Perkembangan Fisik dan Kognitif Masa Kanak-Kanak Madya (6-12Tahun)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
TEORI PERKEMBANGAN MANUSIA
Advertisements

PERKEMBANGAN FISIK & KOGNITIF PADA ANAK TENGAH Chapter 9  © 2009 by the McGraw-Hill Companies, Inc.
Landasan Filosofis dan Alternatif Model Pendidikan Bagi Anak CI-BI, Ravik Karsidi, 29 Desember LANDASAN FILOSOFIS DAN ALTERNATIF MODEL PENDIDIKAN.
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
LANDASAN FILOSOFIS DAN ALTERNATIF
Perbedaan Individu dan Prilaku Kerja
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
Pendekatan Pembelajaran Tematik Pada Siswa TK (4-6 thn)
Pada Masa ini anak sangat aktif
Perkembangan Fisik & Motorik wien/pgsd_perk.
Sekolah yang menyenangkan Perkembangan otak terjadi pada rentang usia 0-8 tahun, baik secara fisik maupun intelektual. Perkembangan otak terjadi pada rentang.
PENJAS ADAPTED BAGI TUNAGRAHITA
Perkembangan Kognitif
Teori Belajar Kognitivisme
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK PRA SEKOLAH, SD DAN SMP
Materi Pertemuan 12 Psikologi Anak Berbakat Olivia Tjandra W., M. Si., Psi.
BAHAN KULIAH PENDIDIKAN ANAK BERBAKAT (2)
Materi Pertemuan 4 Psikologi Anak Berbakat Olivia Tjandra W., M. Si., Psi.
MASA ANAK SEKOLAH Materi Pertemuan 2. Masa anak sekolah (6 – 12 tahun) Keterampilan yang diperlukan pada masa anak sekolah (Hurlock dalam Munandar, 1999):
Masa Kanak-Kanak Akhir/ Masa Sekolah
Intelligence Akademi Perawat Panti Waluya
MASA ANAK-ANAK AWAL 2-6 TAHUN.
Indra | Sulastri.  Teori ini berpendapat bahwa kita membangun kemampuan kognitif kita melalui tindakan yang termotivasi dengan sendirinya terhadap lingkungan.
Teori perkembangan kognitif Piaget
PERKEMBANGAN FISIK DAN KOGNITIF PADA ANAK USIA PERTENGAHAN
Perkembangan Kognitif Menurut Piaget
ESTY ARYANI SAFITHRY, M.PSI, PSI
PERKEMBANGAN KOGNITIF MIDDLE CHILDHOOD
MERANCANG PEMBELAJARAN IPA DI SD PERTEMUAN 13
Perkembangan psikososial masa kanak-kanak madya
INTELIGENSI.
Perkembangan psikososial anak-anak awal
Perkembangan Kognitif & Bahasa
Perkembangan Psikososial Usia 1-3 Tahun
PRINSIP–PRINSIP Perkembangan
Psikologi Anak Berbakat Olivia Tjandra W., M. Si., Psi
Perkembangan Fisik & Kognitif pada Anak Tengah
PEMAHAMAN KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
Perkembangan psikososial masa kanak-kanak awal (3-6 tahun)
Periode Pertengahan dan Akhir Anak (Middle and Late Childhood)
PHYSICAL DEVELOPMENT Early. Middle. Late Childhood
Peran Orangtua dalam Kehidupan Anak Olivia Tjandra Waluya, M. Si., Psi
TUMBANG USIA BALITA DAN PRA SEKOLAH
JEAN PIAGET (1896 – 1980).
MASA ANAK SEKOLAH Materi Pertemuan 2.
Perkembangan fisik dan kognitif masa remaja
Aplikasi Pemeriksaan Psikologis
Perkembangan Fisik dan Kognitif Masa Dewasa Madya
ASPEK PSIKOLOGIK PADA ANAK DENGAN KELAINAN ENDOKRIN
Prof. DR. Fawzia Aswin Hadis
PERTEMUAN 2 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
HANDOUT 9 Frieda A. Tonglo, S. Psi, M.Ed
MULTIPLE INTELEGENSI (KECERDASAN MAJEMUK)
Perkembangan Fisik & Motorik wien/pgsd_perk.
PERKEMBANGAN KOGNTIF ANAK
Perkembangan Kognitif
Pengaruh Budaya terhadap Pengasuhan Olivia Tjandra Waluya, M. Si., Psi
Psikologi Anak Berbakat Olivia Tjandra W., M. Si., Psi
Perkembangan masa kanak-kanak akhir (Usia Sekolah)
WECHSLER ADULT INTELLIGENCE SCALE (WAIS) NOVENDAWATI WAHYU SITASARI
WISC (WECHSLER INTELLIGENCE SCALE FOR CHILDREN) PERTEMUAN 12
Pengasuhan Anak Usia Sekolah Dasar PERTEMUAN 8
Pengasuhan dan Pekerjaan PERTEMUAN 12
PERKEMBANGAN MASA ANAK-ANAK DAN REMAJA
PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH (6-12 Thn)
Perkembangan Anak Usia Sekolah (Bag 2) Perkembangan Psikososial
Orientasi Psikologis Pembelajaran Di Sekolah dan prasekolah
Perkembangan anak Usia SD
“P ERKEMBANGAN S OSIAL -E MOSIONAL MASA KANAK - KANAK AKHIR ” ( USIA 6-12 TAHUN ) N AMA : M AWAR S IMANJUNTAK NIM :
Transcript presentasi:

Perkembangan Fisik dan Kognitif Masa Kanak-Kanak Madya (6-12Tahun) Olivia Tjandra Waluya, M. Si., Psi

Perkembangan Fisik

Pertumbuhan fisik anak cenderung melambat, tidak secepat pada masa kanak-kanak awal Jaringan lemak pada anak perempuan berkembang lebih banyak daripada anak laki-laki Pada usia 5 tahun, anak perlu 11 jam tidur/hari Pada usia 9 tahun, anak perlu 10 jam tidur/ hari Pada usia 13 tahun, anak perlu 9 jam/ hari Anak yang memiliki masalah tidur, cenderung lebih banyak memiliki masalah karena perilaku menjadi kurang optimal Perkembangan Fisik

Perkembangan otak anak usia sekolah lebih cepat, lebih efisien dalam pemrosesan informasi, dan anak punya kemampuan untuk mengabaikan informasi yang mengganggu. Hal ini memungkinkan anak untuk dapat berkonsentrasi saat belajar di sekolah, saat ada lelucon pada pelajaran yang membosankan Perkembangan otak merupakan gabungan peran aspek genetik, dan lingkungan. Perkembangan fungsi kognitif, perhatian, dan perasaan mencapai puncaknya pada usia 7 tahun (untuk perempuan), dan 10 tahun (pada laki-laki). Perkembangan kemampuan keruangan dan perencanaan mencapai puncaknya saat anak berusia 11 tahun (perempuan) dan 12 tahun (laki-laki) Pada saat anak berusia 16 tahun, perkembangan fungsi bahasa sudah paling optimal. Perkembangan Otak

Perkembangan Motorik dan Fisik Perkembangan motorik terus berlanjut. Usia 6 tahun: anak sudah dapat melakukan lompat tali. Usia 7 tahun: keseimbangan anak sudah baik dan dapat melakukan ‘jumping jack’ Usia 8 tahun: genggaman anak sudah lebih bertenaga, usia ini sangat baik untuk anak terlibat dalam permainan dengan aturan, anak dapat melompat dengan ritme tertentu, dan melempar bola sejauh 40 kaki. Usia 9 tahun: anak laki-laki dapat berlari 16, 5 kaki/detik, dan melempar bola sejauh 70kaki Usia 10 tahun: anak dapat memperkirakan jangkauan lemparan bola, anak perempuan dapat berlari 17 kaki/ detik 11 tahun: anak dapat melakukan lompat jauh sejauh 5 kaki (laki-laki) dan 4,5 kaki (perempuan) Perkembangan Motorik dan Fisik

Lanjutan perkembangan fisik dan motorik Di USA, anak lebih sedikit menghabiskan waktu untuk kegiatan olah raga dan kegiatan luar ruangan daripada waktu tahun 80-an. Sekarang kegiatan anak lebih banyak diisi dengan belajar, mengerjakan PR, bermain gadget. Anak laki-laki lebih suka permainan aktif secara fisik, anak perempuan lebih suka permainan yang libatkan ekspresi verbal atau menghitung, seperti: bermain lompat tali Kegiatan di waktu luang dapat meningkatkan pertumbuhan dan kompetensi sosial untuk menyesuaikan diri di sekolah Merupakan masa puncak anak memainkan permainan yang kasar dan dapat menyebabkan cedera (rough and tumble-biasanya disertai dengan berteriak, menendang, menjatuhkan, mengejar, dan tertawa), anak laki-laki lebih tinggi ‘level’ permainannya daripada anak perempuan ( pengaruh hormon dan sosialisasi) Manfaat permainan rough and tumble: untuk perkembangan tulang dan otot, anak berlatih ‘memburu’ dan berkelahi dengan aman, mengalihkan agresi dan kompetisi Saat anak usia 11 tahun, permainan dapat menjadi sarana untuk menjadi dominan dalam peer group

Perkembangan Kognitif

Pendekatan Piaget: Tahap Kongkrit Operasional Mulai usia 7 tahun anak masuk tahap kongkrit operasional Pemahaman anak sudah lebih baik daripada pada tahap preoperasional, dalam hal kemampuan keruangan, sebab akibat, kategorisasi, penalaran induktif dan deduktif, conservation, dan angka Anak sudah dapat menggunakan operasi mental seperti menalar, memecahkan permasalahan kongkrit. Anak dapat berpikir logis karena mereka dapat mempertimbangkan berbagai aspek dalam situasi Namun demikian, pemikiran anak masih terbatas pada situasi nyata, saat ini dan sekarang. Pendekatan Piaget: Tahap Kongkrit Operasional

Aspek-Aspek Kognitif yang Lebih Matang Hubungan keruangan: anak sudah dapat memahami peta, memahami jalan dari sekolah ke rumah dan sebaliknya, memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk menuju ke suatu lokasi, dan mengingat rute jalan. Untuk dapat melakukan hal-hal di atas, anak perlu mengalami sendiri  pengalaman penting karena pemikiran anak masih cenderung kongkrit, here n now Sebab akibat: semakin bertambah usia anak, kemampuan memahami sebab akibat semakin baik (contoh: anak usia 12 tahun lebih mampu memahami hubungan keseimbangan dan jarak benda dari titik tumpu) Kategorisasi: anak sudah dapat melakukan Seriation (mengatur obyek yang memiliki 1 dimensi atau lebih dalam urutan-cth: anak sudah mampu mengurutkan foto dirinya mulai dari bayi hingga saat ini) Transitive inferences (jika a<b dan b<c, maka a<c) Class inclusion (kemampuan untuk melihat hubungan antara keseluruhan dan bagian-bagiannya, dan untuk mengerti kategori di dalam keseluruhan)

Lanjutan.... Pemikiran induktif (mengamati sebagian dan menyimpulkan keseluruhan) dan deduktif (dari pernyataan umum, diaplikasikan pada yang khusus) sudah berkembang Conservation: semakin besar usia anak conservation-nya lebih sempurna (misal: Michael sudah dapat mengatakan bahwa bola dan ular yang dibuat dari clay, menggunakan clay dengan jumlah yang sama) -principle of identity: anak sudah dapat memahami bahwa clay yang digunakan adalah clay yang sama dengan jumlah yang sama meskipun bentuknya berbeda -principle of reversibility: anak memahami ‘jika waktu berjalan mundur’ ular kembali berbentuk bola -decenter: saat clay berbentuk bola, clay lebih tebal bentuknya daripada saat berbentuk ular Angka dan Matematika: -usia 6 tahun anak dapat melakukan penambahan sederhana -usia sekitar 9 tahun anak dapat melakukan penambahan dan pengurangan, anak juga sudah dapat memecahkan soal cerita. -usia 12 tahun: anak sudah bisa mengaplikasikan angka 0-1000

Perkembangan kemampuan kognitif anak mempengaruhi kemampuan moralnya 3 tahap perkembangan moral menurut Piaget: Kepatuhan yang kaku terhadap aturan  usia anak 2-7 tahun, anak masih berpikir egosentris dan cenderung melihat hanya dari 1 sudut pandang Fleksibilitas meningkat: usia anak 7/8 – 10/11 tahun, anak menyadari adanya standard moral yang absolut, dan mengembangkan keadilan mereka sendiri berdasarkan perilaku yang adil terhadap semua pihak Penalaran formal: anak berpikir mengenai keadilan dan kesetaraan, dengan mempertimbangkan faktor lingkungan Penalaran Moral

Pemrosesan Informasi: perencanaan, perhatian dan ingatan Ingatan jangka panjang anak akan masa lalu dapat membantu anak mengontrol perilakunya saat ini. Saat anak masuk SD, kemampuan anak untuk mengatur dan menahan perhatian, memproses dan mempertahankan informasi, merencanakan dan memonitor perilaku, berkembang baik dan mantap  terkait dengan perkembangan fungsi eksekutif: kontrol yang disadari mengenai pemikiran, emosi, dan perilaku untuk mencapai tujuan atau memecahkan permasalahan Pengetahuan anak yang bertambah menyebabkan anak menyadari informasi yang penting mereka perhatikan dan ingat Anak sudah mampu melakukan selective attention: kemampuan untuk mengarahkan perhatian dan mengabaikan hal yang mengganggu Working memory pada anak usia sekolah meningkat sangat baik, seiring dengan perkembangan kognitif anak  terkait dengan prestasi belajar anak Pemrosesan Informasi: perencanaan, perhatian dan ingatan

Pendekatan Psikometri: Tes Inteligensi Alat tes inteligensi yang umum digunakan adalah WISC (Wechsler Intelligence Scale for Children) Alat tes ini digunakan untuk anak usia 6-12 tahun Biasa digunakan untuk tes secara individual Alat tes IQ yang umum digunakan secara berkelompok adalah: Otis Lennon School Abilility Test (OLSAT 8): dapat digunakan mulai level TK sampai kelas 12 Hasil tes intelegensi pada usia sekolah dapat digunakan untuk memperkirakan kemampuan prestasi akademik anak Hal yang perlu diperhatikan saat mengikuti tes IQ: harus dalam keadaan sehat, tidak lapar Faktor budaya, etnis, dan sekolah juga mempengaruhi IQ Berkembang juga teori of multiple intelligences Gardner Pendekatan Psikometri: Tes Inteligensi

Perkembangan Bahasa dan Membaca Anak usia sekolah memiliki kemampuan yang lebih baik dalam memahami dan menginterpretasikan komunikasi lisan dan tulisan, dan untuk membuat mereka dimengerti Penggunaan kosakata dan tatabahasa meningkat terutama dalam hal perkembangan pragmatik (pemahaman kalimat dalam konteks sosialnya) Paling baik, diutamakan perkembangan bahasa ibu, agar pemahaman bahasa anak berkembang dulu. Apabila anak memiliki perkembangan verbal yang baik, dapat ditambahkan dengan pembelajaran bahasa lain. Perkembangan Bahasa dan Membaca

Saat anak pertama kali masuk kelas 1 SD, menentukan keberhasilan akademik pada tingkatan selanjutnya Ketertarikan, perhatian, dan partisipasi aktif anak berasosiasi positif dengan pencapaian skor di sekolah Pada sebuah penelitian jangka panjang, kegagalan anak saat kelas I SD disebabkan oleh rendahnya tingkat ekonomi dan sosial, perhatian, dan adanya masalah perilaku Keyakinan anak akan keberhasilan di sekolah (self efficacy) mempengaruhi keberhasilan akademik anak Prestasi anak perempuan lebih baik daripada anak laki-laki Peran orangtua besar terhadap keberhasilan akademik anak: keterlibatan orangtua, motivasi, pengajaran sikap terhadap belajar Penerimaan kelompok sebaya dan ukuran kelas mempengaruhi belajar Anak di Sekolah

Mendidik Anak Berkebutuhan Khusus 3 Masalah utama belajar: ketidakmampuan intelektual, kesulitan belajar, dan ADHD Masalah yang banyak terjadi ADHD dan disleksia (gangguan perkembangan bahasa dimana anak mengalami kesulitan membaca) Anak dengan IQ di atas 130, disebut anak berbakat (gifted) Anak yang kreatif belum tentu IQ-nya tinggi, dan sebaliknya Pendidikan khusus untuk anak berbakat, menekankan pada pengayaan dan akselerasi Mendidik Anak Berkebutuhan Khusus