BAGIAN 13 AUDIT SAMPLING
Populasi Bukti Audit AUDIT SAMPLING Audit sampling adalah pengujian audit yang dilakukan atas sampel dari populasi bukti audit. Populasi Bukti Audit Sampel Bukti Audit
ALASAN PENGUJIAN SAMPEL Karena keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya, yang dimiliki oleh auditor. Karena hasil pengujian atas sampel tidak akan berbeda dengan pengujian atas populasi. Validitas pengujian berdasarkan sampel dapat diuji secara ilmiah dan bisa diterima secara umum Praktik pengujian sampel telah berlaku umum, dipraktikkan pada sebagian besar keputusan ekonomi, bisnis, sosial, dan politik.
PENERAPAN PENGUJIAN SAMPEL Audit sampling diterapkan pada kedua macam pengujian audit, yaitu: Pengujian sistem pengendalian interen (test of control), yaitu pengujian atas efektifitas standar prosedur proses bisnis, disebut dengan attribute sampling. Pengujian substantif (substantive test), yaitu pengujian atas kewajaran akun-akun dalam laporan keuangan, disebut dengan variable sampling.
METODE AUDIT SAMPLING Sampling Non-Statistika Adalah sampling yang diterapkan dengan tanpa secara eksplisit menggunakan model-model statistika, melainkan hanya menggunakan kekuatan pertimbangan profesional auditor. Sampling Statistika Adalah sampling yang diterapkan dengan menggunakan model dan parameter statistika, pertimbangan profesional tetap digunakan tetapi dalam skala yang terbatas.
PILIHAN METODE SAMPLING Kedua sampling sama-sama baik dan sama-sama bisa digunakan. Efektifitas sampling ditentukan oleh tingkat kompetensi pengguna metode sampling Kedua metode sampling juga sama-sama mengandung resiko salah dalam menyimpulkan hasil sampling, baik resiko sampling maupun resiko non-sampling
DASAR PEMILIHAN METODE SAMPLING Pertimbangan biaya dan manfaat (cost and benefit) Volume dan karakteristik transaksi Tingkat kompetensi dalam menggunakan metoda sampling Manfaat Sampling Statistika Penentuan sampel lebih efisien. Pengukuran kecukupan bukti lebih terarah. Pengevaluasian sampel lebih terarah. Memudahkan auditor di dalam mengkuantifikasi dan mengontrol risiko sampling.
Pada Pengujian Pengendalian: RISIKO SAMPLING Pada Pengujian Pengendalian: The risk of assessing control risk too low, juga disebut dengan the risk of overreliance atau risiko terlampau percaya terhadap SPI atau risiko membuat kesimpulan SPI efektif padahal tidak efektif. The risk of assessing control risk too high, juga disebut dengan the risk of underreliance atau risiko terlampau tidak percaya terhadap SPI atau risiko membuat kesimpulan SPI tidak efektif padahal efektif.
RISIKO SAMPLING Pada Pengujian Substantif: The risk of incorrect acceptance atau risiko menerima kesimpulan yang salah --> saldo rekening mengandung salah saji material disimpulkan tidak mengandung salah saji material. The risk of incorrect rejection atau risiko menolak kesimpulan yang benar --> saldo rekening tidak mengandung salah saji material disimpulkan sebagai mengandung salah saji material.
RISIKO NON SAMPLING Adalah risiko dalam pengujian sampel yang tidak disebabkan oleh kesalahan dalam pengambilan sampel. Sumber risiko non-sampling antara lain: Human mistakes, seperti kegagalan mendeteksi kesalahan dalam dokumen. Penerapan prosedur audit yang tidak sesuai dengan tujuan audit. Kesalahan interpretasi hasil sampel. Mengandalkan kepada informasi salah dari fihak lain, seperti kesalahan jawaban konfirmasi.
ATTRIBUTE SAMPLING Attribute sampling, adalah pengujian sampling untuk SPI. Pengujian hanya digunakan jika terdapat bukti dokumenter dalam pelaksanaan prosedur pengendalian, seperti: prosedur otorisasi, dokumen dan catatan, dan prosedur pemeriksaan independen. Attribute sampling umumnya hanya digunakan pada saat dilakukan pengujian tambahan untuk mendukung Lower Assesed Level of Control Risk.
TABEL PILIHAN JUMLAH SAMPEL
TABEL PILIHAN JUMLAH SAMPEL
METODE PENGAMBILAN SAMPEL Random number sampling, adalah pengambilan sampel dengan menggunakan tabel angka random. Dalam metode ini pengambilan sampel bisa dalam bentuk: Sampling without replacement, angka yang sama tidak akan diganti dengan angka lain dalam tabel angka random. Sampling with replacement, angka yang sama akan diganti dengan angka lain dalam tabel angka random.
RANDOM SAMPLING Contoh: Auditor akan mengambil 10 sampel dari populasi faktur yang bernomor 0001 s/d 4000. Pengambilan sampel berdasarkan angka random, menggunakan empat angka pertama, dimulai dari baris ke enam. Nomor faktur terpilih adalah seperti tampak dalam tabel berikut ini.
PENGGUNAAN TABEL ANGKA RANDOM
SYSTEMATIC SAMPLING Systematic Sampling, adalah pengambilan sampel secara sistematis dengan kelipatan atau interval angka tertentu, misalnya kelipatan 10, 20, 30 dst. Angka interval yang dilewati disebut dengan skip interval. Angka interval dapat dihitung dengan cara membagi populasi dengan jumlah sampel, sehingga jika sampel sebanyak 40 unit akan diambil dari populasi sebanyak 2000 unit, maka skip interval adalah 50 unit (2000 unit : 40 unit).
SYSTEMATIC SAMPLING Selanjutnya titik awal dari pemilihan sampel adalah nomor sampling unit yang jatuh pada range antara 1 – 50 pada tabel angka random Pertimbangan Kualitatif Dalam Pengujian Sampel Penyimpangan harus dianalisis penyebabnya, termasuk pengaruhnya terhadap keandalan informasi yang berkaitan. Penyimpangan yang bersifat sistematik akan berpengaruh besar terhadap obyek pemeriksaan
Terimakasih (Bagian Terpenting Dalam Hidup)