Anak Harus Tahu Bahaya Rokok Anak-anak mulai merokok meski ada begitu banyak informasi dan data statistik yang mengharuskannya tidak boleh merokok. Adalah tanggung jawab orang tua, pengasuh, guru, dan pembimbing untuk membantu mereka memahami bahaya merokok. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), setiap hari, 3.600 anak-anak usia 12-17 mulai merokok. Sejumlah 90 persen perokok dewasa, anaknya cenderung merokok, seperti diungkap American Academy of Child dan Adolescent Psychiatry (AACAP). Tentu fakta mengejutkan dan menuntut keprihatinan kita. Berikut tip dan langkah-langkah untuk membantu Anda memberikan pemahaman seputar bahaya rokok pada anak-anak, seperti dibeberkan Modernmom. Bicara lebih awal dan sering Anak-anak dapat memahami gagasan bahwa sesuatu itu buruk untuk kesehatannya. Jadi, tekankan bahaya merokok. Menurut penelitian CDC, beberapa faktor utama penggunaan tembakau pada remaja, termasuk status sosial ekonomi rendah, rendahnya tingkat prestasi akademik, citra diri rendah, dan pergaulan. Cara paling efektif mencegah anak-anak dari merokok adalah berikan kekuatan pada mereka dengan pujian, bahwa ia adalah anak yang cantik, kuat, berbakat, dan cerdas. Menanamkan citra diri positif mengingatkan potensi mereka dan semua yang mereka dapat, jika memilih untuk tidak merokok. Terbuka Jangan menutup-nutupi bahaya rokok. Menurut CDC, bahaya rokok menyerang kesehatan anak, baik langsung maupun jangka panjang. Semakin dini merokok, semakin tinggi risiko terhadap kanker paru-paru, penyakit jantung, dan gangguan kesehatan lain. Merokok juga membuat anak-anak kurang sehat secara fisik, mengurangi kekebalan, dan meningkatkan penyakit pernapasan. American Cancer Society memperkirakan, sepertiga dari lebih 3.000 anak-anak yang mulai merokok setiap hari akan mati karena penyakit terkait rokok. Berikan fakta tentang efek ketagihan nikotin dan data statistik sehingga mereka tahu, ini bukan peraturan Anda untuk melarangnya bersenang-senang. Dengarkan perkataan anak-anak Sebuah artikel oleh Dr. Steven Dowshen, MD, seorang pediatric endocrinologist dan kepala editor situs medis KidsHealth menyarankan, tanyakan pada anak-anak apa yang menarik atau tidak menarik bagi mereka tentang rokok. Cari tahu bagaimana perasaan mereka tentang merokok dan bagaimana mereka mengartikannya. Apakah media gambar memengaruhi pilihan mereka? Apakah ada sesuatu yang mereka ketahui atau ingin dibicarakan? Pastikan Anda benar-benar mendengarkan perkataan mereka. Dengan begitu, Anda dapat menemukan cara mengatasi masalah bersama sejak dini. Perlu diingat, hindari obrolan seperti kuliah atau mengomel. Tunjukkan efek merokok, bukan hanya berhenti pada fakta Langkah ini dapat dilakukan dengan menunjukkan foto penderita kanker dalam buku, dokumentasi, rumah sakit, pameran, atau orang yang Anda kenal sedang menderita penyakit akibat rokok. Tunjukkan perbedaan paru-paru sehat dan paru-paru tidak sehat pada perokok. Berikan contoh positif dalam kehidupan nyata Meskipun media sering menggambarkan selebriti sebagai perokok, tapi ada atlet, artis, penulis, ataupun kaum profesional yang sukses tanpa merokok. Gunakan mereka sebagai role model, motivasi, dan contoh untuk menunjukkan pada anak-anak bahwa mereka bisa populer dan sukses tanpa merokok. Ajak mereka bicara dengan perokok Jika Anda mengenal seseorang yang merupakan perokok berat dan yang telah mencoba berhenti, minta mereka untuk bicara dengan anak Anda. Dengan itu, Anda dapat mendorong anak-anak untuk bertanya langsung apa yang ingin diketahui dari bahaya dan susahnya berhenti merokok. Diskusikan bahaya lain seperti pencemaran lingkungan, asap sekunder, dan penampilan cepat tua Asap sekunder memengaruhi anak kecil, bayi, janin, bahkan hewan peliharaan. Anda juga dapat berbicara dengan anak-anak tentang mahalnya harga rokok dan berapa uang yang mereka habiskan untuk rokok selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Menekankan efek jangka pendek merokok, meliputi bau mulut, pakaian bau, kuku menguning, dan sesak napas.