KIMIA MEDISINAL II JULAEHA., M.P.H., Apt 081392932832.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Farmakologi Sistem Saraf Otonom
Advertisements

Pendahuluan Interaksi obat adalah perubahan efek suatu obat akibat pemakaian obat lain (interaksi obat-obat) atau oleh makanan, obat tradisional dan senyawa.
OBAT OTONOM Laboratorium Farmakologi
SISTIM SYARAF.
OBAT ANASTESIA Anastetik umum (1) Anastetik lokal I anastetik umum
Tiga dari hal2 yg ada dibawah ini terdapat pd klien
Ethyl Chloride Andreas Josef Ridwan
II. MEKANISME KERJA OBAT A. FASE/NASIB OBAT DALAM TUBUH 1
FARMAKOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER
AUTAKOID DAN ANTAGONISNYA
 TEMPAT KERJA  TERUTAMA PADA MEMBRAN SEL  MENCEGAH PEMBENTUKAN DAN KONDUKSI SARAF (BILA DIKENAKAN SECARA LOKAL PADA JARINGAN SARAF PADA DOSIS YANG.
Muhammad Ahyar saputra
OLEH: Rina Yuniarti, S.Farm, Apt.
METIL PROPIL ETER M. Ramzy Thahir.
Parasimpatomimetik / Kolinergik Simpatomimetik / Adrenegik
CHALID MAULANA & DAHNIAR YANI
Materi Pertemuan 4 Obat & SSO.
edited by : ESTI DYAH UTAMI, M.Sc., Apt.
FASE FARMASETIK FASE FARMAKOKINETIK FASE FARMAKODINAMIK
Session 4 Obat dan Sistem Saraf Tujuan Instruksional :
Toksikologi Program Studi Analis Kesehatan Fakultas Ilmu Kesehatan
PERANAN DAN PENGEMBANGAN OBAT
HUBUNGAN STRUKTUR-AKTIVITAS SENYAWA KOLINERGIK SENYAWA ANTIKOLINERGIK
HUBUNGAN STRUKTUR – AKTIVITAS OBAT PENEKAN SISTEM SARAF PUSAT
HUBUNGAN STRUKTUR AKTIVITAS OBAT KARDIOVASKULAR
HUBUNGAN STRUKTUR – AKTIVITAS SENYAWA STIMULAN SISTEM SARAF PUSAT
KONTRAK dan SILABUS METODOLOGI PENELITIAN
MAHMUDDIN & MARIO LAURENZA MD
HUBUNGAN KUALITATIF STRUKTUR-AKTIVITAS
4. NUTRIEN UNTUK TERNAK (UDARA DAN AIR)
HUBUNGAN STRUKTUR-AKTIVITAS ANALGETIKA
ANALGESIK, ANTIPIRETIK, ANESTETIK
HUBUNGAN STRUKTUR - AKTIVITAS SENYAWA ADRENERGIK PEMBLOK ADRENERGIK
Konsep Farmakologi dan Patofisiologi
KONTRAK dan SILABUS METODOLOGI PENELITIAN
Parasimpatomimetik / Kolinergik Simpatomimetik / Adrenegik
Kimia Medisinal Obat Analgetik dan Antipiretik
Rahmatini Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Fransiska Ayuningtyas.W Akfar Theresiana Semarang
OBAT SUSUNAN SARAF OTONOM
KONTRAK PEMBELAJARAN KULIAH K I M I A M E D I S I N A L
PERINTANG GANGLION DISUSUN OLEH : KELOMPOK V FANI NOVITA FIRDA ARISNA
FARMAKOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER
FARMAKOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER
KONTRAK SILABUS MK METODOLOGI PENELITIAN
Pengantar Farmakologi: Farmakodinamik
KELOMPOK 1 : AZHARUDDIN AGUSRIYANTI
ANESTETIK UMUM Obat yang dapat menghilangkan rasa sakit yang disertai dengan hilangnya kesadaran secara total REVERSIBEL.
Oleh : Hendri Wasito, S. Farm., Apt.
OBAT OTONOM Laboratorium Farmakologi
Pre test Sebutkan batasan tekanan darah yang normal!
Reaksi Senyawa Nikel Beraksi dengan H2S menghasilkan endapan hitam.
POKOK BAHASAN III FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TOKSISITAS.
Calcium Channel Blocker
Obat Otonom Oleh : Ida Mukhlisa,s.farm.,Apt.
Muhammad Mirza Muhammad Zulfikri
Obat Otonom Oleh : Ida Mukhlisa,s.farm.,Apt.
INTERAKSI FARMAKODINAMIKA
ANESTESI NAMA KELOMPOK: ARDIAN YUDHITAMA DINA WIDYA ASMARA SOLIN
KELOMPOK 4 KELENJAR PANKREAS.
BIOLOGI B 2013 R.ADITIAS HERMAWAN ( )
KELOMPOK 1 Yunika Kasyaningrum indriana Rahma Meimuna Siti m Prisma
OBAT ANESTESI oleh: Jumain. OBAT ANESTESI oleh: Jumain.
Awal P.Kusumadewi B2P2TOOT
OBAT OTONOM Laboratorium Farmakologi
ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA PROGRAM STUDI FARMASI/ FIKES
II. MEKANISME KERJA OBAT A. FASE/NASIB OBAT DALAM TUBUH 1
Mesi Leorita, S.Si, M.Sc., Apt.. Interaksi Obat dan reseptor Secara tradisional dimodelkan sebagai “ Kunci dan Anak Kunci ” - Kunci : Permukaan Reseptor.
BIOFARMASETIKA Awal P.Kusumadewi B2P2TOOT MATERI KULIAH BIOFARMASETIKA.
2 DEPRESANSIA (DEPRESAN SUSUNAN SYARAF PUSAT) Obat depresan/ obat penekan Susunan Syaraf Pusat (SSP) : senyawa yang dapat menghambat aktivitas SSP. Berdasar.
Transcript presentasi:

KIMIA MEDISINAL II JULAEHA., M.P.H., Apt 081392932832

KONTRAK KULIAH Penilaian akhir/kelulusan mahasiswa dalam matakuliah kimia medisinal 2 mengacu pada aturan yang berlaku di universitas. 15 menit setelah dosen masuk kelas, mahasiswa tidak diperkenankan masuk. Mahasiswa tidak diperkenankan ngobrol di dalan kelas pada saat proses kuliah berlangsung, kecuali mendiskusikan materi ajar. Mahasiswa tidak diperkenankan menggunakan handphone di dalam kelas. (sebaiknya sillent/getar)

MATERI KULIAH Session Pokok Bahasan 1,2 Hubungan struktur dengan obat penekan sistem saraf pusat (Anestetik sistematik, Sedative-hipnotik, Relaksan pusat, Antipsikotik, Antikejang) 3-5 Hubungan struktur dengan obat perangsang sistem saraf pusat (Analeptic, Metilzantin, Perangsang psikomotor, Halusinogen) 6 Hubungan struktur dengan aktivitas obat analgetik (analgetik narkotika dan non-narkotika) 7 Hubungan struktur dengan aktivitas obat kardiovaskular (Kardiotonik, Antiartmia, Antihipertensi, Antiangina, Vasodilator, Antilipemik ) 8 UTS 9 Hubungan struktur dengan aktivitas obat kolinergik (Kolinergik dengan efek langsung, Kolinergik dengan efek tak langsung, Reaktivator kolinesterase)

Lanjut.......... Session Pokok Bahasan 10 Hubungan struktur dengan aktifitas pemblok kolinergik (Antikolinergik, Pemblok ganglionik, Pemblok saraf otot) 11 Hubungan struktur dengan aktifitas obat adrenergik (Penggolongan berdasarkan mekanisme kerja, Penggolongan berdasarkan efek farmakologis) 12 Hubungan struktur dengan aktivitas obat pemblok adrenergik (senyawa pemblok alfa adrenergik dan senyawa pemblok beta adrenergik) 13 Hubungan struktur dengan aktivitas obat diuretik 14 Hubungan struktur dengan aktivitas obat antidiabetik oral 15 Hubungan struktur dengan aktivitas anestesi lokal 16 UAS

REFERENSI Siswandono, Bambang Soekardjo, 2000, Kimia Medisinal, Unair Press, Surabaya Nofraday, 1985, Medical Chemistry, A Biochemical Approach, Oxford Press, New York Foye WO, 1981, Principles of Medicinal Chemistry, 3rd ed,Lea & Febiger, Philadelphia Wolf ME, 1980, Burger’s Medicinal Chemistry, John Wilwy & Son, New York  

TUJUAN PEMBELAJARAN Memahami hubungan struktur dengan absorpsi, distribusi, metabolisme dan eksresi obat. Memahami hubungan kelarutan, sifat kimia fisika dengan aktivitas biologis. Memahami hubungan struktur dan interaksi obat-reseptor. Memahami hubungan struktur aktivitas obat. Memprediksi efek farmakologis suatu obat berdasarkan struktur kimianya.

MEKANISME KERJA OBAT PENEKAN SISTEM SARAF PUSAT otak spinalis Medula tepi Somatis Otonom (siaga) Simpatis Parasimpatis (rileks)

LETAK AKSI OBAT PADA SISTEM SARAF PUSAT Obat penekan sistem saraf pusat adalah senyawa yang dapat menghambat aktivitas sistem saraf pusat Berdasarkan tempat aksinya, aksi obat pada susunan saraf pusat terbagi menjadi 3 kategori, yaitu : aksi pada presinaptik, aksi pada celah sinaptik, aksi postsinaptik.

Aksi presinaptik artinya obat bekerja mempengaruhi proses sintesi, penyimpanan, metabolisme, dan pelepasan neurotransmiter. Aksi pada celah sinaptik meliputi aksi obat setelah neurotranmiter dilepaskan namun belum beraksi pada reseptornya Aksi pascasinaptik artinya obat bekerja sebagai agonis atau antagonis pada reseptor pascasinaptik

INGAT........ UNTUK MENJALANKAN FUNGSI SUATU SISTEM SARAF , DIPERLUKAN JARINGAN SYARAF YANG BERISI RIBUAN SEL-SEL SARAF YANG AKAN MENGHANTARKAN INFORMASI DARI DAN KE OTAK DARI BERBAGAI BAGIAN TUBUH

HUBUNGAN STRUKTUR – AKTIVITAS OBAT PENEKAN SISTEM SARAF PUSAT Berdasarkan efek farmakologisnya obat penekan sistem saraf pusat dibagi menjadi lima golongan : Anestetika sistemik Sedativa dan hipnotika Relaksan pusat Antipsikotik Antikonvulsi

HUBUNGAN STRUKTUR – AKTIVITAS ANESTETIKA SISTEMIK Anestetika sistemik adalah senyawa yang dapat menekan aktivitas fungsional sistem saraf pusat Anestetika sistemik menekan sistem saraf pusat secara tidak selektif Aktivitas biologi lebih ditentukan oleh sifat kimia fisika, bukan oleh interaksinya dengan reseptor. Anestetika sistemik termasuk golongan senyawa yang berstruktur tidak khas

CARA PEMBERIAN ANESTETIKA SISTEMIK 1. Secara inhalasi berupa gas atau cairan yang mudah menguap Diberikan bersamaan dengan oksigen, oksigen umumnya digunakan sebagai pelarut Efek samping : delirium, mual, takikardi, aritmia jantung, depresi pernapasan, kadang – kadang ada yang menimbulkan hepatotoksik, nefrotoksik, dan karsiogenik

Keuntungan anestetika inhalasi Kedalaman anestesi dapat diubah dengan cepat dengan mengubah kadar obat Kemungkinan terjadinya depresi pernapasan sesudah operasi kecil karena obat dieliminasikan dengan cepat. Contoh : dietileter, vinil eter, enfluran, isofluran, metoksifluran (turunan eter) Kloroform, etil klorida, halotan, trifluorometanol.

2. Anestetika injeksi Awal kerja cepat Masa kerjanya cepat Biasanya dikombinasikan dengan anestesi inhalasi untuk operasi yang memerlukan waktu lama Efek samping: depresi pernapasan, aritmia jantung, spasma pada bronki dan laring, hipotensi, mual dan rasa pusing sesudah operasi. Contoh: tipental Na, ketamin HCl

TERIMAKASIH