CARA PEMERIKSAAN GIGI GELIGI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
oleh : Drg. Kirana P.Sihombing
Advertisements

PENYULUHAN KESEHATAN GIGI Drg .Ika Agustien
Penyuluhan Kesehatan Gigi & Mulut
Merniwati Sherly Eluama, S.Kp.G
POST ORTHODONTIC TREATMENT
UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA
PENGGUNAAN CAMPURAN SODIUM PERBORAT DAN AIR DALAM PERAWATAN PEMUTIHAN GIGI INTRAKORONA drg. Anggraeni, SpKG. BLEACHING TRAINING.
Nama Pasien : Ny. U Umur : 20 th Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Sarari dan Manajemen Laktasi
Biology / Natural Science / 11st grade 46 Senior High School Jakarta
Memberikan asuhan sayang ibu
ORAL HIGIENE OLEH I GD SATRIA ASTAWA, S.Kep.
Kelompok 4 Febri Prihatnanto Dian Karimawati Windasari K
Early Children Caries Nursing Bottle Caries Baby bottle Caries
Seno Pradopo, drg, SU, PhD, Sp.KGA
C P I T N OLEH : Drg. EMMA. K, MDSc.
MASTITIS OLEH : VITA NOVIA.
KEBUTUHAN PERSONAL HIGIENE by: Richa Noprianty
PROFESI DI BIDANG KESEHATAN GIGI
BALAI LABORAORIUM KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAN TAHUN 2013
Selamat Siang...
PEMERIKSAAN FISIK PADA IBU, BAYI DAN ANAK BALITA
TBC & FILARIASIS KELOMPOK 4.
PENGKAJIAN OFTALMIK.
INDEKS KARIES GIGI (DMF-T & def-t)
INDEKS KEBERSIHAN GIGI
FAKTOR2 PENYEBAB KERUSAKAN JARINGAN KERAS GIGI & JARINGAN PULPA
DASAR- DASAR PEMERIKSAAN FISIK
Perawatan Gigi Mulut Penderita HEMOFILIA
ORAL DIAGNOSA OLEH: Drg. EMMA. K, MDSc..
OLEH: Drg. EMMA. K, MDSc PENJALARAN KARIES, TANDA-TANDA & GEJALA KLINIS DIAGNOSIS KEPERAWATAN GIGI.
KESEHATAN GIGI, MULUT DAN PENCEGAHANNYA
UPAYA KURATIF dalam pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut masyarakat OLEH : Drg. Emma. K, MDSc.
PENJALARAN KARIES (lanjutan)
DIABETES MELLITUS.
OLEH : Theodora,drg.,SpOrt
PEMERIKSAAN OBYEKTIF OLEH: Drg. EMMA. K, MDSc.
DENTAL CARIES oleh : Theodora,drg.,SpOrt
Pemeriksaan Fisik Sesuai Sistematika Tubuh
Oleh: drg. Theodora, Sp. Ort
Murbei, Tanaman Berkhasiat dan Bermanfaat
RADANG ODONTOGENIK OLEH: Drg. EMMA. K, MDSc.
PENJALARAN KARIES OLEH: Drg. EMMA. K, MDSc.
Kelainan Periodontal karena perawatan gigi
INFEKSI ODONTOGEN Theodora, drg., Sp. Ort..
DIFTERIa.
pada kepala, mata, hidung dan kulit.
EPIDEMIOLOGI PTM KANKER PAYUDARA
Kesehatan Gigi dan Mulut
MACAM-MACAM POLIP OLEH: Drg. EMMA. K, MDSc.
MASTITIS ELVINA OKTAVIA I B.
5.
Pendahuluan Karies gigi adalah kasus infeksi yang paling umum dan salah satu masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia saat ini oleh WHO. langkah prevensi.
PROSEDUR PEMERIKSAAN PENYAKIT
Sistem Pencernaan Makanan & Gangguan Pada Sistem Pencernaan
ASUHAN KEBIDANAN IV TENTANG MASTITIS
Pengertian Tindakan keperawatan adalah suatu tindakan membersihkan seluruh bagian tubuh pasien dengan posisi berbaring di tempat tidur dengan menggunakan.
KELAINAN JARINGAN PERIODONTAL THEODORA, drg., Sp.Ort.
PELATIHAN KADER KESEHATAN GIGI DAN MULUT
Pengaruh Cara Menggosok Gigi Dengan Pengikisan Enamel Gigi
INDEKS PENGUKURAN PLAK
KEHILANGAN SEBAGIAN GIGI RAHANG ATAS DAN RAHANG BAWAH
 Radang mukosa mulut atau stomatitis adalah radang yang terjadi pada mukosa mulut, biasanya berupa bercak putih kekuningan.  Bercak ini dapat berupa.
TUGAS MATA KULIAH DASAR BIOMEDIK 2 DOSEN PENGAMPU : DR.HANDY EKA BAYU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KAMPUS SINTANG FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT DISUSUN OLEH:
LAPORAN KASUS PERAWATAN SALURAN AKAR NON VITAL GIGI SULUNG ANTERIOR Deffy Maryati PEMBIMBING : Dr. drg. Eva Fauziah, Sp. KGA (K)
PKMRS. RSUD DR. ADJIDARMO KAB. LEBAK
: MULUT Mulut merupakan pintu masuk makanan dan minuman ke dalam tubuh kita. Mulut dibentuk oleh 2 rahang yaitu rahang atas dan rahang bawah. Untuk berbicara.
Pemeriksaan Fisik Oleh Zaenal Arifin.
Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut pada kelompok berkebutuhan Khusus.
DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PUSKESMAS KEDI KECAMATAN LOLODA 2014 PUSKESMAS KEDI KECAMATAN LOLODA 2014.
Transcript presentasi:

CARA PEMERIKSAAN GIGI GELIGI OLEH: Drg. EMMA. K, MDSc

INSPEKSI Yg diperlukan: cahaya/ sinar Kaca mulut Posisi pasien - operator

INSPEKSI Guna: Melihat lokasi kavitas/ karies Melihat warna gigi, gingiva, tekstur gingiva dan mukosa lainnya (lidah, palatum, vestibulum, pipi)

SONDASI Guna: Melihat adanya karies Menentukan kedalaman karies Menentukan reaksi pulpa Menentukan sensitifitas dentin Menentukan adanya perforasi pulpa

SONDASI Untuk melihat adanya karies Sonde digoreskan pd permukaan gigi, bila sonde tersangkut, berarti ada karies Hati2 dgn fisur yg dalam maupun pewarnaan pd pit & fisur

SONDASI Untuk menentukan kedalaman karies: Dibantu dgn inspeksi Untuk menentukan reaksi pulpa: Cara: sonde digoreskan/ ditekankan ringan pd dasar kavitas. Hati2 jgn smp perforasi. Untuk menentukan reaksi pulpa maupun kedalaman karies, kavitas hrs dibersihkan dari sisa2 makanan/ kotoran spy hasil sondasi tdk bias.

SONDASI Untuk menentukan adanya perforasi: Bila saat disondasi sonde masuk ke dlm ruang pulpa, berarti telah terjadi perforasi.

TES THERMIS Pengertian: Salah satu metode pemeriksaan/ penentuan vitalitas gigi dgn menggunakan suhu Jenis: Pemeriksaan dgn thermis dingin Pemeriksaan dgn thermis panas Hasil dari tes thermis adalah untuk menentukan vitalitas pulpa

TES THERMIS Cara: Sebelum melakukan tes thermis, gigi hrs dibersihkan dr sisa2 makanan dan dikeringkan. Tes thermis dingin - menggunakan CE (chlorethyl) - semprotkan CE pd cotton pellet - tunggu hingga cotton pellet bersalju - aplikasikan pd dasar kavitas 2. Tes thermis panas - menggunakan burnisher yg dipanaskan - menggunakan gutta percha yg dipanaskan

PERKUSI Pengertian: Merupakan metode yg digunakan untuk menentukan adanya radang pd jar. Periodontal dgn cara mengetuk gigi secara ringan menggunakan tangkai instrumen Cara: Mengetuk pd gigi yg sehat dulu kemudian baru pd gigi yg sakit/ dicurigai Ketukan dilakukan pd permukaan labial/ bukal, palatinal/ lingual, incisal/ oklusal

PERKUSI Hasil perkusi: Positif: ada radang jar.periodontal Negatif: tdk ada radang jar.periodontal Mengapa perkusi bisa menggambarkan reaksi jaringan periodontal?

DRUK/ TEKANAN Pengertian: Merupakan metode yg digunakan untuk menentukan adanya radang pd jar. Periodontal maupun adanya keretakan pd gigi dgn cara memberi tekanan pada gigi secara ringan menggunakan tangkai instrumen yg dibungkus isolator (karet, kain, kassa) terlebih dulu.

DRUK/ TEKANAN Cara: Pasien disuruh menggigit tangkai instrumen, sehingga gigi beroklusi. Hasil: Positif: ada radang jar.periodontal Negatif: tdk ada radang jar.periodontal

MEMBAU Pengertian: Pemeriksaan menggunakan indera penciuman Cara: Karies dibersihkan dr sisa2 makanan Pd karies yg basah: ambil kapas dgn pinset, kmdn kapas dicium shg tercium bau yg khas

PALPASI Pengertian: Pemeriksaan dgn cara meraba Guna: Mengetahui kondisi akut/ kronis. Misal: infeksi pd kelenjar sub mandibula. Pd yg akut,saat palpasi akan terasa sakit dan terasa seperti ada biji. Mengetahui suhu di daerah yg sakit. Misal: pd abses, suhu daerah setempat akan terasa hangat/ panas

PALPASI 3. Mengetahui keras lunaknya suatu pembengkakan. Misal: pd abses yg sdh matang, palpasinya terasa lunak 4. Mengetahui lokasi pembengkakan 5. Mengetahui adanya fraktur, misal; fraktur tlg alveolar

PALPASI Cara: Pada abses: jari telunjuk diletakkan pelan2 pd daerah pembengkakan dgn sedikit tekanan Pada kel. Limfe: kepala pasien ditundukkan, ibu jari bertumpu pd pipi, kmdn kel.limfe diraba di bwh korpus mandibula dgn jari telunjuk, jari tengah, jari manis dan kari kelingking dgn gerakan memutar pelan2 tanpa tekanan.

TES MOBILITAS/ KEGOYANGAN GIGI Pengertian: Pemeriksaan dgn cara menggoyangkan gigi Cara: Melakukan penekanan pd gigi yg akan diperiksa dgn jari, pinset atau lidah pasien. Bila gigi tsb goyang, kita tentukan derajat kegoyangannya.

TES MOBILITAS/ KEGOYANGAN GIGI Derajat kegoyangan gigi: I : bila pasien merasakan adanya kegoyangan gigi, tp operator tdk melihat adanya kegoyangan gigi II : pasien merasa giginya goyang dan operator melihat kegoyangan tersebut III : kegoyangan kearah horizontal, dpt dirasakan oleh lidah pasien maupun saat dijepit dgn pinset IV : kegoyangan kearah horizontal dan vertikal, dpt dirasakan oleh lidah pasien maupun saat dijepit dgn pinset

TES MOBILITAS/ KEGOYANGAN GIGI Penyebab gigi goyang: Resorbsi akar, misal: resorbsi fisiologis gg susu, resorbsi gigi permanen pd usila Resorbsi patologis, misal: resorbsi tlg. Alveolar akibat subgingival kalkulus Trauma Adanya penyakit sistemik yg tdk terkontrol atau yg sdh kronis, misal: diabetes mellitus

TES VITALITAS Pengertian: Metode penentuan vitalitas pulpa menggunakan vitalitester. Guna: Untuk menentukan vitalitas pulpa

TES VITALITAS Cara: Gigi yg akan diperiksa, dibersihkan dan dikeringkan Letakkan ujung vitalitester pada gigi yg sedaerah dan senama pada 1/3 insisal dan pada permukaan email yg utuh. Pd skala terlihat skala 0 – 12. Angka dimana gg sehat bereaksi positif disebut irritation point. Letakkan ujung vitalitester dgn skala irritation point pd gigi yg sakit. Apabila: - gigi non vital: tdk memberikan reaksi - hiperemi pulpa: gg bereaksi sebelum irritation point - pulpitis kronis: gg bereaksi setelah irritation point

TES VITALITAS Kontraindikasi: Jika gg tdk mungkin diisolasi atau dikeringkan Jika ujung alat tdk dpt diletakkan pd email di dekat ggv yg mrpk t4 terdekat dgn pulpa (1/3 mahkota gg) Gg dgn trauma 6 minggu sebelumnya Gg yg sedang dilakukan anestesi lokal Gg dgn keluhan rasa sakit hebat

ROENTGEN FOTO Pengertian: Suatu pemeriksaan dgn bantuan sinar X – Ray Pemeriksaan ini dilakukan untuk melengkapi hasil pemeriksaan menggunakan berbagai metode tsb sebelumnya, atau apbl belum bisa ditemukan diagnosa yg tepat melalui metode2 sebelumnya.

ROENTGEN FOTO Yg bisa terlihat dgn bantuan Ro foto: Hubungan antara benih gg permanen dgn gg susu Gg yg blm tumbuh (ada/ tidaknya benih gg) Sisa akar Karies proximal Abses, granuloma, kista Posisi gg molar 3 Tumpatan over hanging Kerusakan tlg alveolar