BERMAIN DAN PERMAINAN ANAK PAUD4201 PERTEMUAN TUTORIAL 1
Kompetensi Umum Menerapkan Bermain dan permainan dalam kegiatan pengembangan di Taman Kanak-kanak
Kompetensi Khusus Pertemuan 1 Menjelaskan arti dan manfaat bermain Menjelaskan karakteristik dan tahap perkembangan bermain
Arti dan Manfaat Bermain Modul 1 Arti Bermain Terungkap dlm berbagai bentuk saat anak beraktivitas Dapat berupa bergerak berlari, menyusun puzzle Merupakan kebutuhan anak
Karakteristik Bermain Relatif bebas dari aturan, kecuali aturan mereka sendiri Seolah kegiatan tersebut nyata Fokus pada perbuatan/kegiatan itu sendiri daripada hasil/produknya Memerlukan interaksi dan keterlibatan langsung
Arti Bermain Anak mendapat kesempatan mengembangkan potensinya Anak menemukan dirinya sendiri kekuatan dan kelemahannya Memberi peluang pada anak untuk berkembang seutuhnya Anak terbiasa menggunakan pancaindranya Memotivasi anak secara alamiah untuk mengetahui sesuatu
Implementasi Arti bermain dalam kegiatan di TK Pendekatan Pembel di TK Bermain sambil Belajar & Belajar seraya Bermain Pembelajaran Bermakna, karena: Bermain itu belajar anak mendapat kesempatan untuk menemukan sendiri Bermain itu bergerak merangsang anak menggunakan motoriknya dan mengembangkan kesadaran anak terhadap kemampuan tubuhnya Bermain membentuk perilaku melalui pembiasaan dan terus-menerus
Tugas bermain dalam membentuk perilaku: menanamkan budi pekerti membedakan sikap dan perilaku baik/tidak baik melatih sikap ramah menanamkan disiplin cinta lingkungan tertib dan patuh pada aturan berani dan curiosity keamanan diri mengerti berbagai konsep
Teori Bermain Teori rekreasi (Schaller & Lazarus): setelah bekerja seseorang perlu bermain untuk rileks Teori Kelebihan Energi (Herbert Spencer): bermain seperti klep mesin uap, energi/tenaga berlebih perlu dibuang/dilepaskan melalui bermain Teori Fungsi (Karl Groos& Maria Montessori): mengembangkan fungsi yang tersembunyi dalam diri seseorang John Huizinga: melalui permainan terpantul kebudayaan, membedakan manusia dg hewan Patty Smith Hill: “bekerja-bermain” Susan Isaacs: mempertinggi semua aspek pertumbuhan dan perkembangan anak Dewey: Anak dapat belajar tentang dunianya sendiri
Penggolongan Teori Bermain Teori Klasik Kelebihan energi Relaksasi Insting latihan awal Rekapitulasi mengulangi aktivitas leluhur Teori Modern Psikoanalisis (S.Freud & Erik Eriksion) alat pelepasan emosi, mengembangkan harga diri Perkembangan Kognitif (J Piaget) menciptakan sendiri pengetahuan ttg dunianya melalui interaksi Vygotsky pemusatan hubungan sosial
NAEYC dan ACEI, Manfaat Bermain: Memampukan anak menjelajah dunianya Mengembangkan pengertian sosial dan kultur Membantu mengungkapkan pikiran dan perasaan Memberi kesempatan memecahkan masalah Mengembangkan keterampilan berbahasa, melek huruf, pengertian dan konsep
Nilai Bermain menurut Para Ahli Vygotsky, berperan langsung dalam perkembangan kecerdasan (bermain simbolis) Athey & Hendrick, memberi kesempatan untuk menguji tubuhnya Elkind, sebagai pelepasan/pembebasan dari tekanan yang dihadapi Barnett & Storm, penurunan/pengurangan kecemasan dan kegelisahan anak Johnson, Christie, Yawkey, Spodek dan Saracho, bermain terkait dengan kreativitas
Manfaat Bermain bagi Anak Memicu kreativitas memacu anak menemukan ide dan menggunakan daya khayalnya Mencerdaskan otak sebagai media yang membuka jalan untuk pengalaman yang memperkaya berpikir anak Menanggulangi konflik dengan kegiatan bermain dalam kelompok, konflik dapat diminimalisir Melatih empati (pengenalan perasaan, pikiran dan sikap orang lain). Mengasah pancaindra saat bermain anak menggunakan seluruh indranya Media terapi dapat mengatasi konflik dan kecemasan (S. Freud) Melakukan penemuan menghasilkan ciptaan baru
Modul 2 Karakteristik Bermain bagi Anak Sukarela, motivasi dari dalam diri sendiri dan memuaskan diri sendiri Pilihan anak, anak bebas memilih kegiatan dan bentuk permainan Kegiatan yang menyenangkan, bermain membuat anak gembira dan tidak stress/tegang Simbolik, tidak harus menggambarkan yang sebenarnya Aktif melakukan kegiatan, eksplorasi, eksperimen, menyelidiki dan bertanya
Ciri Permainan anak yang baik Kesempatan melimpah Perbedaan diakomodasi Kemungkinan diperhitungkan berinteraksi Tujuan jelas, konsisten, dapat dicapai Evaluasi formal dan informal Kesalahan diakui dan dimaklumi pengendalian diri dari frustrasi menumbuhkan kemampuan
Tahap Perkembangan Bermain Tahapan Umum Manipulatif : usia 2-3 tahun mengamati, memegang menyelidiki, mencoba benda-benda Simbolis anak sudah dapat membuat, bicara sendiri dan berfantasi Eksploratif sudah bermain sendiri, mulai memperoleh penemuan-penemuan Eksperimen mulai melakukan percobaan (4-5 tahun) Dapat dikenal membangun bentuk realistis yang sudah dikenalnya.
Tahap Perkembangan Bermain (Piaget) Sensory motor play : lahir – 2 tahun Gerakan kebetulan menjadi sengaja Mulai belajar mengkoordinasi Senang mengulang-ulang Symbolic play: 2-7 tahun Mulai berbahasa dengan kata-kata baru Ingin belajar sesuatu dan terus menerus mengeksplor benda Dapat menggunakan berbagai benda Bermain semakin konstruktif (mendekati kenyataan) ada unsur kalah menang
Tahap Perkembangan Bermain (lanjutan) Tahapan Menurut Parten: Unoccupied : bermain dg tubuhnya dan mengamati orang lain Onlookers: mengamati, berbicara dan bertanya pada anak lain, tidak ikut bermain Solitaire: bermain sendiri , tidak terlibat dg anak lain Paralel:berdampingan dg anak lain tapi tidak saling terkait Associative: bermain bersama, dengan alat yang sama tetapi tidak kerjasama Tahapan Menurut Hurlock: Eksplorasi: mencaritahu, mengamati, menyelidiki kegunaan benda Alat permainan (toy stage): benda dapat diajak bicara Bermain (play stage): sudah tahu bermain sendiri maupun bersama Melamun (daydreamstage): sudah merasa besar, mainan sebagai tempat curhat Tahapan Menurut Smilansky & Shefatya: Fungsional: sederhana, menyenangkan dan gerakannya berulang-ulang Konstruksi (membangun), menciptakan sesuatu sesuai rencana sebelumnya Khayal (dramatik), menirukan tindakan dan belajar berperan Dengan aturan, bermain yang memiliki aturan