Aktor-aktor Yang Terlibat dalam

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MENGANALISIS SISTEM POLITIK DI INDONESIA
Advertisements

PENGAWASAN PEMILU & PERAN MAHASISWA
Materi kuliah Pemilu dan Perilaku Politik
SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA
Sistem Politik di Indonesia
HAK TURUT SERTA DALAM PEMERINTAHAN
SISTEM PEMERINTAHAN AMERIKA SERIKAT
LEMBAGA NEGARA MENURUT UUD NRI TAHUN 1945 UUD 1945 KY DPR DPD MPR BPK
DINAMIKA PELAKSANAAN UUD 45 KULIAH KE-4.
SOSIOLOGI EKONOMI Pertemuan Ke-8
TUGAS KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA CINA
SISTEM KETATANEGARAAN BERDASAR AMANDEMEN UUD 45
NEGARA DAN KONSTITUSI SISTEM KETATANEGARAAN
STRUKTUR PEMERINTAHAN DAERAH
DEMOKRASI Prof. Dr. Amir Santoso.
Sidang Lembaga Kemahasiswaan: Perspektif Teoritik
Oleh: Ratri Istania, SIP, MA Semester Gasal STIA LAN Jakarta 2012
TUGAS HTN Nama kelompok : Wulandari ( )
Pertemuan 10 PEMERINTAH DAN PEMERINTAHAN
Sisitim ketatanegaraan Republik Indonesia
Konsep dasar Politik dan pemerintahan
SISTEM KETATANEGARAAN PADA AMANDEMEN UUD NEGARA RI TAHUN 1945
Partai Politik & Pemilu
AKTOR DAN PELAKU PEMBUAT KEBIJAKAN PUBLIK
ADMINISTRASI NEGARA dalam LINGKUP SISTEM
PERIODESASI PERKEMBANGAN SANRI
ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN
SISTEM PEMERINTAHAN DI BEBERAPA NEGARA
AKTOR DAN PELAKU PEMBUAT KEBIJAKAN PUBLIK
SISTEM PEMERINTAHAN Sistem pemerintahan merupakan gabungan dari
KELOMPOK BAB 3 Menganalisis Kewenangan Lembaga-Lembaga
ADMINISTRASI NEGARA DLM LINGKUP SISTEM
PEMERINTAHAN YANG BERSIH
PERUMUSAN KEBIJAKAN PUBLIK (POLICY FORMULATION)
PERIODESASI PERKEMBANGAN SANRI
TIPE-TIPE SISTEM POLITIK
Apa dan Mengapa Demokrasi?
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
ADMINISTRASI NEGARA dalam LINGKUP SISTEM
Demokrasi Aspek formal: - pemilu - lembaga - konstitusi/perundangan, …
MENGAPA HARUS ADA PEMILU
Pengertian Kebijakan Publik
SISTEM POLITIK DI INDONESIA
MODUL SISTEM POLITIK Lembaga Legislatif.
Perkembangan Pengelolaan Kekuasaan Negara di Pusat dan Daerah dalam Mewujudkan Tujuan Negara Indonesia AYU NOVITA ARUMSARI (19) DEA AMANDA AMELIA R (24)
Tugas HTN BAB 7 ORGAN DAN FUNGSI KEKUASAAN NEGARA
Penyelenggaraan Negara Kesatuan Republik Indonesia (I)
Hukum Administrasi Negara
Modul Sistem Politik Indonesia LEMBAGA / BADAN EKSEKUTIF
Presented by: Syaiful Bakhri, S.Sos, MM
DPR DPD Presiden 28 BAB VIIIA. BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
Mhd. Yusrizal Adi Syaputra, SH.MH
Materi-4 Pengantar Ilmu Politik INSTITUSI POLITIK
TEORI-TEORI POLITIK PEMERINTAHAN
"LEMBAGA NEGARA" Ericson Chandra.
KEKUASAAN KEHAKIMAN DI INDONESIA
Pergeseran Kedudukan Eksekutif Di Indonesia.
Ketanegaraan Indonesia
Kebijakan dan Keputusan Publik Dalam Perencanaan
SISTEM KETATANEGARAAN PADA AMANDEMEN UUD NEGARA RI TAHUN 1945
BEBERAPA PERBANDINGAN SISTEM ADMINISTRASI NEGARA
LEMBAGA NEGARA PASCA AMANDEMEN UUD 1945
TIPE-TIPE SISTEM POLITIK
TUGAS DAN KEWENANGAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN
ADMINISTRASI NEGARA dalam LINGKUP SISTEM
BEBERAPA PERBANDINGAN SISTEM ADMINISTRASI NEGARA
PENGAWASAN PEMERINTAHAN DAERAH
PERIODESASI PERKEMBANGAN SANRI
DISUSUN OLEH : KELOMPOK : 1 1. SARA STEFANY TAMUBOLON ARIFAH ZUHRO ANDIK GUNAWAN 4. ADLI 5. ALFRINDO SINAGA.
LEMBAGA MPR, PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN
Transcript presentasi:

Aktor-aktor Yang Terlibat dalam Perumusan Kebijakan https://www.google.com/search?q=public+policy+analysis&source=actors+in+public+policy+process+&tbm

Aktor penting dalam proses perumusan kebijakan publik Anderson (1979), Lindblom (1980), maupun Lester dan Joseph Stewart, Jr (2000). Aktor‑aktor atau pemeran serta dalam proses pembuatan kebijakan dapat dibagi ke dalam dua kelompok, yakni para pemeran serta resmi dan para pemeran serta tidak resmi. Aktor resmi: Badan-badan administrasi Eksekutif Legislatif Yudikatif Aktor tidak resmi: Kelompok Kepentingan Partai politik Individu sebagai warganegara

Badan-badan administrasi (govermental agencies) Badan‑badan administrasi telah menjadi aktor yang penting dalam proses pembuatan kebijakan dan keberadaannya perlu mendapat perhatian oleh para ilmuwan politik yang tertarik untuk mengkaji kebijakan‑kebijakan publik. Hal ini bisa ditunjukkan misalnya melalui cara bagaimana suatu departemen tertentu menggalang kekuatan untuk mendukung suatu kebijakan, seperti departemen pertanian yang mendukung kenaikan harga‑harga produk pertanian atau kebijakan menyangkut ekspor hasil pertanian.

Eksekutif (presiden) PRESIDEN Presiden sebagai kepala eksekutif memiliki peran yang amat penting dalam perumusan kebijakan konstitusi memberi wewenang yang besar kepada eksekutif untuk menjalankan pemerintahan. Secara individu maupun dalam rapat kabinet, baik secara langsung ataupun tidak langsung. Eksekutif (presiden)

Legislatif (DPR) EKSEKUTIF Eksekutif (presiden dan para menterinya) memegang peran yang cukup krusial dalam perumusan kebijakan. Setiap kebijakan (misal: undang-undang) harus mendapat persetujuan/pengesahan dari lembaga legislatif. Legislatif (DPR)

Lembaga Yudikatif (badan peradilan) Lembaga ini juga memainkan peran yang cukup besar dalam pembentukan kebijakan. Melalui penggunaan otoritas untuk melakukan judicial review badan peradilan seringkali sangat mempengaruhi substansi kebijakan. Judicial review, pada dasarnya merupakan kekuasaan badan peradilan untuk menentukan apakah tindakan-tindakan yang diambil oleh cabang-cabang eksekutif maupun legislatif sesuai dengan konstitusi ataukah tidak.

Interest groups KELOMPOK KEPENTINGAN 1 Kuat lemahnya peran yang dimainkan oleh kelompok ini sangat bergantung kepada sistem politik yang dianut negara: demokratis atau otoriter. Terutama berfungsi menyatakan tuntutan-tuntutan dan memberikan alternatif-alternatif tindakan kebijakan  artikulasi kepentingan Juga memberikan informasi kepada pejabat publik mengenai sifat serta konsekuensi-konsekuensi yang mungkin timbul dari usul-usul kebijakan yang diajukan  rasionalitas pembuatan kebijakan. Interest groups

Interest groups KELOMPOK KEPENTINGAN 2 Kuat lemahnya pengaruh kelompok kepentingan terhadap kebijakan tergantung pada faktor-faktor: jumlah dan kapasitas anggota; dukungan keuangan; kapasitas pemimpin; ada tidaknya persaingan organisasi; perilaku pejabat pemerintah; tempat pembuatan keputusan dalam sistem politik; pandangan yang ditujukan kepada kelompok Interest groups

Political parties PARTAI POLITIK Parpol memegang peran penting dalam sistem demokratis. Dalam masyarakat modern parpol seringkali melakukan “agregasi kepentingan”  mengubah tuntutan-tuntutan menjadi alternatif kebijakan. Meski memiliki jangkauan yang lebih luas ketimbang kelompok-kelompok kepentingan, namun parpol cenderung bertindak sebagai perantara ketimbang sebagai pendukung kepentingan-kepentingan tertentu dalam pembuatan kebijakan. Political parties

Individual as citizen WARGANEGARA INDIVIDU Peran individu sebagai warga negara seringkali diabaikan dalam proses pembuatan kebijakan, meski dalam sistem demokratis. Seringkali fakta menunjukkan bahwa banyak orang yang tidak memberikan suaranya dalam pemilu (golput), non-partisan, dan tidak terlibat dalam kelompok-kelompok kepentingan/penekan. Nemun demikian, tidak berarti bahwa peran individu sebagai warga negara lantas diabaikan dalam proses pembuatan kebijakan. Individual as citizen

SELESAI