Disampakan Pada seminar Nasional Politeknik Piksi Ganesha Strategies financial “bankable” for Small and Medium Enterprises (SMEs) Disampakan Pada seminar Nasional Politeknik Piksi Ganesha Bandung, 26 Januari 2017
Nama : PERWITO, S.E, M.M. Alamat : Jl. SUKAJADI N0 1, Bandung Tempat & Tgl Lahir : Kulon Progo, Yogyakarta, 04 Oktober 1980 Pekerjaan : Dosen Surya Matra Persada Motto Hidup : Bermanfaat Bagi Orang Lain
SMEs Profile
SMEs Profile UMkM merupakan pelaku ekonomi yang penting dalam hal penyerapan tenaga kerja di negaranegara ASEAN. Meskipun UMkM termasuk di dalamnya usaha skala mikro mencakup 96 persen dari keseluruhan usaha di negara-negara ASEAN, kontribusinya dalam pembentukan nilai tambah masih terbatas, UMkM berkontribusi sebesar 42 persen dari total PDB negara-negara ASEAN. Kontribusi UMkM ASEAN terhadap nilai ekspor dan jaringan produksi global dan regional (Global Value Chain) masih rendah. Kinerja UMkM Indonesia masih relatif rendah dibandingkan negara-negara ASEAN.
SMEs Profile No. Keterangan Asset Omset 1 Mikro 50 juta Tidak termasuk tanah dan bangunan 300 juta 2 Kecil 50 s.d 500 juta Tidak termasuk tanah dan Bangunan 300 s.d 2.5 M 3 Menengah 500 juta s.d 10 M 2.5 M s.d 50 M Undang-undang UMKM, No 20. tahun 2008
SMEs Profile Kontribusi UMkM terhadap PDB nasional mengalami penurunan, dari 58,3 persen pada tahun 2008 menjadi 57,6 persen tahun 2013. Trend pertumbuhan nilai tambah UMkM menunjukkan peningkatan dari 4,6 persen pada tahun 2009 menjadi 7,2 persen tahun 2011, namun mengalami penurunan menjadi 5,75 persen pada tahun 2013. Meskipun mengalami perlambatan, nilai pertumbuhan PDB UMkM masih lebih tinggi 0,02 persen dari pertumbuhan PDB nasional Sumber: pemetaan dan strategi peningkatan daya saing UMKM. BI: 2016
SMEs Profile: Perkembangan Penyerapan tenaga kerja 2008-2014 TK yang bekerja di UMkM mengalami peningkatan dari 94 juta pada tahun 2008 menjadi 123,2 juta pada tahun 2014. proporsi penyerapan TK sebesar 96,7 persen pada tahun 2014. Rata-rata pertumbuhan penyerapan tenaga kerja UMkM pada tahun 2009-2014 adalah sebesar 4,63 persen per tahun. Sumber: pemetaan dan strategi peningkatan daya saing UMKM. BI: 2016
SMEs Profile: pertumbuhan unit usaha Jumlah unit UMKM tahun 2014 mengalami peningkatan dari 51,4 juta tahun 2008 menjadi 59,3 juta, dimana 99,9 persen diantaranya adalah UMkM. Secara umum pertumbuhan usaha mikro relatif sama pada tahun 2007-2014 dengan rata-rata tumbuh 2,37 persen. Rata-rata pertumbuhan unit usaha yang paling tinggi adalah usaha menengah sebesar 6,2 persen. Sementara nasional untuk tahun 2007-2014 adalah sebesar 2,4 persen pertahun Sumber: pemetaan dan strategi peningkatan daya saing UMKM. BI: 2016
Part II : Problem SMEs
SMEs Profile Sumber: Nicolescu (2009) dalam laporan BI. 2016
SMEs : FAKTOR UTAMA YANG MEMPENGARUHI DAYA SAING UMKM Produktifitas Internal faktor Inovasi
SMEs : FAKTOR UTAMA YANG MEMPENGARUHI DAYA SAING UMKM Kemudahan Berusaha (Ease of Doing Business) Akses Permodalan (Access to finance) Eksternal faktor Akses Pasar Access to market Dukungan infrastruktur Infrastructure support Siklus Bisnis Business cycle
Part III : strategies bankable SMEs Profile Part III : strategies bankable
SMEs
SMEs. Kredit UMKM Rp 828,6 triliun, tumbuh 14,9%. Klasifikasi usaha, usaha menengah 45,4%, usaha kecil 29,5%, dan usaha mikro 25,2%. Kredit untuk modal kerja 72,6%. Kredit investasi 27,4%. Sumber: lap kredit UMKM. BI, 2016
SMEs: strategic of financial management practices in SMEs Hande Karadag, Wharton School, University of Pennslyvania, 2015
Strategic bankable for SMEs Legalitas formal usaha /legal entity NPWP Laporan Keuangan Usaha Administrasi dokumen Rekening Bank Review trend usaha
1. Legalitas formal usaha / legal entity Membuat Surat Keterangan Usaha, minimal dari Kelurahan. Apabila memungkinkan sebaiknya ditingkatkan statusnya menjadi TDP, SIUP dan SITU. Dengan memiliki legal formal usaha, usaha kita sudah tercatat oleh otoritas setempat dan ada ijin operasional.
2. NPWP Membuat NPWP. Gampang membuat NPWP itu, cukup membawa KTP dan syarat lain yang ditentukan Kantor Pajak. Membuat NPWP itu tidak ada biaya yang dikeluarkan alias gratis
3. Laporan Keuangan Usaha Sediakan beberapa buku catatan untuk mencatat pemasukan dan pengeluaran. Misal; buku penjualan, buku pembelian stok, buku biaya, buku gaji, buku hutang, buku piutang dan buku persediaan
3. Administrasi Dokumen Sediakan beberapa Block File atau Log File untuk mengarsipkan invoice, tagihan, kwitansi, bukti order, SPK, DO, serta semua kertas atau dokumen yang berhubungan dengan usaha anda
5. Rekening Tabungan Buka rekening Bank tabungan atau rekening giro. Upayakan setiap transaksi menggunakan fasilitas jasa bank, hindari transaksi tunai bila memungkinkan. Selain aman juga mempermudah untuk rekonsiliasi kas kita saat diperlukan.
6. Review Trend usaha Upayakan usaha berjalan selama dua tahun, dan selanjutnya analisa bagaimana jalannya usaha kita, sejauhmana pertumbuhan usaha kita, dan kenali tren usaha kita (kapan profit meningkat, kapan profit menurun).
Kesimpulan: UMKM (SMEs) sebagai sumber pertumbuhan yang potensial, maka pemerintah harus melingdungi secara sistematis dan masif sehingga akan meningkatkan daya saing usaha. Perlu pendampingan usaha, khususnya pembukuan dan laporan keuangan untuk Menciptakan UMKM (SMEs) yang bankable, sehingga bisa mendapatkan akses pendanaan dari lembaga keuangan Bank dan non bank.
Terima Kasih Email: perwitoe@gmail.com