METODE KALIBRASI TIMBANGAN ANALITIK ELEKTRONIK

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENYEBARAN DATA Tujuan Belajar :
Advertisements

BAB VII TEKNIK EVALUASI DAN REVIEW PROYEK.
BESARAN DAN PENGUKURAN
Alat Bantu & Alat Ukur Laboratorium Jalan Raya Teknik Sipil
Besaran Fisika dan Satuannya
Oleh: Team Teknik Laboratorium
PENIMBANGAN BERAT BADAN DAN PENGUKURAN TINGGI / PANJANG BADAN
BALAI STANDARDISASI METROLOGI LEGAL REGIONAL IV
MIKROSKOP DAN PENGGUNAANNYA
Soal No. 1 Sebuah gelombang transversal yang merambat di dalam tali dengan rapat massa sebesar 40 gram/m mempunyai persamaan : dengan x dan y dalam cm.
PENGUKURAN BESARAN LISTRIK
E. Susy Suhendra Gunadarma University, Indonesia
Statistika Matematika SMA Kelas XI IPA Semester 1 Oleh : Ndaruworo
METODE NUMERIK.
Model penugasan (assignment model) kasus khusus dr model transportasi: sejumlah m sumber ditugaskan ke sejumlah n tujuan (satu sumber utk satu tujuan)
Metode Stepping Stone Muhlis Tahir.
UKURAN PENYEBARAN DATA TUNGGAL
Pertemuan 5 Angin dan Pasang Surut
PENULISAN DOKUMEN SPESIFIKASI PATEN
UKURAN PENYEBARAN DATA
DISTRIBUSI NORMAL Distribusi normal sering disebut juga distribusi Gauss. Merupakan model distribusi probabilitas untuk variabel acak kontinyu yang paling.
PENGETAHUAN MASSA.
Ukuran Gejala Pusat (Central Tendency)
HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Keenam (SUHU UDARA II)
METODE KALIBRASI Thermometer Digital
Barang Rusak, Diolah Kembali, dan Barang Sisa
Rancangan Beton Normal Metode ACI
Ohmmeter DC Cukup banyak meter-resistans (Ohmmeter) saat ini yg digital, tetapi prinsip dasar dr Ohmmeter mekanis amat berharga untuk dipelajari. Ohmmeter.
PRAKTIKUM MATERIAL JALAN
TERMOMETER TAHANAN PLATINA
TERMOMETER GELAS.
Angka Penting.
Teknologi Dan Rekayasa
UKURAN PENYEBARAN DATA
UKURAN NILAI SENTRAL&UKURAN PENYEBARAN
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR
STATISTIK DAN PROBABILITAS pertemuan 5 & 6 Oleh : L1153 Halim Agung,S
PENGUKURAN.
Operations Management
UKURAN NILAI SENTRAL&UKURAN PENYEBARAN
PENGUKURAN BESARAN LISTRIK
PENGUKURAN BESARAN LISTRIK
MEGGER PENGUKURAN TAHANAN ISOLASI
UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI
Nama : Bhakti Hardian Yusuf Nim :
UKURAN NILAI SENTRAL&UKURAN PENYEBARAN
TRANSPORTASI Menentukan Solusi Optimum dengan Metode Alokasi MODI
Aplikasi Komputer & Pengolahan Data UKURAN TENDENSI SENTRAL
MICROMETER Suyitno, M.Pd
Wheel Alignment (Keselarasan Roda)
DIODA Kelompok 6: Zulhamzah Ibrahim Abdur Rahman (A)
CBR LAPANGAN.
Kesetimbangan TMD P V T P V T Sistem A Sistem B
PENGUKURAN BESARAN LISTRIK
PENGUKURAN TAHANAN.
UKURAN PENYEBARAN DATA
DISTRIBUSI NORMAL DAN CARA PENGGUNAANNYA
ANGKA PENTING.
1.JAUHARI MALIK ( ) 2.ADI WINARNI ( ) 3.MUKHTAROM ( ) MULAI PRESENTASI.
PENDAHULUAN.
Instrumentasi dan Pengukuran
BESARAN DAN SISTEM SATUAN
LOGO Oleh: ROBIN PAUL SIMARANGKIR, S.T Teori Timbangan.
PENGUJIAN LOGAM FAJAR RIYADDI. APA ITU PENGUJIAN LOGAM ? – Pengujian logam adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui atau mengukur sifat dari logam.
PENGUKURAN OLEH MARDIANA. Menerapkan prinsip-prinsip pengukuran besaran fisis, ketepatan, ketelitian, dan angka penting, serta notasi ilmiah KOMPETENSI.
Kalibrasi/Verifikasi Alat Ukur
B. Ukuran Letak Data. B. Ukuran Letak Data Diketahui data 2, 3, 5, 2, 6, 3, 5, 2, 7, 9, 6, 3, 3, 5. Nilai kuatil bawah, tengah dan atas.
PENGERTIAN DISTRIBUSI TEORITIS
TEKNIK PENIMBANGAN DENGAN NERACA ANALITIK. Pengertian secara umum neraca adalah suatu alat timbang yang digunakan untuk menimbang suatu zat, benda, bahan,
Ranna Kurnia Pengujian Karakteristik Aspal. Jenis Pengujian Karakteristik Aspal (umum) Penetrasi Penetrasi Setelah TFOT Titik Lembek Titik Lembek Setelah.
Transcript presentasi:

METODE KALIBRASI TIMBANGAN ANALITIK ELEKTRONIK

Metode Kalibrasi Timbangan Analitik Elektronik 1. Ruang Lingkup Metode ini digunakan untuk melaksanakan kalibrasi timbangan analitik elektronik dgn rentang ukur/kapasitas sampaidengan 200 gram. Metode ini juga digunakan untuk pemeriksaan bulanan dan enam bulanan sesuai butir 5.1 dan 5.2

2. Standar Metode The Calibration of Balances, David B. Prowse, CSIRO, Australia, 1995, butir 6 Technical Note 13 NATA, Australia, Agustus, 1994. 3. Peralatan Massa (anak timbangan), yg sudah dikalibrasi beserta sertifikat. Pinset yg ujungya plastik.

Termometer dgn resolusi 1˚C Tissue halus 4. Persiapan Catat semua spesifikasi timbangan pada lembar kerja Periksa bahwa timbangan bekerja baik Letakkan timbangan pada tempat yg kokoh dan rata (level) Bersihkan dudukan timbangan dari debu Hidupkan timbangan selama ± 30 menit untuk pemanasan Buat beberapa percobaan pengukuran

1. Pilih massa yg mendekati “Calibration Mode” 5. Prosedur Pemeriksaan Skala 1. Pilih massa yg mendekati “Calibration Mode” 2. Nol kan timbangan, catat pembacaan pada kolom 3 sebagai z1. 3. Timbang massa standar (M) dan catat pada kolom 3 sbg m1. 4. Sentuh “pan” diamkan ± 30 detik dan catat pada kolom 3 sbg m2. 5. Ambil massa dan tunggu sampai nol, lalu catat pada kolom 3 sbg z2

7. Hitung koreksi C dgn rumus: 6. Hitung rata-rata dari z’ dan m’ lalu catat hasilnya pada kolom 4 7. Hitung koreksi C dgn rumus: C = M – (m’ – z’) dan catat pada kolom 5 8. Jika koreksi lebih besar dari 3σ, dimana σ adalah standar deviasi dari kemampuan baca sebelumnya diketahui maka timbangan perlu disetel 9. Setelah timbangan disetel maka ulangi butir 1 sampai 8.

10. Hitung ketidakpastian dari kemampuan baca timbangan yang didapat dari resolusi timbangan UR = Resolusi/2 √3 Kemampuan Baca Kembali Lakukan untuk dua posisi yaitu setengah kapasitas dan kapasitas penuh dari Timbangan. 1. Nol kan timbangan catat pada kolom 1 sbg z1

2. Timbang massa standar (M) yg mendekati setengah kapasitas dan catat pembacaan pada kolom 2 sbg m1. 3. Ambil massa, tunggu sampai stabil dan catat kolom 1 berikutnya z1. 4. Ulangi butir 1 sampai dengan 3 sampai 10 kali pembacaan 5. Hitung perbedaan (r1) dgn rumus ri = mi – zi, kapasitas setengah/penuh dan catat pada kolom 3

6. Hitung standar deviasi dari perbedaan dgn rumus : σ =√Σ(ri – r’) n – 1 dimana : ri = perbedaan ke-1…..,n r’ = rata-rata perbedaan n = jumlah pembacaan = 10 Catat pada baris 11 7. Tentukan dan catat perbedaan maksimum berturut-turut dan catat pada baris 12 dgn cara mengurangkan dari pembacaan satu thd berikutnya.

8. Ulangi butir 1 sampai dengan 7 untuk kapasitas penuh 9. Catat standar deviasi maksimum pada baris 13. Catatan: Gunakan standar deviasi terbesar untuk perhitungan ketidakpastian. 10. Hitung ketidakpastian standar, Ut ; Ut = σmaks/√n dimana : σmaks = standar deviasi maksimum pada butir 9 n = jumlah pembacaan = 10 Catat hasilnya pada baris 14

Penyimpangan Nilai Nominal 1. Pilih 10 titik pada daerah kapasitas timbangan dgn pembagian teratur. 2. Nol kan timbangan dan catat pada kolom 5 sbg z1. 3. Timbang Massa Standar yang sesuai pada penimbangan pertama dan catat pada kolom 5 sbg m1. 4. Sentuh Pan, tunggu ±30 detik kemudian catat pada skala 5 sbg m1’. 5. Ambil Massa Standar, tunggu sampai stabil dan catat pada kolom 5 sbg z2. Jangan me-nol-kan timbangan.

6. Hitung rata-rata pembacaan nol dan catat pada kolom 6 sbg z1’. 7. Hitung rata-rata pembacaan massa pada timbangan dan catat pada kolom 6 sbg m1’. 8. Hitung perbedaan ri = mi’ – zi’ dan catat pada kolom 7 sbg ri. 9. Hitung koreksi dgn rumus C = M – ri dan catat pada kolom 8 sbg C1. 10. Ulangi butir 2 sampai dengan 9 utk titik lainnya sampai 100% kapasitas timbangan

11. Pilih nilai koreksi maksimum sbg Q. 12. Jumlahkan ketidakpastian dari Massa Standar yg digunakan, catat pada kolom 3 13. Hitung ketidakpastian Massa Standar UMc = √Σ(UMi)² 2 Pengaruh Pembebanan Di Tengah 1. Lakukan pada penimbangan kira-kira 1/3 dari kapasitas maksimum timbangan, jika dispesifikasikan pabrik pembuat maka lakukan sesuai dgn pabrik pembuat.

2. Catat ukuran dan bentuk “Pan”. 3. Letakkan massa standar ditengah-tengah “pan”, timbangan di “Tare” dan catat pembacaan pada kolom 2. 4. Pindahkan massa ke depan, belakang, kiri, dan kanan pada daerah garis Pan dan catat pembacaannya pada kolom 2. 5. Hitung perbedaan maksimum dgn cara mengurangkan hasil terbesar dgn hasil terkecil. Jika massa lebih dari 500 g maka gunakan piringan non magnetik dgn diameter yg sesuai dgn besarnya diameter massa.

Batas Unjuk Kerja Timbangan Hitung dengan rumus sbb: F = 2σmaks + Q Dimana : σmaks = Standar deviasi maksimum pada kemampuan baca kembali, Q = Nilai koreksi maksimum dari penyimpangan nilai nominal Ketidakpastian Penimbangan Hitung dengan rumus sbb : U95 = ± k . Uc = ± 2.√(UR)² + (Ut)² + (UM)²

Dimana : UR =Ketidakpastian standar dari kemampuan baca (resolusi) timbangan Ut = Ketidakpastian standar dari kemampuan baca kembali timbangan UM = Ketidakpastian dari massa standar 6. Formulir Lembar kerja yg digunakan No. QF.LKTAE Sertifikat kalibrasi yg digunakan No. QF.SKTAE

Metode Kalibrasi Timbangan Analitik Mekanik Pan Tunggal Ruang Lingkup Metode ini digunakan untuk melaksanakan kalibrasi timbangan Analitik Mekanik Pan Tunggal dgn rentang ukur/kapastias sampai dgn 200 gram. Metode ini juga digunakan utk pemeriksaan bulanan dan enam bulanan dgn pelaksanaan sesuai butir 5.1 dan 5.2.

Standar Metode 1. The Calibration of Balances, David B. Prowse, CSIRO Australia 1995 butir 5.9 2. Technical Note 13, Nata Australia, Agustus 1994. Peralatan 1. Anak timbangan yg sudah dikalibrasi dan sertifikat 2. Pinset yg ujungnya plastik 3. Termometer dgn resolusi 1˚C 4. Tissue halus

Persiapan 1. Rekam semua spesifikasi timbangan pada lembar kerja 2. Periksa bahwa timbangan bekerja baik 3. Letakkan timbangan pada tempat yg kokoh dan rata 4. Bersihkan tempat penimbangan dari debu 5. Hidupkan timbangan selama ±30 menit utk pemanasan 6. Buat beberapa percobaan pengukuran

Prosedur Pemeriksaan Nilai Skala 1. Pilih Anak Timbangan yang mendekati dgn skala penuh optik 2. Nol kan timbangan, catat pembacaan pada kolom 3 sbg z1. 3. Timbang Massa Standar (M) dan catat pada kolom 3 sbg m1. 4. Off kan timbangan dan on kan kembali timbangan catat pembacaan pada kolom 3 sbg m2. Off kan kembali timbangan. 5. Ambil anak timbangan dan on kan kembali timbangan. Catat pembacaan nol akhir sbg z2

6. Hitung rata-rata m dan z dan catat pada kolom 4. 7. Hitung perbedaan dari m’ – z’ dan catat pada kolom 5. 8. Hitung koreksi C dgn rumus : C = M – (m’ – z’) 9. Jika koreksi lebih besar dari 3σ, dimana σ adalah standar deviasi dari kemampuan baca kembali yg ditentukan sebelumnya, maka timbangan perlu disetel. 10. Setelah timbangan disetel maka ulangi butir 1 sampai 8.

Kemampuan Baca Kembali Lakukan untuk tiga posisi yaitu 1/10 dari kapasitas optik, setengah kapasitas, setengah kapasitas optik, kapasitas penuh dan skala optik penuh 1. Nol kan timbangan catat pada kolom 1 sbg zo. 2. Off kan timbangan dan masukkan massa standar (M) yg mendekati 1/10 dari kapasitas optik dgn meng-on-kan kembali dan catat pada pembacaan pada kolom 2 sbg m1. 3. Off kan timbangan ambil massa standar dan on kan kembali catat pada kolom 1 berikutnya sbg z2.

4. Ulangi butir 1 sampai dengan 3 sampai 10 kali pembacaan. 5. Hitung perbedaan (ri) dgn rumus ri = mi – zi dan catat pada kolom 3. 6. Hitung standar deviasidari perbedan kolom 11 dgn rumus : σ =√Σ(ri – r’) n -1 7. Tentukan dan catat perbedaan maksimum berturut-turut dan catat pada kolom 12. 8. Ulangi butir 1 sampai dengan 7 utk kapasitas setengah dan setengah kapasitas optik dan kapasitas penuh dan skala kapasitas optik.

9. Catat standar deviasi maksimum dan gunakan standar deviasi terbesar utk perhitungan ketidakpastian. 10. Hitung ketidakpastian standar: Ut = σmaks/√n Dimana : σmaks = standar deviasi maksimum pada butir 9 n= jumlah pengukuran = 10

Keseragaman Skala Optik 1. Pilih 5 titik dgn interval yg sama pada skala optik. 2. Nol kan timbangan dan catat pada kolom 5 3. Gunakan Massa Standar sama titik pilhan pertama dan catat pembacaan pada kolom 5. 4. Off kan dan on kan, catat pada pembacaa nol di kolom 5 5. Pindahkan Massa Standar, catat pembacaan nol di kolom 5. Tidak boleh me-nol-kan kembali.

6. Rata-rata dari dua pembacaan nol sebelum dan sesudah penggunaan Massa Standar dan dua pembacaan Massa Standar yg digunakan dan kurangkan terhadap anak timbangan yg terukur. Catat kolom 6 dan 7. 7. Kurangi Massa Standar yg diukur dari nilai kalibrasi untuk menentukan koreksi, catat di kolom 8. 8. Ulangi butir 3 dan 7 utk setiap lima titik yg dipilih. 9. Hitung koreksi C pada keseragaman skala optik dgn cara mengurangkan dari nilai massa dgn hasil perbedaan catat di kolom 8.

10. Tentukan Q, nilai maksimum koreksi dan catat 11. Hitung ketidakpastian UR, dari readability timbangan di dapat dari : UR = Resolusi optik/2 √3 Kalibrasi dari Massa Terpasang Pada Timbangan (Kalibrasi dari masing-masing dial setting) Hal ini pengukuran koreksi utk setiap dial setting dgn standar massa yang cocok dari standar massa yg di kalibrasi. Meode ini dijelaskan sbb:

1. Atur posisi nol semua dial setting pada timbangan catat z1 pada kolom 5. 2. Atur satuan dial pada posisi 0,9 yg diuji, timbang massa standar yg dikalibrasi sesuai sertifkat kalibrasi massa standar, catat sebagai m1 di kolom 5. 3. Off kan dan on kan timbangan, catat sbg m2 di kolom 5. 4. Kembalikan dial ke nol, ambil massa dari timbangan dan catat nol, z2 di kolom 5, tidak boleh meng-nol-kan utk pengujian berikutnya. 5. Ulangi butir 2 sampai 4 semua dial 9,9; 99,9 dan seterusnya dial setting timbangan

6. Rata-rata dari dua pembacaan nol sebelum dan sesudah penggunaan massa dua pencatatan, catat dikolom 6 dan kurangkan rata-rata pembacaan dgn rata-rata nol, catat di kolom 7. 7. Koreksi C pada dial setting dgn rumus: C = M –[(m1-m2)/2 – (z1-z2)/2] – c dimana : M = nilai dari massa standar c = koreksi pada skala penuh optik 8. Tentukan B, nilai maksimum dari koreksi dial setting. 9. Jumlahkan ketidakpastian dari massa standar yg digunakan. Catat pada kolom 3. 10. Hitung ketidakpastian dari massa standar tsb UMC = √Σ[UM1/2]²

Batas Unjuk Kerja Timbangan Hitung F dengan rumus sbb: F = 2σmaks + Q + B dimana : σmaks = Standar deviasi maksimum pada kemampuan baca kembali Q = nilai koreksi dari penyimpangan keseragaman skala optik maksimum B = nilai koreksi dari penyimpangan dial setting maksimum.

Ketidakpastian Penimbangan Hitung U dgn rumus sbb: U = √2(Ut² + UR² + UMC²) dimana : Ut = Ketidakpastian standar pembacaan kembali timbangan UR = Ketidakpastian dari resolusi timbangan UMc = Ketidakpastian dari massa standar yg digunakan Formulir 1. Lembar kerja yg digunakan No. QF.LKTAM 2. Sertifikat kalibrasi yg digunakan No. QF.SKTAM

TERIMA KASIH