Menjadi Guru Kenkoku Gakuin

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MEDIA PEMBELAJARAN BERKOMITMEN TERHADAP PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
Advertisements

Bu Diro yang “Lebih Populer”
Dari Digul ke Bandaneira Pada akhir Februari 1934 saya ditangkap di Bandung oleh seorang camat PID (polisi rahasia Belanda). Ditahan beberapa hari di kantor.
Pendidikan Nasional Indonesia (PNI) dari Hari ke Hari Pada bulan September 1932 saya sudah pindah pondokan, menyewa di Jalan Kopo. Waktu itu Pimpinan Umum.
MENYUSUN UCAPAN SELAMAT UNTUK BERBAGAI KEPERLUAN
PEMERINTAH KOTA PONTIANAK DINAS PENDIDIKAN PEMERINTAH KOTA PONTIANAK DINAS PENDIDIKAN Jl. Letjen. Sutoyo Pontianak, Telp. (0561) , Website:
Arti Revolusi Pada tanggal 27 November 1956 diadakan upacara pemberian gelar Doctor Honoris Causa kepada Bung Hatta oleh Universitas Gadjah Mada, bertempat.
17 Agustus R. ARYO IMAN B X – B 28.
Hakikat PKn.
MEMPERKENALKAN DIRI.
NOTULA.
Kompetensi Dasar: Indikator:
Membawa Orang Lapangan Setelah kemerdekaan Republik Indonesia, sering kali saya bertemu dengan Bung Hatta dalam rangka tugas pekerjaan saya di Kementrian.
Membuat lembar kerja sekretaris
BAB 7 USAHA PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA
Peristiwa-peristiwa sekitar proklamasi
BAB 1 Berkomitmen terhadap Pancasila sebagai Dasar Negara
BAB 2 Menumbuhkan Kesadaran Berkonstitusi
Uji-Ngaji Sewaktu kami bertiga: Kak Meutia, saya sendiri, dan Halida, masih kecil, Ibu menyarankan agar saya masuk sekolah Katolik. Waktu itu Ayah marah.
Bapak Bangsa Sejati Mohammad Hatta
Mukmin Sejati Sesudah pertemuan itu saya sering bertanya pada diri sendiri, di mana sumber sifat-sifat Bung Hatta? Itulah yang sering menjadi renungan.
Tawaran dari Bapak Koperasi
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Sekitar Berdirinya PNI
PNI(PartaiNasionalIndonesia)
ANITA DIAN RAHMAWATI, PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR KKPI KELAS X AP SMK NEGERI KOTA.
Mohammad Hatta (Bapak Demokrasi Kita)
Cum Laude Menurut rencana, pada tanggal 18 Februari 1968, Bung Hatta, Pak Njoto Amidjojo, Pak Hutabarat serta dua calon promo-vendus, Drs. Zainul Jasni.
Sri Juwita Hanum Cukup lama kami menikah, namun belum dikaruniai anak. Dalam soal anak, orang Minangkabau tidak kalah usil mulut seperti orang Jawa. Mereka.
Pendapat Tentang Sarjana
Sebagai Wartawan Sebagaimana dengan Bung Karno, Bung Hatta meyakini pentingnya peranan pers. Tidak banyak orang yang mengetahui betapa ampuhnya senjata.
Taat pada Aturan Main Beberapa waktu kemudian dapatlah saya berkesempatan melihat lagi sikap disiplinnya dan kejujurannya dalam memegang prinsip-prinsip.
Dialog dalam “Seikere”
Sederhana Tapi Tegas Pada waktu dilangsungkan pertunjukan Koenig Quarter di Goethe Institut di Jakarta (1972), hadir Bung Hatta dengan disertai oleh Ibu.
PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA.
MENYUSUN UCAPAN SELAMAT UNTUK BERBAGAI KEPERLUAN
Dialog Seputar KMB Segala sesuatu yang diungkapkan di atas bukan berarti bahwa Bung Hatta tidak pernah marah terhadap saya, ataupun dalam hubungan antara.
Perjuangan Mempersiapkan Proklamasi Kemerdekaan
Belajar dari Bung Hatta, Sang Proklamator RI yg bersahaja
Menjadi Promotor Disertasi
Perkembangan Ilmu Pengetahuan di UMM
PEMBENTUKAN PEMERINTAHAN RI SETELAH PROKLAMASI.
Menjadi Tamu Undangan Murase
Peristiwa-peristiwa Menjelang Proklamasi Kemerdekaan
Penyelundupan Bung Hatta sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia pada waktu itu selalu memberikan wejangan bagi warga negara Indonesia, dengan tujuan.
Sejarah Perumusan dan Pengesahan UUD NRI Tahun 1945
Jakarta Selayang Pandang
Filosofi Wibawa Setelah pengakuan kedaulatan pada akhir tahun 1949, saya telah kembali dari gerilya ke Jakarta melanjutkan pekerjaan mengkonsolidir kedudukan.
Kesekretarisan tamu By: Tiara Putri Tasya
NOTULA.
Soal Ulangan Formatif Kesatu Mata Pelajaran PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Kelas VI ( Enam ) Koleksi Mr. BAMBOS.
Walau Sakit Tetap Memakmurkan Masjid
Kamar No. 5, Paviliun Cendrawasih
Prolog Sang Sekretaris
PERKEMBANGAN PERGERAKAN NASIONAL DI INDONESIA
MENYUSUN UCAPAN SELAMAT UNTUK BERBAGAI KEPERLUAN
Kejujuran dalam Ilmu Uda Hatta mempunyai perhatian sangat tinggi terhadap ilmu pengetahuan. Dari dulu buku adalah nomor satu. Beliau adalah seorang pemimpin.
TERBENTUKNYA NEGARA INDONESIA
Peradilan Umum Kelompok 6 : Desmanto Naibaho Lufita Fidinillah
Proses Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara
SEJARAH PERJUANGAN BANGSA
PANCASILA DALAM PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Jakarta Selayang Pandang
Pesan Bung Hatta Pada tahun 1932, atas nama Pimpinan Umum Pendidikan Nasional Indonesia, Bung Hatta mengeluarkan sebuah brosur berjudul Ke Arah Indonesia.
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Pernikahan Putri Sulung
Mengenal Bung Hatta “Bapak Koperasi Indonesia”
Boleh Mandi di Sini Walaupun tugas rutin saya sejak Bapak menjabat sebagai wakil presiden adalah mengurus administrasi di Sekretariat dan mengurus perpustakaan,
(30”). NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA MERDEKA..!!! - INDONESIA,………..SEBAGAI NEGARA KEPULAUAN TERBESAR DI DUNIA -JUMLAH PULAU : BUAH -
Siswa Pencinta Alam (SISPALA) CINTA ALAM, CINTA NEGERI Dinas Pendidikan DKI Jakarta, 26 September 2019 Oleh: Rudi Nurcahyo Forum Alumni SISPALA (FASTA)
Transcript presentasi:

Menjadi Guru Kenkoku Gakuin Pada waktu pendudukan Jepang, kira-kira pada bulan Maret 1945, saya telah menamatkan pelajaran saya di sekolah lanjutan atas. Pada waktu itu dinamakan Sekolah Menengah Tinggi (STM) di Semarang. Oleh Pemerintah pendudukan Jepang, pada waktu itu dibuka Kenkoku Gakuin (sekolah dengan nama Jepang) di Pasar Rebo Jakarta. Yang dapat diterima menjadi siswa-siswa  yang baru lulus dari STM, tetapi juga pegawai-pegawai dari berbagai jawatan. Ada yang dari Pamonh Praja, dari Kepolisian, dari Kehakiman, dan ada yang dari Kereta Api, juga dari Pendidikan. Calon-calon siswanya terlebih dahulu mengikuti ujian saringan yang diadakan di beberapa kota Keresidenan. Dario Kota Semarang, maka teman-teman lulusan SMT Semarang yang dapat diterima sebagai siswa Kenkoku Gakuin antara lain adalah Sdr. Partono (Capt. Pilot yang pernah menjabat pucuk pimpinan PN Garuda), Sdr. Suroto, Sdr. Mohammad Said (kakak mantan Jaksa Agung Ali Said) dan Sdr. Drs. Sutaryo (purnawirawan Polisi). Bekas siswa-siswa, Kenkoku Gakuin yang sekarang masih ada antara lain adalah Sdr. A.B. Lubis S..H (dahulu hakim di Pengadilan Negeri Jakarta), Sdr. Suardi Tasrif S. H  (mantan Wakil Ketua Mahkama Agung), Sdr. Hadi Thajeb (mantan Duta Besar di Saudi Arabia), Sdr. Sukari (dahulu perna bekerja di Sub Direktorat Agraria Kotamadya Bandung), dan Sdr. Mohammad Arifin (yang pernah menjadi ajudan Bung Hatta dan mantan pejabat anggota Pimpinan PT. Intirub). Yang menjabat pimpinan Kenkoku Gakuin adalah Bapak Mr. Djokosutono, sedangkan yang menjadi guru/dosennya antara lain adalah Prof. Husein Djajadiningrat, Dr. Purbotjaroko, Dr. Priyono, Mr. Mizuno dan Hiraga (orang-orang Jepang yang sudah pandai berbahasa Indonesia). Disamping guru/ dosen-dosen tetap, datang pula memberikan ceramah-ceramah pada para siswa Kenkoku Gakuin di pasar Rebo itu tokoh-tokoh terkemuka pemimpin bangsa Indonesia, antara lain Bung Karno, Bung Hatta, dan K.H Mas Mansur. Apa yang dioceramahkan oleh Bung Karno, Bung Hatta, dan K.H Mas Mansur pada waktu itu saya sudah tidak ingat lagi. Hanya yang terkesan di hati saya pada waktu itu adalah cara beliau-beliau itu mengutarakan ceramahnya. Bung Karno dalam menyampaikan ceramahnya memakai kata-kata yang jelas, mudah ditangkap dan membangkitkan semangat juang para pendengaranya untuk kemerdekaan bangsa Indonesia. Bung Hatta dalam menyampaikan ceramahnya dengan gaya yang tenang, memilih kata-kata yang cermat, berisi dan memberikan kesan yang mendalam, dan menumbuhkan jiwa patriotisme pada pendengarnya. Baik Bung Karno, Bung Hatta maupun K. H. Mas Mansur, di dalam memberikan ceramah mereka tidak menggunakan teks atau catatan. Pertemuan saya dengan Bung Karno dan Bung Hatta untuk pertama kali itu memberikan kesan yang mendalam yang tidak dapat saya lupakan, yaitu bahwa baik Bung Karno maupun Bung Hatta adalah pemimpin Bangsa Imndonesia yang waardig, yang mempunyai kharisma yang kuat dan berwibawa. Soemaryo Hadiwignyo, Pribadi Manusia Hatta, Seri 3, Yayasan Hatta, Juli 2002