BAB X TEKNIK SAMPLING (PROBABILITY) Sangra Juliano Prakasa, S.I.Kom Ilmu Komunikasi & Public Relations FISIP Unikom
POPULASI = (N) ?? SAMPEL = (n) ?? POPULASI & SAMPEL POPULASI = (N) ?? SAMPEL = (n) ??
TEKNIK PENARIKAN SAMPLING Pemilihan teknik pengambilan sampel merupakan upaya penelitian untuk mendapat sampel yang representatif (mewakili), yang dapat menggambarkan populasinya. Teknik pengambilan sampel tersebut dibagi atas 2 kelompok besar, yaitu : 1. Probability Sampling (Random Sample) 2. Non Probability Sampling (Non Random Sample)
PROBABILITY SAMPLING Pada pengambilan sampel secara random, setiap unit populasi, mempunyai kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel. Faktor pemilihan atau penunjukan sampel yang mana akan diambil, yang semata-mata atas pertimbangan peneliti, Dihindarkan, bila tidak, akan terjadi bias. Dengan cara random, bias pemilihan dapat diperkecil, sekecil mungkin. Ini merupakan salah satu usaha untuk mendapatkan sampel yang representatif.
PROBABILITY SAMPLING Keuntungan pengambilan sampel dengan probability sampling adalah sebagai berikut: Derajat kepercayaan terhadap sampel dapat ditentukan. Beda penaksiran parameter populasi dengan statistik sampel, dapat diperkirakan. Besar sampel yang akan diambil dapat dihitung secara statistik.
TEKNIK PENARIKAN SAMPEL PROBABILITY SAMPLING Simple Random Sampling Systematic Random Sampling Stratified Random Sampling Cluster Sampling
TEKNIK PENARIKAN SAMPEL NON PROBABILITY SAMPLING Purposive Sampling Accidental Sampling Quota Sampling Snowbal Sampling
1. Sampel Acak Sederhana (Simple Random Sampling). Proses pengambilan sampel dilakukan dengan memberi kesempatan yang sama pada setiap anggota populasi untuk menjadi anggota sampel. Jadi disini proses memilih sejumlah sampel (n) dari populasi (N) yang dilakukan secara random.
ALASAN PEMILIHAN Cara atau teknik ini dapat dilakukan jika analisis penelitiannya cenderung deskriptif dan bersifat umum. Perbedaan karakter yang mungkin ada pada setiap unsur atau elemen populasi tidak merupakan hal yang penting bagi rencana analisisnya.
CARA PENGAMBILAN SAMPEL Ada 2 cara pengambilan Simple Random Sampling, yakni : Bila jumlah populasi sedikit, bisa dilakukan dengan cara mengundi "Cointoss". Bila populasinya besar, perlu digunakan tabel "Random Numbers"
“TABEL RANDOM NUMBERS" Misalnya populasi berjumlah 300 (N=300). Tentukan nomor setiap unit populasi (dari 1 s/d 300 = 3 digit/kolom). Tentukan besar sampel yang akan diambil. (Misalnya dengan menggunakan Rumus Yamane dan Presisi) Tentukan skema penggunaan tabel random numbers. (misalnya dimulai dari 3 kolom pertama dan baris pertama) dengan menggunakan tabel random numbers, tentukan unit mana yang terpilih, sebesar sampel yang dibutuhkan, yaitu dengan mengurutkan angka-angka dalam 3 kolom pertama.
SIMPLE RANDOM SAMPLING Keuntungan : Prosedur estimasi mudah dan sederhana Kerugian : Membutuhkan daftar seluruh anggota populasi. Sampel mungkin tersebar pada daerah yang luas, sehingga biaya transportasi besar.
2. Systematic Random Sampling Proses pengambilan sampel dilakukan dengan memberi kesempatan yang sama pada setiap anggota populasi secara sistematis. Proses pengambilan sampel, setiap urutan ke “K" dari titik awal yang dipilih secara random.
ALASAN PEMILIHAN Jika peneliti dihadapkan pada ukuran populasi yang banyak dan tidak memiliki alat pengambil data secara random, cara pengambilan sampel sistematis dapat digunakan. Cara ini menuntut kepada peneliti untuk memilih unsur populasi secara sistematis
CARA PENGAMBILAN SAMPEL Soal “keberapa”-nya satu unsur populasi bisa dijadikan sampel tergantung pada ukuran populasi dan ukuran sampel. Misalnya, dalam satu populasi terdapat 5000 rumah. Sampel yang akan diambil adalah 250 rumah dengan demikian interval di antara sampel kesatu, kedua, dan seterusnya adalah 25
CARA PENGAMBILAN SAMPEL Rumus : K = N / n Misalnya, setiap pasien yang ke tiga yang berobat ke suatu Rumah Sakit, diambil sebagai sampel Diketahui : N= 300 n=100 K= 300/100 =3 Systematic Sample = pasien No. 3,6,9,15 dan seterusnya
SYSTEMATIC RANDOM SAMPLING Keuntungan : Perencanan dan penggunaanya mudah. Sampel tersebar di daerah populasi. Kerugian : Membutuhkan daftar populasi.
3. Stratified Random Sampling Proses pengambilan sampel dilakukan dengan memberi kesempatan yang sama pada setiap anggota populasi yang terbagi dari strata-strata atau sub-populasi. kemudian pengambilan sampel dilakukan dalam setiap strata baik secara simple random sampling, maupun secara systematic random sampling.
ALASAN PEMILIHAN Karena unsur populasi berkarakteristik heterogen, dan heterogenitas tersebut mempunyai arti yang signifikan pada pencapaian tujuan penelitian
CARA PENGAMBILAN SAMPEL Pada saat menentukan jumlah sampel dalam setiap stratum, peneliti dapat menentukan secara PROPOSIONAL (b)TIDAK PROPOSIONAL Yang dimaksud dengan proposional adalah jumlah sampel dalam setiap strata sebanding dengan jumlah unsur populasi dalam strata tersebut
CARA PENGAMBILAN SAMPEL Rumus Proporsional: i = (s / N) x n Misalnya, Suatu perusahaan memiliki 3 bagian dengan jumlah karyawan yang berbeda-beda. Bagian Keuangan terdapat 15 karyawan (i), Bagian Pemasaran terdapat 45 karyawan (ii), Bagian Perlengkapan terdapat 100 karyawan (iii), Artinya jumlah seluruh Karyawan adalah 160 orang (N). Kalau jumlah sampel (n) yang akan diambil seluruhnya 100 Karyawan, maka untuk strata (i) diambil (15:160)x100 = 9 stratum (ii) = 28 manajer, dan strata (iii) = 63 manajer.
CARA PENGAMBILAN SAMPEL Tidak Proporsional: Jumlah dalam setiap strata tidak proposional. Hal ini terjadi jika jumlah unsur atau elemen di salah satu atau beberapa strata sangat sedikit. Misalnya saja, kalau dalam strata Bagian (I) hanya ada 4 karyawan, maka peneliti bisa mengambil semua karyawan dalam strata tersebut, dan untuk karyawan bagian (II) ditambah 5, sedangkan bagian (III), tetap 63 orang.
STRATIFIED RANDOM SAMPLING Keuntungan : Taksiran mengenai karakteristik populasi lebih tepat. Kerugian : Daftar populasi setiap strata diperlukan Jika daerah geografisnya luas, biaya transportasi tinggi.
4. Cluster Sampling Pengambilan sampel dilakukan terhadap sampling unit, dimana sampling unitnya terdiri dari satu kelompok (cluster). Tiap item (individu) di dalam kelompok yang terpilih akan diambil sebagai sampel. Cara ini dipakai : bila populasi dapat dibagi dalam kelompok-kelompok dan setiap karakteristik yang dipelajari ada dalam setiap kelompok.
ALASAN PEMILIHAN Simple random sampling dan stratified random sampling berasumsi ada list lengkap dari anggota populasi. Kalau tidak ada? Cluster sampling bisa digunakan. Pertimbangan biaya juga merupakan alasan lainnya
CARA PENGAMBILAN SAMPEL Beda dengan stratified: stratified mengambil sampel dari tiap strata, cluster sampling tidak mengambil sampel dari tiap cluster, hanya cluster yang dipilih saja.
CARA PENGAMBILAN SAMPEL Jika semua anggota cluster menjadi sampel single-stage cluster sample. Jika suatu cluster terdiri dari clusters lagi dan sampel diambil dari clusters di bawahnya multistage cluster sampling.
CLUSTER SAMPLING Keuntungan : Perencanan dan penggunaanya mudah. Hemat Biaya Kerugian : Kurang akurat dibandingkan dengan simple random sampling atau stratified random sampling untuk jumlah n yang sama.