MODUL 4 PENEKANAN BIAYA PRODUKSI MELALUI PENGGANTIAN ALAT &

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERMINTAAN UANG & TINGKAT BUNGA EKUILIBRIUM
Advertisements

INFLASI.
MANAJEMEN PIUTANG DAGANG
PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PEMBIAYAAN MODAL
PERTEMUAN 6 : MANAJEMEN PERSEDIAAN
Sasaran Jangka Panjang
Penganggaran Modal (Capital Budgeting)
Keputusan Investasi Dan Penganggaran Modal
Rika Kharlina Ekawati, S.E., M.T.I
Ekivalensi Nilai Dari Suatu Alternatif
Evaluasi Investasi Tujuan:
ANALISIS CASH FLOW (1) Pertemuan ke-3.
ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO.
STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY)
PENGANGGURAN, INFLASI & KEBIJAKAN PEMERINTAH
FUTURE WORTH ANALYSIS.
ANALISIS CASH FLOW (1) Pertemuan ke-4.
PENGERTIAN PENYUSUTAN
BAB 9 KEBIJAKAN DIVIDEN.
Pertemuan Minggu Satu Manajemen Modal Kerja
BAB XI KEPUTUSAN INVESTASI
STUDI KELAYAKAN USAHA OLEH : Adhi Muhtadi, ST.,SE.,MSi.,MT.
EFISIENSI PASAR MODAL DAN KEPUTUSAN PENDANAAN
Keputusan Penetapan Harga dan Manajemen Biaya
LAPORAN KEUANGAN & ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
BAB I MANAJEMEN KEUANGAN
BENEFIT COST RATIO ANALYSIS
ANGGARAN KAS.
Investasi dalam aktiva tetap
Investasi dalam aktiva tetap
RUANG LINGKUP DEVIDEN.
PENCIPTAAN USAHA mustikalukmanarief
Investasi Return Of Investment
Investasi Lilik Sri Hariiani
ANGGARAN PENANAMAN MODAL
EFFECTIVE MAINTENANCE MANAGEMENT
PENCIPTAAN USAHA DALAM PELUANG USAHA
PRINSIP – PRINSIP INVESTASI MODAL
ANALISIS KEUANGAN DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS
TEORI ESTIMASI DAN BIAYA
MANAJEMEN PIUTANG ARI DARMAWAN, DR, S.AB, M.AB.
INVESTASI DALAM PIUTANG
Studi Kelayakan Bisnis
PRODUKSI DAN BIAYA.
I. Analisis Makroekonomi
TINJAUAN RINGKAS MENGENAI TEORI, MASALAH DAN KEBIJAKAN MAKROEKONOMI
Pengelolaan Proyek Sistem Informasi
ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING)
MODAL SAHAM DAN LABA DITAHAN
ASPEK2 SKB Pasar Konsumen dan Produsen Pemasaran Teknik dan teknologi
BAB VI MENGUKUR DAN MENGENDALIKAN ASET YANG DIKELOLA
STRUKTUR MODAL MANAJEMEN KEUANGAN 2.
PENGANGGURAN, INFLASI DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH
INFLASI Disusun Oleh : Devi Yulianingsih (A )
PENDAHULUAN Definisi Proyek Tahap-tahap Siklus Proyek
STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY)
Biaya Modal (Cost of Capital)
Singgih pudjirahardjo
METODE USULAN PENILAIAN INVESTASI
PENCIPTAAN USAHA OLEH : DINI ROCHDIANI
TEORI ESTIMASI DAN BIAYA
ASPEK FINANCIAL DALAM KELAYAKAN USAHA
Kebijakan Fiskal dan Moneter dalam Model IS-LM
Studi aspek keuangan bertujuan untuk mengetahui perkiraan pendanaan dan aliran kas proyek bisnis, sehingga dapat diketahui layak atau tidaknya rencana.
Penganggaran Modal (Capital Budgeting)
Penyusunan anggaran kas
PERUSAHAAN DALAM PASAR KOMPETITIF. FAJRI RIKO MAHARANI ( ) YASHINTA NUR F ( ) NITA SULISTYAWATI ( )
PENGERTIAN PENYUSUTAN
Materi Manajamen Proyek
Transcript presentasi:

http://www.mercubuana.ac.id MODUL 4 PENEKANAN BIAYA PRODUKSI MELALUI PENGGANTIAN ALAT & MESIN SECARA TEPAT Mengapa biaya produksi harus ditekan ? Untuk memperbesar margin laba/keuntungan. Apa yang dimaksud dengan keuntungan dan mengapa keuntungan diperlukan ? Menurut Centuri Dictionary, keuntungan adalah “pendapatan diatas pengeluaran” atau “apa yang sisa” pendapat atau definisi ini menghasilkan suatu filosofi “harapan dan do’a” ; melalui bekerja keras, mereka percaya keuntungan akan diperoleh, tetapi berapa, mereka tidak tahu sampai tahun berakhir. Sikap ini memperlihatkan suatu “kelemahan”, suatu “ketidak tahuan” tentang arti sebenarnya dari sebuah profit dalam ekonomi kita yang kompetitif. “Pendapatan diatas pengeluaran” belum tentu merupakan keuntungan. Keuntungan dibutuhkan untuk memenuhi pengeluaran-pengeluaran tertentu yang diperlukan, yaitu : 1. pajak, 2. deviden, 3. penanam modal kembali dalam usahanya untuk modal kerja, dan untuk alat-alat produksi. Pengeluaran-pengeluaran ini harus dipenuhi bilamana suatu perusahaan hendak hidup terus (survive) dan berkembang. Suatu perusahaan yang tidak dapat membayar dividen dan tidak dapat menjaga alat-alat yang modern, tidak akan hidup lama, disamping ini, pajak merupakan suatu kewajiban yang tidak dapat dihindari bilamana perusahaan mau sukses. 1

http://www.mercubuana.ac.id Banyak cara yang bisa dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan keuntungan. Ketika kondisi persaingan masih kurang, permintaan produk masih tinggi, maka perusahaan bisa lebih leluasa untuk meningkatkan keuntungan dengan meningkatkan penjualan, atau menaikkan harga. Namun tentunya hal semacam itu tidak akan berlangsung terus-menerus. Ada saatnya ketika persaingan semakin ketat, tingkat permintaan cenderung tetap bahkan menurun, maka diperlukan upaya-upaya yang lebih bersifat internal, untuk membuat perusahaan tetap bisa meningkatkan keuntungan. Pada saat ini usaha yang dilakukan adalah melalui penekanan / pengurangan biaya produksi/operasi. Dalam hal ini pendekatan atau kebijakan yang dipakai untuk memperbesar pembilang (keuntungan) adalah memperkecil cost . Untuk memperkecil cost, banyak jalan atau cara yang dapat ditempuh. Salah satunya adalah dengan menerapkan manajemen pemeliharaan (termasuk penggantian mesin/alat) secara baik dan tepat. Salah satu contoh untuk meminimalkan biaya produksi adalah dengan mencari waktu yang tepat untuk mengganti komponen atau mesin yang menimbulkan biaya pemeliharaan yang semakin besar. Misalkan suatu perusahaan membayar $ 2000 untuk kendaraan bermotornya. Biaya-biaya operasi dan pemeliharaannya adalah kira-kira $500 tiap tahun untuk dua tahun yang pertama, kemudian naik kira-kira $300 tiap tahun. Kapankah kendaraan tersebut harus diganti ? Pertama-tama kita tinjau persoalannya dari segi aljabar. Pengeluaran tahunan selama tahun-tahun 0, 1, 2, dst. Dari umur suatu kendaraan sampai pada saat diganti ialah: C0 = 200 (harga kendaraan), C1 = 500, C2 = 500, C3 = 800, dst. 3

http://www.mercubuana.ac.id V = C0 + DC1 + D2 C2 + .............. + D t Ct Tujuan kita adalah mencari berapakah t yang menjadikan fixed annual equivalent cost a sekecil mungkin. Kita umpamakan sekarang bahwa biaya kesempatan (opportunity cost) dengan jalan menunda penerimaan uang untuk satu tahun adalah sedemikian sehingga satu dollar dalam waktu satu tahun dari sekarang mempunyai present value hanya 90 sen, sehingga D= 0.9 Demikianlah, seandainya management membuat perhitungan bahwa dapat menginvestasikan tambahan cashnya sedemikian rupa sehingga pada akhir tahun, rata-rata tiap 90 sen akan naik menjadi $1. Maka a dapat dihitung sebagai fungsi dari panjangnya umur suatu kendaraan seperti dapat dilihat pada tabel 1. Scrap value atau trade in value dari suatu kendaraan pada saat hendak diganti dengan kendaraan baru, dapat kita masukkan dalam perhitunan “jumlah uang yang diterima” dari kendaraan yang diganti tersebut, hanya dibutuhkan untuk dianggap sebagai biaya negatif untuk tahun penggantian yang bersangkutan, dan dapat dikurangi dari harga Ct (pengeluaran C pada tahun t). Cara perhitungan yang sama dapat dipakai dalam hal menentukan apabila kendaraan yang lama tadi akan diganti dengan kendaraan yang lebih mahal dengan kualitas yang lebih tinggi, tetapi dengan biaya pemeliharaan yang lebih rendah. Dalam hal ini kita hanya membandingkan the minimum fixed annual equivalent cost a dari kendaraan yang berharga $2000, dengan corresponding figurenya untuk kendaraan yang lebih mahal tersebut. Kendaraan yang menghasilkan a yang lebih rendah, dengan jelas akan lebih bermanfaat dalam jangka waktu panjang. Contoh : 5