSEP Hubungan antara sifat bahan Dengan bahan penyusunnya
Oleh: Suzana Monica Sari
TEKNIK INDUSTRI B UNIVERSITAS MERCUBUANA
POLIMER.
Aliya dikka alvionita VC / 5-C.
IDENTITAS DIRI MUSLIM Anggota Kelompok : Nadya Ratna Furi ( )
STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN
Biologi 3 a biologi93.
PEMELIHARAAN BUSANA DAN LENAN RUMAH TANGGA
Kuliah Pengetahuan Bahan Agroindustri VITAMIN
PENGUJIAN SERAT KAPAS Oleh: WIDIHASTUTI, M.PD.
TEKNOLOGI SERAT Bentuk dan Sifat :
Identifikasi Serat Tekstil
OLEH Dra. Endang Widaratih,M.Pd.
KELOMPOK 3 NISRINA MUSLIHIN ALFASARI ODE RUSLI INTAN EKA OKTAVIA
SIFAT BAHAN DAN MANFAATNYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI.
PERAWATAN LANSIA DENGAN ARTRITIS GOUT (ASAM URAT)
Sumber Daya Alam dan Teknologi
SEJARAH INDONESIA.
KULIAH TEKNOLOGI PENANGKAPAN IKAN II
MODUL 11 BARANG INDUSTRI A.PENDAHULUAN
JARINGAN TUMBUHAN BOTANI.
JARINGAN TUMBUHAN.
NAMA KELOMPOK X-IIS3 SEJARAH NEOLITIKUM
EMBROIDERY.
Produk Kerajinan Tekstil
PENGENALAN BAHAN PAKAN
Obat Alami: Pereda Demam dari Dapur Ibu
MAKROMOLEKUL.
Kelompok 6 Abriana Trisna S ( )
SANITASI BAHAN BAKU Sakunda Anggarini Sanitasi Industri Pangan 2015.
PERLENGKAPAN & BAHAN PEMBERSIH UNTUK PENCUCIAN
Murbei, Tanaman Berkhasiat dan Bermanfaat
Makan Ikan Perpanjang Umur
Sifat bahan dan manfaat dalam kehidupan
Identifikasi Serat Tekstil
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KIMIA
PENYAKIT TUMBUHAN YANG DISEBABKAN NEMATODA
Khasiat Kurma dan Pemanfaatannya
PERAWATAN LANSIA DENGAN ARTRITIS GOUT (ASAM URAT)
OM SWASTIASTU Gusti Ayu Made Indah Setiawati G/II.
POLA HIDUP SEHAT DENGAN MEMPERHATIKAN VITAMIN YANG ADA DALAM TUBUH
Prinsip Dasar Gizi Seimbang
KEBUTUHAN DAN KELANGKAAN SUMBER DAYA
PRODUK SUSU ASLI INDONESIA
Presentasi Kimia.
MAKHLUK HIDUP DAN PROSES KEHIDUPAN
Macam macam simpul dan ikatan dan kegunaannya
FUNGSI DAN PERAN SUMBER DAYA ALAM BAGI PEMBANGUNAN NASIONAL
AHMAD FARKHAN DELVIA ISTIANA MAULIDYA ALFI M . RANDY
POLA HIDUP SEHAT DENGAN MEMPERHATIKAN VITAMIN YANG ADA DALAM TUBUH
KEBUTUHAN MANUSIA KELAS X SEMESTER I ANISAK NURUL MUVIT A
1 PENGETAHUAN BAHAN AGROINDUSTRI (TIN250) SERAT Oleh: Tim Pengajar MK PBA Erliza Hambali, E. Gumbira Sa’id, Titi C. Sunarti, Ono Suparno Departemen Teknologi.
PP AHMAD MUALIF 81
Zidane satria kelas 7.8
suatu kerajinan atau produk yang berasal dari serat alam yaitu hewan dan tumbuhan.
suatu kerajinan atau produk yang berasal dari serat alam yaitu hewan dan tumbuhan.
Kerajinan Tekstil adalah
IPA | Kelas : III Semester 1 BAB 1 CIRI –CIRI dan KEBUTUHAN MAKHLUK HIDUP Menu.
DEVEGA DHAMANING TYAS, S.PD Klasifikasi M.H. Pendahuluan M.H dibedakan menjadi 2 macam, yaitu Abiotik dan Biotik Klasifikasi Berdasarkan ciri-cirinya,
SIFAT BAHAN DAN MANFAATNYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI.
Transcript presentasi:

Serat Barang Galian (Mineral) Klasifikasi Serat Serat tekstil dapat dibagi atas dua golongan besar yaitu : serat alam dan serat buatan. Tiap golongan dapat pula dibagi-bagi menurut asalnya untuk jelasnya dapat dilihat skema di bawah ini : Serabut Tekstil Serat Tumbuhan (sellulosa) Serat Hewan (Protein) Serat Barang Galian (Mineral) Serat Thermoplastik Alam Serat Biji : Kapas Serat Buah : Kapuk, Kelapa Serat Daun : Abaca, Sisal Serat Batang : Lenan, Jute, henep, Rami, Rosella Buatan : Rayon Serat Pendek : Wool Serat Panjang : Sutera Buatan : Wol Susu, Vicara, Serat Kacang Kedele Alam : Asbes Buatan : Serat Gelas dan Serat Kaca Asetat Polyamida Polyester Polyacrilic Polyvinil; Klorida

Macam – Macam Serat Tekstil Bahan baku yang digunakan pada proses pembuatan benang adalah serat. Pada zaman pra-sejarah orang hanya mengenal serat yang berasal dari tumbuhan atau hewan saja misalnya serat kapas rami, flax, henep, wool, sutra dan lainnya. Pada saat itu cara pembuatan benang sangat sederhana dan digunakan alat yang sederhana pula. Sejalan dengan perkembangan peradaban manusia, bidang teknologi pun mengalami kemajuan pesat, dikenal pula serat-serat buatan atau serat sintetik lainnya misalnya : nylon, polyester, rayon viskosa dan sebagainya. Serat tersebut diatas semua dapat dipital menjadi benang dengan serat. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan sifat-sifat fisik dan mekanisme dari setiap jenis serat tersebut. Sifat fisik dan mekanisme ini misalnya kekuatan, kehalusan, panjang serat, warna mulur, elastisitas dan sebagainya sifat atau karakteristik dari setiap jenis serat sangat menentukan cara proses pembuatan benang, kegunaan atau pemakaian serta hasil jadinya.

Sejarah Teknik Pertekstilan Karena ada rasa malu manusia purba yang tidak berbulu seperti hewan, mempergunakan daun-daun sebagai penutup tubuhnya. Kemudian mereka membajui diri dengan bulu hewan, yang menunjukkan kekuasaannya. Masa berikutnya, manusia berpakaian bulu hewan berangsur-angsur berpindah dari daerah panas ke daerah yang lebih dingin dan menetap, demikian manusia berhasil memperluas tempat tinggalnya. Bulu hewan dipergunakan untuk macam-macam keperluan. Salah satu contoh yang khas adalah alas kaki. Pada zaman kuno, sisa-sisa bulu hewan dipergunakan sebagai bagian dalam dari sol alas kaki untuk melindungi telapak kaki mereka yang tipis dan halus. Manusia menemukan, bahwa sisa-sisa bulu hewan dapat berobah menjadi lakan (felt) oleh akibat keringat, panas dan tekanan pada alas kaki, dan telah belajar untuk pertama kalinya bahwa kain dapat dibuat dari bahan berserabut oleh tekanan alas kakinya. Sejak itu lakan (felt) dianggap sebagai kain yang berharga mengawali kain bukan tenunan dari serat buatan, yang terdapat dewasa ini.

Sejarah Teknik Pertekstilan Manusia telah belajar juga membuat tambang, kemudian tali dan juga benang, dan benang dari tumbuhan merambat (ivy) dan rami (flax). Mereka menjalin tumbuhan merambat (ivy) dan meletakkan di atasnya untuk persiapan tempat tidur, membuat jala ikan dari serat rami (flax). Dapat dibayangkan bahwa manusia telah mendapat keahlian tersebut mencari-cari sumber benang yang lebih tipis. Kemudian, setelah beberapa waktu, dipelajarilah membuat kain bagus dan tipis dari rambut manusia dan serat sutera. Dapat dibayangkan pula bahwa untuk membuat sehelai kain kecil diperlukan waktu dan kerja, pada tahap-tahap permulaan, dan setelah itu, sehelai kain yang besar dapat dikerjakan oleh seorang penenun, dengan demikian hiasan dan kain telah dapat dibuat.

Sejarah Teknik Pertekstilan Industri tekstil di dunia berkembang terus. Hal ini menghasilkan pertekstilan yang gemilang di antara kalangan mode. Pakaian telah mengarah ke teknologi yang gemilang lebih dahulu dari pada makanan dan perumahan, karena manusia telah diberkahi dengan cukup makanan, dan perumahan. Pakaian juga telah menyembunyikan perasaan malunya, memperlihatkan kekuasaannya, berlomba untuk keindahan, mengurangi rasa sakit dari penyakit dan melindungi dari panas dan dingin yang sangat hebat. Keinginan yang tak terjenuhkan telah bangkit untuk mewakili dan meningkatkan derajat manusia. Gumpalan bulu hewan sebagai alas kaki manusia hingga serat, telah membangun industri tekstil dan telah membentuk sistem pertekstilan.

Sejarah Teknik Pertekstilan