Perkembangan Tafsir Bi al-Ra’yi Universitas Islam Negeri بسم الله الرحمن الرحيم Perkembangan Tafsir Bi al-Ra’yi Oleh: Teuku Ibnu Khatab Universitas Islam Negeri Ar-Raniry
Latar Belakang Tafsir bi al-Ra’y adalah tafsir ayat-ayat al-Qur’an yang didasarkan pada ijtihad mufasirnya dan pemikiran yang mendalam sebagai pendekatan utamanya. Tafsir al-ra’y ini menggunakan metode analitis. Penafsir memperoleh kebebasan memberikan interpretasi terhadap ayat-ayat al- Qur’an selama masih dalam batas-batas yang diizinkan oleh syara dan kaidah-kaidah penafsiran yang mu’tabar (dipandang layak).
Rumusan Masalah Apa Pengertian Tafsir dan Pengertian tafsir Bi al-Ra’yi? Bagaimana Perkembangan Tafsir Bi al-Ra’yi ? Jelaskan Perbedaan Pendapat Ulama Tafsir Tentang Tafsir Bi al-Ra’yi ?
Penelitian Perpustakaan (Library Research) Metode Penelitian Analisis data menggunakan metode: Deskriptif Analisis Pengumpulan data menggunakan metode: Penelitian Perpustakaan (Library Research)
Pembahasan Pengertian Tafsir Harfiah (etimologis), Tafsir berarti menjelaskan (al-idhah), menerangkan (al-tibyan), menampakkan (al-izhhar), menyibak (al-kasyf), dan merinci (al-tafshil). Istilah Tafsir adalah penjelasan dan keterangan tentang al-Qur’an, sedangkan ilmu tafsir adalah ilmu yang membahas tentang bagaimana cara menerangkan atau menafsirkan al-Qur’an itu.
Pembahasan Pengertian Tafsir Bi Al-Ra’yi Bahasa (etimologis), Kata الرأي merupakan mashdar dari kata رأى، يرى yang di dalam pemakaiannya digunakan untuk penglihatan mata. Dapat juga digunakan terkait dengan إعتقاد(keyakinan), تدبير (pandangan) dan تفكير (pemikiran) atau عقل. Istilah Mana’ Khalil al-Qaththan: “tafsir yang mufassir-nya di dalam menjelaskan makna hanya mengandalkan pemahaman dan mengistinbathkannya dengan menggunakan logika semata” Fahd ibn ‘abd al-Rahman ibn Sulaiman Al-Rumiy: “istilah untuk penafsiran al-Qur’an dengan menggunakan ijtihad”
Pembahasan Perkembangan Tafsir Bi Al-Ra’yi Kaum fuqaha (ahli fikih) menafsirkannya dari sudut hukum fikih, seperti yang dilakukan oleh Jashshash, al-Qurthubi, dan lain-lain. Kaum teolog menafsirkannya dari sudut pemahaman teologis seperti al-Kasysyaf karangan al-Zamakhsyari Kaum sufi juga menafsirkan Alquran menurut pemahaman dan pengalaman bathin mereka seperti tafsir al-Quran al-‘Azhim oleh al-Tustari, Futuhat Makkiyat oleh Ibnu Arabi, dan lain-lain. Corak tafsir bi al-ra’yi ini muncul di kalangan ulama-ulama mutaakhirin; sehingga di abad modern lahir lagi tafsir menurut tinjauan sosiologis dan sastra Arab seperti Tafsir Al-Manar
Pembahasan Pembagian Tafsir Bi Al-Ra’yi Tafsir Bi Al-Ra’yi Tafsir al-Maḥmudah Suatu penafsiran yang sesuai dengan kehendak syari’at (penafsiran oleh orang yang menguasai aturan syari’at), jauh dari kebodohan dan kesesatan, sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa arab, serta berpegang pada uslub-uslubnya dalam memahami nas-nas Qur’aniyah. Tafsir al-Madhmumah Penafsiran al-Qur’an tanpa berdasarkan ilmu, atau mengikuti hawa nafsu dan kehendaknya sendiri, tanpa mengetahui kaidah-kaidah bahasa atau syari’ah. Pembagian Tafsir Bi Al-Ra’yi
Pembahasan Pembagian Tafsir Bi Al-Ra’yi Tafsir Bi Al-Ra’yi Tafsir al-Maḥmudah Suatu penafsiran yang sesuai dengan kehendak syari’at (penafsiran oleh orang yang menguasai aturan syari’at), jauh dari kebodohan dan kesesatan, sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa arab, serta berpegang pada uslub-uslubnya dalam memahami nas-nas Qur’aniyah. Tafsir al-Madhmumah Penafsiran al-Qur’an tanpa berdasarkan ilmu, atau mengikuti hawa nafsu dan kehendaknya sendiri, tanpa mengetahui kaidah-kaidah bahasa atau syari’ah. Pembagian Tafsir Bi Al-Ra’yi
Pembahasan Perbedaan Pendapat Ulama Tafsir Tentang Tafsir Bi Al-Ra’yi Pemahaman ulama tafsir terhadap tafsir bi al-ra’yi dibagi dalam dua golongan: Ulama tafsir yang melarang tafsir bi al-ra’yi. Ulama tafsir yang membolehkan tafsir bi al-ra’yi.
بالتوفيق والنجاج شكرا