Konsultas Nasional, 21 Feb 2013 POST- 2015 Rekomendasi Anak Muda Konsultas Nasional, 21 Feb 2013
Peserta Aliansi Remaja Independen (ARI) CLUB SPEAK G20 Youth Netwok Indonesia Idenesia Indonesian Future Leaders (IFL) Indonesia Mengajar Sinergi Muda Youth Working Group for Post2015 Pamflet CLUB SPEAK FH Universitas Padjajaran Young Leaders for Indonesia Alumni Comm. Garuda Youth Community Forum Anak Kalbar CMM PKBI KOPHI Women Research Institute
Evaluasi Terhadap MDGs Tujuan Indikator Nilai Implemen-tasi Evaluasi Terhadap MDGs
Evaluasi Terhadap MDGs Banyak poin yang kurang spesifik Indikator keberhasilan terlalu kuantitatif dan kurang melihat aspek kualitas Indikator keberhasilan dapat lebih memperhitungkan anak muda dan kesetaraan perempuan-laki-laki Harus ada keterpihakan terhadap marginalized youth (anak muda rentan): berkebutuhan khusus, masyarakat adal, minoritas seksual, HIV dan AIDS, pengungsi, dll. Dibutuhkan pemerintah yang mampu menyesuaikan dengan nilai atau kearifan lokal, serta sosialisasi yang lebih imparsial dan komprehensif Penggunaan teknologi informasi yang lebih maksimal
THE FUTURE YOUTH WANTS Pendidikan Komprehensif untuk Semua (Pendidikan adalah HAM) Pekerjaan yang Layak Peningkatan Aksesibilitas dan Efisiensi Energi Akses Kesehatan Seksual dan Reproduksi yang Layak, Berkualitas, dan Terjangkau
Tata Pemerintahan yang Baik: Transparansi dan Akuntabilitas NILAI DAN PRINSIP Tata Pemerintahan yang Baik: Transparansi dan Akuntabilitas Keberpihakan terhadap Marginalized Youth (pengungsi, orang dengan HIV-AIDS,
1. Isu Utama a) Transparansi dan Akuntabilitas ( sesuai prinsip HAM) Pengawasan dan tata kelola pemerintahan yang baik berdasarkan prinsip HAM; Aksesibilitas dan keterbukaan informasi; Ekonomi berkeadilan (Fairness) Pemerintahan yang lebih partisipatif b) Pendidikan Komprehensif untuk Semua (Pendidikan adalah HAM) Capacity vs Job creation. Pendidikan yang disediakan formal, informal dan vocational; Kualitas tenaga pendidik, akses informasi, dan media sebagai pendukung pendidikan, pendidikan seksualitas yang komprehensif, pendidikan lingkungan; Kesetaraan akses dan meminimalisir kesenjangan pendidikan; Pemerataan pendidikan (infrasturktur, akses) di semua daerah di Indonesia; Inklusivitas dalam pendidikan; Peningkatan kualitas pendidik; Pendidikan guna merespon masalah sosial (pend. Lingkungan, dll); Kurikulum (sesuai dengan minat dan bakat); Pembenahan infrastruktur dan sarana prasarana; Sistem dan Fasilitas pendidikan yang tidak diskriminatif, contoh: sensitif thd kebutuhan difable; Diversifikasi pendidikan, contoh: second chance education, pend. luar sekolah, dll; Pemerataan akses wajib belajar 12 tahun
c) Pekerjaan yang layak Pelatihan kerja yang disesuaikan dengan kebutuhan lokal Job creation based on speciality and local resources Mendorong sektor privat untuk membuka kesempatan kerja (magang, dll) Support layanan akses dan pembinaan kapasitas untuk wirausaha muda d) Kesehatan Layanan kesehatan seksual dan reproduksi (termasuk HIV dan AIDS) yang ramah, berkualitas, terintegrasi, komprehensif, terjangkau, dan menjaga confidentiality bagi anak muda, tanpa stigma dan diskriminasI Upaya pencabaran angka pernikahan dini dengan cara peninjauan usia kawin yang legal untuk melindungi anak muda perempuan dan penyediaan proteksi sosial. Akses pelayanan kesehatan terhadap anak muda berkebutuhan khusus (difabel, LGBTIQ, anak muda perempuan,pedesaan, miskin, adat, hidup dengan HIV dan AIDS, buruh migran, dll). Menciptakan gaya hidup sehat pada anak muda (On smoking, ex/pembatasan ruang dan akses terhadap rokok). Pendidikan kesehatan kepada anak muda terutama pendidikan seksualitas komprehensif Akses nutrisi khususnya untuk anak muda perempuan.
e) Efisiensi Energi dan Kelestarian lingkungan Hidup Energi sebagai motor produktivitas dan ekonomi akan semakin langka Peningkatan efisiensi energi dan kelestarian lingkungan hidup akan menjadi kunci bagi pembangunan secara umum f) Migrasi, Konflik dan Bencana Pemberdayaan dan perlindungan anak muda pengungsi dalam kondisi konflik dan bencana.
2. Mekanisme Kemitraan Asas: Kesetaraan dan HAM Pemerintah Privat (Masyarakat) Anak Muda Akademisi Asas: Kesetaraan dan HAM
2. Mekanisme Kemitraan Tidak sentralistis di kota besar, dan ada sharing of power and knowledge dalam konteks lokal. Pelibatan anak muda sebagai mitra strategis, bukan sebagai objek melainkan sebagai subjek. Transparansi dalam pembukaan tender publik, serta pelibatan anak muda di dalamnya Keterlibatan anak muda di Parlemen berdasar definisi UU. Kepemudaan Optimalisasi Teknologi Informasi dan Komunikasi
Mekanisme Kemitraan Pemuda dilibatkan dalam proses perencanaan, pengembangan, implementasi, pengawasan, dan evaluasi kebijakan dan program (lokal dan nasional) dengan pendekatan berbasis komunitas. Partnership with Private Sector & Government (penyediaan training kerja, intern, kejelasan fund challenging). Pendanaan: transparansi dan distribusi yang lebih baik dari pusat ke daerah Pertemuan rutin antara stakeholders (pemerintah, privat, serta pemuda dan CSOs) terkait membicarakan keberlangsungan kemitraan dan Post-2015. Penguatan koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah di setiap negara.
3. Sarana Pencapaian Pemaksimalan fungsi media, teknologi informasi. Fasilitasi jejaring anak muda dengan akses terhadap sumberdaya dan kesempatan yang merata Pemberdayaan kewirausahaan dalam skala mikro, menengah dan makro Pembuatan sentra anak muda yang komprehensif untuk isu pendidikan, kesehatan, dan informasi. Integrasi kebijakan untuk anak muda (akses dana, keterlibatan) Pendirian Dewan Pemuda Nasional Penyediaan fasilitas publik yang baik ( seperti tata kota) yang ramah remaja Pembentukan penasihat remaja dalam kementrian untuk anak muda berusia dibawah 25 tahun. Desentralisasi dan dukungan bagi forum bagi anak muda dalam menjaring partisipasi anak muda di daerah.
#SATUANAKMUDA Pusat riset dan informasi Anak Muda #SATUANAKMUDA sebagai pusat database dan koordinasi gerakan anak muda Indonesia—di berbagai sektor dan region. Ini akan menjadi focal point untuk koordinasi dengan pemerintah di berbagai isu—termasuk perwakilan konferensi atau pertemuan koordinasi di berbagai level. Forum reguler yang mengumpulkan kelompok anak muda dari tingkat lokal dan memunculkan koordinasi nasional yang baik dengan difasilitasi oleh Kemenpora. (#SATUPEMUDA)