Pengadaan Logistik Farmasi RS Oleh : IGK Wijasa,Drs.MARS AK3
Pengelompokkan barang Estimasi kebutuhan yad Analisa prioritas Hasil inventarisasi Pengelompokkan barang ABC& VEN Estimasi kebutuhan yad Analisa prioritas Perencanaan Kebutuhan Rencana Kebutuhan & Anggaran Pengadaan Pembelian Penyewaan Hibah Produksi konsinyasi
PEMESANAN ( Order ) Persediaan dilihat dari sistem pemesanan dibedakan atas cycle stock dan safety stock Cycle stock adalah persediaan rata-rata yang dibutuhkan per periode Safety stock adalah persediaan pengaman terkait dengan titik pemesanan kembali ( Reorder point ) Untuk memenuhi kebutuhan operasional di rumah sakit maka persediaan obat di gudang harus dijaga sedemikian rupa agar tidak kekurangan atau kelebihan. Stock yang terlalu sedikit atau terlalu banyak dapat meningkatkan resiko biaya tinggi Untuk keperluan menjaga keseimbangan jumlah persediaan harus menerapkan prinsip MAXMINCON yang artinya maksimumkan faedah minimalisasi kerugian dan kontrol yang cermat . Apabila persediaan obat mencapai titik minimum maka pemesanan harus disegerakan dengan mempertimbangkan masa tenggang ( lead time ) hingga jumlah persediaan mencapai titik maksimum kembali Antara titik minimum dan titik maksimum harus ada kontrol atau pengendalian yang cermat
Kebijakan Pemesanan Pemesanan adalah kegiatan logistik yang menjadi bagian dari pengadaan Untuk mengurangi pemborosan kebijakan pemesanan Barang atau obat/alkes yang sifatnya fast moving harus dipesan dalam jumlah besar untuk kebutuhan triwulan Sebaliknya untuk yang slow moving harus dipesan dalam jumlah kecil dengan frekuensi pemesanan sesuai kebutuhan
Sistem pemesanan (order) Pada umumnya dikenal 2 sistem pemesanan ; Sistem Q yaitu sistem pemesanan berdasarkan jumlah persediaan Sistem P adalah sistem pemesanan berdasarkan periodic atau waktu yang konstan Kombinasi kedua sistem bertujuan meningkatkan efisiensi dan efektivitas
Metode Pemesanan EOQ dan ROP Metode pemesanan EOQ adalah metode pemesanan barang dalam jumlah besar yang bertujuan mengefisiensikan biaya pengadaan ROP atau Reorder point atau Titik Pemesanan Kembali
Pengertian EOQ EOQ adalah tehnik pemesanan dalam manajemen pengadaan EOQ adalah cara penghitungan pemesanan barang sekali pesan dengan biaya yang paling rendah
Jenis biaya ( Cost ) dalam EOQ Holding cost atau carrying cost Biaya yang timbul akibat perusahaan menyimpan persediaan Ordering cost atau set up cost Biaya yang timbul akibat pengadaan/pemesanan Stock -out cost atau shortage cost Biaya yang timbul akibat perusahaan mengalami kekosongan atau kehabisan persediaan
Holding atau Carrying Cost Biaya fasilitas penyimpanan termasuk penerangan, pendinginan dll Opportunity cost of capital = peluang pendapatan atas dana yang diinvestasikan dalam persediaan Biaya keusangan Biaya penghitungan fisik Asuransi Pajak persediaan Biaya resiko pencurian, perusakan atau perampokan Biaya penanganan dll Biaya penyimpanan berkisar anatara 12 sd 40 % dari harga barang dan rata-rata 25 %
Ordedring Cost or Procurement Cost Biaya proses pemesanan dan biaya ekspedisi Upah Biaya telepon Surat –menyurat Pengepakan dan penimbangan Biaya penerimaan (pengecekan ) Biaya pengirimanke gudang dll
Set-up cost (biaya penyiapan) Biaya ini terjadi apabila bahan atau barang tidak dibeli tetapi diproduksi sendiri Biaya –biaya ini meliputi : Biaya mesin menganggur Biaya tenaga kerja langsung Biaya penjadwalan Biaya ekspedisi
Biaya-biaya : Shortage cost Kehilangan penjualan Kehilangan pelanggan Pemesanan khusus Ekspedisi Selisih harga dll
Rumusan EOQ
Soal RS Selalu Jaya pada tahun yang akan datang membutuhkan Infus NaCl sebanyak 240.000 Unit. Harga per unit Rp2.000. biaya pesan untuk setiap kali melakukan pemesanan sebesar Rp150.000, sedangkan biaya penyimpanan sebesar 25% dari nilai rata - rata persediaan. Diminta : a. berapa jumlah pemesanan yang paling ekonomis ( EOQ ) ? b. berapa kali pemesanan yang harus dilakukan dalam setahun ? c. berapa hari sekali perusahaan melakukan pemesanan ( 1 tahun = 360 hari ) ? d. apabila waktu yang dibutuhkan dari saat memesan sampai bahan baku tiba di perusahaan adalah 2 minggu, kapan perusahaan harus melakukan pemesanan kembali (Reorder Point). Jika diasumsikan 1 tahun = 50 Minggu.
Jawab b. Pemesanan yang dilakukan dalam setahun = 240.000 / 12.000 = 20 x pemesanan. c. Jika 1 tahun = 360 hari, maka pemesanan dilakukan = 360 / 20 = 18 Hari Sekali
Terimakasih