Tawaran dari Bapak Koperasi

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Mengundang ‘tamu’ dari luar Australia
Advertisements

Salam sukses bagi viroesa ada tips menarik nch, artikel yang ditulis berdasarkan pengalaman teman,,,,, yaitu Cara untuk mendapatkan beasiswa, langkah demi.
Dahulu kala di negeri Cina,
Presented by: Nur Hasanah, SE, MSc
Hal Kecil yang Menarik dari Para Presiden RI
Bu Diro yang “Lebih Populer”
Dari Digul ke Bandaneira Pada akhir Februari 1934 saya ditangkap di Bandung oleh seorang camat PID (polisi rahasia Belanda). Ditahan beberapa hari di kantor.
Ke Tanah Merah Tiga atau empat hari kemudian kami diberangkatkan dengan menumpang kapal yang lebih kecil lagi. Kapal ini milik Pemerintah yang disebut.
Pendidikan Nasional Indonesia (PNI) dari Hari ke Hari Pada bulan September 1932 saya sudah pindah pondokan, menyewa di Jalan Kopo. Waktu itu Pimpinan Umum.
Arti Revolusi Pada tanggal 27 November 1956 diadakan upacara pemberian gelar Doctor Honoris Causa kepada Bung Hatta oleh Universitas Gadjah Mada, bertempat.
SEJARAH PERKEMBANGAN, status, dan fungsi BAHASA INDONESIA
Perpustakaan Ada satu hal lagi yang perlu saya kemukakan. Entah bagaimana saya berani mengusulkan sepintas lalu kepada Bung Hatta, agar perpustakaan pribadi.
Kata Ganti dan Kata Depan
KORESPONDENSI 1. Menurut si Pembuat : a. Surat Pribadi
Badan Penelitian & Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI
Di susun oleh : PRATITA DEA PADMANABA IRSYAD TEGAR N DIAH ANGGRAINI
By: RIDWAN NURCAHYO N K SUDARTO K
Membawa Orang Lapangan Setelah kemerdekaan Republik Indonesia, sering kali saya bertemu dengan Bung Hatta dalam rangka tugas pekerjaan saya di Kementrian.
PERTEMUAN #6 NORMA PEMERIKSAAN DAN WEWENANG PEMERIKSA PAJAK
TUNJANGAN PROFESI PENDIDIK
SEMUA BISA MENJADI WIRAUSAHA SUKSES
CHAPTER 6 BAGIAN-BAGIAN SURAT.
Kata Ganti dan Kata Depan
Uji-Ngaji Sewaktu kami bertiga: Kak Meutia, saya sendiri, dan Halida, masih kecil, Ibu menyarankan agar saya masuk sekolah Katolik. Waktu itu Ayah marah.
Gerakan dan Tantangan Pengembangan Koperasi
Menjadi Guru Kenkoku Gakuin
Sekitar Berdirinya PNI
Bahasa Indonesia Jadi Bahasa ASEAN?
Tak Setuju dengan Dwifungsi ABRI
Cum Laude Menurut rencana, pada tanggal 18 Februari 1968, Bung Hatta, Pak Njoto Amidjojo, Pak Hutabarat serta dua calon promo-vendus, Drs. Zainul Jasni.
Apakah Cita-cita dalam Hidup Anda Sudah Tercapai?
Sri Juwita Hanum Cukup lama kami menikah, namun belum dikaruniai anak. Dalam soal anak, orang Minangkabau tidak kalah usil mulut seperti orang Jawa. Mereka.
TINDAK PIDANA PERPAJAKAN
Tertib Itu Indah Memang benar apa yang dikatakan kawan saya itu sebab jadwal kerja Ayah luar biasa rapinya. Bayangkan saja, setiap hari, persisi pada jam.
Pendapat Tentang Sarjana
Sebagai Wartawan Sebagaimana dengan Bung Karno, Bung Hatta meyakini pentingnya peranan pers. Tidak banyak orang yang mengetahui betapa ampuhnya senjata.
Taat pada Aturan Main Beberapa waktu kemudian dapatlah saya berkesempatan melihat lagi sikap disiplinnya dan kejujurannya dalam memegang prinsip-prinsip.
Dialog dalam “Seikere”
Sederhana Tapi Tegas Pada waktu dilangsungkan pertunjukan Koenig Quarter di Goethe Institut di Jakarta (1972), hadir Bung Hatta dengan disertai oleh Ibu.
Otonomi Daerah Telah Lama Tersirat
Harga Sebuah Merah-Putih
SOPAN Hormat akan atau kepada ketertiban menurut adab yang baik, merupakan bagian dari perilaku diri yang terekspresi dari kualitas moral, nurani dan juga.
Belajar dari Bung Hatta, Sang Proklamator RI yg bersahaja
Menjadi Promotor Disertasi
Menjadi Tamu Undangan Murase
Menulis buku harian ( diary )
Tata Persuratan.
Filosofi Wibawa Setelah pengakuan kedaulatan pada akhir tahun 1949, saya telah kembali dari gerilya ke Jakarta melanjutkan pekerjaan mengkonsolidir kedudukan.
Pelayanan Tamu Hal yang harus diketahui oleh sekretaris tentang tamu :
Kesekretarisan tamu By: Tiara Putri Tasya
Kamar No. 5, Paviliun Cendrawasih
Prolog Sang Sekretaris
TAMU 13 MODAL KOPERASI.
KORESPONDENSI 1. Menurut si Pembuat : a. Surat Pribadi
Kejujuran dalam Ilmu Uda Hatta mempunyai perhatian sangat tinggi terhadap ilmu pengetahuan. Dari dulu buku adalah nomor satu. Beliau adalah seorang pemimpin.
PERKAWINAN CAMPURAN.
SEMUA BISA MENJADI WIRAUSAHA SUKSES
ASAL MULA PEMBENTUKAN NKRI.
DITULIS OLEH : AFRIYANDI, S.Pd.SD NIP
Prodi Magister Keperawatan
Kata Ganti dan Kata Depan
Pemikiran: Dasar Ekonomi Islam
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
Koperasi dan Asuransi Bank dan Lembaga Keuangan. Pengertian Koperasi Pelopor pengembangan perkoperasian di Indonesia adalah Bung Hatta, dan sampai saat.
Pesan Bung Hatta Pada tahun 1932, atas nama Pimpinan Umum Pendidikan Nasional Indonesia, Bung Hatta mengeluarkan sebuah brosur berjudul Ke Arah Indonesia.
1. Menurut si Pembuat : a. Surat Pribadi Surat yang dibuat oleh sesorang atas nama pribadi. bentuk : Surat keluarga Surat setengah resmi KD Bentuk Surat.
Pernikahan Putri Sulung
Surat Balasan Suatu kunjungan ke rumah Bung Hatta yang amat mengesankan ialah waktu saya datang untuk mengambil copy riwayat hidup Sjahrir yang saya minta.
Mengenal Bung Hatta “Bapak Koperasi Indonesia”
LLDIKTI-VI.
Transcript presentasi:

Tawaran dari Bapak Koperasi Di bulan Agustus 1971, keluarga Bapak Moh. Hatta datang mengantarkan Pak Hatta untuk diperiksa kesehatannya di Wina, sekaligus menjadi tamu duta besar Mr. Anak Agung Gde Agung di Wina. Mereka adalah teman seperjuangan. Kebetulan sekali tempat tinggal saya tidak sebarapa jauh dari KBRI, hanya berjarak beberapa ratus meter saja. Maka dalam berbagai kesempatan, saya dapat bertemu dengan Bung Hatta, yang meskipun datang dalam keadaan berobat, tetapi beliau selalu menyediakan waktu untuk menerima mahasiswa yang ingin bertemu dengannya. Suatu saat beliau menanyakan kesibukan saya, dan kuceritakan pengalaman kerja di bank koperasi. Tidak lupa saya menceritakan rahasia keberhasilan sistem perkoperasian di Austria, dan latar belakang keberhasilan Bank Koperasi Austria, yang merupakan salah satu bank terbesar di Austria. Beliau menanyakan sepintas kilas, apakah saya juga senang pada koperasi. Dengan terus-terang dan berdasarkan pengalaman kerja, saya menjawab bahwa saya mengagumi keberhasilan sistem perkoperasian di Austria. Beliau langsung berkata, “Kalau begitu, saudara harus ingat akan perkembangan koperasi di Indonesia.” Sebaliknya saya menjawab, “Tetapi Pak, saya bekerja ini hanya karena atas anjuran profesor pembimbing di perguruan tinggi.” Beliau berkata lagi, “Tapi ya, sebaiknya saudara harus mengetahui dan melakukan research tentang perkoperasian di Indonesia, bagaimana kiranya sukses yang sama bisa terjadi di Indonesia.” Dengan lugu pula saya menjawab, “Tapi Pak, saya sama sekali tidak mempunyai hubungan dengan gerakan koperasi maupun dengan Departemen Koperasi di Indonesia.” Beliau menjawab, “Asal saudara bersedia, lainnya saya atur.” Ternyata beliau tidak melupakan janjinya. Akhir tahun 1971 saya mendapat undangan dari Dewan Koperasi Indonesia untuk datang ke Indonesia, sambil menjenguk tanah air yang sudah ditinggalkan sejak tahun 1962, dan Dewan Koperasi minta untuk melakukan penelitian tentang situasi perkembangan koperasi di Indonesia. Undangan Dewan Koperasi

datang kepada saya setelah DEKOPIN mendapat surat dari Bung Hatta yang menyatakan bahwa ada seorang pemuda dari Sumbawa yang sedang mendalami masalah perkoperasian  di Austria. Undanglah anak muda tersebut. Di Wina waktu itu saya lupa memperkenalkan diri sebagai pemuda asal pulau Flores, maklumlah di luar negeri, suku bangsa dilupakan, yang muncul hanyalah ke-Indonesiaannya. Setelah mendapat undangan tersebut, akhirnya saya mendalami betul-betul risalah perkoperasian dan sistemnya. Dalam rangka praktek kerja, saya diangkat oleh bank koperasi sebagai pegawai resmi yang digaji selayaknya sebagai seorang sarjana, sama seperti orang-orang Austria lainnya. Untuk itu saya ditempatkan di bank koperasi suatu desa, lalu dipindahkan di Bank Koperasi Negara Bagian, lalu terakhir di Bank Koperasi Pusat Nasional. Sesudah itu dipekerjakan pada Koperasi Pertanian di pedesaan, lalu di Pusat Koperasi Pertanian di tingkat regional dan di tingkat nasional. Selanjutnya saya dipekerjakan dalam divisi Pemeriksa Pembukuan Koperasi-koperasi yang berstatus “Publik Akuntan Koperasi”, di bawah naungan Dewan Koperasi Austria. Sementara itu, saya mendapat kehormatan setiap tahun selama tiga bulan dibebaskan untuk didetasir ke Jerman Barat, karena Dewan Koperasi Jerman Barat beserta Konrad Adenauers Tiftung meminta kesediaan saya untuk melatih dan memimpin program training bagi para manajer koperasi dari Malaysia. Setiap 30 tahun manajer Koperasi Malaysia mendapat kesempatan untuk memperoleh latihan ketrampilan di Jerman Barat. Setelah memperoleh pengalaman secukupnya, dan sebelum berani memenuhi undangan dari Dewan Koperasi Indonesia, saya dikirim oleh Jerman Barat ke Malaysia untuk mempelajari perkembangan koperasi di Malaysia dan memberikan rekomendasi tentang cara-cara pengembangan Koperasi Malaysia di Kementerian Pembangunan Bandar dan Luar Bandar di Kuala Lumpur. Hal ini saya lakukan di akhir tahun 1971 dan permulaan tahun 1972. Cosmas D. Blaang, Pribadi Manusia Hatta, Seri 11, Yayasan Hatta, Juli 2002