PELIBATAN LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DALAM PERTANIAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
Sumber data: Statistik Tenaga Kerja Pertanian 2013
PEMBAGIAN PERAN LAKI-LAKI PEREMPUAN Akses terhadap teknologi modern Akses terhadap teknologi sederhana, karena pendidikannya Pengolahan lahan, penanaman hingga pemetikan hasil, mengingat tenaga kerja laki-laki yang lebih lebih kuat, sehingga sangat tepat untuk keperluan mencangkul atau pun mengoperasikan traktor Melakukan kerja selama proses produksi yang meliputi penanaman, penyiangan, pemeliharaan, panen, pasca panen, pemasaran, baik yang bersifat manajerial tenaga buruh, pada komoditi tanaman pangan ataupun tanaman industri yang diekspor. Penyiangan dan pemupukan karena laki-laki mempunyai kecepatan dan kelincahan sehingga lebih cepat selesai Pemilihan benih, pengelolaan tanaman pangan karena pengetahuan kearifan lokal dan pengalaman yang dimiliki perempuan mampu mempertahankan pola pengelolaan produksi pangan, mulai dari kesuburan tanah dan benih lokal hingga menjadi pertanian yang berkelanjutan
PERGESERAN PERAN Pekerjaan memotong padi sudah dilakukan bersama oleh perempuan dan laki-laki, padahal dulunya memotong padi hanya dilakukan oleh laki-laki Laki-laki juga sudah melibatkan diri dalam kegiatan menyiangi tanaman padi, padahal dulunya kegiatan ini menjadi dominasi perempuan. Pada masa lampau sekolah-sekolah dan akademi pertanian hanya meluluskan insinyur laki-laki, namun sekarang banyak perempuan yang sudah bertitel sarjana pertanian.
ISU GENDER LAKI-LAKI PEREMPUAN Akses terhadap lahan pertanian, memiliki lahan dengan mencantumkan nama suami atau orang tua Pengelolaan air irigasi, pembangunan saluran irigasi Sarana irigasi tidak melibatkan perempuan, menyulitkan perempuan untuk menggunakan air irigasi ketika laki-laki tidak ada Kepengurusan dalam kelompok tani didominasi oleh laki-laki -- akses untuk pelatihan dan sarana lebih banyak pada laki-laki Perempuan jarang terlibat dalam kepengurusan kelompok tani sehingga akses informasi tidak diterima oleh perempuan (waktu tanah, waktu gilir air, jenis dan takaran pupuk, dll)
Lanjutan Pembedaan peran, status, tanggung jawab dan pembagian kerja laki-laki dan perempuan yang ditetapkan masyarakat maupun budaya berdasarkan jenis kelamin Menciptakan ketidak-adilan, adanya perbedaan upah antara laki-laki dan perempuan, akses dan penguasaan perempuan terhadap sumber daya alam rendah, perempuan dan kelompok miskin tidak dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan dan lain sebagainya.
PENGARUSUTAMAAN GENDER Strategi yang dilakukan secara rasional dan sistematis untuk mencapai kesetaraan dan keadilan gender dalam aspek kehidupan manusia melalui perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi seluruh kebijakan, program dan kegiatan yang memperhatikan pengalaman, aspirasi, kebutuhan, dan permasalahan perempuan dan laki-laki di berbagai bidang kehidupan pembangunan nasional dan daerah
NAWACITA MEMBANGUN INDONESIA DARI PINGGIRAN DNG MEMPERKUAT DAERAH DAN DESA DALAM KERANGKA NEGARA KESATUAN MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP MANUSIA INDONESIA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS RAKYAT DAN DAYA SAING DI PASAR INTERNASIONAL 7. MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN EKONOMI DENGAN MENGGERAKKAN SEKTOR -SEKTOR EKONOMI DOMESTIK
BONUS DEMOGRAFI Petani, baik laki-laki maupun perempuan adalah pelaku pelaku utama dari pembangunan itu sendiri yang diukur dari human resource development atau kualitas sumber daya manusia, perlu menjadi prioritas pembangunan Bonus demografi akan menjadi lebih signifikan kalau penduduk perempuan usia produktif ikut memberikan kontribusi terhadap ekonomi keluarga, termasuk perempuan sebagai bagian dari penduduk yang menjadi tenaga kerja potensial Pemberdayaan perempuan melalui pengenalan jenis usaha ekonomi produktif berbasis potensi lokal
PERLUNYA PUG DALAM PENINGKATAN PRODUKSI TANAMAN PANGAN Terkait dengan peningkatan kapasitas sumberdaya manusia pelaku pembangunan (penyuluh, pendamping ataupun tenaga kerja petani cukup banyak khususnya di pedesaan) Ada perbedaan dalam kebutuhan, pengalaman, aspirasi antara laki-laki dan perempuan Melalui PUG akan tepat sasaran dalam memfasilitasi pelaku pembangunan, teknik pelatihan yang dibutuhkan, hasil penelitian sesuai dengan aspirasi pelaku Melalui PUG dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pemanfaatan sumber daya pembangunan pertanian, meningkatkan pendapatan keluarga
MARI BERDISKUSI