KEGIATAN TAHUN 2010 Disampaikan pada RAKORTAS Pemberdayaan Koperasi dan UKM, 10 Februari 2010 DEPUTI BIDANG PENGKAJIAN SUMBERDAYA UKMK.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
SATKER SANITASI KOTA TASIKMALAYA
Advertisements

PERAN KPP-PA DALAM SEKBER PPRG NASIONAL UNTUK DAERAH
Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah Departemen Dalam Negeri
DEPUTI BIDANG PUG BIDANG EKONOMI TA. 2014
Meningkatkan Peran dan Fungsi Penyuluh Swadaya
Oleh: Prof. Ir. Urip Santoso, S.IKom., M.Sc., Ph.D
oleh : Ir. Ruchyat Deni Dj., M.Eng Direktur Penataan Ruang Nasional
Deputi bidang Pengarusutamaan Gender Bidang Ekonomi 2014
Tugas Kuliah Komunikasi dan Teknologi Informasi
PENGEMBANGAN ROTAN INDONESIA MELALUI POLA SENTRA HHBK
RAPAT KERJA program KEPENDUDUKAN DAN KB TINGKAT NASIONAL
DINAS PERTANIAN PROVINSI BENGKULU 2012
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KOPERASI DI INDONESIA
PENINGKATAN KAPASITAS PENGELOLA DAN PENGGUNA UPIPK OLEH PUSTAKA Pendampingan UPIPK, 27 – 30 Mei 2008.
PROMOSI KESEHATAN DALAM PENGENDALIAN PTM
BINDIKLAT Kebijakan Direktorat Departemen Pendidikan Nasional
PEMBANGUNAN AGRIBISNIS
SEMINAR PENGELOLAAN KONSERVASI SUMBER DAYA AIR TERPADU (INTEGRATED WATER RESOURCE CONSERVATION MANAGEMENT/IWCM) DEPUTI BIDANG SUMBER.
Pendekatan Pembangunan Wilayah
Konsep Pengembangan Wilayah
Pengumpulan data dan kunjungan lapangan untuk menilai kemajuan pemulihan dan peningkatan sosial ekonomi 5-22 Juni 2017.
TAMAN AGRO INOVASI DAN AGRO INOVASI MART (TAGRIMART) BALITBANGTAN
RAPAT KERJA program KEPENDUDUKAN DAN KB TINGKAT NASIONAL
PELAKSANAAN PENDAMPINGAN PPRG SDM PENGGERAK DI DAERAH
ARAH KEBIJAKAN DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMERINTAHAN DESA
PT. INDULEXCO Consulting Group
BIRO ADMINISTRASI PEREKONOMIAN DAN SUMBER DAYA ALAM SETDA DIY
KAJIAN ANALISIS DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SISTEM INOVASI DAERAH (SIDA) DALAM PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015 PT. Secon Dwitunggal Putra.
DIREKTORAT FASILITASI PENGEMBANGAN KAPASITAS APARATUR DESA”
PELIBATAN LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DALAM PERTANIAN
ISU-ISU PRIORITAS DI BIDANG KELEMBAGAAN KOPERASI DAN UKM
RAPAT KERJA program KEPENDUDUKAN DAN KB TINGKAT NASIONAL
LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) JAWA TIMUR
Outline Presentasi Overview Kegiatan Tahun 2015
PEMBEKALAN PROGRAM QUALITY ASSURANCE LPMP SULAWESI SELATAN 2009.
‘’VISI DAN MISI,, DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN BANTAENG.
PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PMP
KAJIAN ANALISIS DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SISTEM INOVASI DAERAH (SIDA) DALAM PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015 PT. Secon Dwitunggal Putra.
KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
SHIP PARTNER.
PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS UNGGAS
PENGEMBANGAN INDUSTRI HASIL HUTAN DAN PERKEBUNAN
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS KEMENTERIAN/LEMBAGA 2016
SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA
NORMA STANDAR PROSEDUR DAN KRITERIA
DITJEN MANAJEMEN DIKDASMEN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
GLOBALISASI dan DAMPAKNYA
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGEMBANGAN KOPERASI DAN UMKM
MELALUI KERIS JATENG MEMACU KEMUDAHAN BERUSAHA
PENGANTAR PENGEMBANGAN DESA INOVASI DI KABUPATEN BANJARNEGARA
DEPUTI BIDANG PUG BIDANG EKONOMI TA. 2014
KAJIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN USAHA UKM ( Studi Kasus, “ Jurnal Koperasi dan UKM”, ) mustikalukmanarief.
PERAN PENGAWASAN KEMENTERIAN PANRB TERKAIT AMANAT
PELAKSANAAN PENDAMPINGAN PPRG SDM PENGGERAK DI DAERAH
Pusat Perilaku dan Promosi Kesehatan Fakultas Kedokteran
ARAHAN KEPALA DINAS KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH
Dinas Koperasi, UKM Provinsi Jawa Timur Pemberdayaan Koperasi & UKM
PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH
PETUNJUK PELAKSANAAN PENGGUNAAN DANA DEKONSENTRASI PENYELENGGARAAN PENYULUHAN PERTANIAN.
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian KEMENTERIAN PERTANIAN 2015
REGULASI PENGELOLAAN SAMPAH DI PROVINSI JAWA TENGAH
DIREKTUR PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL HORTIKULTURA
DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN PERKEBUNAN
Pokok-Pokok Pikiran Penguatan Ketahanan Pangan di Jawa Tengah Oleh: Ketua Komisi B DPRD Jawa Tengah M. Chamim Irfani Disampaikan dalam Forum Perangkat.
Penguatan Kapasitas Kecamatan untuk Meningkatkan Pelayanan Dasar
PERAN DISPERINDAGKOP-UKM DALAM PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI KABUPATEN BANJARNEGARA DISPERINDAGKOP-UKM KABUPATEN BANJARNEGARA.
SELF ASSESSMENT PELAKSANAAN KEGIATAN TA
PELATIHAN DASAR TEKNIS BIDANG SUMBER DAYA AIR
SISTEM INFORMASI KESEHATAN
Transcript presentasi:

KEGIATAN TAHUN 2010 Disampaikan pada RAKORTAS Pemberdayaan Koperasi dan UKM, 10 Februari 2010 DEPUTI BIDANG PENGKAJIAN SUMBERDAYA UKMK

Lingkup Kegiatan Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK Melaksanakan kajian yang berkaitan dengan kebijakan dan program Kementerian Negara Koperasi dan UKM; Mengembangkan rintisan berbagai model pengembangan Koperasi dan UMKM; Melaksanakan kerjasama dengan lintas sektor serta menindaklanjuti kerjasama internasional; Menyediakan sistem informasi berbagai kajian dan pengembangan sistem aplikasi guna mendukung pengembangan KUKM.

TINDAK LANJUT PENGEMBANGAN OVOP AGRIBISNIS MELALUI KOPERASI Latar Belakang Inpres No. 6 Tahun 2007 tentang Percepatan Pengembangan Sektor Riil diantaranya memerintahkan pengembangan sentra melalui pendekatan OVOP. Potensi produk pertanian unggulan belum didukung oleh sistem agribisnis yang mampu memberikan nilai tambah, daya saing yang kuat dipasaran: lokal maupun internasional. Salah satu upaya untuk mengoptimalkan sumberdaya tersebut adalah pengembangan OVOP bekerjasama dengan Taiwan Technical Mission: Training dan bimbingan teknologi pertanian, produk unggulan, proses paska panen, pengemasan serta membantu membuka peluang pasar dalam negeri dan luar–negeri. Pengembangan model sesuai dengan tingkat yang telah dicapai oleh masing-masing lokasi. Tujuan Mengembangan komoditas unggulan daerah melalui pendekatan OVOP. Mengembangkan Model OVOP melalui koperasi. Ruang lingkup/Kegiatan Rintisan pengembangan Komoditas unggulan pertanian melalui penyediaan infrastruktur (demplot/greenhouse) Peningkatan Kapasitas Kelompok Tani melalui kelembagaan koperasi, dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada bekerjasama dengan lintas pelaku terkait dan TTM ICDF. Koordinasi lintas pelaku baik di pusat maupun daerah.

Lanjutan… Output Pengembangan komoditi unggulan di daerah dengan meningkatkan nilai tambah dan value chain pengembangan komoditi. Meningkatkan kapasitas pelaku usaha, petani di daerah rintisan Prop Jawa Barat (Cianjur dan Garut), Prop Bali (Badung dan Bangli), Pengembangan selanjutnya di Prop Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumut, Sulsel dan NTB. V. Kriteria Penetapan Produk Program OVOP Merupakan unggulan daerah atau kompetensi inti dan telah dikembangkan secara turun-temurun; Merupakan produk khas/unik daerah setempat Berbasis pada sumberdaya alam setempat/lokal Memiliki penampilan dan kualitas produk yang baik Memiliki peluang pasar yang luas, baik domestik maupun internasional Memiliki nilai tambah produk yang tinggi Bisa menjadi penghela bagi ekonomi lokal/setempat VI. Anggaran Rp. 1.993.000.000

RINTISAN PENGEMBANGAN AGROEKOTOURISME MELALUI KOPERASI Latar Belakang Pada Tahun 2009 telah dilakukan kajian tentang Model Pengelolaan Agroekoturisme oleh Koperasi Dari hasil kajian tersebut didapatkan bahwa adanya keinginan masyarakat lokal untuk mengembangkan agroekoturisme melalui koperasi. Untuk itu perlu uji coba rintisan pengelolaan agroekotourisme melalui koperasi. Tujuan Menggalang kesamaan persepsi dan meningkatkan semangat para stakeholder dalam pengembangan koperasi dibidang agroekoturisme. Melakukan kaji tindak model pengembangan agroekotourisme oleh koperasi berupa rintisan di lapangan. Membuka peluang usaha koperasi dengan menangani bidang usaha baru yakni pengelolaan agroekoturisme. Ruang lingkup Menyusun desain rintisan pengelolaan agroekoturisme oleh koperasi dengan prinsip pembangunan berkelanjutan. Melakukan koordinasi, simulasi, supervisi dan monitoring terhadap rintisan. Mensosialisasikan model rintisan pengelolaan agroekoturisme oleh koperasi.

Lanjutan… Lokasi : Rintisan di Provinsi Bali dan Jatim, Sosialisasi di Provinsi Jatim, NTB, Bali, Jateng, Sulut, DIY V. Output Terwujudnya model rintisan pengelolaan agroekoturisme oleh koperasi. VI. Anggaran Rp. 865.576.000

KAJI TINDAK RINTISAN USAHA KOPERASI DALAM PRODUKSI PUPUK ORGANIK (KEGIATAN LANJUTAN) Latar Belakang Pada Program TA 2008 dan 2009 telah diuji coba rintisan usaha pupuk organik di empat lokasi (Bangli, Malang, Bogor dan Cianjur). Dalam uji coba tersebut diperlukan bimbingan, promosi dan pengawasan dalam beberapa tahun sampai menemukan model yang layak/tepat bagi koperasi. Tujuan Mengembangsempurnakan pengembangan koperasi dalam bidang pupuk organik. Membantu dalam penjajagan calon lokasi pupuk organik untuk koperasi di daerah lain. Ruang lingkup Melakukan bimbingan dan promosi Melakukan supervisi teknis Melakukan monitoring dan evaluasi Lokasi : Jabar, Jatim, Bali Output Terwujudnya koperasi yang dapat mengelola pupuk organik VI. Anggaran : Rp. 250 340.000,-

PENINGKATAN KAPASITAS KERJASAMA ANTAR DAERAH (KAD) DALAM PENGEMBANGAN UKM Latar Belakang Kerjasama Antar Daerah (KAD) dalam pengembangan KUKM melalui Program Pelatihan dalam bentuk workshop Skenario Kerjasama Antar Daerah (SKAD) terbukti efektif dilakukan di beberapa provinsi. Keberhasilan dalam pelaksanaan workshop di RM Barlingmascakeb dan RM Jonjokbatur dipandang perlu untuk dilanjutkan, ditingkatkan, diaplikasikan, dimonitoring dan di evaluasi perkembangannya. Tujuan Membangun dan mengembangkan kemampuan komunikasi serta meningkatkan kepedulian kerjasama antar daerah secara partisipatif melalui pembelajaran dan simulasi. Mendorong percepatan kemajuan UKM melalui kapasitas aktor regional di Barlingmascakeb (Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap dan Kebumen) dan Jonjokbatur (Lombok Barat, Lombok Tengah dan Lombok Timur). Ruang lingkup Melakukan koordinasi dan mengumpulkan data serta informasi yang berkaitan dengan isu fokus pengembangan UKM sebagai strategi Kerjasama Antar Daerah. Melaksanakan pelatihan desain batik TOT dengan peserta beberapa Kabupaten/Kota di Jawa Tengah. Melaksanakan workshop dalam rangka pembinaan guna pemantapan kerja RM Jonjokbatur dalam pengembangan KAD di NTB. Melakukan koordinasi, monitoring dan evaluasi dalam rangka kebutuhan penyuluhan di daerah. Memfasilitasi pembentukan UKM Center Pembuatan leaflet KAD di RM. Barlingmascakeb dan RM. Jonjokbatur

Lanjutan… Output Diperolehnya gambaran tentang visi bersama dan mendapatkan alternatif format dalam pengembangan UKM melalui mekanisme partisipasi yang sistematis diantara para aktor regional (pemerintah daerah dan stakeholders terkait) dalam pemberdayaan UKM. Terwujudnya koordinasi dengan instansi terkait dan pemerintah daerah serta kerjasama antar daerah dalam pengembangan usaha koperasi dan UKM. Anggaran : Rp. 693.000.000,-

PROPINSI OVOP AGROEKOTURISME KAD PUPUK ORGANIK Jawa Barat Cianjur, Garut Cianjur, Bogor Jawa Timur Blitar, Pacitan (perluasan) Malang - Jawa Tengah Barlingmascakeb DIY Bali Bangli, Badung Tabanan Bangli NTB Lombok Barat

Jumlah Sasaran (Unit/Koperasi) BANTUAN PENGEMBANGAN KOPERASI DAN UKM DEPUTI BIDANG PENGKAJIAN SUMBERDAYA UKMK No Provinsi Jumlah Sasaran (Unit/Koperasi) Jumlah Bantuan (Rp. 000,-) 1 Jawa Barat 2 unit (OVOP) 200,000 2 Jawa Tengah 2 Unit (Sentra dan KAD) 221,250 3 Jawa Timur 1 Unit (Agroekoturism) 250,000 4 Bali 2 Unit (OVOP dan Agroekoturism) 350,000 5 NTB 207,250